Emily Cantika Putri

"Udah selesai bang?" tanya Nada, ketika melihat Ando meletakan laptopnya diatas nakas.

"Udah sayang."

"Ada yang mau kamu omongin, dari tadi aku perhatiin kelihatannya kaya gelisah gitu?"

Nada mendongak, dengan kening berkerut. "kapan abang perhatiin aku, orang dari tadi abang cuma fokus sama laptop."

"Kamu lupa ya, kalau aku punya 3 mata?"

"Hah, mana ada, nggak lucu ih bercandanya."

"Ini lho yang satunya." menarik tangan Nada lalu ditempelkan di dadanya.

"Mata hati." ucapnya, dengan senyum di kulum.

"Ihs abang apaan sih!" ketusnya, namun detik kemudian ia tersenyum geli dengan tingkah laku suaminya.

Kini Ando mengubah posisi duduk nya menjadi berhadapan dengan Nada.

"Mau ngomong apa, aku udah siap dengerin." ucap Ando sambil menatapnnya intens.

"Ihs jangan pasang muka kaya gitu?"

Ando terkekeh, "Aku harus gimana sih sayang, salah mulu deh."

"Abang serius ihs."

"Lah, emang aku bercanda, perasaan dari tadi juga serius terus."

"Ihs."

"Kenapa sih, tinggal ngomong doang apa susahnya sih sayang?"

Nada pun akhirnya menceritakan semuanya pada Ando, perihal Oma Sarah yang meminta menikahkan putra pertamanya dengan Kinar, cucu dari sahabatnya.

"Gimana abang setuju?"

Ando terdiam, kemudian terkekeh pelan, membuat Nada bingung, dan berakhir menyentuh dahinya.

"Nggak panas kok, abang kenapa sih?"

Ando tersenyum, lalu merengkuh tubuh Nada Kedalam pelukannya.

"Mendengar si El mau nikah, rasanya gimana gitu, kaya mengenang masa lalu nggak sih?" Ando kembali terkekeh.

"Sama-sama nikah saat SMA maksud abang."

Ando mengangguk, "Perasaan baru kemarin juga, aku gantiin popoknya si El, eh tahu-tahu itu anak mau nikah aja." Ando menerawang jauh mengingat kembali semua hal tentang putra pertamanya tersebut.

Masih ia ingat dengan begitu jelas, ketika pertama kali melihat dua garis hasil test ur*n Nada, rasanya saat itu Ando merasa jadi orang yang paling bahagia sedunia.

Setiap hari ia selalu dipusingkan oleh ngidam Nada yang aneh-aneh, namun ia sangat bersyukur dan menikmatinya.

Terutama ketika detik-detik Nada hendak melahirkan, sungguh ia seperti seseorang yang sangat Bo doh saat itu.

"Eh, ngomongin si El mau nikah, dia sendiri padahal belum tahu lho bang." ucap Nada sambil tertawa lirih.

"Gimana ya reaksi si El kalau tahu mau di nikahin,"

"Dia itu sikapnya nurun dari kamu tahu nggak sih,"

"Maksudnya?"

"Jutek sama perempuan."

"Baguslah sayang, biarin dia jatuh cinta hanya pada satu orang perempuan aja, sama seperti aku."

"Menurut abang kira-kira Kinar gadis seperti apa ya bang?"

"Lah, kan yang diceritain mama kan kamu, bukan aku."

"Ya kalau kata mama sih anak nya cantik, baik, mandiri."

"Yaudah, besok minta mama buat bawa gadis itu kesini, sekalian dikenalin sama si El, biar nggak kaget-kaget banget tu bocah."

"Yaudah,"

.

.

Tok.. tok.. tok..

"Kinar, oma masuk ya!" ucap Oma Sarah, yang sudah menyembul dibalik pintu.

"Iya Oma, silahkan!"

"Kinar masih cuti kan?"

"Masih Oma, sisa dua hari lagi, hari ini dan juga besok, seharusnya sih dua hari, berhubung hari ini hari minggu, jadi liburnya bisa lebih lama, memangnya kenapa Oma?"

"Hari ini Oma mau ngajak Kinar kerumah Nada, anak Oma yang kedua, mau ya, Hitung-hitung nyari sedikit hiburan, biar Kinar nggak sedih dan kepikiran ibu terus."

Kinar terdiam sesaat, sembari menunduk memandangi jemari tangannya yang bertaut, yang dikatakan Oma Sarah memang ada benarnya, jika ia sendirian terus, yang ada dia akan semakin sulit untuk menghilangkan kesedihannya, bat in Kinar.

"Gimana, Kinar mau kan ikut oma?"

Kinar pun mengangguk sambil tersenyum.

"Yasudah, kita pergi sekarang aja, mumpung masih pagi."

.

.

"Omaa..?" seperti biasa Cantika adalah orang pertama yang menyambut kedatangannya dengan riang.

"Aduuhhh, cantiknya cucu oma."

"Ngomong-ngomong cucu Oma yang cantik ini, Udah mandi apa belum?"

"Udah dong Oma, kata Bunda anak gadis itu harus rajin mandi biar wangi."

"Duhh.. pinternya."

"Itu siapa Oma?" bisiknya, sembari menunjuk kebelakang tubuh sang Oma.

"Eh iya Oma sampai lupa, kenalin nih, ini namanya kak Kinar, kak Kinar ini sekarang tinggal sama Oma."

"Hai kakak cantik, kenalin nama aku Cantika." mengulurkan tangan mungilnya untuk menyalami Kinar.

"Hallo sayang, kamu cantik sekali."

"Aku memang cantik mirip seperti Bunda, makanya di kasih nama Cantika." jawab nya polos, yang kemudian mengundang gelak tawa dari sang Oma mau pun Kinar.

Kemudian ia berlari Kedalam, sembari berteriak memanggil sang Bunda.

"Berisik banget sih dek, elahhh!" Satria yang saat itu sedang menonton acara kesukaannya, merasa terganggu dengan suara cempreng sang adik.

"Ihs abang mah gitu, baperan!"

"Dih gayanya, bocil tahu baper segala!" ucapnya, sedangkan yang di ajak bicara sudah menghilang entah kemana.

"Bunda, Bunda!"

Brak!

Saking antusiasnya, ia tidak menyadari telah menyenggol kursi yang sedang di naiki Satya kakaknya, yang sedang mengambil bumbu didalam kitchen set, paling atas, suruhan bundanya.

"Anjirrr, pantat gue remuk keknya nih!" gerutunya sembari mengusap bagian kakinya yang juga terasa ngilu.

"Apa sih dek, yaampun itu bang Satya kenapa meringis gitu mukanya, jatuh bukan sih?"

"Di depan ada Oma, bawa kakak-kakak

cantik banget, namanya K-kiran apa ya, Tika lupa." cerocosnya sambil berpikir keras, tak mempedulikan ucapan sang bunda.

"Kamu kenapa sih sat, masang muka jelek begitu, mana bumbu yang bunda minta tadi, udah ketemu?" tanya Nada menghampiri Satya.

"Bunda gitu amat sih, anak abis kena musibah juga, malah dikatain jelek, bokong aku sakit bun!"

"Lah, kok bisa?"

"Gara-gara si ceriwisnya bunda tuh, jalan nggak lihat-lihat, maen tabrak-tabrak aja!" gerutunya.

"Kamu kaya yang baru kenal satu hari aja sama adek kamu, sini bunda bantuin berdiri."

"Ish, abang ngapain sih dipeluk-peluk bunda, manja deh!" tiba-tiba Cantika sudah berada disampingnya, membuat Satya berharap pingsan saat ini juga.

"Kakak lagi sakit dek, kamu ini kebiasaan deh, kalau jalan lihat-lihat nak, kasian kan kakaknya, ayo sekarang minta maaf sama abang " ucap Nada memperingati anak bungsunya.

Cantika menunduk, sembari bergeser mendekati sang kakak yang sudah duduk diatas sofa.

"Tika minta maaf ya bang, lain kali bakalan lebih hati-hati lagi."

Satya mengacak pelan rambut sang adik, meskipun dirumah adiknya itu terkenal ceriwis dan ceroboh, namun ia begitu menyayanginya.

"Yaudah, abang maafin, awas lho jangan di ulangi lagi."

"Makasih abang!"

"Iya!"

"Adududu, sabar dong dek!" Nada yang sedang kembali memasak ditarik paksa oleh Cantika, dengan alasan kakak cantik didepan sudah terlalu lama menunggu, alhasil Satria yang hendak minum menjadi sasaran Nada, untuk menggantikannya menggoreng ikan.

.

.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Diihh pede nya nih anak,,bikin hemes aja aku😍😍😍😂😂

2023-01-11

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Iya tas perlengkapan baby teetinggal di meja dapur,Saat mau bayar admistrasi nya Nada dompet Ando teetinggal di rumah,,wkwkwk lucu banget ya saat baby El mau lahir🤣🤣🤣

2023-01-11

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Iya,cepet banget tua nya ya kalo udah punya anak🤭🤭😂

2023-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Prisa Kinara Prameswari
2 Sebuah permintaan
3 Permintaan terakhir
4 Rencana Oma Sarah
5 Emily Cantika Putri
6 Pertemuan pertama
7 Keputusan El
8 Sepasang suami istri
9 Drama di pagi hari
10 Kegalauan sikembar S
11 Bos Pemilik Cafe
12 Pergi Berdua
13 Perhatian kecil
14 Kedatangan bos lagi
15 Merasa bersalah
16 Sebuah syarat
17 Danau hijau
18 Kedatangan bos lagi part 2
19 Mengunjungi panti asuhan
20 Pergi ke pesta part 1
21 Pergi ke pesta part 2
22 Obrolan suami istri
23 Sayang
24 Ajakan ayah mertua
25 Surya Aditama
26 Nasihat untuk El
27 Apartemen
28 Pindah kerumah baru
29 El dan Kinar
30 Gagal fokus
31 PT. Cinta Karena Cinta
32 Beralasan
33 Terlambat menjemput
34 Bi Rumi
35 Reuni TheArcturus
36 Keinginan El
37 Masakan menantu
38 Pil Kontrasepsi
39 Pil kontrasepsi part 2
40 Janji
41 Berkunjung ke rumah Oma indri
42 Surya Aditama part 2
43 Sebuah Kalung
44 Kejahatan yang sama
45 Kita E & k
46 Meninggalkan semuanya
47 Salah paham
48 Masa lalu
49 Masa lalu part 2
50 Masa lalu part 3
51 Birthday Satria dan Satya
52 Birthday Satria dan Satya part 2
53 Kontrakan lama
54 Hilang
55 Menemukan kembali
56 Galau bersama
57 Nasihat untuk Satria
58 I love you bidadari
59 Bertemu lagi
60 Penyesalan
61 Kencan di pasar malam
62 Ayah
63 Oma Anita
64 Pergi bareng Oma
65 Kecelakaan
66 Kesedihan El
67 Takut kehilangan
68 Birthday Kinar
69 Berubah
70 Maaf
71 Saling merindukan
72 Kedatangan si kembar
73 Sebuah fakta
74 Bersaudara
75 Liburan pasutri
76 Gagal liburan
77 Bertemu Frans
78 Ungkapan Kinar
79 Mangga muda
80 Testpack
81 Tangis bahagia
82 Andra dan Jihan
83 Ultrasonografi (USG)
84 Ikan mas bule
85 Perjuangan calon Om
86 Ultrasonografi (USG) 2
87 Andra Alvaro
88 Kejujuran Jihan
89 Status baru
90 Sebuah Komitmen
91 Permintaan maaf Jihan
92 Ikan mas bule 2
93 Orang yang sama
94 Drama twins S
95 Salah paham 2
96 Rencana resepsi
97 Fitting baju
98 Hari kelulusan
99 Resepsi Pernikahan
100 Resepsi Pernikahan 2
101 Resepsi pernikahan 3
102 Rencana kuliah
103 Ujian berumah tangga
104 Rumah sakit
105 Galaksi Melvin Arsenio
106 Final episode (End)
107 Novel Pesona Twins S
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Prisa Kinara Prameswari
2
Sebuah permintaan
3
Permintaan terakhir
4
Rencana Oma Sarah
5
Emily Cantika Putri
6
Pertemuan pertama
7
Keputusan El
8
Sepasang suami istri
9
Drama di pagi hari
10
Kegalauan sikembar S
11
Bos Pemilik Cafe
12
Pergi Berdua
13
Perhatian kecil
14
Kedatangan bos lagi
15
Merasa bersalah
16
Sebuah syarat
17
Danau hijau
18
Kedatangan bos lagi part 2
19
Mengunjungi panti asuhan
20
Pergi ke pesta part 1
21
Pergi ke pesta part 2
22
Obrolan suami istri
23
Sayang
24
Ajakan ayah mertua
25
Surya Aditama
26
Nasihat untuk El
27
Apartemen
28
Pindah kerumah baru
29
El dan Kinar
30
Gagal fokus
31
PT. Cinta Karena Cinta
32
Beralasan
33
Terlambat menjemput
34
Bi Rumi
35
Reuni TheArcturus
36
Keinginan El
37
Masakan menantu
38
Pil Kontrasepsi
39
Pil kontrasepsi part 2
40
Janji
41
Berkunjung ke rumah Oma indri
42
Surya Aditama part 2
43
Sebuah Kalung
44
Kejahatan yang sama
45
Kita E & k
46
Meninggalkan semuanya
47
Salah paham
48
Masa lalu
49
Masa lalu part 2
50
Masa lalu part 3
51
Birthday Satria dan Satya
52
Birthday Satria dan Satya part 2
53
Kontrakan lama
54
Hilang
55
Menemukan kembali
56
Galau bersama
57
Nasihat untuk Satria
58
I love you bidadari
59
Bertemu lagi
60
Penyesalan
61
Kencan di pasar malam
62
Ayah
63
Oma Anita
64
Pergi bareng Oma
65
Kecelakaan
66
Kesedihan El
67
Takut kehilangan
68
Birthday Kinar
69
Berubah
70
Maaf
71
Saling merindukan
72
Kedatangan si kembar
73
Sebuah fakta
74
Bersaudara
75
Liburan pasutri
76
Gagal liburan
77
Bertemu Frans
78
Ungkapan Kinar
79
Mangga muda
80
Testpack
81
Tangis bahagia
82
Andra dan Jihan
83
Ultrasonografi (USG)
84
Ikan mas bule
85
Perjuangan calon Om
86
Ultrasonografi (USG) 2
87
Andra Alvaro
88
Kejujuran Jihan
89
Status baru
90
Sebuah Komitmen
91
Permintaan maaf Jihan
92
Ikan mas bule 2
93
Orang yang sama
94
Drama twins S
95
Salah paham 2
96
Rencana resepsi
97
Fitting baju
98
Hari kelulusan
99
Resepsi Pernikahan
100
Resepsi Pernikahan 2
101
Resepsi pernikahan 3
102
Rencana kuliah
103
Ujian berumah tangga
104
Rumah sakit
105
Galaksi Melvin Arsenio
106
Final episode (End)
107
Novel Pesona Twins S

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!