Kepergian Jonathan, membuat Nenek nya jatuh sakit, mencari kesana kemari tetapi tidak bertemu jua. Gabriella, adik perempuan dari seorang tokoh utama. Khawatir akan hilangnya sang kakak hingga rela menggunakan uang tabungannya yang tak seberapa, untuk membuat poster 'missing' hilangnya sang kakak. Sangat berharap, akan ada seseorang yang menemukannya.
Hari berganti seiring dengan waktu yang berjalan, tetapi tidak ada kabar tentang Jonathan. Nenek semakin jatuh sakit, demam tinggi yang membuat wanita paruh baya itu susah bangun, tidak bisa berjualan digantikan oleh Gabriella. Gabriella berkeliling menjajakan dagangannya di setiap daerah terdekat, sering bertemu dan dikejar oleh para penjudi, itu membuat ia merasa takut. Tetapi, ia terpaksa tetap harus berjualan agar bisa memenuhi kebutuhan hariannya.
Alih cerita, Jonathan siuman setelah dibekap oleh orang tak dikenal, ruangan yang dikunci menggunakan kunci modern, sandi keamanan. Terbangun di ruangan yang sangat asing baginya, ruangan itu kecilnya hanya sepertiga dari rumahnya, terdapat banyak orang asing yang berbaring disekelilingnya. "Aku ada di mana?" batin Jonathan.
Jumlah orang yang ada di ruangan itu berjumlah 56 orang, 40 orang laki-laki dan 16 orang wanita. Ruang yang kecil membuat mereka semua berdempetan, laki-laki mes*m sangat memanfaatkan kejadian tersebut.
Suara bising dari orang-orang itu membuat Jonathan semakin pusing, menengok ke kiri dan kanan, mencoba memahami apa yang telah terjadi kepadanya. Bunyi lonceng yang sangat kencang beriringan dengan terbukanya pintu ruangan itu, muncul orang orang yang menggunakan kostum ayam menyuruh orang orang itu keluar dan berbaris rapi. Mereka keluar dan dikumpulkan di tempat terbuka yang sangat luas, tidak ada pohon membuat mereka merasakan panasnya terik matahari. Ternyata, orang-orang yang bernasib sama seperti Jonathan berjumlah sangat banyak, sekitar 539 orang dikumpulkan di tempat itu. Jonathan dan orang-orang itu semakin bingung, bising dari suara mereka bertanya satu sama lain, "Sebenarnya, apa yang terjadi?"
Tiba-tiba, terdengar suara wanita entah muncul darimana. Wanita itu seperti orang yang sedang menginstruksikan Jonathan dan orang-orang itu untuk berbuat sesuatu.
"Hallo, orang-orang terpilih. Berbahagialah kalian berada ditempat ini, tempat yang sangat indah, bukan? Kalian pasti bertanya-tanya, ada apa ini? Mengapa kalian semua tiba-tiba berada ditempat ini? Siapa yang membawa ku kesini? Baik, saya akan menjelaskannya. Pertama-tama, kalian kesini dibawa oleh tim kami. Kedua, kalian semua adalah orang terpilih. Dan yang terakhir, kalian disini hadir untuk memeriahkan permainan yang kami selenggarakan."
"Permainan apa?" batin Jonathan bingung.
"Permainan yang akan kalian lewati terdiri dari 7 babak, orang yang gagal melewati babak permainan tersebut secara otomatis langsung didiskualifikasi. dan yang lolos akan melanjutkan bermain di permainan selanjutnya. Jika dari kalian ada yang berhasil melewati ke 7 babak tersebut, kalian akan mendapatkan hadiah. Hadiah itu berupa 2 permintaan, kalian boleh meminta apa saja yang kalian inginkan, kecuali menghidupkan orang mati hahaha. Permainan pertama akan dimulai 10 menit mendatang! Silahkan siapkan diri kalian."
Jonathan dan orang-orang itu terkejut, dan bersemangat memainkan permainan yang akan diberikan. Mereka berharap bisa menang dan meminta kekayaan kepada sang penyelenggara permainan tersebut. Begitu juga dengan Jonathan, ia berimajinasi jika ia menang, ia akan meminta kekayaan yang tidak ada habisnya. Agar ia, nenek, dan Adiknya Gabriella tidak perlu bekerja lagi. Itu adalah impian nya sejak dulu.
Tak terasa, 10 menit telah lewat dan permainan pertama tentunya akan dimulai.
"Oke, waktunya telah tiba. Permainan pertama dimulai, permainan pertama adalah permainan TANYA JAWAB, kami akan melontarkan 1 pertanyaan saja. Pertanyaan 'salah' atau 'tidak'. Kalian yang menjawab 'tidak', pindah ke posisi sebelah kiri, dan kalian yang menjawab 'salah', pindah ke posisi sebelah kanan. Kalian yang menjawabnya dengan tidak tepat, akan tereliminasi."
"Aku harus menjawab dengan benar, ku sangat berharap kepada hadiah tersebut," batin Jonathan.
"Oke, pertanyaannya adalah. Salahkah jika orang yang terdesak ekonominya, bermain judi?" tanya wanita yang tidak diketahui keberadaannya.
"Waktu menjawab hanya 10 detik."
Jonathan dengan cepat langsung berpindah ke posisi sebelah kanan. Baginya, apapun alasannya bermain judi adalah hal yang salah.
10 detik telah lewat, 319 orang berada di posisi sebelah kiri, dan 220 orang berada di posisi sebelah kanan.
Pertanyaan yang sangat mengecoh, banyak orang yang menjawab pertanyaan itu dengan jawaban 'tidak'. Bagi mereka, sah sah saja bermain judi jika terdesak, benar-benar berada dalam kesesatan.
"Jawabannya adalah, SALAH, sudah jelas salah mengapa mayoritas dari kalian berada di posisi sebelah kiri? Coba saya tanya, alasannya mengapa? Yang bisa menjawab akan mendapat hadiah spesial dari saya."
Maju seorang laki-laki tua yang usianya sekitar 49 tahunan, menjawabnya dengan "Mengapa saya mengatakan 'tidak' salah? Coba kamu rasakan apa yang kami rasakan, kami cukup menderita dengan perkembangan zaman ini. Kami memerlukan biaya untuk tetap hidup," jawabnya.
"Alasan yang sangat lucu, hanya orang yang kecanduan dan sesat menjawab pertanyaan itu. Oke, kalian yang berada di posisi sebelah kanan, kalian lolos. Saya minta, kalian yang lolos silakan kembali ke ruangan masing-masing.
Jonathan dan orang-orang yang beruntung itu beranjak dari tempatnya beberapa langkah. Tak lama setelah itu, terdengar suara ledakan yang sangat kencang, suara ledakan itu terdengar bergantian di sebelah kiri mereka. Jonathan menengok ke tempat suara ia dengar. Jonathan shock, ia melihat tubuh para peserta yang tereliminasi meledak secara bergantian. Mereka berhamburan berlari menjauh dari ledakan itu, berteriak berharap ada yang membantu. Tetapi, itulah resikonya. Peserta yang tereliminasi tubuhnya akan meledak, sebab ditubuh mereka ditanami bom oleh orang berkostum ayam tersebut. Mereka yang lolos khawatir dan masuk ke ruangan masing-masing, menenangkan diri dari kejadian yang sangat mengerikan. Seperti kejadian bom bunuh diri, tetapi secara massal.
Dari 539 peserta, tersisa 220 peserta yang lolos. Mereka yang lolos dipersilahkan untuk beristirahat. Jonathan yang masih trauma akan kejadian yang ia lihat tadi siang, berpikir apakah ini mimpi atau kenyataan. "Bagaimana jika suatu saat nanti aku tereliminasi, apakah tubuhku akan meledak seperti mereka? Aku sangat takut jika itu terjadi, aku akan sangat berdosa telah meninggalkan nenek dan adikku selamanya," batinnya.
Jam telah menunjukkan jam 11 malam, Jonathan dan orang-orang yang se ruangan dengan dia, belum tidur dan sibuk berbincang satu sama lain. Tentunya Jonathan akan kesulitan untuk tidur di ruangan yang sangat bising.
Jonathan bangun dan duduk bersandar di dinding yang catnya terkelupas. Pertanda tempat itu telah lama tidak dihuni/diperhatikan. Menengok ke kiri dan kanan berharap ada orang yang mengajaknya berbicara. Ia terkejut tak sengaja melihat David yang berbaring dipojok ruangan. Ia pun memanggil David dengan suara keras berharap David mendengarnya. Jonathan kesal akibat David telah membawa kabur uang nya.
...----------------...
BERSAMBUNG....
(Note: maaf jika ada kesalahan dalam penceritaan di atas. Jika ada yang salah, mohon kasih kritik dan saran di kolom komentar. Author sebagai penulis pemula, sangat memerlukan support dan kritik dari kalian. Terimakasih.)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Author pemula
hmm begitu rupanya.
2021-10-17
0
shella puspita sari
semangat author
2021-10-01
1