Tok...rok....
Aku dan mas Aziz bangkit bersamaan.Lalu mas Aziz membukakan pintu.
"Lili?" tanya mas Aziz kaget.
"Aku tunggu kamu dikantor ga dateng-dateng sih mas.Ternyata malah masih dirumah."jawab Lili santai dengan suara manja dibuat-buat.
"Saya batal ikut kunjungan ke sana!"
"Lho...kenapa mas?Kamu sakit?" katanya cemas sambil meraba-raba dahi mas Aziz.Ya Allah.... perempuan cantik itu ga liat ada aku disini ,istri sahnya mas Aziz?
Mas Aziz menepis tangan Lili dari dahinya.
"Tolong,jaga kelakuan kamu Lili!",kata mas Aziz tegas.
"Ohhh iya aku lupa,ada istrimu ya mas hihihi...", ucapnya sambil tertawa dan menutup mulut dengan telapak tangannya.
"Kenalin,aku Lili.Mantan pacarnya mas Aziz.Sekarang kami sekantor.Sudah tahu kan ya?",katanya memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya.Kusambut uluran tangannya.
"Diandra!",Kataku.
"Hem...cantik sih,sayangnya....", gumam Lili tapi aku masih bisa mendengarnya.
"Kalian tak mempersilahkan aku duduk?"
"Silahkan duduk!",pinta suamiku.
Aku dan mas Aziz pun duduk berdampingan.
"Ada apa kamu kemari?",tanya Aziz pada Lili.
"Kan tadi aku bilang,kamu ga dateng-dateng ke kantor makanya aku samperin aja!"
Aku diam,menyaksikan sejauh apa perbincangan mereka.
"Ada tamu koq ga dibuatin minum sih Di?", tiba-tiba suara mama mengagetkan kami.
"Hey Tante....apa kabar?"sambut Lili sok akrab.
"Baik,seperti yang kamu liat!"jawab mama.
"Kamu ga denger ya Di,sana buatin minum buat tamu spesial.Malah diam aja begitu!", bentak mama.
"Mamah....",seru mas Aziz.
Kuraih tangan mas Aziz,aku harap dia bisa menahan emosinya.
"Iya, maaf mah.Saya permisi ke belakang dulu ya!", ucapku beranjak dari sofa di samping suamiku.
"Mamah ngapain balik lagi kesini?"tanya Aziz pada mamanya.
"Balik lagi gimana? Mama dari rumah kok.Kamu yang ngapain dirumah,bukannya kamu ada kunjungan ke Semarang?Jangan-jangan istrimu melarang mu pergi ya?!"
Aku bawakan 3 gelas minuman dingin dan setoples biskuit buatan ku beberapa hari yang lalu.
"Silahkan....", kataku.
"Aziz sudah dari tadi dirumah mah!Waktu mamah memaksa Dian agar mengijinkan Aziz menikah lagi!"
Mama terkejut, wajah nya mendadak pias seketika.Tapi.... secepatnya beliau bisa menguasai diri.
"Halah,dari tadi mamah ga liat kamu.Paling bisa-bisaan istrimu.Iya kan?"
"Cukup mah....",sergah mas Aziz.
"Aziz, sudah berani kamu bentak-bentak mamah?Kamu lupa siapa yang membesarkan kamu hah?"
Mas Aziz menarik nafas panjang.
"Mamah,jangan pernah memaksa istriku mah. Sampai kapanpun istri ku cuma Dian!"
"Mas,kamu jangan kasar sama mamah kamu donk."Lili mengusap lengan mamah mertuaku.
Aku pun sama,memegang erat lengan suamiku yang nampak lebih kurus dari sebelumnya.
"Aziz,kamu sudah 3 tahun menikah sama Dian. Tapi sampai sekarang belum ada hasilnya kan? Mamah juga pengen punya cucu...."
"Kalau mamah mau punya cucu,tidak harus dari aku.Mbak Imas juga bisa memberikan cucu buat mamah.Kenapa tidak mamah nikahkan dia saja.Daripada mengusikku yang jelas-jelas sudah beristri. Malah menjodohkan ku dengan perempuan lain!"
"Perempuan lain apa maksud mu?Lili kan mantan pacar kamu dulu.Mudah bukan untuk saling jatuh cinta lagi?"
Aku menggeleng kan kepalaku.Tak habis pikir dengan cara mama mertua ku menilai sisi pernikahan kami.Biarlah mereka berargumen dengan cara mereka sendiri.Mungkin belum saatnya aku bicara saat ini.
Lili tersenyum, merasa ada yang mendukungnya.
"Kamu tuh ya mas,dikantor aja mau deket-deket terus sama aku.Giliran ada istrimu aja,udah kaya kebo dicocok hidungnya!"
"Maksud kamu apa bicara seperti itu didepan istri saya?"
"Udahlah mas,jujur saja sama istrimu.Kita memang punya hubungan spesial lagi.Dikantor kita selalu bermesraan kan.Apalgi kalo kita lagi keluar kota bareng.Toh mamah mu sudah merestui."
Benarkah ucapan Lili?Suamiku begitu?Apakah ini alasan nya juga jarang menggauli ku? Secara,penampilan lili memang mengundang mata lelaki untuk melihat kemolekan tubuh rampingnya.Kutatap wajah suamiku,mencari kejujuran disana.
"Tolong jaga ucapan kamu Lili!"
Tapi Lili juga tersenyum sinis.Lalu mengeluarkan ponselnya.Mengutak-atik sebentar lalu menunjukkan ke mamah mertua.
Seketika tangan mama menutup mulutnya.
"Astagfirullah hal adzim....Aziz....!",kata mama.
Aku penasaran,apa yang Lili tunjukan ke mamah?
Lalu lili pun mendekat padaku.Menunjukan ponselnya padaku dan mas Aziz.
Astagfirullah hal azim.....desisku.Kutekan dadaku kuat-kuat.Ya Allah....adegan menjijikan itu?Mas Aziz pun terkejut dibuatnya.
"Dek!",tangan mas Aziz berusaha meraihku.
Segera kutepiskan.Seketika aku merasa jijik pada suamiku sendiri.Apalgi jika teringat persetubuhan semalam.
"Kamu lihat kan Di?Betapa perkasanya suamimu saat bersama ku?Dan kamu mas, jangan pura-pura lagi dihadapan istri shalihah mu ini.Jangan munafik,kamu juga ingin punya anak.Kamu juga butuh sesuatu yang beda. Tidak seperti istrimu yang ....", ucapannya terhenti seketika.
"Aziz...mamah ga nyangka kamu begitu!Dan kamu Lili, Tante menyesal mendukung mu untuk bersama Aziz!"
"Lho...koq Tante bicara begitu?Bukannya Tante pengen mas Aziz punya isteri lagi?Aku perempuan yang tepat.Seperti yang Tante bilang!"
Mama mertua menggeleng.
"Gak.Tante ga mau punya mantu kaya kamu. Kalau dengan suami orang saja kamu bisa begitu,apalagi sebelum-sebelumnya?Tante pikir,kamu perempuan baik-baik.Yang bersedia menjadi madu buat anakku.Tapi ternyata kelakuan kamu...."
"Dan kamu Aziz, mamah ga nyangka kamu bisa seperti itu!Muak mama liat kalian!"mamah keluar dengan menangis.Tak lama mobilnya pun terdengar keluar dari pekarangan.
Sedangkan aku?Aku terdiam tanpa kata.Masih tak percaya dengan semua adegan didepan mataku barusan.
"Silahkan kamu pulang Lili.Biarkan kami bicara berdua!"ucapku pelan pada Lili.
Lili pun beranjak dari duduknya.Tapi sebelum nya,dia melempar kan sebuah amplop.
"Aku hamil anak kamu mas!"kata Lili berlalu pergi.Membanting pintu dengan kencang.
"Dek....mas ga seperti itu dek.Percayalah.Mas khilaf dek.Mas tidak sadar saat melakukannya. Yang mas tau tiba-tiba Lili menujukan video itu. Mas pikir lili sudah menghapus nya!"
"Apa?Jadi,mas mengakuinya bukan?Kalau mas menikmati kekhilafan mas itu?Menyadari perbuatan kalian?Kalau Lili tak menunjukkan nya padaku,aku seterusnya tertipu sama kamu?" teriakku.Aku meraung, menangis sejadinya.
Laki-laki satu-satunya yang ku punya.Tega mengkhianatiku.Mas Aziz merengkuh tubuhku.
"Maafkan mas dek...maafkan....", ktanya sambil menangis tersedu di pundakku.Seketika aku merasa jijik padanya.Aku teringat adegan dimana mas Aziz beradu keringat dengan perempuan yang bernama Lili tadi.
"Jangan sentuh aku mas,jijik aku sama kamu mas!"
"Dek,sumpah demi Allah saat itu mas dijebak dek.Lili memasukan obat perangsang ke minuman mas.Sampai akhirnya hal itu terjadi dek.Sumpah dek,tak pernah sedikitpun mas ingin mengkhianati kamu.Percayalah dek! "mas Aziz menangis bersujud di kaki ku.
Lalu,bagaimana dengan anak yang lili kandung? Ya Allah....sakit sekali melihat kenyataan ini.
"Tolong jangan dekati aku lagi.Besok juga,akan kuurus surat perceraian kita!"ucapku lantang.
"Dek! Sampai kapanpun mas ga mau pisah sama kamu!Percayalah dek,kita bisa melewati ini semua.Aku cuma cinta sama kamu dek. Percayalah sama mas dek!",tak henti-hentinya mas Aziz memohon.
Dadaku terasa sesak,mataku berkunang-kunang dan tiba-tiba badanku limbung.Setelah itu,aku tak ingat apa-apa lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 292 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
benar kepercayaan itu mahal
2024-06-05
0
fa _azzahra
haduh
2024-02-20
0
andi hastutty
ih
2024-02-01
0