Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Aisyah merasa baru kemarin ia menjalani pahit manisnya kehidupan dengan segala musibah yang menimpanya. Kini ketiga anak Aisyah memasuki usia lima tahun. Azzam yang memiliki sifat dingin dan pendiam terhadap orang lain, Azzim memiliki sifat tenang, ceria dan dingin untuk beberapa hal, serta Zakiya yang memiliki sifat ceria, cerewet, tenang, juga memiliki sifat dingin yang sama dengan kedua kakak-kakaknya.
Ketiga anak Aisyah memiliki kepintaran melebihi anak-anak seusia mereka, bahkan orang dewasa pun dapat mereka kalahkan dengan kepintaran yang mereka miliki. Saat mereka berusia tiga**tahun Aisyah, Dewi, dan Daniel sudah menyadari kepintaran si kembar. Dari saat itulah Daniel memutuskan untuk melatih mereka sesuai dengan potensi mereka. Azzam yang menyukai dunia komputer, Azzim yang menyukai dunia bisnis, dan Zakiya yang menyukai seni bela diri.
Semenjak usia tiga tahun Azzam sudah mulai mengikuti beberapa kompetensi Hacker dan selalu menjadi pemenangnya. Sedangkan, Zakiya mengikuti perlombaan dalam banyak bidang seni bela diri. Sama seperti kakaknya Azzam, Zakiya juga menjadi pemenang disetiap perlombaan. Dirumah mereka, Aisyah menyediakan sebuah tempat untuk menyimpan semua piala yang didapatkan oleh anak-anaknya.
Berbeda dengan kedua saudara kembarnya, Azzim yang menyukai dunia bisnis itu sudah mulai berinvestasi didalam banyak bidang. Ia juga dapat memprediksi kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi dan kapan ia akan menarik investasinya.
Kemanapun Azzam, Azzim, dan Zakiya pergi mereka akan menjadi pusat perhatian karena memiliki wajah lucu, imut dan menggemaskan.
Aisyah bersyukur kepada pemberi kehidupan karena telah memberikan tiga malaikat yang mampu memberikan kebahagian disetiap waktunya dan menghilangkan luka yang tak terlihat, hanya tersisa memory yang mulai memudar. Aisyah juga merasa bangga akan potensi anak-anaknya, namun ada saatnya Aisyah merasakan bahwa anak-anaknya terlalu cepat untuk mengetahui dunia luar dan aisyah takut bila seseorang menyadari bahwa anak-anaknya memiliki kemiripan dengan orang tersebut. Aisyah tidak tau harus bersikap seperti apa jika orang itu mengetahui tentang si kembar dan bagaimana jika dia akan mengambil anak-anaknya serta membawa jauh. Aisyah selalu berharap semua itu tidak akan pernah terjadi, dan itu hanyalah pikirannya saja.
***
Dirumah Aisyah
“bu, adek mu itut ibu kelja,” ucap si kecil Zakiya sambil mengayunkan tangan kecilnya tak lupa air mata yang mengenang di pelupuk matanya yang merupakan andalannya untuk membuat sang ibu luluh.
“Adek, gak bisa ikut ibu sekarang. Ibu banyak pekerjaan, nanti adek sama siapa kalau ibu sibuk.” jelas Aisyah dengan lembut kepada si kecil Zakiya. Aisyah benar-benar tidak bisa mengajak anak-anaknya karena pekerjaannya untuk hari ini sangat banyak dan gak mungkin Aisyah menitipkan mereka di ruangan Daniel, Aisyah tau pria itu juga memiliki banyak jadwal dan pekerjaan hari ini. Namun, Zakiya begitu kekeh ingin ikut.
“Kiya nti diluangan baba ja, ndak kan gunggu baba bu” senjata andalan zakiya mulai merembes di pipi gadis kecil itu. Melihat air mata yang menetes di pipi Zakiya saja mampu membuat aisyah merasa bersalah kepada anaknya itu. Entah karena apa setiap si kembar menangis ada bagian hati Aisyah yang terluka. Aisyah hanya menginginkan kebahagiaan untuk anak-anaknya dan akan selalu Aisyah berikan apa yang menjadi ke inginan mereka dengan batasan yang sewajarnya.
Pada akhirnya Aisyah memutuskan membawa Azzam, Azzim, dan Zakiya ke kantor. Sebelumnya, Aisyah sudah meminta izin kepada Daniel selaku atasannya dan juga merupakan bapak angkat ketiga buah hatinya.
"Bawa saja, kerjaan ku bakal aman kok. Mereka gak bakal nyusahin babanya, dan jadwalnya bisa diatur ulang." begitu kata Daniel saat Aisyah menghubungi pria itu.
Daniel yang mengetahui bahwa ketiga anaknya akan datang, membuat pria itu senangnya bukan main, karena Daniel tau Aisyah tidak akan pernah mau membawa anak-anak bekerja, tapi hari ini Daniel senang sebab sudah dua minggu ia tidak menemui mereka karena kesibukannya.
***
Ruangan CEO
“Assalamu’alaikum Baba,” Ucap serentak Azzam dan Azzim yang begitu fasih, sedangkan Zakiya dengan suara cadelnya saat memasuki ruangan kantor Daniel.
“Wa’alaikumussalam. Anak-anak Baba apa kabar?”
“Alhamdulillah...Luar bisa...Allahu Akbar”
“Syukur Alhamdulillah, bila anak-anak Baba sehat semuanya. Ya udah, sekarang main dulu disini ya. Gak boleh ganggu Baba atau pun ibu kerja, biar kerjaan Baba cepat selesai dan Baba bisa ikut main dengan kalian.” ujar Daniel dengan lembut.
Setelah anak-anak aman dan nyaman, barulah Daniel mengurus pekerjaannya, sedangkan Aisyah sudah 15 menit lalu meninggalkan ruangan tersebut untuk melanjutkan pekerjaannya. Tiba-tiba saja Daniel meminta Aisyah untuk datang keruangan nya.
Tok..Tok
“Masuk!”
“Aisyah, saya memiliki proyek penting di Negara Ind. Dan saya menginginkan kamu sebagai wakil dari perusahaan untuk melakukan pekerjaan ini.” ucap Daniel dengan tegas dan tak terbantahkan. Sebab, Daniel sudah mengetahui apa yang terjadi pada Aisyah lima tahun lalu. Daniel ingin Aisyah menghadapi masa lalu nya dan menyelesaikannya, serta Daniel berharap Aisyah mau memperkenalkan ketiga anaknya kepada ayah kandung mereka. Tetapi, Daniel tidak bisa mengatakan itu secara langsung dan dengan cara inilah Daniel akan mempertemukan mereka.
Inggin rasanya Aisyah menolak perintah Daniel kali ini, namun Aisyah tidak mempunyai keberanian untuk membantahnya. Walau pun diluar kantor mereka dekat, namun saat ini
Aisyah merupakan bawahan Daniel, mau tidak mau pekerjaan ini harus Aisyah yang kerjakan.
“Baik Pak, akan saya lakukan. Kapan saya berangkat dan berapa lama Pak?” jawab Aisyah.
“Lusa kamu berangkat. Untuk tempat tinggal akan disediakan perusahaan, sedangkan untuk berapa lamanya saya tidak mengetahui pasti dan kamu akan dibantu dengan karyawan saya yang bertanggung jawab di perusahaan yang ada di Negara tersebut.” jelas Daniel.
"Baik pak," ucap Aisyah, kemudian ia kembali kemeja kerjanya setelah Daniel memintanya kembali ke meja kerjanya.
***
Hari Keberangkatan
Pagi ini, anak-anak tampak bahagia karena mereka akan berkunjung ke Negara ibu mereka. Si kecil Zakiya sudah rapi sedari tadi dan sekarang dia tengah berpelukkan dengan bundanya. Ia tak tau kapan akan bertemu dengan bunda Dewi sedangkan ninik Asih ikut mereka.
“Unda dak itut ngan kiya dan tatak” ucap Zakiya dengan mata berkaca-kaca.
“Bunda gak bisa sayang, kan bunda harus kerja. Nanti kalau bunda libur, bunda akan berkunjung” jawab Dewi dengan penuh kelembutan. Dewi merasa berat harus melepas mereka berempat, namun ia tak mau memperlihatkan itu didepan empat orang berbeda generasi tersebut.
Aisyah dan anak-anak serta bu Asih kini tengah duduk di kursi mereka masing-masing. Mereka semua diantar dengan pesawat pribadi milik Daniel. Lama perjalanan dari kota R ke Negara Ind lebih kurang 16 jam 45 menit. Dan nanti mereka akan dijemput oleh Intan.
***
Negara Indo (Bandara)
Intan sudah menunggu kedatangan satu keluarga yang sangat dirindukannya beberapa tahun ini. Dari kejauhan tampak Aisyah dan ketiga malaikat kecilnya berjalan mendekati dirinya. Banyak pria yang kagum melihat kecantikan Aisyah meski tertutupi hijab terlebih dengan aura yang dipancarkan dari ibu tiga anak tersebut.
Tidak ingin berlama-lama disana, Intan segera membawa satu keluarga tersebut ke hunian baru Aisyah sementara, selama tinggal di negara tersebut. Terlalu asyik berbicara Intan tidak menyadari mobil yang didepannya berhenti dan,
Brak….
Menyadari hal itu, tentu membuat Intan takut, namun ia tidak ingin menyusahkan dan membuat khawatir sahabatnya. Intan keluar mobilnya menuju mobil didepannya, betapa terkejutnya Intan saat mengetahui siapa pemilik mobil tersebut. Dari dalam mobil Aisyah juga terkejut melihat pria itu. Melihat pria itu, membuat Aisyah samar-samar mengingat malam itu dan Aisyah merasa takut bila pria itu mengetahui tentang dirinya. Namun, Aisyah tetap berpikir positif untuk semua yang akan terjadi kedepannya.
Pada akhirnya masalah itu selesai dengan perjanjian yang tidak seberapa itu. Intan meminta maaf kepada pemilik mobil tersebut dan kembali ke mobilnya dan mengantarkan Aisyah ke kediaman barunya.
***
Azzam, Azzim, dan Zakiya sangat menyukai rumah baru mereka, apalagi interior kamar mereka. Nanti mereka akan menghubungi Daniel dan mengucapkan terimakasih seperti yang selalu diajarkan oleh Ibu dan Bunda mereka. Serta lingkungan yang nyaman dan memiliki lapangan bermain yang tidak jauh dari rumah mereka, pasti akan menjadi tempat favorit untuk mereka bermain. Kediaman Aisyah kali ini sudah sangat lengkap bahkan barang-barang mereka dari kota R sudah tersusun rapi dirumah itu.
🌿🌿
Hai...Hai
Jangan lupa like, komen, hadiah dan love nya ya.
Terima kasih udah mampir di karya receh author.😁
ini lagi author revisi, kalau masih banyak typo mohon maaf ya atas ketidaknyamanan nya.😊
🌿🌿
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Aqiyu
.........
2022-11-23
0
chaeruddin adam
lanjuttt
2022-06-11
1
lilis
suka alur cerita nya... lanjut thoor
2022-02-06
1