Part 2. Siapa dia?

Penghulu sudah datang dan menunggu cukup lama. Bahkan berkali-kali penghulu itu melihat jam yang melingkar di tangannya sambil sesekali menoleh ke belakang. Tamu undangan pun sudah saling bisik-bisik satu sama lain karena memang acara sudah molor hampir satu jam lamanya. Ditambah lagi, keluarga dari mempelai laki-laki belum ada yang terlihat datang satu pun. Membuat orang-orang semakin bertanya-tanya dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Bagaimana ini? Acaranya lanjut atau tidak?" tanya penghulu yang sudah hampir kehabisan waktu karena masih ada jadwal di tempat lain.

Semua hanya diam. Tidak ada yang mampu menjawab karena tidak ada yang tahu situasi saat ini. Pihak keluarga hanya saling pandang, dan tak berani angkat bicara.

"Lanjut!" teriak tuan Hendra dengan lantang, yang berjalan ke arah penghulu dengan diikuti oleh seorang pria di belakangnya. Pria yang gagah dan tampan. Para tamu menatap empat pria yang sedang berjalan beriringan itu.

Pria itu langsung duduk di depan penghulu. Tuan Hendra mengisyaratkan pada Bayu untuk segera memanggil Nira.

______________

Di dalam kamar hotel,

Nira berjalan mondar-mandir. Kini dia tidak bisa tenang lagi karena acara ini sudah mundur sangat lama ditambah lagi ponsel milik Saka, calon suaminya, tidak aktif. Membuat prasangka-prasangka buruk bermunculan di pikirannya. Nira takut terjadi apa-apa pada calon suaminya itu.

"Nira, duduklah dulu. Apa kamu tidak lelah? Dari tadi mondar-mandir seperti setrika saja." ujar mami Rita yang dari tadi pusing melihat Nira berjalan bolak-balik di depannya.

"Mami! Kenapa Mami bisa setenang itu?" tanya Nira, heran melihat maminya yang terlihat santai tanpa ada beban. Padahal ini menyangkut masa depan anaknya sendiri.

"Mami tahu sendiri, seharusnya acara ijab qabul sudah terlaksana. Ini sudah mundur berapa lama? Saka juga tidak bisa ditelfon lagi!" imbuh Nira, dari tadi sibuk mengotak-atik ponselnya mencoba menghubungi pujaan hatinya.

"Mungkin saja Saka terjebak macet di jalan. Ini hari Minggu, sudah semestinya jalanan padat. Berfikir positif dong!" ucap mami Rita, mencoba menenangkan Nira. Walaupun sebenarnya dirinya saat ini juga harap-harap cemas.

Nira lalu duduk. Mungkin memang benar yang dikatakan maminya. Semoga saja karena terjebak macet di jalan.

Tok,,, tok,,, tok

"Nah, itu pasti suruhan papi kamu. Saka pasti sudah datang. Apa mami bilang? Kamu sih! Berpikir yang tidak-tidak." kata mami Rita, lalu beranjak dari duduknya untuk membuka pintu.

"Ada apa?" tanya mami Rita pada Bayu dengan ketusnya. Mami Rita belum bisa melupakan kejadian tadi dan masih memendam rasa jengkel pada Bayu.

"Nona Nira dipersilahkan untuk turun." jawab Bayu, dia tak berani menatap istri tuannya itu.

Wajah Nira yang tadinya gelisah berubah menjadi ceria setelah mendengarnya. Memang benar yang dikatakan maminya tadi. Harus berfikir positif.

Nira berjalan didampingi oleh mami Rita dan Ana, kakak iparnya. Nira berjalan sambil terus menundukkan kepalanya. Dia tidak berani mengangkat kepalanya.

Sampailah di kursi tempatnya duduk saat ini yang membuat jantungnya berdegup kencang. Sampai-sampai dia tak berani mengangkat kepalanya untuk menatap kekasih hatinya yang sebentar lagi akan menjadi suaminya. Yang dia tahu, di sampingnya sudah duduk seorang pria dan pastinya itu adalah Saka.

Karena terlalu gugup, pikiran Nira menjadi kosong dan tidak konsentrasi. Dia sampai tidak sadar kalau ijab qabul sudah terlaksana. Yang membuatnya tersadar kembali saat kata "SAH" terdengar lantang dari para saksi dan tepuk tangan meriah dari para tamu.

Lega, yang dirasakannya. Akhirnya peristiwa sakral yang membuat otaknya blank dan yang membuat hatinya tak karuan karena mundur hampir satu jam lamanya itu berjalan sangat lancar tanpa kendala apa pun.

Dengan kepala masih tertunduk, Nira mencium tangan suaminya dan setelah itu, dengan malu-malu dia memberanikan diri untuk menatap Saka. Pria yang dua minggu ini selalu ia rindukan, karena memang tidak boleh bertemu dulu sampai hari H.

DEG.........!!!

Seketika Nira membatu di tempat. Tak ada sepatah kata pun terucap. Mulutnya seakan terkunci menatap pria yang sekarang berhadapan dengannya dan yang kini telah sah menjadi suaminya. Lidahnya terasa kelu. Dia mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali, mungkin saja dia sedang halusinasi.

Apa yang terjadi? Kenapa wajahnya berubah? tanyanya dalam hati.

Tangan Nira reflek menyentuh wajah suaminya, mengusapnya pelan, lalu mencubitnya dengan keras.

"Awww..." pekik suami Nira sambil memegangi pipinya yang terasa sakit dan juga menahan malu pastinya.

Para tamu undangan pun sontak tertawa melihat ulah Nira.

Ini wajah asli. Lalu, dimana Saka? Dan, siapa dia? batinnya dalam hati.

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

Awal yg sulit ya Nira.....
but...ttp Semangat!!!

2023-06-15

0

Har Tini

Har Tini

lanjut bru mampir thor

2022-12-23

1

Rizal dody Zakaria

Rizal dody Zakaria

up

2022-04-03

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Pernikahan
2 Part 2. Siapa dia?
3 Part 3. Memohon
4 Part 4. Dia bukan suami pilihanku
5 Part 5. Dasar menyebalkan
6 Part 6. Satu ranjang
7 Part 7. Galak sekali
8 Part 8. Salah tendang
9 Part 9. Papa?
10 Part 10. Apa dia duda?
11 Part 11. Curhat bersama mamer
12 Part 12. Arka Wiratama
13 Part 13. Sedih
14 Part 14. Ketahuan
15 Part 15. Kedatangan Rey
16 Part 16. Kemarahan Arka 1
17 Part 17. Kemarahan Arka 2
18 Part 18. Pembuat onar
19 Part 19. Aku bukan duda
20 Part 20. Service
21 Part 21. Kedatangan Livia
22 Part 22. Masa lalu Arka 1
23 Part 23. Masa lalu Arka 2
24 Part 24. Geo hilang
25 Part 25. Dikurung
26 Part 26. Ternyata
27 Part 27. Arka panik
28 28. Tamu tak diundang
29 Part 29. Cemburu?
30 Part 30. Aneh
31 Part 31. Malam yang syahdu
32 Part 32. Tak akan pernah melepaskanmu!
33 Part 33. Maaf
34 Part 34. Ketampananku tak akan pudar
35 35. Merayu Arka
36 36. Melepas rindu
37 37. Kucing anggora vs kucing jalanan
38 38. Sensitif
39 39. Sok jual mahal
40 40. Minta imbalan
41 41. Di antara kita tak ada cinta
42 42. Dari hati
43 43. Kelelahan
44 44. Mengikuti seseorang
45 45. Kenyataan pahit
46 46. Hati yang terluka
47 47. Asamnya hidup ini
48 48. Pukulan untuk Bayu
49 49. Selalu membuat emosi
50 50. Hotel
51 51. Setengah jalan yang menyiksa
52 52. Rumah Sakit
53 53. Rumah sakit 2
54 54. Kemesraan Arka dan Fara
55 55. Dikerjai Arka
56 56. Sangat Perhatian
57 57. Livia ke rumah Arka
58 58. Bersama Aksa
59 59. Dia itu kenapa?
60 60. Perdebatan
61 61. Arka dan Aksa
62 62. Bertengkar
63 63. Mengungkapkan
64 64. Kemesraan di pagi hari
65 65. Arka dan Geo
66 66. Nira sakit lagi
67 67. Menghamili wanita lain
68 68. Kesalah pahaman
69 69. Jaga jarak aman
70 70. Ngidam dadakan
71 71. Ngidam dadakan 2
72 72. Belanja
73 73. Ibu kandung Geo
74 74. Itulah kenyataannya
75 75. Diam
76 76. Sabar
77 77. Mempertahankan
78 78. Dimana istriku
79 79. Mencari Nira
80 80. Disuapi pria tampan
81 81. Melawan
82 82. Sebuah video
83 83. Dibawa paksa
84 84. Aku percaya padamu
85 85. Penyesalan selalu datang di akhir
86 86. Terbongkar
87 87. Banyak alasan
88 88. Tukang cemburu
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Part 1. Pernikahan
2
Part 2. Siapa dia?
3
Part 3. Memohon
4
Part 4. Dia bukan suami pilihanku
5
Part 5. Dasar menyebalkan
6
Part 6. Satu ranjang
7
Part 7. Galak sekali
8
Part 8. Salah tendang
9
Part 9. Papa?
10
Part 10. Apa dia duda?
11
Part 11. Curhat bersama mamer
12
Part 12. Arka Wiratama
13
Part 13. Sedih
14
Part 14. Ketahuan
15
Part 15. Kedatangan Rey
16
Part 16. Kemarahan Arka 1
17
Part 17. Kemarahan Arka 2
18
Part 18. Pembuat onar
19
Part 19. Aku bukan duda
20
Part 20. Service
21
Part 21. Kedatangan Livia
22
Part 22. Masa lalu Arka 1
23
Part 23. Masa lalu Arka 2
24
Part 24. Geo hilang
25
Part 25. Dikurung
26
Part 26. Ternyata
27
Part 27. Arka panik
28
28. Tamu tak diundang
29
Part 29. Cemburu?
30
Part 30. Aneh
31
Part 31. Malam yang syahdu
32
Part 32. Tak akan pernah melepaskanmu!
33
Part 33. Maaf
34
Part 34. Ketampananku tak akan pudar
35
35. Merayu Arka
36
36. Melepas rindu
37
37. Kucing anggora vs kucing jalanan
38
38. Sensitif
39
39. Sok jual mahal
40
40. Minta imbalan
41
41. Di antara kita tak ada cinta
42
42. Dari hati
43
43. Kelelahan
44
44. Mengikuti seseorang
45
45. Kenyataan pahit
46
46. Hati yang terluka
47
47. Asamnya hidup ini
48
48. Pukulan untuk Bayu
49
49. Selalu membuat emosi
50
50. Hotel
51
51. Setengah jalan yang menyiksa
52
52. Rumah Sakit
53
53. Rumah sakit 2
54
54. Kemesraan Arka dan Fara
55
55. Dikerjai Arka
56
56. Sangat Perhatian
57
57. Livia ke rumah Arka
58
58. Bersama Aksa
59
59. Dia itu kenapa?
60
60. Perdebatan
61
61. Arka dan Aksa
62
62. Bertengkar
63
63. Mengungkapkan
64
64. Kemesraan di pagi hari
65
65. Arka dan Geo
66
66. Nira sakit lagi
67
67. Menghamili wanita lain
68
68. Kesalah pahaman
69
69. Jaga jarak aman
70
70. Ngidam dadakan
71
71. Ngidam dadakan 2
72
72. Belanja
73
73. Ibu kandung Geo
74
74. Itulah kenyataannya
75
75. Diam
76
76. Sabar
77
77. Mempertahankan
78
78. Dimana istriku
79
79. Mencari Nira
80
80. Disuapi pria tampan
81
81. Melawan
82
82. Sebuah video
83
83. Dibawa paksa
84
84. Aku percaya padamu
85
85. Penyesalan selalu datang di akhir
86
86. Terbongkar
87
87. Banyak alasan
88
88. Tukang cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!