The Love Story Princess And Prince Mafia
Happy reading 🤗
Jangan lupa tinggalkan jejaknya yah Guys 🙏😘😘
.
.
.
.
.
.
Tepat di usianya yang ke 17 tahun putri seorang raja Mafia bernama Auliani Devano Jonas, Daddynya bernama Devil atau juga di sebut sebagai raja Iblis dalam dunia bawah. Namun jika di dunia bisnis maka orang mengenalnya sebagai Tuan Farhan Wardi Dinata.
Hari ini adalah hari kelulusan princess Mafia di salah satu sekolah ternama milik ayahnya. Sedang kedua abangnya sudah lebih dulu, selesai di umur yang ke 16 tahun dan sekarang mereka kuliah di salah satu universitas ternama di Amerika dan tentunya mereka tinggal di sebuah apartemen walaupun saat itu Daddy Smith ingin sekali kedua cucunya untuk tinggal di Mansionnya namun pada akhirnya ia mengalah dengan catatan setiap minggu untuk menginap di Mansionnya tanpa alasan.
Di sekolah SMA Smart Jakarta, semua anak kelas 12 sudah satu persatu datang ke sekolah karena akan mendengar berita yang akan membuat jantung siapa saja bergetar. Namun tidak untuk Aulia, gadis itu malah mengendarai motor sportnya menuju kawasan yang tidak banyak penduduknya, di salah satu bangunan tua yang sudah tidak di tempati.
Diam-diam Aulia dengan teman-teman cowoknya membuat Markas untuk mereka tempati. Yah, Aulia memiliki empat orang sahabat pria yang selalu ada untuknya, ia tidak memiliki teman wanita karena menurutnya itu akan sangat merepotkan, lagipula tidak ada yang mau dengannya. Itulah sebabnya dirinya tidak mempunyai teman wanita.
Tuan Farhan tidak melarang anaknya untuk bergaul dengan siapa saja yang terpenting putrinya bisa mengontrol diri. Dia juga selalu mengirim mata-matanya untuk menjaga sang putri jika ada yang melakukan hal buruk padanya.
Aulia turun dari motor dengan masih menggunakan pakaian seragam putih abu-abu, masuk ke dalam Markasnya itu.
"Hey! kenapa kamu kesini dan tidak ke sekolah? kamu tidak takut ketahuan sama Daddy kamu hmm...?" tanya seorang pria dengan rambutnya yang sebahu. Namanya Hara, pria baik juga pengertian.
"Lia capek Bang, pengen istirahat" jawab Aulia dengan wajah lesunya. Berjalan menuju ruang tengah, menjatuhkan bokongnya di atas sofa. Markas yang mereka bangun itu terdapat satu kamar, juga memiliki dapur dan ruang tengah sebagai tempat tongkrongan selain itu juga ada peralatan alat rumah tangga seperti halnya pada rumah umumnya.
Hara datang membawa jus mangga kesukaan Aulia meletakan nampan di atas meja kayu. Pria itu lalu duduk di samping Aulia.
"Minum dulu" Hara memberikan segelas jus pada Aulia dengan senang hati gadis itu meraihnya meneguknya hingga tandas. Sepertinya Aulia begitu kehausan.
"Ada apa lagi hmmm? kenapa setiap datang kemari tidak pernah bahagia, selalu saja di tekuk tuh muka. Apa ada masalah lagi?" tanya Hara menatap wajah sendu wanita di depannya.
"Daddy dan Mommy merayakan hari kelulusanku hari ini" menjeda ucapannya. Menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan perlahan. "Lia berharap Uncle Tio datang merayakan kelulusan Lia" sambungnya dengan kepala menunduk. Sepertinya gadis itu tengah menangis terlihat bahunya yang bergetar.
Hara yang memang memiliki sisi lembut meraih tubuh Aulia ke dalam pelukannya. "Sudah jangan menangis. Mana gadis kuat, tangguh, ceriah yang abang kenal?" Hara mengelus pundak Aulia lembut. Menenangkan gadis di pelukannya. Ia juga merasakan sakit melihat gadis imut di pelukannya menangis.
"Lia ti-tidak tahu kenapa Lia se-selalu memikirkan Uncle Tio, hiks, hiks. Lia benci perasaan Lia" tutur Aulia sesenggukan.
Hara melerai pelukannya menatap wajah cantik wanita di depannya. Ibu jarinya terangkat menghapus kristal bening di pipi Aulia.
"Lia benar-benar suka pria itu?" tanya Hara menatap dalam wajah Aulia. Gadis itu menganggukkan kepalanya pelan.
"Kalau Lia suka, Lia harus perjuangin, tunjukkan padanya bahwa Lia mencintai Uncle Tio" jelas Hara, tangannya menyelipkan anak rambut Aulia di belakang telinga.
"Tapi Lia malu" cicitnya dengan wajah memerah, menggigit bibirnya pelan. Hara yang melihat itu membuat ritme jantungnya tiba-tiba berdegup kencang.
"Jangan perlihatkan wajah imutmu Lia! aku bisa kehilangan kendaliku!" teriak Hara, namun hanya dalam hatinya.
"Hahahah, kalau malu. Nanti kamu tidak akan mendapatkan pria yang kamu suka Lia" tawa Hara sembari menoyor kepala Aulia. Ia melakukan itu agar membuat suasana tidak menjadi canggung.
"Iiish! selalu menoyor kepala Lia! sakit tahu" gerutu Aulia mencebikkan bibirnya kesal.
"Sorry, sorry".
"Kalau ke sekolah jangan gulung baju kamu seperti itu! pantas saja tidak punya teman wanita. Wong kamu tomboy juga galak" celetuk Hara dan Aulia hanya tersenyum kecil.
"Bodoh!"
"Ekheem" dehem seseorang membuat atensi Hara dan Aulia menatap ke sumber suara.
"Bang Gilang" seru Aulia tersenyum lebar.
"Tidak ke sekolah lagi yah! benar-benar horang kaya" pria yang baru saja bergabung itu geleng-geleng kepala. Dia adalah Gilang, pria berumur 22 tahun sama dengan Hara.
"Ya iyalah, Lia gitu loh. Lagipula Aulia sudah tahu kalau Lia pasti lulus wong aku juara satu" jawab Aulia bersedekap dada. Menunjukan wajah angkuhnya pada Gilang.
"Cih! palingan juara satu terakhir" cemohnya sembari mencubit hidung mancung Aulia membuat gadis cantik itu memekik kesakitan.
"Akkkhhh! sakit tahu!" teriak Aulia kesakitan.
"Abang Hara, abang Gilang sakitin Lia" adu Aulia pada Hara, tidak lupa menampilkan wajah sedihnya. Dan pria itu melotot tajam pada Gilang membuat Gilang mendengus kesal.
"Cih! dasar tukang ngadu!" ujar Gilang membuat Aulia tertawa puas.
"Malam ini di Mansion ada acara, kalian datang yah" ujar Aulia menatap kedua pria di sampingnya.
"Pastinya dong, apalagi kalau ada makanan enak. Bikin aku semangat" seru Gilang dengan senyum merekah.
"Jam berapa acaranya?" tanya Hara.
"Jam 8 bang" jawab Aulia. Matanya melirik ke segala penjuru ruangan Markas seakan mencari sesuatu.
"Bang, di mana bang Yogi sama bang Andre...?" tanya Aulia. Sedari tadi dirinya mencari dua sahabatnya yang tidak terlihat batang hidungnya. Pria bernama Yogi dan Andre lebih mudah dua tahun dari Hara dan Gilang. Dan dari mereka itu hanya Aulia yang masih muda. Yang baru menginjak 16 tahun.
Aulia berteman dengan mereka baru dua tahun yang lalu saat dirinya membantu sahabatnya sekarang, yang tengah di keroyok oleh Geng jalanan. Dan dari situlah Aulia menjalin persahabatan apalagi dirinya yang notabenenya tidak memiliki teman.
Lagipula tidak buruk berteman dengan pria, mereka bahkan lebih baik daripada teman wanita.
"Mereka berdua sepertinya sedang ikut balapan di kota X mungkin akan pulang sore nanti" jawab Gilang. Dan Aulia hanya menganggukkan kepalanya pelan.
"Jangan lupa untuk datang yah, Lia tunggu kalian. Lia harus ke sekolah sekarang takutnya Daddy mengamuk seperti singa kelaparan" tutur Aulia beranjak dari duduknya.
"Yah, aku takut jika Daddymu akan mengamuk dan menghancurkan Markas ini... iiih, ngeri" sahut Gilang merinding dengan wajah di buat-buat takut.
"Daddyku tidak seseram itu tahu" tukas Aulia menatap tajam pada Galang.
"Hahahah, baiklah princess kau memang betul tapi aku benar" celoteh Gilang menggoda Aulia membuat gadis remaja itu menghentak-hentakkan kakinya kesal.
"Sudah, sudah. Lebih baik Lia cepat ke sekolah jangan sampai Daddy Lia tahu kalau Lia baru habis kesini" jelas Hara memperingati Aulia.
Aulia tersenyum mengangguk, sebelum pergi Aulia memberikan finger love pada kedua pria di depannya dan dengan senang hati mereka mengambilnya lalu membenamkannya dalam hati.
"Daaah, jangan rindu yah. Lia pergi dulu love you" celetuk Lia terkikik geli.
"Sudah, sudah. Pergi sana" ujar Hara menggeleng kepalanya pelan.
"Dasar gadis labil" ucap Gilang.
"Hey! Lia mendengarnya"
"Bodoh".
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
Beri vote dan likenya dong kak 🤗❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
Aninda Peto
permisi, Author mau promosi karya nih, barangkali ada yang berminat... judulnya Dark Romance, jika berkenan mampir yah guys
2023-07-11
0
Senajudifa
salken dr kutukan cinta y thor...mampirlah jika berkenan
2022-05-20
1
nieta chandra
nyipmak dan like
2022-05-05
2