****
Eros berjalan menghampiri Melodi dan membukakan pintu mobil nya, lalu Eros mempersilahkan Melodi masuk ke dalam mobil milik nya itu.
" Makasih, " Melodi berterimakasih kepada Eros karena Eros sudah membukakan pintu mobil untuk Melodi.
" Semoga dia bener-bener baik, tidak seperti laki-laki yang pernah aku temui sebelum nya. Dan semoga keinginan sederhana ku ini juga bisa terwujud. Aku cuma ingin merasakan kebahagian seperti yang di rasakan orang lain. Tanpa pengkhianatan dan hanya tersisa tangis kebahagiaan. Bisa merasakan kasih sayang yang selalu aku impikan. Semoga saja, I hope God grants. " Batin Melodi
Eros melajukan mobil nya, dan supaya tidak terasa terlalu canggung, Eros menyalakan sebuah lagu agar bisa mencairkan suasana. Selama 15 menit perjalanan Melodi dan Eros hanya mendengarkan lagu yang di setel Eros, tanpa sepatah kata pun.
Melodi kehabisan kata-kata, ia bahkan tidak bisa menatap Eros. Melodi juga tidak ingin mengganggu konsen Eros saat mengemudi. Saat suasana nya semakin membosankan, Eros yang dari tadi juga menunggu Melodi untuk berbicara terlebih dahulu itu akhirnya membuka suara.
" Kamu dari tadi diem aja Mel? " Tanya Eros yang mulai mencairkan suasana.
" Aku bingung aja mau ngomong apa, " jawab Melodi sambil menyibakkan rambut nya ke belakang telinga.
" Kenapa bingung? Kamu gugup ya? "Tanya Eros dengan tatapan lembut nya.
" Ya tuhan, apa lagi ini? Tatapan mata nya, aduh makin tambah gugup aja kalo di tatap kayak gini terus, " jantung Melodi terus bergejolak hingga ia hanya bisa bersuara di dalam hati nya.
" Mel? " Tanya Eros kembali yang tidak mendengar jawaban dari Melodi.
" Eh, iya Ros...aku gugup banget, soal nya kan aku mau ketemu sama mama kamu. Siapa coba yang nggak gugup, berasa mau ketemu calon mertua, " jawab Melodi mencoba menutupi kegugupan nya di dekat Eros.
" Apa? Calon mertua? " Tanya Eros diiringi senyum yang menyerupai tawa di bibir nya.
" Cobaan apa lagi ini? Kenapa harus senyum selebar itu, aduh...jantung please dong jangan berisik. Takut my face angle denger nanti. " Jantung Melodi makin tidak karuan melihat senyum Eros yang sangat mempesona. Lagi-lagi dia hanya bisa berbicara di dalam hati nya.
" Emang kamu udah pernah ngerasain ketemu sama calon mertua? " Tanya Eros kali ini dengan wajah yang serius.
" Belum sih, tapi mungkin hari ini aku bakal ngerasain deh, " jawab Melodi dengan melemparkan senyum paksa nya kepada Eros.
Eros pun tersenyum kemudian menggelengkan kepala nya mendengar ucapan Melodi barusan.
" Oh ya, sebenernya ada yang mau aku tanyain sama kamu, " ujar Eros.
" Hm? Apa? "
" Kalau kamu nggak mau jawab juga nggak apa-apa, aku cuma penasaran aja liat kamu kemarin duduk di taman sambil hujan-hujanan. Kamu sengaja atau gimana? " Tanya Eros yang penasaran tentang pertemuan pertamanya dengan Melodi kemarin di taman.
" Oh itu, aku abis putus, konyol ya...jawaban ku? " ujar Melodi yang merasa sangat konyol mengingat kejadian kemarin yang ia lakukan demi menangisi laki-laki pengkhianat itu.
" Oh, maaf...nggak kok, kamu nggak konyol...kalau kamu nggak keberatan, boleh kok cerita atau curhat sama aku, tapi kayak nya aku yang lebih konyol deh Mel, " ucap Eros sambil mengerutkan dahi nya.
" Hah? Kenapa? " Tanya Melodi yang sedikit bingung dengan perkataan Eros.
" Ya, kita kan baru kenal, jadi ya konyol aja gitu kalau aku nyuruh kamu cerita atau curhat sama aku, iya nggak sih? " ujar Eros sambil menggigit bibir bawah nya.
Melodi menatap Eros dan mulai berfikir keras.
" Ya...ini yang terakhir Mel, kamu bisa kasih tau Eros semua nya, coba ambil hati nya dan kalau kali ini percintaan kamu gagal juga, udah jadikan Eros orang yang terakhir dan tutup hati kamu rapat-rapat untuk yang nama nya laki-laki." Batin Melodi.
Akhirnya Melodi memutuskan untuk menceritakan semua nya kepada Eros, bahkan tentang masa lalu nya. Ia mencoba membuka hati untuk kali terakhir nya.
" Jadi gitu ceritanya Ros, sebenernya kalau di bilang takut jatuh cinta lagi atau trauma dan semacam nya. Jujur sih enggak, cuman yang aku rasain adalah, aku capek aja Ros dengan semua pengalaman buruk ku itu. Aku merasa itu semua kesalahan ku, karena aku nggak bisa menjaga hubungan ku biar tetap utuh, bahkan sampai pasangan ku nyaman dengan orang lain. Mungkin titik terbesar nya ada sama diri ku, " ujar Melodi panjang lebar dan membuat Eros kini menatap Melodi dengan tatapan kagum.
" Jujur, aku salut sih sama kamu. Kamu mau tau rahasia terbesar ku? " Tanya Eros dengan tiba-tiba.
Melodi menatap Eros dan mengangguk mengiyakan perkataan Eros.
" Sebenernya...aku sedikit takut jatuh cinta, bahkan aku belum pernah pacaran, " ungkap Eros pada Melodi hingga membuat Melodi terkejut.
" Nggak, nggak, nggak mungkin kamu belum pernah pacaran, kamu bohong pasti. Nggak, aku nggak percaya, " Melodi tidak mempercayai perkataan Eros yang terdengar sangat mustahil itu.
" Serius, itu semua karena aku takut, aku takut nantinya akan berakhir seperti papa ku yang pergi begitu saja meninggalkan aku dan mama ku. Aku nggak mau, dan aku adalah saksi hidup mama, aku tau gimana mama berjuang sendiri buat ngebesarin aku Mel, darah papa mengalir di darah aku, jadi itu alasan aku selama ini nggak mau pacaran. " Jelas Eros yang kini membuat Melodi merasa sedih mendengar cerita nya.
Tanpa terasa Melodi menjatuhkan air mata nya. Ia menatap Eros begitu dalam, baru kali ini Melodi bertemu dengan laki-laki semalang Eros. Melodi selalu berfikir bahwa diri nya lah yang selama ini selalu merasakan rasa sakit. Namun setelah Melodi mendengar kisah hidup Eros, Melodi tau bahwa setiap orang memiliki rasa sakit nya sendiri, dengan cerita mereka sendiri.
" Pendewasaan, " ucap Melodi sambil menyeka air mata nya.
Eros menoleh ke arah Melodi dan melihat Melodi yang sedang menyeka air mata nya.
" Kamu nangis? " Tanya Eros.
" Kamu dewasa karena rasa sakit, setiap orang berhak bahagia, begitupun kamu Ros. Rasa sakit selalu datang saat aku melihat orang yang aku cintai bahagia bersama orang lain. Tapi rasa sakit kamu itu beda, kamu berhak buat mencintai bahkan dicintai Ros. Jadi aku berharap, kelak kamu akan mendapatkan seseorang yang tepat buat kamu, " ucap Melodi dengan melemparkan senyuman ke arah Eros.
Eros menatap Melodi dan membalas senyuman Melodi. Eros merasakan ada yang aneh di dalam diri nya.
" Kamu Mel, aku belum pernah seterbuka ini sama wanita. Baru kamu dan mungkin cuma kamu Mel " Eros berbicara dalam hati nya sambil menatap Melodi penuh dengan arti.
Awal nya Eros berfikir pertemuan nya dengan Melodi hanyalah sebuah kebetulan. Dan ia tidak pernah berfikir untuk menjadikan Melodi orang yang istimewa. Tapi hari ini, Melodi yang baru dua kali bertemu dengan nya itu sudah membuat hati Eros goyah dan mulai memberanikan dirinya untuk menetap kan hati nya kepada Melodi.
Jangan lupa klik tombol Like, Komentar dan Favorit ya... Terimakasih untuk dukungannya... 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
ngabdann
tatap aku juga dong Eros, biar gantengmu nular ke aku 😱😨😱😨😱😨
2021-09-28
1