3 - Teror

..."Jika seseorang dengan berani mengusik ketenangan hidupku, maka aku tidak akan tinggal diam."...

..._______...

Pria itu lantas berdiri untuk keluar dari mobilnya. Mencoba melangkahkan kaki, namun ia merasakan kepalanya begitu pening hingga membuatnya oleng dan hampir terjatuh, jika saja Aleta tidak cepat-cepat menahannya.

Kini Aleta memapahnya berjalan, walau langkahnya terasa lambat karena beban berat tubuh pria itu. Aleta tetap berusaha membawanya sampai tiba di ruang kamarnya.

Yang paling membuatnya tak percaya, ketika petugas hotel disana, tidak satu pun yang berniat membantunya. Bahkan menoleh kearahnya pun enggan mereka lakukan.

"Sial! Apa mereka tidak punya mata, jelas-jelas aku perlu bantuan, tapi petugas disini seperti tidak melihat apa-apa."

Gerutu Aleta sembari mengedarkan pandangannya mencari lift, ia juga berharap agar segera menyelesaikan tugasnya yang satu ini.

"Hei Tuan, dimana letak kamar anda?"

Tanpa menyauti pertanyaan darinya, sang pria justru melemparkan cardlock kamarnya kesembarang arah. Aleta pun semakin dibuat kesulitan, sebab kartu kamar inapnya terjatuh di lantai lift sebelum ia berhasil menangkapnya.

"Shitt!!"

Aleta mengumpat kesal, lagi-lagi pria tersebut harus membuatnya menghela nafas panjang, untuk meredam amarah yang hampir meledak akibat sikap pelanggan pertamanya itu.

Berpikir, bagaimana caranya ia bisa mengambil kartu tersebut, sementara tubuhnya telah dibebani oleh pria yang saat ini terus merangkul pundak Aleta.

Beruntungnya Aleta, ketika salah seorang petugas wanita paruh baya dengan berbaik hati membantunya mengambil kartu kamar tersebut. Dengan sekuat tenaga, Aleta mempercepat laju langkahnya ketika pintu lift terbuka.

Aleta menjatuhkan tubuh pria itu, tepat diatas ranjang miliknya setiba di kamar hotel. Keringat yang menjalar dari kening dan nafasnya yang memburu pun ikut merasakan bagaimana lelahnya membawa pria bertubuh kekar itu.

"Tuan, tolong berikan upah saya sekarang!" pintanya dengan nada suara terengah-engah.

Aleta mulai jenuh, sebab pria itu tak juga memberikannya uang, bahkan suara sautannya pun tidak di hiraukannya sama sekali, yang terlihat justru ia memejamkan mata rapat-rapat.

Aleta menghela nafasnya lagi, "Ini hanya permulaan untukmu, esok akan ada yang lebih berat dari ini," batin Aleta menyemangati dirinya sendiri.

"Ok, baiklah Tuan. Besok Bos saya sendiri yang akan menagih anda," ujar Aleta sesaat sebelum ia memutar balik badannya yang hendak keluar dari kamar hotel.

Namun langkahnya terhenti, ketika pria itu dengan cepat menarik tangan Aleta. Cengkraman kuat tangannya pada pergelangan tangan Aleta, membuat sang empunya meringis.

Dan pria itu pun membuka matanya sembari berdiri dan menghampiri Aleta. Tatapannya sangat tajam bahkan terlihat sayatan-sayatan merah pada kilatan iris matanya.

Begitu takutnya, Aleta melangkah mundur menghindarinya walau tangan kekarnya masih mencengkram kuat. Kini posisi Aleta semakin tersudut, ia tak dapat menghindar.

Sang pria dengan lancangnya menyentuh pipi Aleta sebelum akhirnya menjalar pada bibirnya. Namun dengan sigap Aleta mengalihkan wajahnya dari sentuhan tangan pria itu.

Aleta berontak, berusaha keras agar tangannya bisa terlepas dari cengkraman. Bukannya merasa iba pada Aleta, pria itu justru kembali menekan kuat pergelangan tangannya yang telah memerah dan membuat Aleta semakin merintih keras.

"Dengar perkataanku ini dengan jelas, kau yang seharusnya membayar semua ini! pria tua bangka itu tak ada bedanya dari dirimu!" hardiknya tajam.

"Saya benar-benar tidak mengerti maksud anda,Tuan! Tolong lepaskan tangan anda," balas Aleta menatap penuh harap dihadapannya.

"Akan ku buat kau mengerti."

Dengan beringasnya, ia meraup bibir Aleta kasar dan menciuminya tanpa ampun. Jelas sikapnya itu membuat Aleta jengkel dan marah. Dengan bengalnya ia berani melakukan pelecehan pada seorang wanita.

Dengan sisa tenaganya, Aleta melepaskan cengkraman dan mendorong tubuh pria itu kuat-kuat, sebelum akhirnya pria tersebut menerima tamparan kasar dari Aleta, hingga meninggalkan jejak luka pada ujung bibirnya.

"Sepertinya anda benar-benar mabuk sekarang dan saya bisa mengerti itu. Saya harap tidak akan pernah bertemu pelanggan seperti anda lagi! Permisi," ucapnya penuh penekanan.

Segera ia pergi dari sana, meninggalkan pria yang masih menyeringai setelah mendengar perkataan Aleta, yang dianggapnya hanya sebuah kicauan sampah.

"Kita lihat saja, bodoh!"

Cercanya sembari memegangi sudut bibirnya yang luka akibat tangan Aleta.

...•••...

Kejadian malam kemarin hampir membuat Aleta tak bisa tidur dengan nyenyak, sebab baru pertama kali mengalami pelecehan. Ia juga tak pernah berpikir jika pria itu bisa begitu kasar padanya.

Sedangkan tidak pernah sekalipun mengenal atau bertemu dengan pria yang disebutnya berengsek. Dan yang lebih parahnya, ia meninggalkan tanda memar di pergelangan tangan Aleta.

Memikirkan kejadian itu, membuat kepalanya ingin meledak. Di satu sisi ia sangat marah akan sikap kasarnya yang mencium secara membabi-buta dan di sisi lain ia tak bisa menyalakan sepenuhnya, karena pria itu masih dalam pengaruh alkohol.

Prankk!

Prankk!

Aleta tersentak mendengar suara pecahan kaca dari luar rumahnya. Ia segera keluar untuk memastikan sumber suara tersebut.

Matanya membelalak tatkala menyaksikan pecahan kaca yang berserakkan di depan pintu rumahnya. Untung saja ia tidak sempat terkena serpihan kaca itu saat hendak keluar.

Cepat-cepat ia membereskan serpihan kaca sebelum sang pemilik tempat mengetahuinya. Saat ini Aleta mulai merasakan kejangalan yang dialaminya sejak kemarin.

Ia juga berasumsi bahwa dirinya kini sedang diteror, namun belum pasti siapa yang dengan sengaja melakukan hal itu padanya.

Setahunya, ia tidak pernah memiliki musuh, sedangkan teman saja tidak punya. Hidupnya benar-benar dilaluinya seorang diri tanpa ada campur tangan orang lain.

Pikirnya, memiliki teman tidak ada gunanya. Ia lebih senang menjalani hidupnya sendiri, ya bisa di katakan Aleta ini seorang introvert.

...•••...

Aleta tengah menunggu pelanggan di depan mobil sang pemiliknya. Ia mulai kembali bekerja malam ini, untung saja pelanggannya kali ini seorang wanita, sehingga ia sedikit merasa tenang.

Aleta membukakan pintu mobil untuknya dan juga memasangkan seat belt. Setelahnya, ia melajukan mobilnya dengan lancar tanpa rasa takut.

Hanya memakan waktu setengah jam, Aleta berhasil mengantarkan pelanggannya itu tepat di kediaman rumahnya dengan selamat.

Ia kembali berjalan pulang setelah menerima uang dari asisten wanita tersebut. Menunggu, Itu yang dilakukannya saat ini, berada di halte bus sembari menunggu transportasi umum tiba adalah hal yang paling membosankan, terlebih di malam selarut ini.

Aleta memainkan ponselnya, berusaha untuk mengusir rasa bosan. Sudah hampir setengah jam ia berada disana, tetapi bus belum juga tiba.

Justru Aleta hanya melihat mobil van hitam yang berhenti tepat di depannya, hingga membuatnya menghentikan bermain ponsel. Di perhatikannya mobil itu dengan seksama, sebelum akhirnya dua pria dengan berpakaian serba hitam lengkap dengan penutup wajah, menghampirinya.

...♡♡♡...

Terpopuler

Comments

Elwi Chloe

Elwi Chloe

mampir

semangat ka

2022-02-16

0

Putriyani Mursalim

Putriyani Mursalim

aku mampir Thor.

2022-02-13

1

🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™

🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™

setuju banget

2022-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 °Prolog°
2 1 - Aleta Quenby Elvina
3 2 - supir pengganti
4 3 - Teror
5 4 - Lari sejauh mungkin
6 5 - Kantor Polisi
7 6 - Lelucon!
8 7 - Bunuh diri!!
9 8 - Damar Emilio Kyler
10 9 - Bermimpi
11 10 - Berontak
12 11 - Surat Perjanjian
13 12 - Prewedding
14 13 - Whisky
15 14 - Stupid
16 15 - H-1
17 16 - My Wedding
18 17 - Honeymoon
19 18 - Maldives
20 19 - Koper
21 20 - Pria Mesum
22 21 - Kotak makan siang
23 22 - Flashdisk
24 23 - Blue Wizard
25 24 - Tablet
26 25 - Bitter Memories
27 26 - Labirin
28 27 - Demam
29 28 - Piyama
30 29 - Ponsel
31 30 - Rumah Kasih
32 31 - Tenggelam
33 32 - Twenty Four Seven I'm Thinking About You
34 33 - Piknik
35 34 - Es krim
36 35 - Bertemu Ayah
37 36 - Satu Langkah di atas
38 37 - Aroma Candu
39 38 - Terungkap Identitasnya
40 39 - Kecupan gila
41 40 - Ide Brilian
42 41 - Malam yang menyebalkan
43 42 - Pertanyaan Damar
44 43 - Keberanian Damar yang justru dinilai salah
45 44 - Semua Hanya tentangmu
46 45 - Drama Kepalsuannya
47 46 - Tipu Muslihat Yuri
48 47 - Hasrat bercumbu Yuri
49 48 - Şimşir Ormani Rize
50 49- Tertangkap
51 50 - Rasa Kebencian
52 51 - Emir Aleta Andreas
53 52 - Misi Emir
54 53 - Kecelakaan
55 54 - Ketidaktahuannya
56 55 - Mendengar Kabar
57 56 - Damar Siuman
58 57 - Cinta
59 58 - Perubahan sikap Damar
60 59 - Rindu
61 60 - Rasa Curiga Erick
62 61 - Jerit Aleta
63 62 - Damar dan Aleta, Kissing
64 63 - Pesan Dokter
65 64 - Drama Damar
66 65 - Kau menyukaiku kan!
67 66 - Ring Tinju
68 67 - Mengintai
69 68 - Bola tennis
70 69 - Ucapan Damar membuatnya terdiam
71 70 - Kehilangan akal karenamu
72 71 - Rahasia dalam kotak
73 72 - Turunkan Aku!
74 73. - Kemarahan dan Kesedihan
75 74 - Love you, baby I do
76 75 - Rencana Jahat
77 76 - Kepintaran Erick
78 77 - SHOOT!
79 78 - Feel Like Broken
80 79 - Loteng
81 80 - BOOM!
82 81 - Suara Sirine
83 82 - Jam Rolex
84 83 - Saling tuduh
85 84 - Mengelabui Pencuri
86 85 - Kegelisahan Emir
87 86 - Keberadaan Damar & Aleta
88 87 - Bunda Azra
89 88 - Topeng
90 89 - MAAF!
91 90 - Penyesalan
92 91 - Kenyataan yang teramat menyakitkan
93 92 - Rasa Kekecewaan Damar
94 93 - Tertembaknya seseorang
95 94 - Salah Tuduh
96 95 - Bertemu Damar
97 96 - Pencarian Aleta
98 97 - Pertemuan Damar dan Emir
99 98 - Sebuah Pengakuan Kemal
100 99 - Hipotermia
101 100 - Ketegangan di dalam ruangan
102 101 - Akhir dari kisah Aleta dan Damar
103 Extra part - Bunga Tulip
104 Perkenalan Karya terbaru
Episodes

Updated 104 Episodes

1
°Prolog°
2
1 - Aleta Quenby Elvina
3
2 - supir pengganti
4
3 - Teror
5
4 - Lari sejauh mungkin
6
5 - Kantor Polisi
7
6 - Lelucon!
8
7 - Bunuh diri!!
9
8 - Damar Emilio Kyler
10
9 - Bermimpi
11
10 - Berontak
12
11 - Surat Perjanjian
13
12 - Prewedding
14
13 - Whisky
15
14 - Stupid
16
15 - H-1
17
16 - My Wedding
18
17 - Honeymoon
19
18 - Maldives
20
19 - Koper
21
20 - Pria Mesum
22
21 - Kotak makan siang
23
22 - Flashdisk
24
23 - Blue Wizard
25
24 - Tablet
26
25 - Bitter Memories
27
26 - Labirin
28
27 - Demam
29
28 - Piyama
30
29 - Ponsel
31
30 - Rumah Kasih
32
31 - Tenggelam
33
32 - Twenty Four Seven I'm Thinking About You
34
33 - Piknik
35
34 - Es krim
36
35 - Bertemu Ayah
37
36 - Satu Langkah di atas
38
37 - Aroma Candu
39
38 - Terungkap Identitasnya
40
39 - Kecupan gila
41
40 - Ide Brilian
42
41 - Malam yang menyebalkan
43
42 - Pertanyaan Damar
44
43 - Keberanian Damar yang justru dinilai salah
45
44 - Semua Hanya tentangmu
46
45 - Drama Kepalsuannya
47
46 - Tipu Muslihat Yuri
48
47 - Hasrat bercumbu Yuri
49
48 - Şimşir Ormani Rize
50
49- Tertangkap
51
50 - Rasa Kebencian
52
51 - Emir Aleta Andreas
53
52 - Misi Emir
54
53 - Kecelakaan
55
54 - Ketidaktahuannya
56
55 - Mendengar Kabar
57
56 - Damar Siuman
58
57 - Cinta
59
58 - Perubahan sikap Damar
60
59 - Rindu
61
60 - Rasa Curiga Erick
62
61 - Jerit Aleta
63
62 - Damar dan Aleta, Kissing
64
63 - Pesan Dokter
65
64 - Drama Damar
66
65 - Kau menyukaiku kan!
67
66 - Ring Tinju
68
67 - Mengintai
69
68 - Bola tennis
70
69 - Ucapan Damar membuatnya terdiam
71
70 - Kehilangan akal karenamu
72
71 - Rahasia dalam kotak
73
72 - Turunkan Aku!
74
73. - Kemarahan dan Kesedihan
75
74 - Love you, baby I do
76
75 - Rencana Jahat
77
76 - Kepintaran Erick
78
77 - SHOOT!
79
78 - Feel Like Broken
80
79 - Loteng
81
80 - BOOM!
82
81 - Suara Sirine
83
82 - Jam Rolex
84
83 - Saling tuduh
85
84 - Mengelabui Pencuri
86
85 - Kegelisahan Emir
87
86 - Keberadaan Damar & Aleta
88
87 - Bunda Azra
89
88 - Topeng
90
89 - MAAF!
91
90 - Penyesalan
92
91 - Kenyataan yang teramat menyakitkan
93
92 - Rasa Kekecewaan Damar
94
93 - Tertembaknya seseorang
95
94 - Salah Tuduh
96
95 - Bertemu Damar
97
96 - Pencarian Aleta
98
97 - Pertemuan Damar dan Emir
99
98 - Sebuah Pengakuan Kemal
100
99 - Hipotermia
101
100 - Ketegangan di dalam ruangan
102
101 - Akhir dari kisah Aleta dan Damar
103
Extra part - Bunga Tulip
104
Perkenalan Karya terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!