Setelah kepergian Aisyah dan Dewi, suasana kantin kembali tenang.
“Aisyah, ini makan siang untukmu. Aku yakin sekarang cacing diperutmu sudah berdemo” ujar Dewi sambil memberikan kotak makan siang kepada Aisyah.
“Terimakasih Dew, kamu selalu ada untuk ku” ucap Aisya sambil memeluk sahabatnya itu.
“Sama-sama Ais, jangan lupa dimakan.”
“Siap bos” ucap Aisyah kembali sambil memberi hormat kepada sahabatnya itu. Melihat tingkah Aisyah yang seperti itu, membuat Dewi geleng-geleng kepala. Dan sekarang mereka sudah kembali keposisi masing-masing untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda.
Selesai dengan urusan cacing yang berdemo, Aisyah kembali sibuk dengan berkas-berkas yang ada di atas mejanya. Tidak terasa jam kerja kantor telah usai, saatnya Aisyah bersiap untuk pulang dan menemui ketiga buah hatinya.
Diparkiran kantor, Aisyah dan Dewi bertemu Daniel. Mereka bersikap layaknya atasan dan bawahan karena mereka masih diarea kantor. Tapi tidak untuk seorang Daniel, ia mendakati Aisyah dan Dewi untuk mengajak mereka pulang bersama. Namun, ajakan itu ditolak oleh Dewi karena tidak mungkin bginya meninggalkan mobilnya dikantor. “Bagaiman besok aku dan Aisyah akan kekantor” batin Dewi. Tidak ingin memaksa Dewi dan Aisyah, akhirnya Daniel mengalah dan mengatakan bahwa dia akan berkujung kerumah mereka karena merindukan sikembar.
Alea yang melihat dan mendengarkan pembicaraan tersebut membuatnya berpikir bahwa ini saatnya untuk membalas perbuatan Aisyah. Alea membuntuti mobil daniel dan mobil yang ditumpangi oleh Aisyah dan Dewi hingga mobil mereka memasuki perkarangan rumah Dewi dan Aisyah. Saat Aisyah, Dewi dan Daniel hendak berjalan ke pelantaran rumah, tiba-tiba saja Aisyah kesandung, Daniel membantu Aisyah agar tidak jatuh. Hal tersebut di foto oleh Alea karena apa yang diinginkannya sudah ia dapat, Alea memutuskan untuk pergi dari sana sebelum ada yang menyadari keberadaannya.
***
Aisah, Dewi dan Daniel membersihkan diri terlebih dahulu sebelum menemui sikembar. Di rumah itu, Daniel juga memiliki kamar pribadi, karena permintaan Daniel kepada Aisyah dan Dewi. Kamar itu digunakan oleh Daniel untuk bermain, tidur bersama sikembar dan akan pergi setelah ketiga anak itu tidur. Daniel tidak mendapatkan izin dari Aisyah dan Dewi untuk menginap di rumah itu, karena Daniel bukanlah mahram mereka.
Setelah mandi dan bersih barulah mereka bertiga menemui sikembar yang bermain di ruang tamu. Aisyah menyapa ketiga buah hatinya, begitu juga Dewi dan Daniel ikut menyapa mereka. Aisyah, Dewi, Daniel, dan ketiga bocah itu bermain bersama, tidak terasa waktu makan malam sudah tiba. Sebelum makan malam, Aisyah mengajak Dewi dan Daniel untuk solat bersama dan juga ketiga anaknya. Walau mereka belum mengerti dengan melihat orang tua mereka solat maka mereka akan mengingat, memahami dengan cara mereka sendiri. Sebab apa yang di contohkan, diucapkan ataupun dilakukan didekat balita maka balita akan meniru hal tersebut. Oleh sebab itu, Aisyah mengajak ketiga anaknya juga. Selesai dengan kegiatan solat, mereka semua turun untuk menikmati makan malam bersama. Setelahnya Daniel menidurkan sikembar dikamarnya.
Kesekokan paginya
Suasan dirumah Aisyah tampak lebih bahagia dengan keceriaan anak-anak. Meski Aisyah tidak ada disamping anak-anaknya selama ia pergi bekerja namun kebutuhan sikembar tetap dipantau oleh Aisyah.
“Ibu berangkat kerja dulu ya, kalian baik-baik dirumah sama ninik Asih. Ibu menyangi kalian” ucap Aisyah sambil memberikan ciuman kepada Azzam, Azzim, Zakiya. Yang dibalas gelak tawa oleh sikembar.
***
Dilobi kantor, banyak karyawan yang berbisik-bisik sambil melihat kearah Aisyah dan Dewi. Aisyah tidak ambil pusing dengan hal tersebut, berbeda dengan Dewi yang tampak risih karena mereka berbisik sambil melihat kearah Aisyah dan Dewi sayup-sayup mendengar nama Aisyah disebutkan. Dewi hendak menghampiri beberapa karyawan yang dekat dengan dirinya saat ini, namun dilarang oleh Aisyah. “Tampaknya permainan baru saja dimulai oleh Alea” batin Aisyah sambil tersenyum semirik. Ia tidak merasa takut dengan apa yang akan terjadi kedepannya.
Aisyah memutuskan untuk langsung kemeja kerjanya dan memulai pekerjaannya. Saat jam makan siang, Daniel mengajak Aisyah untuk makan siang diluar bertepatan dengan jadwal rapat dengan rekan bisnis Daniel setelah jam makan siang. Hal itu tidak bisa ditolak oleh Aisyah, sebab Aisyah merupakan sekretaris Daniel dan harus siap kapanpun Daniel mengajak dirinya. Daniel dan Aisyah berjalan bersama meninggalkan kantor sambil membicarakan hal-hal ringan, namun suasana yang seperti itu disalah artikan oleh sepasang mata yang melihat hal tersebut. Siapa lagi kalau bukan Alea, ia semakin cemburu dengan kedekatan Aisyah dan Daniel. “Aisyah lihat bagaimana aku akan menghancurkanmu dan membuat mu meninggalkan kantor ini” batin Alea.
***
Hari ini terasa berat bagi Aisyah setelah menemani Daniel, Aisyah juga diminta untuk segera membuat laporan mengenai hasil rapat yang mereka lakukan siang tadi. Saat Aisyah akan memasuki pentri untuk mengambil minum Aisyah mendengar pembicaraan beberapa karyawan yang menjelekkannya dan mereka tidak menyukai Aisyah yang berpura-pura baik padahal busuk didalamnya serta mereka membicarakan foto yang tersebar pagi ini. Saat Aisyah masuk suasana dipentri tiba-tiba hening, Aisyah ingin bertanya dan menjelaskan namun sia-sia rasanya bila mereka tidak mempercayai Aisyah niat itupun urung disampaikan oleh Aisyah. Tiba-tiba Aisyah mengucapkan “jangan mudah percaya dengan berita yang belum pasti kebenarannya” setelah itu Aisyah berlalu meninggalkan pentri dengan sejuta tanya dikepala para karyawan yang ada disana.
***
Perjalan pulang Aisyah dan Dewi hari ini tampaknya akan sidikit terlambat, karena mobil yang yang mereka tumpangi tiba-tiba dicekal oleh satu mobil jip. Beberapa pria berbadan kekar keluar dari mobil tersebut dan meminta Aisyah keluar. “Dewi sepertinya ini akan sedikit mengeluarkan tenaga” ujar Aisyah sambil tersenyum. Mendengar Aisyah berkata seperti itu membuat Dewi tersenyum lebar. Pertarungan antara Aisyah, Dewi dengan orang-orang berbadan kekar tersebut tidak bisa dielakkan lagi. Jual-beli pukulan antara Aisyah dan orang-orang tersebut terdengar langsung oleh Dewi, tidak ingin menjadi penonton saja Dewi juga memberikan beberapa pukulan kepada mereka. Pukulan menghantam badan, disusul tinju lainnya mengenai dagu, sepersekian detik beralalu satu pria
tumbang. Tidak lama setelah itu dua pria lainnya tumbang dan tinggal satu pria lagi. Aisyah bergerak maju menyelinap diantara pukulan lawan dan menghujam tinju kanannya dan lagi pria itu tumbang. Aisyah menanyakan siapa yang memberikan perintah kepada mereka dan berapa bayarannya serta menyita handphone salah satu pria tersebut sebagai barang bukti dan memfoto mereka, setelahnya Aisyah dan Dewi memanggil polisi untuk membawa mereka.
Sesampainya Aisyah dan Dewi dirumah, mereka langsung membersihkan diri dan bermain bersama Azzam, Azzim dan Zakiya. Aisyah selalu meluangkan waktunya untuk melihat perkembangan anak-anaknya dan akan tidur bersama seperti biasanya.
***
Dua hari setelah kejadian tersebut, Alea dipanggil oleh pihak polisi dan dimintai keterangan karena bukti yang didapatkan oleh Aisyah dan Dewi saat itu. Dan suasana kantor kembali kondusif dan karyawan yang telah menjelek-jelakan Aisyah meminta maaf secara pribadi. Permainan antara Alea dan Aisyah usai sejak hari itu, dan karawan lain tidak akan berani bermain dengan seorang aisyah yang tampak lembut diluar namun singa betina bersiap-siap didalamnya.
***
Aisyah dan Dewi baru saja sampai didepan rumah mereka, sayup-sayup terdengar gelak tawa sikembar oleh mereka, membuat kedua wanita tersebut penasaran. Saat membuka pintu yang menjurus ke ruang tamu
tempat anak-anak bermain saat ini, betapa teririsnya hati Aisyah melihat pemandangan tersebut. Yang mana anak-anaknya tampak bahagia bermain dengan Daniel seolah mereka tengah bermain dengan ayahnya. “Maafkan ibu Azzam, Azzim, Zakiya yang tidak bisa memberikan keluarga lengkap untuk kalian dan terimakasi kepada tuhan yang menghadirkan Daniel ditengah-tengah putra dan putrinya” batin Aisyah.
“Assalamu’alaikum” ucap Aisyah dan Dewi bersamaan.
“Wa’alaikumussalam” jawab Daniel dan anak-anak sambil tersenyum kearah ibu mereka.
“Kalian baru pulang, kok lama” ujar Daniel sambil memangku Zakiya yang bermain dengan jam tangan Daniel.
“Ya...iya lah kami baru pulang. Emang kami Ceonya yang bisa kemana-mana dan meninggalkan pekerjaannya kepada bawahannya begitu saja” ucap Dewi dengan nada kesal dengan pertanyaan Daniel tersebut. Aisyah hanya tersenyum.
“Ya, udah. Kalian bersih-bersih dulu gih. Habis itu kita makan malam diluar dan mengajak anak-anak jalan-jalan sebentar” dan diangguki oleh Dewi dan Aisyah.
Satu jam kemudian mereka semua sudah siap untuk pergi tak lupa mereka juga mengajak bu Asih.
***
Di Negara Ind
Tepatnya di ruangan Ceo tampak pria muda tengah sibuk dengan berkas-berkas yang ada dimejanya. Sudah tiga tahun berlalu setelah kejadian malam itu, pencarian Kemal terhadap wanita itu tidak membuahkan hasil apapun. Sejak satu tahun lalu leo kembali menata hidupnya meski mysophobia yang dideritanya tidak hilang terhadap wanita, ia tetap tenang dan santai saja dengan hal itu. Dan ingatan tentang malam itupun mulai memudar seiring kesibukkan seorang Leo.
“Apakah mereka akan bertemu? kapan itu?” Tidak ada yang tau, hanya takdir yang akan menuntun mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Aqiyu
kok dah mau lupa ajah padahal cuma Ausyah yang ga bikin alergi
tapi suka sih sama laki yang alergi sama perempuan jadi ga suka celup disembarang tempat
2022-11-23
0
Pa'tam
mantap nih ceritanya. jangan bilang kalau Aisyah juga jago IT.
2022-02-13
1
Suryati 12
mudah2n cpt ketemu sama aisyah dan ank nya
2022-01-07
4