..."Jalan satu-satunya untuk bertahan hidup di dunia ini adalah, memiliki uang. Demi mendapatkannya, semua orang akan melakukan apapun."...
..._______...
Tok!
Tok!
Tok!
Suara ketukan pintu membangunkan waktu tidurnya, walau jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, Aleta masih bersembunyi dibalik selimut tebal dan enggan untuk bangun.
Cuaca pagi itu terlihat kelam sehingga membuatnya semakin betah berlama-lama berada di atas kasur dan malas untuk bergerak. Rintiknya hujan seperti menyuarakan gemericik yang menentramkan jiwa, pantas saja sebagian orang lebih suka memilih tidur kembali, ketika hujan pagi tiba.
Aleta membiarkan seseorang yang sejak tadi mengetuk pintu rumahnya. Sampai tiba dimana suara ketukan itu berubah menjadi suara pukulan keras yang bisa saja merusak pintu rumahnya.
Ia tersadar ketika mendengar kebisingan yang terjadi di depan pintu rumahnya dan segera menghampiri seseorang yang dengan tidak sopan mengganggu tidurnya, bahkan memancing amarah karena mengetuk pintu begitu keras.
"Sial! Mengganggu saja, tak punya sopan santun."
Umpatnya geram pada seseorang itu. Begitu membuka pintu rumah, Aleta tidak menemukan siapapun berada disana. Celingak-celinguk di ambang pintu, mencari sosok yang dengan sengaja mengganggunya.
Aleta berniat kembali menutup pintu rumahnya, sebab berpikir jika yang mengetuk pintu itu hanyalah orang iseng saja. Namun secara tidak sengaja, Aleta menoleh kearah pot bunga mawar putih miliknya yang hancur berserakan di bawah anak tangga.
Dihampirinya pot bunga yang telah hancur berkeping-keping itu, sembari menggambil setangkai bunga mawar merah yang tergeletak mengenaskan di atas tanah.
Ia pun menduga, jika yang melakukan perbuatan itu adalah seseorang yang mengetuk pintu rumahnya tadi. Tetapi ia tidak ingin ambil pusing, sebab dipikirnya itu hanya sebatas ketidaksengajaan saja.
•••
Kini Aleta tengah berada di sebuah mini market yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Ia membeli beberapa bungkus mie instan untuk persediaan makanannya selama beberapa hari kedepan. Ya hanya itu yang bisa dibelinya saat ini, sebab uangnya benar-benar menipis.
Begitu keluar dari mini market, Aleta melihat selebaran brosur yang tertempel di salah satu sudut tembok mini market, yang bertuliskan lowongan pekerjaan, segera diambilnya selebaran tersebut dan disimpannya di dalam saku jaketnya.
Mungkin ini, jalan terbaik untuk hidupnya sekarang. Tidak penting sekeras apapun pekerjaan itu, asalkan ia bisa mendapatkan uang setiap bulannya.
Aleta duduk di depan mini market dan membaca selebaran lowongan kerja tersebut dengan teliti. Sebuah pekerjaan yang mengharuskannya untuk keluar malam dan juga mengharuskannya memiliki sim A.
Semua itu tidak masalah untuknya, sebab ia sempat menjadi supir taksi sebelum bekerja di kedai coffee. Namun yang membuatnya ragu, ia harus menjadi supir pengganti untuk pelanggan yang sedang mabuk.
Hal yang paling tidak disukainya sama sekali. Melihat pemabuk saja sudah membuatnya jengkel apalagi harus menjadi supirnya, sudah jelas sangat merepotkan, pikirnya.
Karena tidak memiliki pilihan lain, ia pun mencoba pekerjaan itu untuk beberapa bulan kedepan, sambil mencari pekerjaan yang lain.
Dengan segera Aleta menghubungi nomer yang tertera di selebaran. Menanyakan prihal pekerjaannya dan ia pun diminta untuk datang ke perusahaan yang bergerak di bidang usaha rental mobil dan supir pengganti.
Tak butuh waktu lama, Aleta tiba di perusahaan tersebut dan untung saja letaknya tidak begitu jauh dari mini market.
Aleta membaca jelas persyaratan yang diberikan pada pemilik rental itu, sebelum akhirnya kedua belah pihak saling bersepakat. Aleta menyetujui syarat tersebut, sementara sang pemilik rental menerima Aleta bekerja di tempatnya sebagai supir pengganti dan ia sudah bisa bekerja malam ini juga. Aleta akan diberitahu melalui telepon jika nanti mendapatkan pelanggan untuk membawakan mobilnya.
•••
Sudah hampir tengah malam dan ia masih menunggu panggilan dari pemilik rental. Matanya tak lepas dari pandangan layar ponsel miliknya. Meskipun bosan dan mulai mengantuk, ia berusaha mengusir rasa itu, demi sepeser uang yang harus didapatkannya malam ini.
Drtt!
Drtt!
Drtt!
Aleta segera menerima panggilan dari sang pemilik rental dengan perasaan lega, sebab pemilik rental memberitahukan bahwa ia akan membawa pelanggan yang saat ini berada di bar sky cloud.
Ia pun segera melesat ke tempat tujuan menggunakan transportasi ojek online, agar dapat tiba disana dengan cepat.
Hanya berselang 30 menit, akhirnya Aleta sampai di tujuan dan berlari kecil menghampiri petugas bar untuk menanyakan pelanggan yang menghubungi pihak rental.
"Maaf, apa benar ada seseorang yang menghubungi pihak rental dan mencari supir pengganti?" tanyanya pada petugas.
"Oh iya benar, itu Tn. Damar yang meminta kami untuk menghubungi pihak rental! Apa anda supir penggantinya?" tanyanya balik.
Aleta mengangguk, "Iya benar. Dimana saya bisa menemuinya?" tanya Aleta segera.
Petugas itu memberitahukan dengan jelas bahwa pelanggannya telah berada di mobil sejak tadi dan menunggunya. Tak lupa juga ia memberitahu plat nomor mobil si pelanggan kepada Aleta.
Aleta kembali berlari kecil menuju parkiran mobil untuk menghampiri pelanggannya, ia tak ingin membuat kesalahan di hari pertamanya bekerja. Untung saja Aleta bisa dengan cepat menemukan mobil tersebut yang terparkir tak jauh dari pintu masuk bar.
Diketuknya kaca mobil untuk membangunkan pria yang saat ini tengah bersandar di kursi belakang kemudi. Tanpa sepatah kata, pria tersebut membuka kaca mobil dan melemparkan kunci mobil di depan wajah Aleta yang sontak membuatnya terkejut.
"Berengsek!"
Umpat Aleta kesal akan sikap pelanggannya yang dinilainya tidak memiliki tata krama dengan baik.Tanpa berlama-lama, Aleta segera masuk kedalam mobil mewah miliknya.
"Maaf, saya akan memasangkan sabuk pengaman untuk anda," ucap Aleta sembari mencoba meraih seat belt di samping pria itu.
"Menjauh dariku!"
Kalimat itu membuat Aleta mengurungkan niat untuk membantunya memasangkan seat belt. Karena pria itu, ternyata belum benar-benar mabuk.
Bahkan aroma alkohol pun tidak begitu menyengat dari tubuhnya. Aleta memang tidak bisa melihat jelas wajah pria itu, karena suasana dalam mobilnya begitu gelap. Namun ia menembak, jika pelanggannya itu bukanlah seorang pemabuk.
"Lalu, untuk apa dia menghubungi pihak rental dan meminta supir pengganti, jika dia sendiri masih bisa menyetir." Batinnya curiga.
Aleta berpikir sejenak, sebelum akhirnya ia kembali mendapat teguran darinya.
"Cepat jalan!!" hardiknya.
Aleta meneguk salivanya kasar, ia sedikit ragu dengan pekerjaan baru yang akan dijalaninya saat ini.
Aleta menyalakan mesin mobil dan menekan gas perlahan, mengingat sudah cukup lama ia tidak lagi mengendarai sebuah mobil. Terlebih mobil mewah dan modern seperti sekarang.
Di pertengahan jalan Aleta melirik pria itu dari kaca spion di depannya. Tampak pria tersebut tengah menutup kedua matanya dengan lengan kekarnya sembari bersandar pada kursi.
"Wanita bodoh!"
Celetuk pria itu yang dapat didengar oleh Aleta, entah untuk siapa cibiran yang di tujukan. Aleta enggan menanggapinya, sebab pemabuk tetap saja pemabuk. Mau seberapa banyak ia meminum alkohol itu, tetap tidak akan pernah sadar dengan ucapan yang terlontar dari mulutnya.
•••
Mobil berhenti tepat di sebuah hotel megah nan mewah. Sudah dapat dipastikan, jika yang berada di dalam sana adalah mereka-mereka yang berdompet tebal dengan kasta yang berbeda dari Aleta, termasuk pria yang masih tertidur di dalam mobilnya.
Aleta berdehem setelah membuka pintu. "Maaf Pak, kita sudah sampai!" ucapnya hati-hati.
Pria tersebut membuka mata, "Antar aku ke kamar!" perintahnya membuat mata Aleta terbuka lebar karena terkejut.
"Maaf, tugas saya hanya menggantikan anda mengendarai mobil bukan mengantar anda ke kamar!" tolak Aleta tegas.
"Baiklah, kalau begitu aku tidak akan membayar mu," pria itu mengancam Aleta dengan dalih uang.
Aleta berpikir, sebelum akhirnya ia menyetujui ucapan pria tersebut. Toh pikirnya hanya sebatas mengantar saja, tidak akan terjadi apa-apa setelah ini.
Dia sudah sering menghadapi pria-pria hidung belang sebelumnya. Lagi pula ia menguasai ilmu bela diri, yang di dapatnya dari menonton televisi dirumah.
...♡♡♡...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Senajudifa
kutukan cinta hadir biar semangat kuberi like dan fav y
2022-06-05
0
Yen Lamour
👍betul
2022-04-18
1
YuRà ~Tamà💕
bela diri secara otodidak yaa
2022-03-14
0