BABAK KEDUA

"Jadi selama ini, kalian memata-matai kami?" teriak wanita tepat berdiri dibelakang David.

"Jelas saja, kejahatan kalian semua telah kami ketahui, dan itulah alasan mengapa kalian semua berada di tempat ini. Anda adalah Bu Joanna, dalang pembunuhan massal karyawan salon di Kota Goodhell yang disebabkan oleh kedengkian anda, berjudi dengan maksud menambah penghasilan, dalang pengoplosan minuman keras yang mengakibatkan banyaknya kematian, anda menggunakan uang untuk menutupi jejak kriminal anda sendiri," jawab wanita itu.

Wanita itupun seketika terdiam tak berkutik, meratapi kesalahan yang ia perbuat sambil menangis. Nasi sudah menjadi bubur, ini adalah kesempatan terakhir baginya.

"Oke langsung saja kita mulai permainan kedua. Permainan kali ini adalah permainan 'seafortem' artinya mencari barang-barang yang diinstruksikan. Kalian harus mencari barang berupa kartu bergambar hati, waktu kalian hanya 20 menit, bagi kalian yang menemukannya akan lolos ke babak selanjutnya," ujar wanita itu.

Babak kedua akan dimulai dalam 1, 2, 3!

Para peserta berhamburan dan berdesakkan memasuki area pasar kosong itu, mereka mengacak-acak pasar, mencari kartu untuk menyelamatkan hidup mereka. Jonathan, David, Om Gerrard, dan Pak Gilbert membentuk tim. Mereka selalu bersama menyusuri pasar yang luasnya seperti lapangan sepak bola. Sudah berkeliling selama 10 menit, tiba-tiba,

"Woi, gua dapet, nih," teriak David.

David langsung menggenggam erat kartu itu, agar tak lepas dari pegangannya, kini David tenang karena ia telah menemukan kartunya. Jonathan, Om Gerrard dan Pak Gilbert khawatir jika mereka tidak bisa menemukan kartu itu.

"Oke, kita berpencar. Supaya peluang menemukan kartu lebih besar," tegas Om Gerrard.

Jonathan pergi ke sebelah kanan, Pak Gilbert ke sebelah kiri, dan Om Gerrard tetap berada di posisinya.

Jonathan pergi ke tempat kolam ikan yang memiliki gigi tajam dan menggigit orang yang mendekati ikan itu, di kolam itu, Jonathan melihat sebuah kartu di dasar nya, tetapi Jonathan takut memasukkan tangannya untuk mengambil kartu itu.

"Waktu kalian tinggal 5 menit," ucap wanita yang hanya muncul suaranya saja.

Jonathan tanpa pikir panjang, langsung memasukkan tangannya dan tidak peduli dengan ketakutannya, meraba-raba isi kolam ikan sambil menutup matanya,

"Arghhhhhhhhh!"

Jonathan menjerit kesakitan karena merasakan tangannya digigit berkali-kali, mengeluarkan darah merah segar, kolam seketika menjadi warna merah, mengabaikan tangannya dan terus melanjutkan mencari kartu itu.

"Dapat! Akhirnya," ucap Jonathan sembari mengelap tangannya yang bersimbah darah.

Jonathan berlari, mencari dan menemui David serta Om Gerrard yang daritadi sudah menemukan kartu mereka.

"Lama banget sih, udah dapet kartunya, belum?" tanya David.

"Sudah, ku menemukanmu ini di kolam ikan sebelah sana," balas Jonathan.

"Lah, tanganmu kenapa? Berdarah seperti itu," tegur Om Gerrard menunjuk ke tangan Jonathan.

"Kartu ini aku temukan di kolam ikan bergigi tajam, kumasukkan tanganku ke kolam dan mengambil kartu ini, tiba tiba tangan ku digigit berkali-kali," terang Jonathan.

"Hahahahaha tidak seperti biasanya Lo berani seperti itu, takut mati ya hahaha," sindir David.

Tak terasa, waktu bermain mereka sudah habis.

"Waktu kalian telah habis, silahkan berkumpul di sebelah kanan bagi peserta yang menemukan kartunya, dan di sebelah kiri bagi peserta yang tidak menemukan apapun," instruksi wanita yang tidak diketahui keberadaannya.

Jonathan, David, dan Om Gerrard, mereka menemukan kartunya dan berdiri di posisi sebelah kanan. Menyadari bahwa Pak Gilbert tidak berada di sekitarnya, "Pak Gilbert dimana," batin Jonathan sambil menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri.

"Baik, terdapat 43 peserta berada di posisi sebelah kiri, dan 176 orang yang berada di posisi sebelah kanan. Saya cukup menyedihkan hal ini, tetapi inilah akhir dari hidup kalian, semoga kalian diampuni," ucap wanita yang tidak diketahui keberadaannya.

Peserta yang berada di posisi sebelah kiri, terlihat mereka tak sengaja mengeluarkan air mata, mengusapnya dengan tangan yang berdosa, salah seorang wanita paruh baya berlutut dan berkata,

"Tolong ampuni kami, kami punya keluarga yang tak bisa ditinggalkan. Kami mohon berikan satu kesempatan untuk pergi dari sini," ucapnya di posisi sebelah kiri.

Suara wanita yang tidak diketahui keberadaannya tak terdengar, mengabaikan permohonan oleh wanita paruh baya itu. "Silakan, untuk para peserta yang lolos kembali ke ruangan masing-masing," suruh nya.

Jonathan, David, dan Om Gerrard berjalan kembali menuju ke ruangan mereka masing-masing, tiba tiba terdengar teriakkan pria dari belakang mereka, ternyata orang itu adalah Pak Gilbert.

"Jonathan, David, Gerrard, terima kasih sudah mau berteman dengan saya, berharap kalian bisa terus lolos ke babak selanjutnya, saya tidak akan melupakan kalian," ucap Pak Gilbert dengan tatapan mata yang berkaca-kaca.

Jonathan, David, dan Om Gerrard yang menyadari orang itu adalah Pak Gilbert. Mereka tak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa mengikhlaskan perpisahan mereka dengan Pak Gilbert, "Pak Gilbert orang baik, ia hanya saja terjerumus ke jalan yang sesat semoga Tuhan mengampuninya," batin Jonathan.

176 peserta yang lolos, mulai menjauhi area permainan 'seafortem' itu, mereka mendengar suara ledakan yang sangat kencang, bergema secara bergantian, suara itu adalah ledakan bom yang ditanam didalam tubuh peserta yang tereliminasi. Mereka, peserta yang lolos melanjutkan berjalan ke ruangannya masing-masing dengan rasa gemetar, Jonathan dan David masih di ruangan yang sama, sedangkan Om Gerrard kembali ke ruangannya yang berbeda dengan Jonathan dan David.

Langit berubah menjadi kuning, senja yang indah, para peserta dikeluarkan dari ruangannya dan dipersilahkan untuk berpesta.

Orang-orang berkostum ayam itu menyiapkan makanan dan juga memainkan alat musik untuk memeriahkan pesta yang akan digelar malam hari ini, tentu saja Jonathan, David, dan Om Gerrard berkumpul untuk menghibur batin mereka yang tertekan.

"Selamat, untuk para peserta yang lolos, berbanggalah kalian. Sebagai ucapan selamat, kami menyiapkan sebuah pesta untuk kalian, diharapkan kalian menikmatinya," suara wanita yang tidak diketahui keberadaannya.

Hari mulai gelap, pesta akan segera dimulai, makanan yang dihidangkan seperti roti bakar selai, bir, dan sate daging sapi, seperti prasmanan. Mereka mengambil makanan sepuasnya untuk mereka lahap.

"Keren juga ya, berpesta sebelum kematian hahahaha. Om Gerrard, ada bir tuh, ayo gas kita minum," ajak David.

Namanya juga para penjudi, mayoritas dari mereka pasti senang minum minuman keras, yang lainnya menikmati pestanya dengan senang, sedangkan Jonathan hanya berdiam diri di pojokan, menggigit roti isi sambil melamun, Nenek dan Adiknya yang terlintas dipikirannya, "hmmm, Nenek dan adik sedang apa, ya?" batin nya.

"Jonathan, sedang apa Lo di situ? Gabung sini dengan kami," ajak David.

Jonathan mengiyakan ajakan David dan menghampirinya. Berjalan mendekati David dan Om Gerrard, Jonathan tidak sengaja menyenggol tangan peserta lain yang membuat bir orang itu tumpah ke tanah.

...----------------...

BERSAMBUNG........

Terpopuler

Comments

Author pemula

Author pemula

masih blm terungkap napa bisa ikut keseret tuh david sama mc. pdhl baru maen judi bentar.

2021-10-17

0

shella puspita sari

shella puspita sari

thebest👍🏻

2021-10-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!