Bisa Tidur itu menaikkan Iman dan Imun

Mike berlari sepanjang koridor rumah sakit. Mata birunya mencari-cari Nabila yang dengan seenaknya mengatainya Nagini. Tampaknya gadis itu sudah masuk lift menuju lantai satu. Mike memasuki lift lainnya menyusul Nabila.

Sialan tuh cewek ! Bisa-bisanya ngatain aku Nagini! Belum pernah ngerasain Naginiku sebenarnya yaaa. Pasti bakalan ketagihan! Eh aku mikir apa sih? batin Mike.

Mike celingak-celinguk di bangsal IGD setelah keluar dari lift. Namun dia tidak menemukan yang dia cari. Nabila bukan cewek mungil karena memiliki tinggi diatas rata-rata wanita Asia dan Mike 18 centi lebih tinggi darinya.

Melihat Mike seperti orang bingung, suster May menghampiri dokter tampan itu.

"Dok Mike, anda mencari siapa?" tanyanya.

Mike menoleh kearah suster May. "Sus May, lihat dokter Nabila?"

"Dokter Nabila sudah pulang dok. Tadi usai absen, dia langsung keluar lobby. Katanya ngantuk banget." jawab suster May.

Mike mengacak-acak rambutnya kesal. Ketika hendak menuju parkiran, tiba-tiba dirinya dipanggil.

"Dokter Mike Cahill! Ada korban kecelakaan butuh operasi asap! Stat!" seru salah seorang dokter senior

Mau tidak mau Mike harus menunaikan tugasnya. Urusan Nabila bisa diatur nanti, toh ini juga sudah masuk shift kerjanya.

Mike membalikkan tubuhnya ke dalam rumah sakit. Sebelum masuk ruang operasi, dia menyempatkan untuk absen sidik jari. Tugas rutin dimulai.

***

Nabila memarkirkan mobil imutnya di parkiran apartemen. Jarak tempuh antara rumah sakit dan apartemennya hanya sekitar 10 menit jika menggunakan mobil. Gadis itu berjalan menuju lift dan memencet tombol lantai dua.

Sesampainya di lantai dua, Nabila bergegas menuju apartemennya, memencet nomor kode pintunya dan segera masuk. Setelah mengunci, Nabila segera melepaskan sepatunya dan mengganti dengan sandal rumah berbulu bentuk my Melody. Nabila memang menyukai pernak-pernik dari Sanrio.

Tas selempang merk Louis Vuitton dilemparkannya ke sofa. Ponsel yang disimpan di saku celananya langsung dimatikan. Hari ini Nabila ingin tidur seharian.

Apartment Nabila termasuk kecil, hanya ada satu kamar tidur, dapur dan ruang tengah dengan sofa berwarna pink lengkap dengan bantal berbagai karakter Sanrio.

Kamar tidur Nabila diisi kasur queen size lengkap dengan kamar mandi dalam. Terdapat lemari baju tanam, meja kerja dan kursi yang semuanya bernuansa biru muda dan pink. Satu-satunya yang berwarna merah adalah boneka besar Fred the Devil maskot Manchester United di tengah-tengah kasurnya.

"Fred, aku mandi dulu yaaa. Tunggu aku. Kita tidur bareng nanti." ucap Nabila ke Fred.

Nabila mandi sekitar 20 menit. Dia hanya mengenakan daster batik kiriman dari mamanya. Adik perempuannya, Shanum, sering meledeknya kalau Nabila minta dikirimkan daster lagi.

"Mbak, kau itu yaaaa. Mo tinggal di Eropa atau US teteup dasteran batik." ledek Shanum waktu itu.

Nabila hanya menjawab "Daster batik is the best". Shanum hanya menatap Nabila malas sedangkan mama Niken hanya tertawa. "Dan harganya murah pulak" sambung Nabila sambil tertawa.

"Sak karepmu mbaaaa" balas Shanum.

Nabila mengambil ponselnya yang diletakkan di meja ruang tamunya lalu menyimpannya di meja lampu sebelah tempat tidurnya, kemudian naik ke kasurnya, menarik selimut lalu memeluk Fred. Tak berapa lama Nabila sudah ke alam mimpi.

***

Mike melirik jam tag Heuer miliknya yang melingkar di pergelangan tangan kanannya. Pukul empat sore. Entah sudah berapa ratus panggilan ditujukan ke hp Nabila namun tetap tidak ada jawaban. Mike mengecek jadwal jaga malam ini dan tidak ada nama Nabila. Mike lalu keluar dari ruang prakteknya menuju ruang Nabila. Tampak disana suster Yolanda baru saja datang di meja kerjanya.

"Suster Yolanda" panggil Mike.

"Dokter Mike. Ada yang bisa saya bantu?" sapa suster Yolanda.

"Dokter Nabila tidak jaga malam ini?" tanya Mike sambil celingak-celinguk ke ruang praktek Nabila.

"Dokter Nabila off hari ini, dokter Mike. Semalam dia melakukan tindakan operasi empat kali. Ayah anda, lalu korban penusukan dan dua korban kecelakaan. Jadi oleh Mr. Campbells, dokter Nabila diberikan libur sampai besok."

Pantas tadi pagi dia tampak lelah sekali.

"Apa hpnya offline ya" gumam Mike.

"Dokter Nabila tadi sudah mengirimkan pesan ke saya kalau hari ini dia mau tidur jadi hp off." ucap suster Yolanda seperti menjawab gumaman Mike.

Pantas!

"Oke suster Yolanda, terimakasih" Mike kemudian membalikkan tubuhnya menuju lift. Malam ini dia akan menjaga ayahnya lagi.

***

Duncan memeriksa semua hasil kerja Edward dan duo J. Sekarang kamar rawatnya penuh dengan orang-orang kepercayaannya. Selain ketiga orang tadi, ada Roscoe, Tristan dan Lowe yang merupakan tim pengacaranya. Di depan pintu ruangannya masih terdapat lima orang pengawalnya yang lain.

Duncan tetap akan membawa kasus penembakannya ke ranah hukum setelah itu dia akan mengundurkan diri dari dunia hitamnya. Di balik bisnis haramnya, Duncan memiliki bisnis resmi berupa bisnis properti, restauran dan jasa restorasi bangunan dan rumah bersejarah. Bisa dibilang Duncan McGregor termasuk orang terkaya di Inggris Raya.

Kata-kata Nabila sebelum ia terlelap akibat anestesi membuatnya berpikir ulang. Tampaknya ini pertanda bahwa sudah seharusnya Duncan pensiun. Ditambah kedua anaknya tidak ada yang mau berurusan dengan dunia mafia.

Kehadiran orang-orang kepercayaan Duncan untuk menyelesaikan pengajuan pemunduran dirinya untuk segera dilakukan voting ketua mafia baru. Duncan sudah menanyakan kepada semua pengikutnya apa tetap menjadi bawahannya namun bekerja bersih atau tetap bergabung dengan mafia seperti saat ini. Duncan meminta mereka harus memilih salah satu dan ternyata semua orang-orang kepercayaannya memutuskan melepas semua jabatan dan tugas mereka di dunia gelap. Suatu kehormatan bagi Duncan memiliki orang-orang yang loyal.

Alasan semuanya memilih ikut dengan Duncan karena selama kepemimpinannya, Duncan bukan tipe ketua klan yang kejam. Semua dilakukan secara halus dan legal.

Sudah waktunya dia pensiun. Menikmati hidup. Melihat putra-putranya menikah dan memberikannya cucu. Mario dan Mike sudah berusia tiga puluh an. Hah...kapan mereka mau menikah.

"Tuan besar, seluruh klan kelompok kita akan melakukan voting dua Minggu lagi. Saya dan kami semua disini juga sudah mengajukan pengunduran diri. Jujur saya ingin hidup normal seperti orang-orang lain." suara Jack membuyarkan lamunan Duncan. Memang tadi dia membaca berkas yang diberikan Tristan tapi pikirannya tidak fokus.

"Baguslah. Semakin cepat lebih baik kita bersiap-siap melepaskan semua kehidupan hitam kita. Aku juga ingin menikmati hari tuaku tanpa harus memikirkan klan mana yang harus kita habisi." jawab Duncan.

Suara ketukan membuat semua orang yang di ruangan menoleh kearah pintu. Tampak Mike memasuki ruang rawat ayahnya.

"Son! Mana dokter Nabila?" tanya Duncan.

Mike hanya diam lalu menuju sofa dan mendaratkan pantatnya.

"Dia off Dad. Tidur seharian seperti katanya tadi" jawab Mike.

"Baguslah. Dokter itu memang harus istirahat karena dia tampak lelah. Bukankah tidur itu menaikkan imun dan iman?" senyum Duncan.

Mike menaikkan sebelah alisnya. "Hah? Teori apa itu Dad?"

"Sudahlah, kau duduk manis disitu, Dad akan menyelesaikan urusan Dad dulu." titah Duncan.

Mike hanya mengangguk. Entah kenapa matanya terasa berat sekali. Tanpa disadarinya, Mike langsung terlelap.

***

❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Nur Bahagia

Nur Bahagia

bos mafia nya kocak juga.. ga ada sangar nya 😅

2024-08-20

1

Kroos ♥️ Modric

Kroos ♥️ Modric

Fred, /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/

2023-11-10

1

❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳

❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳

Setuujuuu Nabila.. murah meriah.. 😆😆😆

2023-10-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!