Hari berlalu, semua pria yang mendekati Aluna pasti selalu berakhir kesakitan. Mawar yang melihat hal itupun benar-benar kesal, tak lama lagi ia akan kehilangan pelanggan karena karna gadis itu.
"Panitia pelelangan itu mau membayar seperti yang kamu inginkan baby," ucap seorang pria setelah mengecup sekilas kening wanita bernama mawar.
"Sungguh? baguslah gadis itu benar-benar gila terakhir kali ia melukai pelanggan dengan kaca," ujar mawar kesal.
"Tenang saja, setelah ini gadis itu bukan urusanmu lagi," kata pria tadi sambil mengelus rambut wanita di sampingnya itu.
"lalu kapan mereka mengambilnya?" tanya mawar.
"Dua jam lagi, karena acaranya akan berlangsung besok mslam," jawab si pria membuat wanita itu tersenyum senang, akhirnya gadis itu akan berhenti menyusahkannya.
Dan benar saja dua jam kemudian datanglah empat orang bertubuh besar ke tempat mawar, mereka mengeluarkan tas kecil berisi uang.
"Dia di dalam sana, silahkan bawa dia." kata mawar setelah ia mendapat tas berserta uang di dalamnya.
Aluna yang sedang tertidur itu bangun karena terkejut, saat melihat empat pria bertubuh besar sedang mencoba membuka ikatannya.
apa lagi ini, batin Aluna lelah, ia sudah lelah dengan jalan hidupnya. Kenapa seolah alam semesta menginginkannya menderita, apakah ia memiliki dosa yang tidak bisa di ampuni. tapi apa?
Gadis itu sudah benar-benar pasrah saat pria-pria itu membawanya, ia masih sempat melirik wanita bernama mawar itu sebelum matanya di tutup oleh kain putih.
Oh iya, karena terus mengamuk dan mengancam akan merobek baju milik mawar yang awalnya ia gunakan akhirnya ia di berikan pakaian baru. Pakaian dress putih lusuh, tapi setidaknya mampu menutupi tubuhnya lebih baik dari pakaian tadi.
"Gadis malang," ucap Mawar saat melihat Aluna sudah masuk ke dalam mobil.
"Andai saja kau mau menurut," sambung mawar lagi, yah tempat yang akan di tuju Aluna adalah mimpi buruk bagi semua wanita.
Di mana di tempat itu wanita adalah budak, setelah di lelang ia harus mengikuti semua perintah orang yang membelinya dan tentu saja orang itu jauh lebih kejam dari mawar.
"Berhentikan dulu mobilnya, aku harus buang air kecil," ucap salah seorang dari mereka, ketiga rekannya menghela nafas.
"Nanti saja b***h, kita harus sampai di kapal sebelum jam lima." ujar satu orang lagi yang sedang sibuk melakukan mobil.
"Tidak bisa, jika di tahan bisa-bisa aku membuangnya di sini," kata pria itu lagi dengan nada memohon.
Si supir akhirnya menghentikan mobil, cepat dan jangan lama-lama. Pria itupun turun, hal itu di manfaatkan Aluna.
Dengan semua tenaga yang ia punya, gadis itu mendorong si pria yang lengah hingga terjatuh. Tanpa membuang kesempatan gadis itu berlari keluar, di susul teriakan dari ke empat pria tadi.
Tanpa banyak pikir ketiga pria yang tadi masih di mobil gegas keluar dan mengejar Aluna, gadis itu kembali berlari.
Sama seperti beberapa Minggu yang lalu, tapi kali ini ia harus berhasil bagaimanapun caranya. Belum jauh ia melangkah di tembakan memecah keheningan malam.
Dor!
Langkah gadis itu berhenti disusul dengan rasa sakit yang menjalar di pergelangan kakinya, memberanikan diri Aluna menatap betisnya.
Matanya membulat, di ikuti dengan tubuhnya yang tidak seimbang dan jatuh. pandangannya mulai buram lalu kemudian gelap. Memanfaatkan situasi pria-pria tadi berjalan ke arah Aluna.
"Kenapa kau menembaknya b***h!" ucap si supir tadi sambil merobek baju kaos putih **********.
"Aku tidak sengaja, jika dia lolos kepala kita yang akan menggantikannya," ujar pria yang tadi tanpa sengaja melepaskan tembakan.
Pria yang tadi menjadi sopir itu langsung melilitkan kain yang telah ia sobek, setelah selesai salah seorang dari mereka menggendong Aluna dan membawanya ke mobil.
Setelah mereka semua masuk ke mobil pria yang duduk di samping Aluna merogoh kantongnya untuk mengambil handphone.
"Maaf bos, gadis itu terluka si agus menembaknya," ucapnya setalah sambungan telepon terhubung.
"Kalau begitu cepat bawa dia kemari," tegas seseorang yang menerima panggilan telepon tersebut.
"Baik boss," Jawabnya setalah itu ia kembali menaruh ponselnya di saku celana.
Di dalam perjalanan seseorang dari mereka terus memperhatikan kaki Alana, darahnya masih terus mengalir membuat mereka takut.
"Cepat, sebelum dia mati kehabisan darah," ucap si pria yang tadi menelfon.
Tak lama mereka pun tiba, di sana sudah ada seorang pria yang sepertinya adalah seorang dokter. Setalah Aluna di turunkan ia langsung memeriksa kaki Aluna dengan teliti.
"Pelurunya masih ada di dalam, kita harus mengeluarkannya," ucap si dokter kepada pria dengan jas berwarna hitam di sebelahnya.
Pria berjas itu menatap tajam ke empat anggotanya, "Dasar ceroboh, sekarang angkat dia ke kapal." ucap si pria dengan wajah garang.
Tanpa banyak bicara mereka langsung mengangkat tubuh Aluna yang keras itu ke kapal, kapal yang akan membawanya ke suatu tempat di mana di sana hidupnya akan berubah seratus delapan puluh derajat.
"Lakukan operasinya di atas kapal, aku tidak mau terlambat ke acara lelang itu!" jelas si pria sebelum ikut naik ke atas kapal di susul si dokter.
Aluna gadis malang itu pasti akan sangat mahal, parasnya yang cantik tentu saja akan menarik pada pria hidung belang untuk menawarkan harga tertinggi. Apalagi gadis itu masih sangat muda, umurnya bahkan belum genap sembilan belas tahun.
Si dokter yang sebenarnya tau tindakan ini ilegal tidak bisa berbuat banyak, ia membutuhkan tambahan uang dan cara satu-satunya untuk mendapatkan uang adalah dengan hal seperti ini.
Dokter itu melakukan operasi di atas kapal, dengan alat seadanya ia berhasil me geluarkan peluru yang bersarang di kaki Aluna.
maafkan aku, batin si dokter sebelum ia keluar dari ruangan tempat gadis itu berada.
....
Malam pelelangan itu tiba, Aluna yang masih dalam keadaan pingsan karena obat bius di bawa masuk ke dalam tempat kotor itu.
Di dalam sana ada banyak wanita malam, dan juga para pria-pria ber-uang yang datang untuk menghabiskan uangnya.
Salah satunya adalah Alex, seorang pengusaha yang bergerak di bidang perhotelan. uangnya sangat banyak, saking banyaknya ia bisa berada di sini setiap malam.
Semua wanita di sana menatapnya kagum, harta, tahta wajah tampan siapa yang bisa menolak dirinya.
Namun di balik itu semua, tidak semua orang tau bahwa ia adalah salah seorang pemimpin dari kerajaan mafia yang sangat di takuti.
Bukan hanya di Asia, tapi juga Eropa. Pria dingin keturunan Jerman itu sangat menakutkan, memiliki wajah tampan tidak menutup bahwa ia tidak memiliki hati.
TBC
jangan lupa untuk meningkatkan jejak....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Cherry
kasian mirip banget hidup Aluna
2021-11-26
1
D3Ffr0nz4INo
kasian luna
2021-11-14
2
Itarohmawati Rohmawati
aguusss mana agussss😅😅
2021-11-12
1