🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Ini yang namanya apartemen?" tanya Biru yang masih berdiri di tempatnya.
"Iya, kamu akan tinggal disini" jawab Sam seraya melangkah lebih dulu.
Biru yang sadar ditinggalkan akhirnya menyusul Sam yang terkekeh di depannya. Pria tampan itu berjalan menuju lift yang akan mengantar mereka ke lantai kamar tempat tinggal Sang putra mahkota Rahardian.
"Aku belum pernah naik lift, di desa tak ada yang seperti ini" tuturnya sambil mengusap dinding kaca si kotak besi.
"Mulai hari ini kamu harus terbiasa, karna akan butuh waktu enam jam lebih jika harus naik dengan tangga darurat"
"Hah?"
Lagi lagi Sam menikmati raut wajah terkejut bercampur senang sesudahnya, ia begitu gemas dengan sikap gadis kecil yang berstatus kan istrinya itu.
Pintu lift terbuka, keduanya segera keluar dan melanjutkan langkah sampai akhirnya berhenti di satu pintu besar berwarna putih. Dengan menggunakan card lock yang Sam tempelkan benda itu pun langsung terbuka.
Biru tercengang saat Sam memintanya untuk segera masuk kedalam apartemen miliknya yang jarang ia tempati karna masih sering pulang kerumah utama.
"Bagus sekali, apa Tuan tidak terlalu berlebihan menyuruh ku tinggal di sini?" tanya Biru.
Sam hanya tersenyum kecil, baru melihat apartemen yang ini saja Biru sudah tak percaya bagaimana jika menginjak kan kakinya di apartemen utama miliknya atau kerumah Utama Rahardian, gadis itu pasti akan langsung jatuh pingsan.
"Ini kamarmu, simpan barang-barang mu disini" titah Sam saat ia membuka salah satu pintu kamar yang cukup luas.
"Satu kamar tidur tapi ini sebesar rumah ibu" jawab Biru sambil masuk kedalamnya, Ia duduk di tepi ranjang berukuran king size yang tentunya baru pertama kali ia rasakan.
"Bisa kita bicara serius?" pinta Sam yang ikut duduk di sisi Biru, gadis itu mengangguk sambil menggeser posisinya agar sedikit lebih jauh.
"Kita hanya menikah siri, pernikahan kemarin tentu tak tercatat di kantor urusan agama. Maumu apa untuk hubungan ini kedepannya?" tanya Sam.
Biru semakin menundukkan pandangan, ia yang tak punya siapa siapa di kota yang baru pertma kali ia pijak tentu tak tahu harus menjawab apa, Sam yang paham akhirnya hanya bisa menarik napas berat.
"Baiklah, aku juga sudah berjanji untuk tanggung jawab atas hidupmu jadi tetaplah disini. Jangan takut! aku tak akan membuangmu"
"Aku juga tak mungkin menuntut apapun, percayalah"
"Ini hanya tempat tinggalmu, aku akan mengunjungimu jika aku ada waktu luang tapi tetap ku usahakan untuk kita bertemu." tambah Sam Lagi.
"Lalu dimana Tuan tinggal? apa kita hidup terpisah" tanya Biru tak mengerti, karna setahunya pasangan suami istri itu pasti tinggal satu rumah, entah itu rumah sendiri, rumah orang tua atau pun mengontrak.
"Aku ada tempat tinggal lain, tapi tak terlalu jauh dari sini" jawab Sam.
Biru mengangguk paham, mereka yang baru kenal satu hari tentu masih harus saling mengenal satu sama lain, dan bukankah akan aneh dan canggung jika keduanya harus tinggal bersama.
"Katakan jika butuh seseuatu dan jika ada yang mengganjal juga dalam hatimu, jangan memendamnya sendiri karna disini kamu hanya punya aku" tegas Sam. Ia sendiri bingung harus memperlakukan Biru bagaimana.
"Ya, aku akan menuruti semua peritah Tuan, aku akan bersikap baik juga patuh" sahut Biru yakin.
.
.
.
.
.
Ya sudah. Aku pergi dulu ya, jangan menungguku Pulang!
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Mau mana Tut?
ikut Oey 🤣🤣🤣🤣
Like komennya yuk ramaikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 365 Episodes
Comments
Lulu embul
Ajak atuh tut biru nya jangan di tinggal oey 😂😂😂
2024-03-22
0
Adzril Alfarizqi
pergi aja Tut nanti juga pulang oey
2023-05-17
0
Putri Nunggal
jangan pulang dulu Tutut tp kasih dulu pasilitas komunikasi biar gampang ngasih kabar
2023-03-23
3