Sesampainya di luar, Arka melihat Rey, asisten pribadinya, sudah menunggunya. Saat akan membuka pintu mobil, Arka mendengar suara teriakan. Dia melihat dari kejauhan, wanita yang setengah berlari menuju ke arahnya dan masih mengenakan kebaya putih dengan tangan kanannya yang menenteng sepatu high heel.
"Hei,,," teriak wanita itu lagi.
"Kamu pakai jurus menghilang ya? Kenapa cepat sekali sampai aku tidak bisa mengejarmu?" ujar Nira dengan nafas yang tersengal-sengal karena berlari mengejar suaminya. Dia membungkukkan badannya dengan tangan bertumpu pada kedua lututnya sambil mengatur nafas yang terasa mau putus.
"Siapa yang kamu panggil, hei? Aku punya nama!" jelas Arka.
"Bukankah kamu tadi tidak mau ikut denganku?" tanya Arka dengan ketusnya, lalu masuk ke dalam mobil.
Braakkk...!
Arka menutup pintu mobil dengan sangat keras membuat Nira sampai berjingkat kaget.
"Dasar pria kampret, belagu, sok ganteng! Kamu pikir, kamu itu siapa? Jadi laki-laki tidak ada manis-manisnya sama sekali. Dirayulah, atau apalah!" gerutu Nira sambil menunjuk-nunjuk kaca mobil yang tiba-tiba terbuka, menampakkan wajah Arka yang terlihat kesal. Dengan cepat, Nira menarik jari telunjuknya sebelum Arka memarahinya.
"Mau sampai kapan kamu berdiri di sana? Mau masuk tidak?" tanya Arka dari dalam mobil. Nira lalu masuk ke dalam mobil milik Arka dan mobil yang dikemudikan oleh Rey itu melaju memecah keheningan malam.
Kalau bukan karena papi menyuruhku untuk mengejarmu, aku juga tidak sudi ikut denganmu! Jangan terlalu percaya diri dulu kamu! batin Nira dalam hati, sambil menatap keluar jendela mobil. Karena memang kalau bukan karena papinya yang memaksanya, dia sangat malas menyusul Arka. Apalagi dia akan tinggal serumah dengan Arka. Yang bisa ia lakukan hanyalah mengumpat dan terus mengumpat dalam hati.
Hening. Tak ada kata yang terucap dari sepasang suami istri yang baru saja menikah ini. Sesekali Nira menoleh pada Arka yang duduk bersandar sambil memainkan ponsel.
"Maaf, karena aku tadi sempat mencubit pipimu. Karena aku kira kamu itu, Saka." Nira memberanikan diri meminta maaf pada Arka karena dia merasa bersalah saat teringat dirinya mencubit pipi Arka dengan keras.
Tak ada jawaban dari Arka. Dia sama sekali tidak menanggapi Nira, dan masih sibuk menatap layar ponsel.
Aku menyesal! Sangat-sangat menyesal sudah minta maaf padanya. Lihat dia! Hanya diam seperti batu tanpa ekspresi. Kalau tahu begini, tadi aku akan mencubit sampai kulit pipinya lecet agar wajah tampannya itu berubah menjadi buruk rupa. umpat Nira dalam hatinya.
Rey yang duduk di depan, menahan tawanya saat teringat Nira yang dengan sangat berani mencubit pipi seorang Arka.
Setelah menempuh perjalanan tiga puluh menit lebih, sampailah di rumah yang sangat megah dan besar.
Arka menoleh ke samping dan mendapati Nira tertidur lelap.
"Hey! Bangun! Kamu mau turun atau tetap tidur di dalam mobil?" Arka mencoba membangunkan Nira yang saat ini bersandar di pundaknya. Beberapa kali Arka menjauhkan kepala Nira, tapi kembali lagi bersandar di pundaknya lagi dan lagi.
"Benarkan, Rey? Sudah mulai merepotkan!" gerutu Arka. "Rey, ambilkan air mineral." pinta Arka pada Rey. Rey pun segera memberikan satu botol air mineral yang diminta oleh tuannya. Entah untuk apa air itu, dia sendiri tak tahu.
Arka memercikkan air mineral itu ke wajah Nira. Dan berhasil. Nira mengusap wajahnya yang sedikit basah. Dengan wajah bingung, Nira mengerjapkan matanya.
"Turun!" perintah Arka.
Dengan wajah yang masih terlihat sangat mengantuk, Nira turun sesuai perintah Arka.
"Tidak ada romantis-romantisnya sama sekali! Apa tidak bisa menggendongku sampai kamar, seperti novel-novel romantis yang pernah aku baca? Ini,? Membangunkan saja diciprat pakai air! Pria kasar!" Nira tak habis-habisnya menggerutu.
"Mimpi! Siapa yang sudi untuk menggendongmu?" kata Arka sambil berjalan melewati Nira.
Nira tak menduga kalau Arka bisa tahu apa yang dia katakan tadi. Nira menghengak-hentakkan kakinya dengan kedua tangan mengepal.
"Dasar menyebalkan!" umpat Nira, lalu berjalan mengikuti Arka.
Rey hanya bisa tersenyum melihat kedua pengantin baru itu. Setelah Arka dan Nira masuk, Rey pindah ke mobil miliknya lalu melaju meninggalkan rumah milik Arka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Rizal dody Zakaria
Aria nyebelin 😠😠😠
2022-04-04
1
Mesri Simarmata
semangat Thor
2022-03-02
1
Mesri Simarmata
semangat Thor
2022-03-02
1