Bab 5 Satu Pulau Dua Penghuni

Happy reading 🤗

Kasih like dan Votenya dong guys.

Semangat Bacanya 😘😘😘😘

.

.

.

.

.

.

.

.

Aulia, gadis satu-satunya raja Iblis dan pembunuh bayaran sudah memantapkan hatinya juga sudah membuat keputusan yang telah ia pikirkan matang-matang. Semalam ia sudah berbicara pada Daddy dan Mommynya bahwa dirinya akan melanjutkan sekolah ke Meksiko, awalnya Tuan Farhan tidak mengizinkan. Namun karena keinginan putrinya lebih besar. Maka dengan berat hati, ayah beranak lima itu akhirnya mengizinkannya.

Pagi ini mereka semua sudah berkumpul di meja makan juga keluarga besar Tuan Zeus. Di mana Aulia duduk di samping Tio begitupula dengan Karla. Di sana juga ada Amanda dan Alex sedangkan Putri mereka mengikuti Hamas dan Azhar karena dirinya tidak mau di tinggal oleh Hamas. Huh! Benar-benar bucin tingkat akut, seakan batas-batas geografis tidak akan menjadi penghalang olehnya untuk mengejar cintanya.

Sedangkan dua D, Dafa dan Daffin sudah ke sekolah di antar oleh Richo sebagai supirnya.

"Sayang, Lia serius akan pergi ke Meksiko? pendidikan di sini juga bagus sayang apa kamu akan meninggalkan Daddy hmmmm...?" tutur Tuan Farhan yang masih tidak rela putrinya pergi. Padahal semalam dirinya sudah setuju namun tetap saja ia begitu berat. Hanya Aulia adalah putri satu-satunya dan raja Iblis sangat mencintainya.

"Dad, jangan khawatir Lia akan baik-baik di sana. Lagian Lia akan tinggal bersama Oppa Zeus mereka akan menjaga Lia apalagi ada Uncle Tio... bukan begitu Uncle?" jelas Aulia melempar senyuman manisnya pada pria di sampingnya. Tio hanya tersenyum kikuk kala tatapan datar terarah padanya.

"Haahh!. Baiklah jika itu adalah keinginan Lia, Daddy tidak bisa apa-apa lagi... jika sudah sampai segeralah hubungi Daddy agar Daddy tidak khawatir" kata Tuan Farhan mendesah berat. Jons meraih tangan suaminya menatapnya dengan isyarat agar tidak perlu cemas.

"Biarkan saja lagian cucuku belum pernah keluar negeri jadi sekalian bisa menambah wawasannya" ujar Nyonya Mita.

"Aku setuju denganmu Ma" timpal Tuan Wijaya.

"Jangan khawatir, aku pasti akan menjaga cucuku dengan sebaik mungkin" kali ini Tuan Zeus angkat bicara meyakinkan Tuan Farhan bahwa ia akan bertanggung jawab atas keselamatan putrinya.

"Aku percayakan pada kalian semua" ucap Jons tersenyum tipis. Tuan Farhan kembali menyantap makanannya entah apa yang ada di benaknya hingga membuat wajahnya tampak serius. Walaupun biasanya wajahnya selalu datar namun tidak untuk hari ini, wajahnya tersirat sesuatu yang sulit di tebak.

Aulia menghembuskan napas berat ia tahu Daddynya tidak setuju namun ia harus meraih cintanya itu untuk kembali di jalan yang sesungguhnya.

"Maafin Lia, tapi ku mohon Daddy bisa mengerti Lia. Lia sangat mencintai Uncle Tio biarkan Lia berjuang untuk cinta Lia..." bisik Aulia dalam hati.

Semua di sana kembali makan dengan tenang hingga Tuan Farhan kembali bersuara.

"Kapan pesawat ayah akan berangkat?" tanya raja Iblis.

"Jam 9:25 Tuan muda" jawab Tio tanpa menatap Tuan Farhan.

Tuan Farhan terdiam sesaat menarik napas panjang, menetralkan kembali raut wajahnya.

Hingga acara sarapan itu selesai. Mereka beranjak dari tempat duduk berjalan menuju keluar sedangkan anggota Black Wolf di bidang dapur segera membereskan piring-piring kotor membawanya ke wastafel dan mencucinya.

Karena barang-barang sudah di angkut ke dalam bagasi mobil milik keluarga Tuan Wijaya hingga tidak membuat mereka kerepotan untuk mengangkat barang lagi. Sekarang ini mereka sudah di depan pintu hendak pamit untuk pergi.

"Padahal baru saja bertemu dan secepat ini sudah pergi lagi" ujar Tuan Wijaya pada Tuan Zeus. Kedua laki-laki itu ternyata adalah sahabat saat kuliah dulu namun baru sekarang mereka bertemu, setelah sekian lama hilang kontak. Apalagi mengetahui bahwa Jons adakah anak angkat Tuan Zeus membuat mereka sangat terkejut juga sangat bahagia.

"Nanti jika ada waktu aku akan kemari, jadi tidak perlu rindu seberat itu" balas Tuan Zeus membuat mereka terkekeh lucu.

"Oppa Zeus romantis, bisa gombal juga padahal sudah tua" celetuk Aulia cekikikan.

"Aduh, cucu Nenek kalau bicara yah, suka benar." Timpal Nyonya Mita dan mereka hanya tersenyum tipis. Apalagi tatapan seorang pria yang tidak pernah lepas dari Aulia dan hal itu di ketahui oleh Tuan Farhan juga Karla.

"Sebaiknya kita berangkat saja" seru Tuan Farhan dan itu langsung di setujui oleh Tuan Zeus dan rombongan.

"Hati-hati jangan terlalu capek, ingat umur sudah tua" peringat Tuan Wijaya.

"Terima kasih, kamu juga Jangan terlalu kerja apalagi urusan itu"

"Heh! jangan bicara sembarangan!" teriak Nyonya Mita berkacak pinggang ia tahu maksud Tuan Zeus dengan kata "itu".

"Sepertinya mobil tidak cukup lagi, putriku biar aku sendiri yang mengantarnya" kata Tuan Farhan saat melihat bahwa tempat duduk mobil keluarga terbatas, itulah sebabnya ia sendiri yang mengantar sang putri.

"Baiklah"

"Aku akan ikut." Tuan Farhan, Jons, serta Aulia lalu naik ke dalam mobil. Meninggalkan kediaman Mansion Utama menyusuri jalanan aspal.

Karena waktu penerbangan akan sebentar lagi, Tuan Farhan melajukan mobilnya di atas rata-rata, sekalipun Tuan Zeus menggunakan jet pribadi namun mereka harus tepat waktu bukan.

Hingga sampai mereka di parkiran bandara pada jam 9 tepat bersamaan dengan itu mobil yang di tumpangi Tuan Zeus berhenti di belakang mobil Toyota Avanza keluaran terbaru milik Tuan Farhan.

"Ayo sayang kita keluar" ajak Tuan Farhan. Mereka semua turun dari mobil begitupula dengan orang-orang di mobil belakang. Pria beranak lima itu membuka bagasi mobil dan mengambil satu buah koper berwarna hijau.

"Sayang kamu hati-hati di sana, ingat untuk menghindari perkelahian jangan membuat masalah yah" nasehat Jons wanita di samping Aulia.

"Jangan khawatir Mom, Lia tahu membedakan mana perbuatan baik dan buruk" jawab Aulia menggenggam jemari Jons membuat wanita tomboy itu tersenyum tipis.

"Sayang, jangan lupa untuk telepon Daddy jika sudah sampai nanti yah, kau tahu Daddy tidak bisa jauh dari Lia karena Lia adalah putri satu-satunya Daddy" lirih Tuan Farhan menampilkan wajah sedihnya.

"Lia tahu Daddy tidak setuju karena ada Uncle Tio, tapi please jangan biarkan Lia patah semangat Dad" gumam Aulia dalam hati.

"Percayalah, Putri Daddy ini sangat pandai berjaga diri. Daddy dan Mommy sudah mengajari Lia cara berlindung dari lawan so tidak perlu khawatir oke!." Ucap Aulia lembut meraih tangan sang Daddy dan menciumnya sayang.

"Kami harus pergi sekarang, karena sudah saatnya berangkat" sela Tuan Zeus. Tuan Farhan tersenyum tipis memeluk putrinya erat.

"Jangan lupa kabarin Daddy yah sayang" tutur Tuan Farhan berkali-kali.

"Astaga kenapa kalimat itu lagi?" gerutu Aulia mendesah berat.

"Sayang, jaga diri Lia baik-baik. Ayah, dek. Jangan lupa perhatiin Lia yah" Pinta Jons memohon pada ayah angkatnya.

"Jangan khawatir semuanya akan aman" jawab mereka serempak.

"Dadaah Dad, Mom. Jangan kangen yah Lia perginya lama lho" Aulia tertawa puas melihat kesedihan Daddynya yang sangat lucu. Baru kali ini melihat wajah Daddynya yang benar-benar kasihan. Namun mau bagaimana lagi ia harus memastikannya sendiri.

"Tuan muda, Jons, kami pamit" kata Tio menundukkan kepalanya.

"Kakak, kami pulang dulu,

"Hati-hati" lirih kedua pasangan suami-istri itu. Menatap punggung anaknya yang sudah menjauh dari pandangan mata.

"Sedihnya" gumam Jons. Memang inilah masa-masa tersulit bagi orang tua, ketika masih dalam kandungan, kemudian melahirkan merawatnya dari kecil yang belum bisa melakukan apapun hingga sebesar ini, selalu bersama. Namun pada akhirnya sang buah hati akan pergi meninggalkan mereka untuk mencari jati dirinya. Mereka hanya berharap agar sang buah hati lekas pulang.

"Kita buat lagi gimana sayang?" Celetuk Tuan Farhan dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari sang istri membuat pria itu tertawa terbahak-bahak.

Di lain tempat

Rombongan Tuan Zeus sudah masuk ke dalam jet pribadi miliknya, Tio, pria yang berumur 34 tahun itu menjatuhkan tubuhnya di atas sofa panjang, menyandarkan kepalanya di sandaran sofa. Karla buru-buru ikut duduk di sisi Tio begitupula Aulia yang tidak mau kalah.

Tuan Zeus dan yang lainnya lebih memilih istirahat di atas kasur karena tubuh mereka sudah sangat kelelahan.

"Nona, lebih baik Nona istirahat di dalam kamar saja di sana juga ada tempat tidur" ucap Tio yang merasa kasihan pada gadis di samping kirinya.

"Iya sayang, Uncle Tio benar lebih baik Lia ke kamar saja." Sahut Karla.

"Tidak apa-apa Uncle, aunty. Lia duduk di sini saja" jawabnya pelan.

"Heh! Lia mau lihat apa yang akan kalian lakukan jika tidak ada Lia di sini!!" ketus Aulia dalam hati mengepal tangannya erat.

Pesawat sudah lepas landas butuh beberapa jam untuk sampai di bandara internasional Benito Juárez.

"Sayang, aku ngantuk" manja Karla yang langsung menjatuhkan kepalanya di atas pundak Tio.

"Tidurlah" ujar Tio lembut membuat Karla tersenyum senang. Namun tidak untuk Aulia, gadis itu mencebikkan bibirnya kesal menahan cemburu di hatinya.

"Cih! menjijikan" gerutu Aulia. Gadis remaja itu ikut memejamkan matanya, tadi malam dirinya tidak bisa tidur oleh sebabnya dirinya sangat mengantuk di pesawat.

"Maafkan Uncle Nona" batin Tio menatap sendu wajah gadis mungilnya. Hatinya sedikit terobati kala melihat wajah damai milik Aulia.

Pria itu berusaha memejamkan matanya namun tidak bisa. Ia melihat ke sisi kiri kekasihnya itu sudah tertidur pulas. Lalu ke arah kanannya terlihat Aulia yang juga sudah tertidur. Dengan penuh hati-hati Tio meraih kepala Aulia menjatuhkannya di atas pundaknya. Ia bisa merasakan aroma tubuh Aulia yang seperti aroma bayi menurutnya sangat nyaman.

"Tidurlah yang nyenyak sayang" batin Tio mencium pucuk kepala Aulia dan terlihat sedikit senyuman dari bibir putri Mafia itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

kutukan cinta hadir maaf baru mampir lagi

2022-05-31

0

✰͜͡v᭄pit_hiats

✰͜͡v᭄pit_hiats

part ini panjang #sekali😘😘😘

2022-01-24

2

🎧Reo Ruari Onsiwasi

🎧Reo Ruari Onsiwasi

Aulia anak mafia

2021-11-26

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Berharap Dia Datang
2 Bab 2 Ucapan Selamat
3 Bab 3 Ungkapan Yang Di Tolak
4 Bab 4 Merasa Kesal
5 Bab 5 Satu Pulau Dua Penghuni
6 Bab 6 Tempat Baru
7 Bab 7 Jalan-Jalan
8 Bab 8 Terbakar Api Cemburu
9 Bab 9 Obrolan Di Meja Makan
10 Bab 10 Dilema
11 Bab 11 Broken
12 Bab 12 Pergi
13 Bab 13 Membuntuti
14 Bab 14 Di Copet
15 Bab 15 Pekerjaan Baru
16 Bab 16 Tuyul
17 Bab 17 Ke Meksiko
18 Bab 18 Mencari
19 Bab 19 Membawa Pulang
20 Bab 20 Kedatangan Tamu
21 Bab 21 Apakah Sudah Berakhir?
22 Bab 22 Menjemput
23 Bab 23 Rencana Aulia
24 Bab 24 Hot Drama
25 Bab 25 Gadis Imut
26 Bab 26 Selir
27 Bab 27 Bad Girl
28 Bab 28 Pizza
29 Bab 29 Permintaan
30 Bab 30 Senyum Pepsodent
31 Bab 31 Ke Indonesia
32 Bab 32 Taktik
33 Bab 33 Rine X
34 Bab 34 Terkena Tembakan
35 Bab 35 Ikatan Cinta
36 Bab 36 Kembali Ke Markas
37 Bab 37 Bullying
38 Bab 38 Panggilan Ke Sekolah
39 Bab 39 'Maaf' Yang Terselubung
40 Bab 40 Gadis Nakal
41 Bab 41 Membuat Peraturan
42 Bab 42 Ke Dunia Bawah
43 Bab 43 Horang Kaya
44 Bab 44 Pasar Gelap
45 Bab 45 Tak Tertolong
46 Bab 46 Harapan
47 Bab 47 Tipuan Mendapat Restu
48 Bab 48 Bocil Ganas
49 Bab 49 Kambuh
50 Bab 50 Rencana Balapan
51 Bab 51 Simbiosis mutualisme
52 Bab 52 Panggilan Guru
53 Bab 53 Tiba-tiba Berhenti
54 Bab 54 Khawatir
55 Bab 55 Berita Buruk
56 Bab 56 Keputusan
57 Bab 57 Dua D Bereaksi
58 Bab 58 Berkunjung
59 Bab 59 Kecemasan Putri Hades
60 Bab 60 Raja Iblis Sutradara Super
61 Bab 61 Si Jones Lepas Status Lajang
62 Bab 62 Melepaskan Dengan Ikhlas
63 Bab 63 Kamar Pengantin
64 Bab 64 Betina Buas
65 Bab 65 Pecah Rekor Terganas
66 Bab 66 Merawat
67 Bab 67 Ruang PS
68 Bab 68 Anak-Anak Sultan
69 Bab 69 Kesal
70 Bab 70 Kambuh lagi
71 Bab 72 Perjanjian
72 Bab 73 Ronald
73 Bab 71 Menyusul
74 Bab 72 Perjanjian
75 Bab 73 Ronald
76 Bab 74 Merasa Cemas
77 Bab 75 Coffy Cafe
78 Bab 76 Panas-Panas
79 Bab 77 Poligami
80 Bab 78 Musibah
81 Bab 79 Android
82 Bab 80 Masalah Kue Tart
83 Bab 81 Peresmian
84 Bab 82 Bahagia Itu Sederhana
85 Bab 83 Penghuni Baru
86 Bab 84 Sakit Mata
87 Bab 85 Syok Berat
88 Bab 86 Dapur
89 Bab 87 Makan Malam
90 Bab 88 Dua D
91 Bab 89 Game Developer
92 Bab 90 Kena Mental
93 Bab 91 Cemburu
94 Bab 92 Tiba-Tiba On
95 Bab 93 Terjatuh
96 Bab 94 Putri Kesayangan
97 Bab 95 Bisik-Bisik Teman
98 Bab 96 Danau Washington
99 Bab 97 Charlotte
100 Bab 98 Penyesalan Charlotte
101 Bab 99 Tidak Akan Pernah Kembali
102 Bab 100 Masuk Penjara
103 Bab 101 Pemakaman
104 Bab 102 Rencana Ke Washington
105 Bab 103 Di Siksa
106 Bab 104 Tuan Kalingga
107 Bab 105 Kekecewaan Raja Iblis
108 Bab 106 Mencari Alexa
109 Bab 107 Hilang Jejak
110 Bab 108 Bengkel mantap jaya
111 Bab 109 Penyesalan Hamas
112 Bab 110 Kesabaran Keluarga Mafia
113 Bab 111 Pulang Dengan Kekecewaan
114 Bab 112 Kesedihan Alex Dan Amanda
115 Bab 113 Berlapang Dada
116 Bab 114 Lamaran
117 Bab 115 Persiapan Lamaran
118 Bab 116 Kedatangan Ayu Dan Reyhan
119 Bab 117 Pernikahan Besar
120 Bab 118 Ucapan Selamat
121 Bab 119 Malam Pertama
122 Bab 120 Empat wanita Onar
123 Bab 121 Tamparan Dari Anak Kecil
124 Bab 122 Rujak Anggur
125 Bab 123 Merasa Aneh
126 Bab 124 Pencerahan
127 Bab 125 Kuliner Malam Legendaris
128 Bab 126 Kesakitan
129 Bab 127 Hampir Saja
130 Bab 128 Calon Ayah
131 Bab 129 Membesuk Aulia
132 Bab 130 Pulang Ke Mansion
133 Bab 131 Tak Kesampaian
134 Bab 132 Syukuran
135 Bab 133 Tuntas Hajat
136 Bab 134 Senyuman Mentari Pagi
137 Bab 135 Pasang Spanduk
138 Bab 136 Lain Di Hati Lain Di Mulut
139 Bab 137 Hadiah Pernikahan
140 Bab 138 Terjatuh
141 Bab 139 Sebelum Musibah
142 Bab 140 Tidak Percaya
143 Bab 141 Berbagi Penderitaan
144 Bab 142 Twins Boy
145 Bab 143 Ikutan Nimbrung
146 Bab 144 Pemakaman
147 Bab 145 Menjenguk Dua Cucu
148 Bab 146 Suara Hati Hamas
149 Bab 147 Kecelakaan
150 Bab 148 Panggilan Mama
151 Bab 149 Jejak Alexa
152 Bab 50 Jalan-jalan
153 Bab 151 Bertemu Nyonya
154 Bab 152 Bukankah Dia?
155 Bab 153 Keluarga Rusuh
156 Bab 154 Kecerdasan Aditya
157 Bab 155 Hilang Jejak
158 Bab 156 Booking Istri
159 Bab 157 Menjadi Bodyguard
160 Bab 158 Berkumpul Bersama Nenek
161 Bab 159 Fadel dan Fadil
162 Bab 160 Penguntit
163 Bab 161 Tidak Salah Lagi
164 Bab 162 Alexa's Hospital
165 Bab 163 Menghilang
166 Bab 164 Khayalan Anak kecil
167 Bab 165 Akan Bertemu
168 Bab 166 Sebuah Panggilan
169 Bab 167 Bunyi Alarm
170 Bab 168 Dia Yang Tak Bisa Di Gapai
171 Bab 169 Rasanya Plong
172 Bab 170 Di Tinggal Sendiri
173 Bab 171 Jujur
174 Bab 172 Adik Kurang Akhlak
175 Bab 173 Obrolan Hidup Si Bocil
176 Bab 174 Si Joni Tidur Lagi
177 Bab 175 Bertemu Alexa
178 Bab 176 Ke Rumah Sakit
179 Bab 177 Bertemu Amanda
180 Bab 178 Kedatangan Tuan Kalingga
181 Bab 179 Damai Di Atas Ranjang
182 Bab 180 Pelepasan
183 Bab 181 Itu Hanya Gurauan Anak Kecil
184 BAB 182 Di Buru Pulang
185 Bab 183 Demi Anak Atau Demi Dia?
186 Bab 184 Kamar Mandi Menjadi Solusi Akhir
187 Bab 185 Sebuah Postingan
188 Izin Hiatus
189 Bab 186 Menjemput Tuan Duda
190 Bab 187 Mengobrol
Episodes

Updated 190 Episodes

1
Bab 1 Berharap Dia Datang
2
Bab 2 Ucapan Selamat
3
Bab 3 Ungkapan Yang Di Tolak
4
Bab 4 Merasa Kesal
5
Bab 5 Satu Pulau Dua Penghuni
6
Bab 6 Tempat Baru
7
Bab 7 Jalan-Jalan
8
Bab 8 Terbakar Api Cemburu
9
Bab 9 Obrolan Di Meja Makan
10
Bab 10 Dilema
11
Bab 11 Broken
12
Bab 12 Pergi
13
Bab 13 Membuntuti
14
Bab 14 Di Copet
15
Bab 15 Pekerjaan Baru
16
Bab 16 Tuyul
17
Bab 17 Ke Meksiko
18
Bab 18 Mencari
19
Bab 19 Membawa Pulang
20
Bab 20 Kedatangan Tamu
21
Bab 21 Apakah Sudah Berakhir?
22
Bab 22 Menjemput
23
Bab 23 Rencana Aulia
24
Bab 24 Hot Drama
25
Bab 25 Gadis Imut
26
Bab 26 Selir
27
Bab 27 Bad Girl
28
Bab 28 Pizza
29
Bab 29 Permintaan
30
Bab 30 Senyum Pepsodent
31
Bab 31 Ke Indonesia
32
Bab 32 Taktik
33
Bab 33 Rine X
34
Bab 34 Terkena Tembakan
35
Bab 35 Ikatan Cinta
36
Bab 36 Kembali Ke Markas
37
Bab 37 Bullying
38
Bab 38 Panggilan Ke Sekolah
39
Bab 39 'Maaf' Yang Terselubung
40
Bab 40 Gadis Nakal
41
Bab 41 Membuat Peraturan
42
Bab 42 Ke Dunia Bawah
43
Bab 43 Horang Kaya
44
Bab 44 Pasar Gelap
45
Bab 45 Tak Tertolong
46
Bab 46 Harapan
47
Bab 47 Tipuan Mendapat Restu
48
Bab 48 Bocil Ganas
49
Bab 49 Kambuh
50
Bab 50 Rencana Balapan
51
Bab 51 Simbiosis mutualisme
52
Bab 52 Panggilan Guru
53
Bab 53 Tiba-tiba Berhenti
54
Bab 54 Khawatir
55
Bab 55 Berita Buruk
56
Bab 56 Keputusan
57
Bab 57 Dua D Bereaksi
58
Bab 58 Berkunjung
59
Bab 59 Kecemasan Putri Hades
60
Bab 60 Raja Iblis Sutradara Super
61
Bab 61 Si Jones Lepas Status Lajang
62
Bab 62 Melepaskan Dengan Ikhlas
63
Bab 63 Kamar Pengantin
64
Bab 64 Betina Buas
65
Bab 65 Pecah Rekor Terganas
66
Bab 66 Merawat
67
Bab 67 Ruang PS
68
Bab 68 Anak-Anak Sultan
69
Bab 69 Kesal
70
Bab 70 Kambuh lagi
71
Bab 72 Perjanjian
72
Bab 73 Ronald
73
Bab 71 Menyusul
74
Bab 72 Perjanjian
75
Bab 73 Ronald
76
Bab 74 Merasa Cemas
77
Bab 75 Coffy Cafe
78
Bab 76 Panas-Panas
79
Bab 77 Poligami
80
Bab 78 Musibah
81
Bab 79 Android
82
Bab 80 Masalah Kue Tart
83
Bab 81 Peresmian
84
Bab 82 Bahagia Itu Sederhana
85
Bab 83 Penghuni Baru
86
Bab 84 Sakit Mata
87
Bab 85 Syok Berat
88
Bab 86 Dapur
89
Bab 87 Makan Malam
90
Bab 88 Dua D
91
Bab 89 Game Developer
92
Bab 90 Kena Mental
93
Bab 91 Cemburu
94
Bab 92 Tiba-Tiba On
95
Bab 93 Terjatuh
96
Bab 94 Putri Kesayangan
97
Bab 95 Bisik-Bisik Teman
98
Bab 96 Danau Washington
99
Bab 97 Charlotte
100
Bab 98 Penyesalan Charlotte
101
Bab 99 Tidak Akan Pernah Kembali
102
Bab 100 Masuk Penjara
103
Bab 101 Pemakaman
104
Bab 102 Rencana Ke Washington
105
Bab 103 Di Siksa
106
Bab 104 Tuan Kalingga
107
Bab 105 Kekecewaan Raja Iblis
108
Bab 106 Mencari Alexa
109
Bab 107 Hilang Jejak
110
Bab 108 Bengkel mantap jaya
111
Bab 109 Penyesalan Hamas
112
Bab 110 Kesabaran Keluarga Mafia
113
Bab 111 Pulang Dengan Kekecewaan
114
Bab 112 Kesedihan Alex Dan Amanda
115
Bab 113 Berlapang Dada
116
Bab 114 Lamaran
117
Bab 115 Persiapan Lamaran
118
Bab 116 Kedatangan Ayu Dan Reyhan
119
Bab 117 Pernikahan Besar
120
Bab 118 Ucapan Selamat
121
Bab 119 Malam Pertama
122
Bab 120 Empat wanita Onar
123
Bab 121 Tamparan Dari Anak Kecil
124
Bab 122 Rujak Anggur
125
Bab 123 Merasa Aneh
126
Bab 124 Pencerahan
127
Bab 125 Kuliner Malam Legendaris
128
Bab 126 Kesakitan
129
Bab 127 Hampir Saja
130
Bab 128 Calon Ayah
131
Bab 129 Membesuk Aulia
132
Bab 130 Pulang Ke Mansion
133
Bab 131 Tak Kesampaian
134
Bab 132 Syukuran
135
Bab 133 Tuntas Hajat
136
Bab 134 Senyuman Mentari Pagi
137
Bab 135 Pasang Spanduk
138
Bab 136 Lain Di Hati Lain Di Mulut
139
Bab 137 Hadiah Pernikahan
140
Bab 138 Terjatuh
141
Bab 139 Sebelum Musibah
142
Bab 140 Tidak Percaya
143
Bab 141 Berbagi Penderitaan
144
Bab 142 Twins Boy
145
Bab 143 Ikutan Nimbrung
146
Bab 144 Pemakaman
147
Bab 145 Menjenguk Dua Cucu
148
Bab 146 Suara Hati Hamas
149
Bab 147 Kecelakaan
150
Bab 148 Panggilan Mama
151
Bab 149 Jejak Alexa
152
Bab 50 Jalan-jalan
153
Bab 151 Bertemu Nyonya
154
Bab 152 Bukankah Dia?
155
Bab 153 Keluarga Rusuh
156
Bab 154 Kecerdasan Aditya
157
Bab 155 Hilang Jejak
158
Bab 156 Booking Istri
159
Bab 157 Menjadi Bodyguard
160
Bab 158 Berkumpul Bersama Nenek
161
Bab 159 Fadel dan Fadil
162
Bab 160 Penguntit
163
Bab 161 Tidak Salah Lagi
164
Bab 162 Alexa's Hospital
165
Bab 163 Menghilang
166
Bab 164 Khayalan Anak kecil
167
Bab 165 Akan Bertemu
168
Bab 166 Sebuah Panggilan
169
Bab 167 Bunyi Alarm
170
Bab 168 Dia Yang Tak Bisa Di Gapai
171
Bab 169 Rasanya Plong
172
Bab 170 Di Tinggal Sendiri
173
Bab 171 Jujur
174
Bab 172 Adik Kurang Akhlak
175
Bab 173 Obrolan Hidup Si Bocil
176
Bab 174 Si Joni Tidur Lagi
177
Bab 175 Bertemu Alexa
178
Bab 176 Ke Rumah Sakit
179
Bab 177 Bertemu Amanda
180
Bab 178 Kedatangan Tuan Kalingga
181
Bab 179 Damai Di Atas Ranjang
182
Bab 180 Pelepasan
183
Bab 181 Itu Hanya Gurauan Anak Kecil
184
BAB 182 Di Buru Pulang
185
Bab 183 Demi Anak Atau Demi Dia?
186
Bab 184 Kamar Mandi Menjadi Solusi Akhir
187
Bab 185 Sebuah Postingan
188
Izin Hiatus
189
Bab 186 Menjemput Tuan Duda
190
Bab 187 Mengobrol

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!