The Love Story Princess And Prince Mafia

The Love Story Princess And Prince Mafia

Bab 1 Berharap Dia Datang

Happy reading 🤗

Jangan lupa tinggalkan jejaknya yah Guys 🙏😘😘

.

.

.

.

.

.

Tepat di usianya yang ke 17 tahun putri seorang raja Mafia bernama Auliani Devano Jonas, Daddynya bernama Devil atau juga di sebut sebagai raja Iblis dalam dunia bawah. Namun jika di dunia bisnis maka orang mengenalnya sebagai Tuan Farhan Wardi Dinata.

Hari ini adalah hari kelulusan princess Mafia di salah satu sekolah ternama milik ayahnya. Sedang kedua abangnya sudah lebih dulu, selesai di umur yang ke 16 tahun dan sekarang mereka kuliah di salah satu universitas ternama di Amerika dan tentunya mereka tinggal di sebuah apartemen walaupun saat itu Daddy Smith ingin sekali kedua cucunya untuk tinggal di Mansionnya namun pada akhirnya ia mengalah dengan catatan setiap minggu untuk menginap di Mansionnya tanpa alasan.

Di sekolah SMA Smart Jakarta, semua anak kelas 12 sudah satu persatu datang ke sekolah karena akan mendengar berita yang akan membuat jantung siapa saja bergetar. Namun tidak untuk Aulia, gadis itu malah mengendarai motor sportnya menuju kawasan yang tidak banyak penduduknya, di salah satu bangunan tua yang sudah tidak di tempati.

Diam-diam Aulia dengan teman-teman cowoknya membuat Markas untuk mereka tempati. Yah, Aulia memiliki empat orang sahabat pria yang selalu ada untuknya, ia tidak memiliki teman wanita karena menurutnya itu akan sangat merepotkan, lagipula tidak ada yang mau dengannya. Itulah sebabnya dirinya tidak mempunyai teman wanita.

Tuan Farhan tidak melarang anaknya untuk bergaul dengan siapa saja yang terpenting putrinya bisa mengontrol diri. Dia juga selalu mengirim mata-matanya untuk menjaga sang putri jika ada yang melakukan hal buruk padanya.

Aulia turun dari motor dengan masih menggunakan pakaian seragam putih abu-abu, masuk ke dalam Markasnya itu.

"Hey! kenapa kamu kesini dan tidak ke sekolah? kamu tidak takut ketahuan sama Daddy kamu hmm...?" tanya seorang pria dengan rambutnya yang sebahu. Namanya Hara, pria baik juga pengertian.

"Lia capek Bang, pengen istirahat" jawab Aulia dengan wajah lesunya. Berjalan menuju ruang tengah, menjatuhkan bokongnya di atas sofa. Markas yang mereka bangun itu terdapat satu kamar, juga memiliki dapur dan ruang tengah sebagai tempat tongkrongan selain itu juga ada peralatan alat rumah tangga seperti halnya pada rumah umumnya.

Hara datang membawa jus mangga kesukaan Aulia meletakan nampan di atas meja kayu. Pria itu lalu duduk di samping Aulia.

"Minum dulu" Hara memberikan segelas jus pada Aulia dengan senang hati gadis itu meraihnya meneguknya hingga tandas. Sepertinya Aulia begitu kehausan.

"Ada apa lagi hmmm? kenapa setiap datang kemari tidak pernah bahagia, selalu saja di tekuk tuh muka. Apa ada masalah lagi?" tanya Hara menatap wajah sendu wanita di depannya.

"Daddy dan Mommy merayakan hari kelulusanku hari ini" menjeda ucapannya. Menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan perlahan. "Lia berharap Uncle Tio datang merayakan kelulusan Lia" sambungnya dengan kepala menunduk. Sepertinya gadis itu tengah menangis terlihat bahunya yang bergetar.

Hara yang memang memiliki sisi lembut meraih tubuh Aulia ke dalam pelukannya. "Sudah jangan menangis. Mana gadis kuat, tangguh, ceriah yang abang kenal?" Hara mengelus pundak Aulia lembut. Menenangkan gadis di pelukannya. Ia juga merasakan sakit melihat gadis imut di pelukannya menangis.

"Lia ti-tidak tahu kenapa Lia se-selalu memikirkan Uncle Tio, hiks, hiks. Lia benci perasaan Lia" tutur Aulia sesenggukan.

Hara melerai pelukannya menatap wajah cantik wanita di depannya. Ibu jarinya terangkat menghapus kristal bening di pipi Aulia.

"Lia benar-benar suka pria itu?" tanya Hara menatap dalam wajah Aulia. Gadis itu menganggukkan kepalanya pelan.

"Kalau Lia suka, Lia harus perjuangin, tunjukkan padanya bahwa Lia mencintai Uncle Tio" jelas Hara, tangannya menyelipkan anak rambut Aulia di belakang telinga.

"Tapi Lia malu" cicitnya dengan wajah memerah, menggigit bibirnya pelan. Hara yang melihat itu membuat ritme jantungnya tiba-tiba berdegup kencang.

"Jangan perlihatkan wajah imutmu Lia! aku bisa kehilangan kendaliku!" teriak Hara, namun hanya dalam hatinya.

"Hahahah, kalau malu. Nanti kamu tidak akan mendapatkan pria yang kamu suka Lia" tawa Hara sembari menoyor kepala Aulia. Ia melakukan itu agar membuat suasana tidak menjadi canggung.

"Iiish! selalu menoyor kepala Lia! sakit tahu" gerutu Aulia mencebikkan bibirnya kesal.

"Sorry, sorry".

"Kalau ke sekolah jangan gulung baju kamu seperti itu! pantas saja tidak punya teman wanita. Wong kamu tomboy juga galak" celetuk Hara dan Aulia hanya tersenyum kecil.

"Bodoh!"

"Ekheem" dehem seseorang membuat atensi Hara dan Aulia menatap ke sumber suara.

"Bang Gilang" seru Aulia tersenyum lebar.

"Tidak ke sekolah lagi yah! benar-benar horang kaya" pria yang baru saja bergabung itu geleng-geleng kepala. Dia adalah Gilang, pria berumur 22 tahun sama dengan Hara.

"Ya iyalah, Lia gitu loh. Lagipula Aulia sudah tahu kalau Lia pasti lulus wong aku juara satu" jawab Aulia bersedekap dada. Menunjukan wajah angkuhnya pada Gilang.

"Cih! palingan juara satu terakhir" cemohnya sembari mencubit hidung mancung Aulia membuat gadis cantik itu memekik kesakitan.

"Akkkhhh! sakit tahu!" teriak Aulia kesakitan.

"Abang Hara, abang Gilang sakitin Lia" adu Aulia pada Hara, tidak lupa menampilkan wajah sedihnya. Dan pria itu melotot tajam pada Gilang membuat Gilang mendengus kesal.

"Cih! dasar tukang ngadu!" ujar Gilang membuat Aulia tertawa puas.

"Malam ini di Mansion ada acara, kalian datang yah" ujar Aulia menatap kedua pria di sampingnya.

"Pastinya dong, apalagi kalau ada makanan enak. Bikin aku semangat" seru Gilang dengan senyum merekah.

"Jam berapa acaranya?" tanya Hara.

"Jam 8 bang" jawab Aulia. Matanya melirik ke segala penjuru ruangan Markas seakan mencari sesuatu.

"Bang, di mana bang Yogi sama bang Andre...?" tanya Aulia. Sedari tadi dirinya mencari dua sahabatnya yang tidak terlihat batang hidungnya. Pria bernama Yogi dan Andre lebih mudah dua tahun dari Hara dan Gilang. Dan dari mereka itu hanya Aulia yang masih muda. Yang baru menginjak 16 tahun.

Aulia berteman dengan mereka baru dua tahun yang lalu saat dirinya membantu sahabatnya sekarang, yang tengah di keroyok oleh Geng jalanan. Dan dari situlah Aulia menjalin persahabatan apalagi dirinya yang notabenenya tidak memiliki teman.

Lagipula tidak buruk berteman dengan pria, mereka bahkan lebih baik daripada teman wanita.

"Mereka berdua sepertinya sedang ikut balapan di kota X mungkin akan pulang sore nanti" jawab Gilang. Dan Aulia hanya menganggukkan kepalanya pelan.

"Jangan lupa untuk datang yah, Lia tunggu kalian. Lia harus ke sekolah sekarang takutnya Daddy mengamuk seperti singa kelaparan" tutur Aulia beranjak dari duduknya.

"Yah, aku takut jika Daddymu akan mengamuk dan menghancurkan Markas ini... iiih, ngeri" sahut Gilang merinding dengan wajah di buat-buat takut.

"Daddyku tidak seseram itu tahu" tukas Aulia menatap tajam pada Galang.

"Hahahah, baiklah princess kau memang betul tapi aku benar" celoteh Gilang menggoda Aulia membuat gadis remaja itu menghentak-hentakkan kakinya kesal.

"Sudah, sudah. Lebih baik Lia cepat ke sekolah jangan sampai Daddy Lia tahu kalau Lia baru habis kesini" jelas Hara memperingati Aulia.

Aulia tersenyum mengangguk, sebelum pergi Aulia memberikan finger love pada kedua pria di depannya dan dengan senang hati mereka mengambilnya lalu membenamkannya dalam hati.

"Daaah, jangan rindu yah. Lia pergi dulu love you" celetuk Lia terkikik geli.

"Sudah, sudah. Pergi sana" ujar Hara menggeleng kepalanya pelan.

"Dasar gadis labil" ucap Gilang.

"Hey! Lia mendengarnya"

"Bodoh".

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

Beri vote dan likenya dong kak 🤗❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Aninda Peto

Aninda Peto

permisi, Author mau promosi karya nih, barangkali ada yang berminat... judulnya Dark Romance, jika berkenan mampir yah guys

2023-07-11

0

Senajudifa

Senajudifa

salken dr kutukan cinta y thor...mampirlah jika berkenan

2022-05-20

1

nieta chandra

nieta chandra

nyipmak dan like

2022-05-05

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Berharap Dia Datang
2 Bab 2 Ucapan Selamat
3 Bab 3 Ungkapan Yang Di Tolak
4 Bab 4 Merasa Kesal
5 Bab 5 Satu Pulau Dua Penghuni
6 Bab 6 Tempat Baru
7 Bab 7 Jalan-Jalan
8 Bab 8 Terbakar Api Cemburu
9 Bab 9 Obrolan Di Meja Makan
10 Bab 10 Dilema
11 Bab 11 Broken
12 Bab 12 Pergi
13 Bab 13 Membuntuti
14 Bab 14 Di Copet
15 Bab 15 Pekerjaan Baru
16 Bab 16 Tuyul
17 Bab 17 Ke Meksiko
18 Bab 18 Mencari
19 Bab 19 Membawa Pulang
20 Bab 20 Kedatangan Tamu
21 Bab 21 Apakah Sudah Berakhir?
22 Bab 22 Menjemput
23 Bab 23 Rencana Aulia
24 Bab 24 Hot Drama
25 Bab 25 Gadis Imut
26 Bab 26 Selir
27 Bab 27 Bad Girl
28 Bab 28 Pizza
29 Bab 29 Permintaan
30 Bab 30 Senyum Pepsodent
31 Bab 31 Ke Indonesia
32 Bab 32 Taktik
33 Bab 33 Rine X
34 Bab 34 Terkena Tembakan
35 Bab 35 Ikatan Cinta
36 Bab 36 Kembali Ke Markas
37 Bab 37 Bullying
38 Bab 38 Panggilan Ke Sekolah
39 Bab 39 'Maaf' Yang Terselubung
40 Bab 40 Gadis Nakal
41 Bab 41 Membuat Peraturan
42 Bab 42 Ke Dunia Bawah
43 Bab 43 Horang Kaya
44 Bab 44 Pasar Gelap
45 Bab 45 Tak Tertolong
46 Bab 46 Harapan
47 Bab 47 Tipuan Mendapat Restu
48 Bab 48 Bocil Ganas
49 Bab 49 Kambuh
50 Bab 50 Rencana Balapan
51 Bab 51 Simbiosis mutualisme
52 Bab 52 Panggilan Guru
53 Bab 53 Tiba-tiba Berhenti
54 Bab 54 Khawatir
55 Bab 55 Berita Buruk
56 Bab 56 Keputusan
57 Bab 57 Dua D Bereaksi
58 Bab 58 Berkunjung
59 Bab 59 Kecemasan Putri Hades
60 Bab 60 Raja Iblis Sutradara Super
61 Bab 61 Si Jones Lepas Status Lajang
62 Bab 62 Melepaskan Dengan Ikhlas
63 Bab 63 Kamar Pengantin
64 Bab 64 Betina Buas
65 Bab 65 Pecah Rekor Terganas
66 Bab 66 Merawat
67 Bab 67 Ruang PS
68 Bab 68 Anak-Anak Sultan
69 Bab 69 Kesal
70 Bab 70 Kambuh lagi
71 Bab 72 Perjanjian
72 Bab 73 Ronald
73 Bab 71 Menyusul
74 Bab 72 Perjanjian
75 Bab 73 Ronald
76 Bab 74 Merasa Cemas
77 Bab 75 Coffy Cafe
78 Bab 76 Panas-Panas
79 Bab 77 Poligami
80 Bab 78 Musibah
81 Bab 79 Android
82 Bab 80 Masalah Kue Tart
83 Bab 81 Peresmian
84 Bab 82 Bahagia Itu Sederhana
85 Bab 83 Penghuni Baru
86 Bab 84 Sakit Mata
87 Bab 85 Syok Berat
88 Bab 86 Dapur
89 Bab 87 Makan Malam
90 Bab 88 Dua D
91 Bab 89 Game Developer
92 Bab 90 Kena Mental
93 Bab 91 Cemburu
94 Bab 92 Tiba-Tiba On
95 Bab 93 Terjatuh
96 Bab 94 Putri Kesayangan
97 Bab 95 Bisik-Bisik Teman
98 Bab 96 Danau Washington
99 Bab 97 Charlotte
100 Bab 98 Penyesalan Charlotte
101 Bab 99 Tidak Akan Pernah Kembali
102 Bab 100 Masuk Penjara
103 Bab 101 Pemakaman
104 Bab 102 Rencana Ke Washington
105 Bab 103 Di Siksa
106 Bab 104 Tuan Kalingga
107 Bab 105 Kekecewaan Raja Iblis
108 Bab 106 Mencari Alexa
109 Bab 107 Hilang Jejak
110 Bab 108 Bengkel mantap jaya
111 Bab 109 Penyesalan Hamas
112 Bab 110 Kesabaran Keluarga Mafia
113 Bab 111 Pulang Dengan Kekecewaan
114 Bab 112 Kesedihan Alex Dan Amanda
115 Bab 113 Berlapang Dada
116 Bab 114 Lamaran
117 Bab 115 Persiapan Lamaran
118 Bab 116 Kedatangan Ayu Dan Reyhan
119 Bab 117 Pernikahan Besar
120 Bab 118 Ucapan Selamat
121 Bab 119 Malam Pertama
122 Bab 120 Empat wanita Onar
123 Bab 121 Tamparan Dari Anak Kecil
124 Bab 122 Rujak Anggur
125 Bab 123 Merasa Aneh
126 Bab 124 Pencerahan
127 Bab 125 Kuliner Malam Legendaris
128 Bab 126 Kesakitan
129 Bab 127 Hampir Saja
130 Bab 128 Calon Ayah
131 Bab 129 Membesuk Aulia
132 Bab 130 Pulang Ke Mansion
133 Bab 131 Tak Kesampaian
134 Bab 132 Syukuran
135 Bab 133 Tuntas Hajat
136 Bab 134 Senyuman Mentari Pagi
137 Bab 135 Pasang Spanduk
138 Bab 136 Lain Di Hati Lain Di Mulut
139 Bab 137 Hadiah Pernikahan
140 Bab 138 Terjatuh
141 Bab 139 Sebelum Musibah
142 Bab 140 Tidak Percaya
143 Bab 141 Berbagi Penderitaan
144 Bab 142 Twins Boy
145 Bab 143 Ikutan Nimbrung
146 Bab 144 Pemakaman
147 Bab 145 Menjenguk Dua Cucu
148 Bab 146 Suara Hati Hamas
149 Bab 147 Kecelakaan
150 Bab 148 Panggilan Mama
151 Bab 149 Jejak Alexa
152 Bab 50 Jalan-jalan
153 Bab 151 Bertemu Nyonya
154 Bab 152 Bukankah Dia?
155 Bab 153 Keluarga Rusuh
156 Bab 154 Kecerdasan Aditya
157 Bab 155 Hilang Jejak
158 Bab 156 Booking Istri
159 Bab 157 Menjadi Bodyguard
160 Bab 158 Berkumpul Bersama Nenek
161 Bab 159 Fadel dan Fadil
162 Bab 160 Penguntit
163 Bab 161 Tidak Salah Lagi
164 Bab 162 Alexa's Hospital
165 Bab 163 Menghilang
166 Bab 164 Khayalan Anak kecil
167 Bab 165 Akan Bertemu
168 Bab 166 Sebuah Panggilan
169 Bab 167 Bunyi Alarm
170 Bab 168 Dia Yang Tak Bisa Di Gapai
171 Bab 169 Rasanya Plong
172 Bab 170 Di Tinggal Sendiri
173 Bab 171 Jujur
174 Bab 172 Adik Kurang Akhlak
175 Bab 173 Obrolan Hidup Si Bocil
176 Bab 174 Si Joni Tidur Lagi
177 Bab 175 Bertemu Alexa
178 Bab 176 Ke Rumah Sakit
179 Bab 177 Bertemu Amanda
180 Bab 178 Kedatangan Tuan Kalingga
181 Bab 179 Damai Di Atas Ranjang
182 Bab 180 Pelepasan
183 Bab 181 Itu Hanya Gurauan Anak Kecil
184 BAB 182 Di Buru Pulang
185 Bab 183 Demi Anak Atau Demi Dia?
186 Bab 184 Kamar Mandi Menjadi Solusi Akhir
187 Bab 185 Sebuah Postingan
188 Izin Hiatus
189 Bab 186 Menjemput Tuan Duda
190 Bab 187 Mengobrol
Episodes

Updated 190 Episodes

1
Bab 1 Berharap Dia Datang
2
Bab 2 Ucapan Selamat
3
Bab 3 Ungkapan Yang Di Tolak
4
Bab 4 Merasa Kesal
5
Bab 5 Satu Pulau Dua Penghuni
6
Bab 6 Tempat Baru
7
Bab 7 Jalan-Jalan
8
Bab 8 Terbakar Api Cemburu
9
Bab 9 Obrolan Di Meja Makan
10
Bab 10 Dilema
11
Bab 11 Broken
12
Bab 12 Pergi
13
Bab 13 Membuntuti
14
Bab 14 Di Copet
15
Bab 15 Pekerjaan Baru
16
Bab 16 Tuyul
17
Bab 17 Ke Meksiko
18
Bab 18 Mencari
19
Bab 19 Membawa Pulang
20
Bab 20 Kedatangan Tamu
21
Bab 21 Apakah Sudah Berakhir?
22
Bab 22 Menjemput
23
Bab 23 Rencana Aulia
24
Bab 24 Hot Drama
25
Bab 25 Gadis Imut
26
Bab 26 Selir
27
Bab 27 Bad Girl
28
Bab 28 Pizza
29
Bab 29 Permintaan
30
Bab 30 Senyum Pepsodent
31
Bab 31 Ke Indonesia
32
Bab 32 Taktik
33
Bab 33 Rine X
34
Bab 34 Terkena Tembakan
35
Bab 35 Ikatan Cinta
36
Bab 36 Kembali Ke Markas
37
Bab 37 Bullying
38
Bab 38 Panggilan Ke Sekolah
39
Bab 39 'Maaf' Yang Terselubung
40
Bab 40 Gadis Nakal
41
Bab 41 Membuat Peraturan
42
Bab 42 Ke Dunia Bawah
43
Bab 43 Horang Kaya
44
Bab 44 Pasar Gelap
45
Bab 45 Tak Tertolong
46
Bab 46 Harapan
47
Bab 47 Tipuan Mendapat Restu
48
Bab 48 Bocil Ganas
49
Bab 49 Kambuh
50
Bab 50 Rencana Balapan
51
Bab 51 Simbiosis mutualisme
52
Bab 52 Panggilan Guru
53
Bab 53 Tiba-tiba Berhenti
54
Bab 54 Khawatir
55
Bab 55 Berita Buruk
56
Bab 56 Keputusan
57
Bab 57 Dua D Bereaksi
58
Bab 58 Berkunjung
59
Bab 59 Kecemasan Putri Hades
60
Bab 60 Raja Iblis Sutradara Super
61
Bab 61 Si Jones Lepas Status Lajang
62
Bab 62 Melepaskan Dengan Ikhlas
63
Bab 63 Kamar Pengantin
64
Bab 64 Betina Buas
65
Bab 65 Pecah Rekor Terganas
66
Bab 66 Merawat
67
Bab 67 Ruang PS
68
Bab 68 Anak-Anak Sultan
69
Bab 69 Kesal
70
Bab 70 Kambuh lagi
71
Bab 72 Perjanjian
72
Bab 73 Ronald
73
Bab 71 Menyusul
74
Bab 72 Perjanjian
75
Bab 73 Ronald
76
Bab 74 Merasa Cemas
77
Bab 75 Coffy Cafe
78
Bab 76 Panas-Panas
79
Bab 77 Poligami
80
Bab 78 Musibah
81
Bab 79 Android
82
Bab 80 Masalah Kue Tart
83
Bab 81 Peresmian
84
Bab 82 Bahagia Itu Sederhana
85
Bab 83 Penghuni Baru
86
Bab 84 Sakit Mata
87
Bab 85 Syok Berat
88
Bab 86 Dapur
89
Bab 87 Makan Malam
90
Bab 88 Dua D
91
Bab 89 Game Developer
92
Bab 90 Kena Mental
93
Bab 91 Cemburu
94
Bab 92 Tiba-Tiba On
95
Bab 93 Terjatuh
96
Bab 94 Putri Kesayangan
97
Bab 95 Bisik-Bisik Teman
98
Bab 96 Danau Washington
99
Bab 97 Charlotte
100
Bab 98 Penyesalan Charlotte
101
Bab 99 Tidak Akan Pernah Kembali
102
Bab 100 Masuk Penjara
103
Bab 101 Pemakaman
104
Bab 102 Rencana Ke Washington
105
Bab 103 Di Siksa
106
Bab 104 Tuan Kalingga
107
Bab 105 Kekecewaan Raja Iblis
108
Bab 106 Mencari Alexa
109
Bab 107 Hilang Jejak
110
Bab 108 Bengkel mantap jaya
111
Bab 109 Penyesalan Hamas
112
Bab 110 Kesabaran Keluarga Mafia
113
Bab 111 Pulang Dengan Kekecewaan
114
Bab 112 Kesedihan Alex Dan Amanda
115
Bab 113 Berlapang Dada
116
Bab 114 Lamaran
117
Bab 115 Persiapan Lamaran
118
Bab 116 Kedatangan Ayu Dan Reyhan
119
Bab 117 Pernikahan Besar
120
Bab 118 Ucapan Selamat
121
Bab 119 Malam Pertama
122
Bab 120 Empat wanita Onar
123
Bab 121 Tamparan Dari Anak Kecil
124
Bab 122 Rujak Anggur
125
Bab 123 Merasa Aneh
126
Bab 124 Pencerahan
127
Bab 125 Kuliner Malam Legendaris
128
Bab 126 Kesakitan
129
Bab 127 Hampir Saja
130
Bab 128 Calon Ayah
131
Bab 129 Membesuk Aulia
132
Bab 130 Pulang Ke Mansion
133
Bab 131 Tak Kesampaian
134
Bab 132 Syukuran
135
Bab 133 Tuntas Hajat
136
Bab 134 Senyuman Mentari Pagi
137
Bab 135 Pasang Spanduk
138
Bab 136 Lain Di Hati Lain Di Mulut
139
Bab 137 Hadiah Pernikahan
140
Bab 138 Terjatuh
141
Bab 139 Sebelum Musibah
142
Bab 140 Tidak Percaya
143
Bab 141 Berbagi Penderitaan
144
Bab 142 Twins Boy
145
Bab 143 Ikutan Nimbrung
146
Bab 144 Pemakaman
147
Bab 145 Menjenguk Dua Cucu
148
Bab 146 Suara Hati Hamas
149
Bab 147 Kecelakaan
150
Bab 148 Panggilan Mama
151
Bab 149 Jejak Alexa
152
Bab 50 Jalan-jalan
153
Bab 151 Bertemu Nyonya
154
Bab 152 Bukankah Dia?
155
Bab 153 Keluarga Rusuh
156
Bab 154 Kecerdasan Aditya
157
Bab 155 Hilang Jejak
158
Bab 156 Booking Istri
159
Bab 157 Menjadi Bodyguard
160
Bab 158 Berkumpul Bersama Nenek
161
Bab 159 Fadel dan Fadil
162
Bab 160 Penguntit
163
Bab 161 Tidak Salah Lagi
164
Bab 162 Alexa's Hospital
165
Bab 163 Menghilang
166
Bab 164 Khayalan Anak kecil
167
Bab 165 Akan Bertemu
168
Bab 166 Sebuah Panggilan
169
Bab 167 Bunyi Alarm
170
Bab 168 Dia Yang Tak Bisa Di Gapai
171
Bab 169 Rasanya Plong
172
Bab 170 Di Tinggal Sendiri
173
Bab 171 Jujur
174
Bab 172 Adik Kurang Akhlak
175
Bab 173 Obrolan Hidup Si Bocil
176
Bab 174 Si Joni Tidur Lagi
177
Bab 175 Bertemu Alexa
178
Bab 176 Ke Rumah Sakit
179
Bab 177 Bertemu Amanda
180
Bab 178 Kedatangan Tuan Kalingga
181
Bab 179 Damai Di Atas Ranjang
182
Bab 180 Pelepasan
183
Bab 181 Itu Hanya Gurauan Anak Kecil
184
BAB 182 Di Buru Pulang
185
Bab 183 Demi Anak Atau Demi Dia?
186
Bab 184 Kamar Mandi Menjadi Solusi Akhir
187
Bab 185 Sebuah Postingan
188
Izin Hiatus
189
Bab 186 Menjemput Tuan Duda
190
Bab 187 Mengobrol

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!