Dipecat

*Restoran*

Siang itu, saat jam istirahat tiba Larisa bercerita kepada Anton bahwa ia telah naik gaji. Anton mengucapkan selamat kepada Larisa dan Larisa pun berjanji akan mentraktirnya makan usai pulang kerja. Anton pun menyetujui saat mereka berbincang santai di dapur restoran.

"Larisa ayo kita makan, aku sudah sangat lapar," ucap Anton.

"Baiklah, sebentar lagi aku menyusulmu," ucap Larisa.

Larisa menghampiri Anton sambil membawa kotak bekal makan siangnya.

"Nanti malam kau ada acara Anton," tanya Larisa pada Laki-laki yang ia anggap sahabat itu.

"Tidak, memang kenapa Larisa...?" tanya Anton pada Larisa.

"Aku ingin mentraktirmu jagung bakar nanti malam, aku ingin merayakan hari naik gaji Anton," jawab Larisa sambil tersenyum.

"Wahhh.. kau naik gaji rupanya," selamat yaa Larisa.

"Baiklah kita beli jagung bakar dekat alun-alun ya nanti malam," ajak Larisa pada Anton sahabatnya.

Selain membawa bekal, Anton juga membawa kue basah buatan kakaknya tadi pagi, ia memberikan kue basah itu juga pada Larisa. "Larisa aku bawa kue basah tadi, kamu mau..?" tanya Anton.

"Sepertinya enak, aku mau Anton," jawab Larisa.

"Nih kuenya," Anton memberikan kue itu pada Larisa.

"Terimakasih Anton," Larisa menerima kue itu sambil tersenyum.

"Ya Tuhan manis sekali dia," hati Anton melunak melihat pawangnya.

"Wahhh...enak sekali ini, kamu beli dimana anton?"

"Enak saja beli, ini buatan kajakku tau.. huuu."

"Benarkah?"

"Ini enak sekali, keluarga kamu emang pinter bikin makanan ya."

"Iyaa dong, pastinya.. hehehe"

Marisa teman kerjanya yang baru masuk dapur ingin ikut makan bersama keduanya.

"Anton aku juga mau dong," Anton pun menyodorkan kotak tempat kue itu pada Marisa. "Ini ambillah Marisa," ucap Anton.

"Terimakasih ya Anton," ucap Marisa.

Saat mereka makan siang di dapur dan bercerita tentang kenaikan gajinya. Salah satu pegawai restoran itu merasa iri pada Larisa, apalagi melihat kedekatan Larisa dengan Anton, Laki-laki yang selama ini ia kejar-kejar.

Selama bekerja Larisa memang sudah dekat dengan Anton, Larisa menganggapnya sebagai sahabat baiknya karena Anton selalu bersikap baik padanya.

Namun, Anton sudah menaruh hati pada Larisa sejak pertama mereka berkenalan nyaris satu tahun ini.

Larisa sering bercerita perihal keluh kesahnya pada Anton tentang Ayahnya, atau apapun yang Larisa rasakan. Karena Larisa sudah percaya pada Anton bahwa ia akan menjaga semua rahasianya.

Malam pun tiba, sebelum pulang kerja Larisa terlebih dahulu membereskan dapur restoran, ia teringat akan janjinya untuk mentraktir Anton sebagai perayaan hari naik gaji.

Larisa melihat jam dinding restoran menunjukkan sudah pukul 19. 45 pertanda restoran segera tutup. Mengingat ini masa pandemi jadi akan tutup lebih awal.

Belum selesai membereskan dapur, Marisa salah satu teman kerja Larisa datang bersama bosnya.

"Larisa katakan dimana kamu sembunyikan uang gaji saya..?" kata Marisa dengan nada tinggi. Sementara bosnya terus memandanginya dengan curiga.

Larisa nampak terkejut dengan pertanyaan itu. Seketika suasana berubah memanas karena teriakan teman kerjanya itu.

"Maaf saya tidak tahu apa-apa teh, sungguh. Saya tidak menyembunyikan apapun," jawab Larisa menjelaskan apa yang sebenarnya. "Jangan bohong kamu ya, saya tadi lihat kamu pegang amplop di dapur..?" jawab Marisa meyakinkan bosnya.

Larisa yang merasa terdesak pun menjawab perkataan Marisa sejujurnya. "Maaf teh amplop yang mana ya? amplop yang saya temukan tadi kosong tanpa isi jadi saya membuangnya," jelas Larisa.

"Omong kosong kamu, gaji saya hilang Larisa jangan-jangan kamu yang ambil," tuduh Marisa. Mendengar ucapan keras Marisa para karyawan lain berdatangan melihat kearah Marisa dan Larisa.

Sementara itu, untuk memastikan kebenarannya bos restoran itu meminta Larisa untuk membuka lokernya.

Dan bosnya sendiri yang menggeledah isi Loker itu, alangkah terkejutnya ketika ada amplop di loker Larisa yang mana itu adalah uang milik Marisa.

Larisa seketika itu mengelak bahwa ia tak mengambilnya, apalagi memasukkannya kedalam lokernya. "Sungguh saya tidak melakukan hal itu bos," jawab Larisa dengan panik.

Marisa yang melihat hal itu merasa menang, ia berhasil membuktikan pada bosnya bahwa tuduhan itu benar. Ia memang berniat menyingkirkan Larisa agar bisa mendekati Anton di tempat kerja.

"Keterlaluan kamu Larisa, apa kurang gaji yang saya berikan..? Mulai sekarang kamu di pecat Larisa," kata bosnya yang merasa jengkel.

"Tapi bos saya tidak bersalah, saya tidak tahu apa-apa bos." Mata Larisa berkaca-kaca seakan ingin meneteskan air mata.

Di sisi lain, Marisa tak henti-hentinya mengucapkan kata yang bukan-bukan pada Larisa. "Dasar maling, sekali maling tetep aja maling enak aja nyuri uang aku."

"Larisa anggap gajian hari ini adalah gaji terakhir kamu di sini, mulai sekarang saya tidak mau melihat pencuri ada di restoran saya, kamu mengerti Larisa..?" kata bosnya yang ingin segera mengusir Larisa.

"Baik pak saya mengerti, terimakasih sudah pernah menerima saya bekerja di sini pak," ucap Larisa sambil menangis dan pamit meninggalkan restoran itu.

Larisa kini benar-benar sedih, bagaimana ia bisa mendapatkan fitnah yang demikian oleh teman kerjanya sendiri. Dan bagaimana uang itu ada di dalam lokernya.

Ia berjalan pulang dengan wajah murung sementara air matanya masih mengalir, karena bingung bagaimana harus menjelaskan pada ayahnya mengapa ia bisa di pecat.

Pasti ia akan disiksa ayahnya jika tidak bisa cari uang, pasti ia kena marah jika tidak bayar uang kontrakan rumah.

Sementara itu di restoran tampatnya bekerja, Anton menanyakan kepada Marisa mengapa uang itu bisa ada di loker Marisa.

Hanya saja saat Anton menanyakan hal tersebut, Marisa pura-pura tidak tahu. Ia sengaja membuat Anton membenci Larisa agar ia bisa leluasa mendekati Anton.

Sayangnya, Anton tak semudah itu percaya pada tuduhan Marisa. Anton yakin bahwa gadis lugu seperti Larisa tak mungkin mencuri uang gajian milik teman kerjanya. Anton pun tau bahwa Larisa bukanlah gadis yang gelap mata demi uang.

"Marisa aku ingin bicara denganmu" ucap Anton menegur Marisa saat ia akan pulang.

"Iya Anton, kau mau mengantarku pulang ya..?" ucap Marisa dengan percaya diri.

"Tidak aku hanya ingin bertanya, bagaimana uang gajimu bisa ada di loker Larisa..?" tanya Anton.

"Mana kutau Larisa saja yang gelap mata sampai mencuri uangku. Sekali maling tetep aja maling, dia itu ngak pantes kerja di sini," jawab Marisa.

"Omong kosong, aku ga percaya Larisa melakukan itu," ucap Anton membela Larisa.

"Sial aku sengaja melakukannya agar Anton menjauhi Larisa, tapi ini malah sebaliknya justru Anton yang membelanya" kata Marisa dalam hati.

"Terserah kau saja jika tak percaya, kamu itu sudah di tipu wajah polos Larisa, Anton," jawab Marisa.

Marisa tau Anton bisa sangat percaya pada Larisa, karena ia sudah cinta buta pada Larisa.

Ia merasa bahwa Larisa adalah saingan terberat untuk mendapatkan hati Anton. Jadi itu sebabnya Marisa ingin agar Larisa enyah dari hadapan pria yang dicintainya itu.

"Anton lihat saja nanti aku akan mendapatkan hatimu dengan cara apapun, aku sangat mencintaimu Anton," batin Marisa dalam hati.

Ketika Marisa berusaha mengejar Anton, laki-laki incarannya itu malah memilih gadis lain yaitu Larisa.

Suatu hari Anton diam - diam menyelidiki bagaimana bisa ada fitnah yang begitu kejam mengena pada Larisa. Hingga ia harus kehilangan pekerjaannya saat ini.

"Tunggu saja Marisa, aku akan buktikan bahwa Larisa tak bersalah dan aku akan membersihkan nama Larisa di tempat ini" batin Anton dalam hati.

Anton mencoba melacak rekam CCTV di restoran itu, tapi sepertinya ia sekongkol dengan karyawan lain untuk menghapus rekam CCTV ketika hari terakhir Larisa bekerja.

Sebenarnya Anton kecewa pada bosnya yang mudah percaya tanpa mencari kebenarannya terlebih dahulu.

Hanya saja itu sudah berlalu, Larisa tak mungkin bekerja di restoran itu lagi.

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

si bos percaya selidiki dulu bos main pecat aja

2023-08-18

0

Ari indra Saputra

Ari indra Saputra

aku suka banget cerita sukses terus ya penulisnya

2021-12-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!