Pria itu, Alexandre Graham menatap setiap wanita yang bergantian naik ke atas panggung. Pakaiaan mereka benar-benar mini bahkan bisa di bilang hampir tel*****g, para wanita itu berpose semenarik mungkin untuk menarik perhatian para pria hidung belang untuk menaikkan harganya.
Wanita demi wanita bergantian naik, namun tidak ada yang mampu membuatnya ingin.
Semua mata tertuju pada panggung namun berbeda dengannya, ia hanya melirik. Semua wanita itu tampak membosankan, ia ingin sesuatu yang lain.
"Bagas kita pulang," ucapnya malas pada sahabat sekaligus asisten pribadinya, pria bernama Bagas itu mengangguk.
"Atau kau masih ingin mencari wanita," godanya pada Bagas membuat pria itu menatapnya.
Mendapat tatapan dari sahabatnya itu Alex terkekeh, "iya iya kamu bukan aku."
Bagas menggeleng, sebenarnya ia kasihan pada sahabat sekaligus bosnya ini. Rasa sakit di masa lalu membuatnya jadi buta akan cinta, semua wanita baginya adalah mainan.
Aku harap kau akan bertemu wanita yang akan membuatmu kembali seperti dulu, batin Bagas.
Setelah mengucapkan itu Alex berdiri dari sofa yang ia duduki, di susul oleh Bagas yang selalu berada di belakangnya.
"Penawaran terakhir, gadis yang masih suci," ucap pria di atas panggung dengan nada berbisik di kalimat akhir.
Alex berhenti melangkah, lalu tersenyum. sepertinya menarik, ia berbalik namun tatapan matanya menajam saat melihat seorang gadis dengan pakaian lusuh di angkat naik. Mata gadis itu du tutupi kain, kakinya di perban dengan tubuh lemas.
Tangan Alex mengepal, ingatannya tentang seorang gadis dengan keadaan yang sama pakaian lusuh kaki terluka dan juga mata yang tertutup melintas di dalam benaknya.
Sepuluh tahun lalu, ia pernah ada di situasi yang seperti ini. saat ia masih menjadi anggota salah satu geng yang cukup di takuti, saat itu ia berposisi sebagai wakil hendak keluar dari lelang membosankan.
"Berikan penawaran tertinggi anda!" kalimat yang sama, kalimat yang menghancurkan seluruh hidupnya.
Seorang pria mengangkat tangannya. "lima juta," ucapnya membuat para gadis dengan pakaian mini tertawa, bahkan yang paling jelek di antara mereka memiliki penawaran pertama di atas sepuluh juta.
Alex terdiam, tiba-tiba wajah gadis itu berubah di matanya. ia melihat adiknya dengan kondisi yang sama, sama seperti gadis itu.
Flash back On
"Enam juta," sahut yang lainnya dengan nada yang mengejek.
Pria yang memegang mic di atas sana nampak panik, ia membeli gadis itu mahal kenapa penawarannya hanya sedikit.
Tanpa banyak bicara lagi, ia membuka penutup wajah gadis itu membuat pria hidung belang di sana bersorak karena parasnya yang cantik.
"Sepuluh juta."
"Dua puluh juta."
"Tiga puluh juta."
Namun berbeda dengan Alex bola matanya membulat saat melihat wajah gadis itu, dia Elena adiknya.
Tanpa banyak kata pria bernama Alex itu berjalan naik ke atas panggung, ia harus menyelamatkan adiknya.
Namun sayang belum juga kakinya menapaki tangga sebuah Bogeman mendarat mulus di wajahnya.
Flash back off
Alex menggelengkan kepalanya saat ingatan itu kembali muncul, ingatan yang ingin dia lupakan.
Pria itu menatap gadis lemah di atas sana, jantungnya berdetak saat wajahnya berubah-ubah. ia melihat sosok adiknya lalu berganti lagi menjadi Aluna, apa ini karena ia terlalu banyak minum?
"Lima puluh juta," ucap Bagas membuat pria bernama Alex itu berbalik menatap temannya.
Bagas tidak tega melihat gadis dengan mata terpejam itu di ambil oleh para pria hidung belang di sini, "Apa yang kamu lakukan?"
Flash back on
"Apa yang kamu lakukan," tanya pria yang menjadi ketua di dalam geng itu panggil saja dia Ari.
"Dia adikku Ari," ucap Alex sambil berusaha tenang meski ia sebenarnya tidak bisa.
"Enam puluh juta," ucap pria yang tak jauh dari mereka dengan tatapan menantang para Alex.
"tujuh puluh." sahut yang lainnya.
Alex mengepalkan tangannya mendorong pria yang memukulnya tadi, namun bukannya berhasil teman-teman pria tadi datang lalu menariknya paksa menjauh dari panggung.
Namun pria itu tidak menyerah ia melawan pria bertubuh besar itu dengan membabi buta, namun sayang sekeras apapun ia berusaha ia tetap gagal.
"Alex berhenti b***h," bentak pria di sampingnya.
Alex tidak mampu berfikir lagi, ia harus memenangkan lelang ini dan menyelamatkan adiknya.
"Seratus juta," teriak Alex kencang membuat semua temanya terdiam. bahkan pria bertubuh besar tadi melepaskan pegangannya.
"Dua ratus juta," ucap pria yang duduk di seberang.
Alex menatap tajam pria itu lalu berlari ke sana hendak menghajarnya, namun sayang lagi-lagi ia tertahan oleh tubuh pria besar tadi.
"Lepaskan aku bia***" bentak Alex.
"Dua ratus juta?" tanya pria di atas panggung.
Alex menggeleng, Elena tidak boleh jatuh ke tangan pria itu tapi tabungannya hanya seratus juta.
"Tiga ratus," ucap teman Alex ragu, meski harus mengorek tabungannya tapi setidaknya bisa menantu Alex.
Alex menatap teman-temannya haru. "terimakasih." ucapnya lirih.
"Empat ratus," ucap pria yang sama yang duduk di sofa seberang.
"Berhenti menawarnya bede***," teriak Alex namun di balas senyuman pria itu.
teman-teman Alex saling pandang, mereka sudah tak punya uang lagi.
Flash back off
"lima ratus juga," ucap Alex, membuat semua mata tertuju padanya tak terkecuali Bagas.
Para pria menatap Alex aneh bahkan penawaran tertinggi tadi hanya lima puluh juta, kenapa ia malah menawarkan sepuluh kali lipat.
"Terjual, pada pria berjas navi," ucap pria dengan mic di tangannya.
Alex yang menyadari ia telah berada di dunia nyata terkejut, namun sedetik kemudian wajahnya kembali berubah seperti semula.
"Lima ratus juta?" tanya Bagas terkejut.
"Kenapa kau takut aku bangkrut?" bukannya menjawab Alex berbalik bertanya, tidak bukannya ia takut Alex bangkrut bahkan jika ia membeli sepuluh wanita dengan harga itu Alex tidak akan bangkrut.
"Tapi, penawaran tinggi terakhir hanya lima puluh juta," ujar Bagas menjelaskan.
"Aku hanya ingin menunjukkan kekayaanku pada mereka semua," ucap Alex sombong membuat Bagas mengangguk. Dia tau sifat Alex, memang pria itu sangat suka menyombongkan harta yang ia punya.
"Sekarang bawa gadis itu ke mobil, kita harus pulang." perintah Alex yang di balas oleh anggukan oleh Bagas.
Tanpa di suruh dua kali ia langsung menggendong Aluna dan membawanya ke dalam mobil, setelah mendudukkan Aluna di bangku sebelahnya ia memutari mobil untuk duduk di bangku kemudi sedangkan Alex duduk di belakang dengan tangan yang sibuk mengetik sesuatu di handphone miliknya.
"Kita akan kemana?" tanya Bagas.
"Tentu saja kita pulang, memangnya kau mau kemana?" jawab Alex membuat Bagas langsung melajukan mobilnya.
"Jadi kau akan membawa gadis ini pulang?" Tanya Bagas.
"Tidak mungkin kan aku membuang uang lima ratus juta ke tempat sampah?" jawab Alex berhasil membuat Bagas bungkam.
TBC
gimana-gimana sama part ini, jadi aku buat alurnya maju mundur biar kerasa aja Dejavu nya. jangan lupa tinggalkan jejak oke,,....
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Wani Ihwani
mampir aku tor, tapi kayak nya aku dah pernah baca cerita ini
2024-07-08
0
D3Ffr0nz4INo
hmm kekx alex bakalan sayang sm aluna secara alex sll ingat sm adikx
2021-11-14
1
Restu Anyta
kasian aluna
2021-11-13
1