Sore harinya, Riuga pulang ke kediamannya membawa beberapa paper bag yang berisikan hadiah untuk Adelia.
Meskipun Riuga terkenal sebagai laki-laki yang sangat kejam, namun di mata Adelia Riuga adalah sosok kakak yang sangat luar biasa.
*****
Perubahan sikap Riuga dimulai sejak kepergian kedua orang tuanya. Riuga yang pada dasarnya adalah laki-laki yang lembut dan penyayang, seketika berubah menjadi laki-laki yang sangat kejam dan tidak punya hati. Semua itu terjadi karena beban hidup yang dia tanggung selama ini untuk membesarkan adik tercintanya seorang diri.
Beruntung Riuga merupakan sosok laki-laki yang gigih dan pekerja keras. Hingga akhirnya dia bisa membangun dunianya sendiri sampai jadi seperti sekarang ini.
*****
"Kak Riu sudah pulang?" sambut Adelia sembari memeluk erat tubuh kakaknya.
"Selamat ulang tahun adikku yang paling cantik, imut, lucu dan juga menyebalkan." ucap Riuga sembari mencium kening adik tersayangnya.
"Terima kasih kakakku yang paling tampan dan baik hati." sahut Adelia dengan senyuman yang sangat manis.
Mendengar ucapan adiknya, Riuga pun mencubit pipi Adelia yang terlihat begitu menggemaskan.
"Kakak bawa apa? Banyak sekali paper bag nya." tanya Adelia yang penasaran dengan barang bawaan kakaknya.
"Oh, ini hadiah dari kakak untuk kamu!" ucap Riuga dengan senyum yang sangat menawan.
"Semua ini untuk aku Kak?" sahut Adelia sembari tersenyum kegirangan.
"Iya, untuk siapa lagi kalau bukan untuk adikku yang nakal ini?" ucap Riuga sembari kembali mencubit pipi adiknya yang menggemaskan itu.
"Terima kasih ya Kak. Kakak memang yang terbaik." ucap Adelia sambil memeluk kembali tubuh kakaknya dengan sangat erat.
"Sudahlah, bawa ke kamarmu sana. Kakak mau mandi dulu!" ucap Riuga sambil berjalan meninggalkan Adelia bersama barang-barangnya.
Sesampainya di dalam kamar, Riuga membuka pakaiannya karena sudah tidak tahan dengan keringat yang mulai bercucuran di tubuhnya.
Sesaat ketika ingin melangkahkan kakinya memasuki kamar mandi, tiba-tiba ponselnya berdering dan dia pun dengan cepat mengangkat panggilan masuk itu.
"Ada apa?" tanya Riuga dengan suara khasnya yang begitu dingin.
"Maaf Tuan, aku baru saja mendapatkan alamat orang yang Tuan cari. Tapi ketika aku mendatangi rumah tersebut, ternyata rumah itu sudah lama kosong. Tidak ada satupun petunjuk kemana orang itu pergi!" lapor Soni kepada Riuga yang sedang mencari seseorang yang begitu penting baginya.
"Sudahlah, biarkan saja. Nanti biar Malik yang mengurusnya!" sahut Riuga sembari mematikan sambungan teleponnya.
Riuga kembali melangkah ke dalam kamar mandi dan mengguyur tubuhnya yang terasa begitu kelelahan.
Selesai mandi, seperti biasa Riuga hanya memakai boxer dan bertelanjang dada ketika berada di dalam kamar pribadinya.
Tidak lama berselang, Adelia masuk ke kamar Riuga dengan gaun cantik dan perhiasan yang baru saja dibelikan oleh kakaknya itu.
"Kak Riu, aku cantik tidak memakai semua ini?" tanya Adelia sembari berputar-putar bak penari balet di depan kakaknya.
"Cantik sayang, adik kakak ini memang wanita yang paling cantik sedunia." sanjung Riuga yang membuat Adelia tersenyum penuh kebahagiaan.
Melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah cantik adiknya, Riuga pun sesaat terdiam sambil mengingat kembali kedua orang tuanya yang sudah tiada.
"Kalau saja kalian masih ada, kalian pasti akan sangat bahagia melihat adik kecilku yang sangat cantik ini." batin Riuga menatap sendu ke arah Adelia yang tengah menari-nari di depan matanya.
Sesaat bayangan Tata kembali muncul dipikiran Riuga yang membuat hatinya semakin penuh dengan kebencian. Bayang-bayang Sania membuatnya ingin menghancurkan hidup Tata sehancur hancurnya hingga tidak ada sedikitpun kebahagiaan yang tersisa.
"Kau lihat gadis cantikku ini, masa kecilnya begitu pahit. Itu semua adalah kesalahan dari ibumu, sekarang kau lah yang harus membayar semuanya!" batin Riuga yang ingin sesegera mungkin menghancurkan hidup Tata.
"Kak, Kakak, kenapa bengong?" teriak Adelia yang membuat Riuga kembali tersadar dari lamunannya.
"Iya sayang, jangan berteriak. Kakak belum tuli." sahut Riuga sembari menutup kupingnya.
"Kak, aku boleh nanya gak?" ucap Adelia yang sudah duduk di samping kakaknya.
"Ehm, mau nanya apa?" sahut Riuga dengan sangat santainya.
"Kakak sudah punya pacar belum?" tanya Adelia yang mulai kepo dengan urusan percintaan kakaknya.
"Untuk apa kamu menanyakan hal itu?" sahut Riuga yang malah balik bertanya kepada adiknya.
"Memangnya gak boleh nanyain pacar kakak sendiri?" ucap Adelia sembari memanyunkan bibirnya.
"Gak ada, kakak gak punya pacar. Puas kamu!" jawab Riuga sedikit kesal.
"Gimana kakak mau berumah tangga kalau pacar saja kakak tidak punya? Nanti kalau aku menikah, kakak gak ada yang jagain dong?" ucap Adelia yang membuat Riuga terdiam seribu bahasa.
"Kak, Kakak..."
"Kakak tidak mau menikah!" sahut Riuga yang tidak pernah memikirkan akan hal itu.
"Kalau kakak mau, aku kenalin sama teman aku. Dia suka sekali sama kakak." ucap Adelia yang tidak ingin melihat kakaknya kesepian.
"Gak ah, Kakak gak mau. Kakak tidak akan menikah, titik!" jawab Riuga dengan tampang sedikit kesal.
"Ya sudah, terserah kakak saja. Nanti jangan menyesal ya jika masa tua kakak kesepian tanpa ada yang menemani!" ucap Adelia sembari berjalan meninggalkan kamar kakaknya.
Sesaat Riuga termenung memikirkan ucapan adik semata wayangnya itu.
"Kak, aku pergi dulu ya. Pikirkan lagi apa yang aku bilang barusan!" teriak Adelia yang kembali melangkah ke pintu kamar kakaknya.
"Hati-hati, jangan pulang terlalu larut!" sahut Riuga yang masih terdiam memikirkan ucapan adiknya itu.
Kata-kata Adelia barusan menjadi pukulan telak bagi seorang Riuga. Dia bahkan tidak pernah berpikiran untuk menikah. Yang terpenting dalam hidupnya hanyalah adik perempuan dan pekerjaannya. Tidak ada yang lebih berharga dari itu.
Malam harinya di villa, Tata tengah tertidur sangat nyenyak. Tiba-tiba saja dia terbangun dan berteriak setelah mimpi buruk mengganggu tidurnya.
"Ahhh,..."
Tata terduduk dengan raut wajah pucat dan bercucuran dengan keringat. Pelan-pelan dia mengusap wajahnya dan menoleh ke arah setiap sudut kamar.
"Ya Tuhan, kenapa aku bisa bermimpi seburuk ini, siapa laki-laki itu? Aku tidak bisa melihat wajahnya sama sekali." batin Tata yang melihat sosok misterius di dalam mimpinya.
Tata yang bergetar ketakutan hanya bisa memeluk guling dan bersembunyi di balik selimut. Tubuhnya sudah mulai mengeluarkan keringat dingin dengan wajah yang terlihat semakin pucat.
"Mama, Papa, Tata takut. Hiks..."
Tata mulai meneteskan air matanya tanpa bisa berbuat apa-apa.
"Nona Tata, kamu kenapa?" tanya Ratna yang merupakan seorang pelayan yang tidak sengaja mendengar teriakan Tata.
"Pergi, cepat pergi dari sini. Jangan bunuh aku, jangan!" teriak Tata semakin histeris.
"Ya Tuhan, ada apa dengannya?" batin Ratna yang mulai kebingungan dan ketakutan.
"Apa aku harus menelpon Tuan? Tapi kalau Tuan marah,.. Apa yang harus aku lakukan?" batin Ratna yang mulai tidak tenang.
Ratna akhirnya mengambil kunci cadangan untuk membuka pintu dan bergegas menghampiri Tata.
"Nona Tata, ini aku Ratna. Nona kenapa? Buka selimutnya Nona!"
Ratna mencoba membangunkan Tata yang masih bergulung di dalam selimut. Namun Tata tidak bersuara ataupun bergerak sama sekali.
Dengan raut wajah penuh kekhawatiran, Ratna mencoba menarik selimut dan seketika terkejut melihat Tata yang sudah tidak sadarkan diri.
"Nona bangun, Nona Tata!"
Ratna berusaha membangunkan Tata sembari menepuk nepuk pipi wanita cantik itu. Namun Tata bahkan tidak bereaksi sama sekali.
Dengan cepat Ratna mengeluarkan ponselnya dan bergegas menelepon Riuga.
"Ada apa malam-malam begini meneleponku? Kamu tidak punya kerjaan lain." ketus Riuga dengan nada sedikit keras.
"Maaf Tuan, Nona Tata..."
"Ada apa dengan wanita itu?" tanya Riuga memotong ucapan pelayannya.
"Nona Tata pingsan Tuan." ucap Ratna dengan suara penuh kekalutan.
"Apa???"
"Apa aku harus membawanya ke rumah sakit Tuan?" tanya Ratna meminta izin kepada Riuga.
"Tidak, tidak perlu. Saya akan segera ke sana!" sahut Riuga sembari mematikan sambungan teleponnya.
"Dasar wanita bodoh, bisa-bisanya dia menyusahkan aku malam-malam begini!" batin Riuga penuh kekesalan sembari mengenakan pakaiannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Gladis🌹
siapa lagi yang kamu cari Riuga
2021-11-07
1
follow ig @liza2219md
sok kejam.tapi khawatir
2021-10-13
7
Putri Putri
salah sasaran
2021-10-08
7