Kelembutan

Dengan langkah kaki yang tertatih-tatih, Tata kembali ke dalam kamar Riuga membawa kotak obat yang sudah dimintanya kepada pelayan lain.

"Tahan ya Tuan, mungkin ini akan terasa sedikit perih!" ucap Tata sembari membersihkan darah yang masih mengalir di tangan Riuga menggunakan alkohol.

"Awh, sakit sekali. Apa kau ingin membunuhku?" bentak Riuga yang merasakan perih di area lukanya.

"Ti... Tidak Tuan, maafkan aku. Aku tidak sengaja. Huft...Huft..." Tata menyentuh tangan Riuga sembari meniup luka di tangan harimau liar itu dengan lembut.

Setelah Riuga terlihat sedikit tenang, Tata segera meneteskan obat merah dan membalut luka di tangan laki-laki kejam itu menggunakan perban.

"Tangannya begitu lembut, hembusan nafasnya juga terasa sangat hangat." batin Riuga sembari menatap tajam ke arah Tata.

"Sudah selesai Tuan, Tuan beristirahatlah di atas kasur!"

Tata mulai membersihkan serpihan kaca yang berserakan dan segera berjalan meninggalkan kamar itu setelah semuanya beres.

Sejenak Riuga termenung menatap setiap langkah kaki wanita cantik yang berjalan memunggunginya itu. Perlakuan Tata yang begitu lembut terhadap dirinya, membuat hatinya merasakan kesejukan seperti sedang direndam dengan air es.

"Aish... Untuk apa aku memikirkan wanita sialan itu? Tujuanku hanyalah satu, aku tidak boleh memikirkannya seperti ini!" batin Riuga setelah tersadar dari lamunannya.

*****

Pagi harinya, Tata keluar dari kamar dengan wajah yang terlihat sangat cantik mempesona. Diwaktu yang bersamaan, Riuga pun keluar dari kamarnya. Tatapan mata mereka bertemu ketika saling memandang satu sama lain.

Dengan cepat, Tata mengalihkan pandangannya dan melangkah menuruni anak tangga. Riuga hanya terdiam seribu bahasa sembari mengikuti langkah kaki Tata dibelakangnya.

Sesampainya di ruang makan, Tata langsung berdiri di samping meja makan menunggu kedatangan Riuga.

"Ambilkan sarapan untukku!" ucap Riuga sembari duduk di kursi meja makan.

"Baik Tuan." sahut Tata yang bergegas mengambil piring dan memasukkan beberapa makanan untuk Riuga.

"Apa Tuan mau aku suapi?" tanya Tata yang tidak sanggup menatap mata Riuga yang sangat menakutkan itu.

"Tidak perlu, ambillah makananmu dan duduklah disini!" perintah Riuga.

"Tapi Tuan,..."

"Aku paling tidak suka dibantah!" bentak Riuga sembari memukul meja dengan tangannya yang masih terluka.

"Awh,..."

"Tangan Tuan masih terluka, jangan melakukan hal kasar seperti ini!" ucap Tata sembari meraih tangan Riuga.

"Beraninya kau menyentuh tanganku." teriak Riuga yang membuat seisi ruangan bergetar karena ngaungan harimau nya yang begitu menakutkan.

"Maaf Tuan, aku tidak bermaksud menyentuhmu. Aku hanya ingin memeriksa lukamu saja!" sahut Tata yang sudah mulai gemetar ketakutan.

Sesaat suasana ruang makan menjadi hening dan mencekam saat Riuga tidak lagi berbicara sepatah katapun.

"Kenapa masih diam di situ? Ambillah makananmu dan duduklah di sini!" ucap Riuga yang membuat mata Tata berkaca-kaca saking takutnya.

"Ba... Baik Tuan." sahut Tata yang tidak ingin melihat Riuga kembali mengeluarkan taring harimau nya.

Setelah selesai sarapan, Tata langsung berdiri dari tempat duduknya dan membantu membersihkan meja makan.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Riuga dengan tatapan mematikan.

"A... Aku mau membereskan meja makan Tuan." sahut Tata tanpa menatap wajah Riuga sedikitpun.

"Itu bukan tugasmu, disini masih banyak pelayan yang lain. Tugasmu hanyalah melayaniku. Sekarang pergilah ke kamarmu!" perintah Riuga yang membuat Tata terdiam seketika.

Tata berjalan kembali menaiki anak tangga menuju kamarnya yang berada di lantai atas. Ada banyak sekali pertanyaan yang terbersit di dalam benak wanita cantik itu yang membuat dirinya semakin kebingungan.

Sesampainya di dalam kamar, Tata duduk di depan cermin sembari menyisir rambut panjangnya yang terurai.

"Sebenarnya siapa dia, apa yang dia inginkan dariku? Aku dijadikan sebagai pelayan, tetapi aku juga diberikan fasilitas yang lengkap seperti ini. Bahkan untuk memegang piring kotor pun aku tidak diizinkan oleh manusia aneh itu." batin Tata mengingat semua perlakuan Riuga terhadap dirinya.

"Braaak"

Terdengar suara pintu yang dibuka dengan kasar yang membuat Tata tergelinjang di atas tempat duduknya.

"Ada apa Tuan, apa Tuan membutuhkan sesuatu?" tanya Tata dengan tatapan penuh ketakutan.

"Kenapa kau menatapku seperti itu, apa wajahku terlihat begitu mengerikan?" tanya Riuga yang merasa kesal melihat raut wajah wanita cantik itu.

"Wajahmu sangat tampan Tuan, tapi sifatmu berbanding terbalik dengan wajahmu itu." batin Tata sembari memperhatikan raut wajah Riuga.

"Hei, wanita bodoh. Aku berbicara kepadamu, kenapa kau diam saja?" bentak Riuga yang membuat Tata tersadar dari lamunannya.

"Ti... Tidak Tuan, maafkan aku. Aku hanya sedikit kaget dengan kedatanganmu yang tiba-tiba." sahut Tata sembari berdiri dari tempat duduknya.

"Apa kau sudah pikun, buta atau tuli? Jelas-jelas ini adalah villa milikku, terserah aku dong mau ngapain saja di tempat ini!" ketus Riuga sembari memasukkan sebelah tangannya ke dalam saku celananya.

"A... Aku tau Tuan, ini semuanya adalah milikmu. Aku hanya pelayan di sini, maafkan aku!" sahut Tata sembari membungkukkan tubuhnya.

"Aku akan pulang untuk beberapa hari. Ingat, jangan pernah berpikir untuk kabur dari sini. Anak buah ku akan mengawasimu setiap saat. Jika kau berani melakukan itu, tanggung sendiri akibatnya!" ancam Riuga dengan tatapan sangat serius.

"Iya Tuan, aku tidak akan berani melarikan diri dari tempat ini. Tapi kalau boleh aku tau kenapa Tuan begitu membenciku, apa kesalahan yang telah aku perbuat kepadamu Tuan?" tanya Tata yang ingin mencari tau apa yang sebenarnya terjadi.

Riuga bahkan tidak menjawab pertanyaan Tata sama kali. Dia hanya menatap gadis itu dengan tatapan yang aneh dan berlalu meninggalkan Tata yang sedang menunggu jawaban darinya.

*****

Pukul 09.00 pagi sebuah mobil mewah tiba di Riuga Group.

"Selamat pagi Tuan." sapa seorang satpam sembari membukakan pintu mobil untuk pemilik perusahaan besar itu.

"Selamat pagi." sahut Riuga dengan tampang yang sangat dingin.

Dengan gaya khasnya, Riuga melangkah ke dalam kantor dan segera masuk ke dalam ruang kerjanya.

"Apa jadwalku hari ini?" tanya Riuga yang sudah duduk di kursi kebesarannya.

"Hari ini sepertinya tidak ada janji Tuan. Tuan hanya perlu menandatangani beberapa berkas penting ini!" sahut Soni sembari meletakkan beberapa berkas yang dia bawa di atas meja.

"Ya sudah, bagaimana dengan tugas yang aku perintahkan? Apa kau sudah menemukannya?" tanya Riuga sembari membuka laci mejanya.

"Belum Tuan, maafkan aku. Secepatnya aku akan mencarinya!" sahut Soni yang mulai takut akan kemarahan Riuga.

"Kenapa wajahmu jadi seperti kucing takut dengan lidi begini? Bodoh, pergilah. Aku tidak akan memarahi mu!" ucap Riuga dengan senyuman yang terlihat sedikit kaku.

Soni yang jarang sekali melihat senyuman di wajah Tuannya itupun mulai merasa kebingungan sambil menggaruk kepalanya dan mengernyitkan keningnya.

Seorang manusia berhati iblis yang selama ini ditakuti semua kalangan, ternyata bisa juga tersenyum dihadapannya. Meskipun senyuman itu terkesan sedikit memaksa.

Setelah selesai menandatangani berkas yang menumpuk di atas meja kerjanya, Riuga pun keluar dari kantor menuju sebuah mall besar yang tidak jauh dari kantornya.

Riuga membelikan beberapa perhiasan, baju, dan juga tas untuk adik kesayangannya yang tengah berulang tahun hari ini.

Sesaat pikiran Riuga melayang melihat sebuah gaun indah yang terpajang disebuah patung. Bukannya memikirkan adiknya, Riuga malah berpikir kalau gaun itu akan sangat cantik jika dikenakan oleh Tata.

"Aish, dasar bodoh. Kenapa aku malah memikirkan pelayan itu?" batin Riuga sembari menepuk keningnya sendiri dengan kasar.

Terpopuler

Comments

Saraheyo

Saraheyo

pokoknya Tek Tek dunk thor,,cinta mmng bisa membuat sglanya mnjadi berbalik 180 drajad,,,,,rasakan riuga,,,😁

2022-09-19

0

Gladis🌹

Gladis🌹

kasian sekali nasibmu tata😭

2021-11-07

1

follow ig @liza2219md

follow ig @liza2219md

dah mulai ada rasa ni

2021-10-13

7

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!