My Marriage Destiny
Melodi Anandita Lesmana
Dia adalah seorang wanita cantik berusia 24 tahun yang sangat mandiri. Ibu nya sudah lama meninggal dunia, ibu Melodi meninggal karena bunuh diri di salah satu rumah sakit. Kini ia hanya tinggal berdua bersama dengan ayah nya. Namun ayah nya selalu sibuk dengan pekerjaannya, hingga tidak pernah ada waktu luang untuk putrinya. Karena itu lah Melodi menjadi seorang wanita yang mandiri.
Arman Lesmana, ya ...dia adalah ayah Melodi, ia selalu bangga kepada putrinya itu. Karena bagaimanapun keadaannya putrinya itu tidak pernah mengeluh sekalipun pada dirinya. Arman menyadari bahwa selama ini ia tidak pernah ada waktu untuk putrinya, namun apa boleh buat, semua ini ia lakukan hanya demi kebahagiaan putrinya.
Melodi juga wanita yang sangat tegar, karena setiap ia memulai suatu hubungan dengan seorang pria, selalu saja ia bernasib buruk. Pria yang ia kencani selalu saja mengkhianati nya.
Hingga suatu ketika Melodi bertemu dengan pria yang sangat baik, tampan, dan juga sangat ramah. Melodi pun jatuh cinta pada pandangan pertama, jantungnya selalu berdetak di dekat pria tampan dan juga baik hati itu.
Eros Aryandika
Itulah nama pria yang berhasil memporak porandakan hati Melodi. Eros pria tampan berusia 28 tahun itu adalah anak dari pemilik perusahaan kosmetik yang cukup terkemuka.
Dia adalah anak tunggal di keluarganya, dan yang ia miliki saat ini hanyalah ibunya. Ayahnya meninggalkannya sejak ia lahir.
Namun, berkat kerja keras ibunya, Dewi Anggraini. Eros tidak pernah kekurangan apapun. Bahkan, apapun yang ia minta dan inginkan ibunya pasti akan selalu menurutinya. Dan karena hal itu juga Eros begitu menyayangi ibu nya. Ia rela melakukan apapun demi ibu nya.
Di suatu hari, di suatu tempat.
Tepatnya di sebuah taman.
Taman itu berada tidak jauh dari rumah melodi.
Saat itu Melodi sedang menikmati segarnya angin sore yang berhembus. Ia mencoba melupakan mantan kekasihnya yang baru saja mengakhiri hubungannya dengan dirinya, penyebab nya adalah karena ada wanita lain yang di cintai laki-laki itu.
Ini bukan kali pertama untuk Melodi, namun tetap saja rasa sakit itu pasti ada walau sedikit.
Melodi yang sedang duduk di sebuah bangku yang berada di taman itu, dengan perlahan memejamkan kedua matanya. Menikmati setiap hembusan angin yang melintas di wajahnya. Lalu di saat itu juga ia merasakan percikan air yang menetes di wajahnya.
Melodi membuka matanya, lalu memejamkan nya lagi. " Gerimis " gumamnya.
Gerimis hujan mulai membasahi wajah Melodi, ia tak menghiraukannya. Bagi nya gerimis ini seperti menutupi kesedihannya. Karena jika ia menangis di bawah hujan, pasti tidak akan ada seseorang yang menyadarinya.
Di tempat yang sama, Eros yang sedang berjalan di taman di mana Melodi berada, dengan sebuah payung yang di genggam nya. Tanpa sengaja melihat ke arah melodi yang sedang duduk di sebuah bangku yang ada di taman itu.
Awalnya Eros tidak menghiraukannya, namun karena kebaikan hati nya. Eros yang melihat Melodi dengan keadaan yang sudah basah kuyup itu pun merasa tidak tega, dan mulai berjalan ke arah Melodi.
" Misi...," ucap Eros sambil menyentuh bahu Melodi dengan perlahan, ia juga mengarahkan payung yang di genggamnya ke arah Melodi.
Melodi membuka matanya perlahan, pandangannya tertuju kepada pria di hadapannya itu. Ia mengusap-usap matanya, ia mengira kalau saja ia sedang berhalusinasi dan melihat pria yang sangat tampan di hadapannya.
" Heii..."Ucap Eros lagi, ia terheran melihat apa yang sedang dilakukan Melodi.
Suara Eros membuat Melodi tersadar dan mulai panik, sehingga ia berdiri dengan tiba-tiba dan kepalanya membentur dengan kepala Eros.
" Aww..." Rintih Melodi sambil memegangi kepalanya.
Terlihat juga Eros yang meringis kesakitan dan ia juga memegangi kepalanya. Lalu tiba-tiba saja Eros terkejut melihat darah yang mengalir dari lubang hidung melodi.
" Ah, itu hidungnya berdarah" ujar Eros sambil menunjuk ke arah hidung Melodi.
Melodi dengan segera mengusap hidungnya yang berdarah itu dengan telapak tangannya. Namun darah nya tetap mengalir dan tidak kunjung berhenti.
" Ayo ikut saya," ajak Eros sambil meraih tangan Melodi yang sedang sibuk menghentikan darah di hidungnya.
Melodi dan Eros pun berlari di tengah hujan dengan satu payung untuk berdua. Meraka berlari ke arah sebuah mobil berwarna hitam yang terparkir tidak jauh dari taman.
Eros membukakan pintu mobil nya dan mempersilahkan Melodi masuk ke dalam mobilnya. Ia juga membuka pintu kemudi mobil dan masuk ke dalam mobil nya.
Di dalam mobil Eros sibuk mencari sapu tangan miliknya. Dan akhirnya selang beberapa menit ia mendapatkan sapu tangan yang ia simpan di dalam tas nya.
" Pake ini nih," ucap Eros mengulurkan tangannya dengan sapu tangan yang sudah ia pegang itu.
" Oh, iya makasih ," Melodi dengan cepat meraih sapu tangan Eros dan menempelkannya pada hidung nya. Ia mendongakkan kepala nya dan bersandar di kursi sebelah Eros.
Akhirnya setelah 3 menit darah yang tadinya mengalir bisa berhenti berkat sapu tangan Eros.
" Gimana ? Ada yang di rasa nggak?" Tanya Eros yang masih mengkhawatirkan Melodi.
" Dirasa? Dirasa apa ya? " Tanya Melodi dengan polosnya.
Mendengar pertanyaan Melodi barusan, seketika saja membuat Eros tertawa. Ia tak menyangka Melodi bisa bertanya seperti itu.
" Maksud saya, apa kamu ngerasa ada yang sakit? " Eros berusaha menjelaskan kepada Melodi sambil sesekali menahan tawanya.
" Oh itu, cuma sedikit pusing aja," jawab Melodi dengan wajah yang sudah merona dan berubah menjadi merah.
Melodi merasa sangat malu, kenapa ia bisa tidak mengerti maksud dari pertanyaan pria yang berada di sebelah nya itu.
Eros tersenyum tipis melihat wajah Melodi yang kini sudah berubah menjadi merah.
" Rumah kamu di mana? Biar saya antar," ujar Eros menawarkan diri untuk mengantarkan Melodi pulang ke rumahnya.
Melodi terdiam sejenak, ia melihat ke arah luar jendela mobil Eros, dan melihat hujan masih turun dan kini malah bertambah semakin deras.
" Antar saya ke kedai kopi aja ," ujar Melodi yang membuat Eros makin terheran dan menatap Melodi dengan tatapan penuh tanda tanya.
Melodi sebenar nya malas pulang ke rumah nya, karna percuma saja ia pulang. Di rumahnya juga tidak ada siapa-siapa, asisten rumah tangga yang bekerja di tempat Melodi juga setiap jam 4 sore sudah pulang. Jadi ia membayangkan, betapa membosankan nya jika ia kembali pulang ke rumahnya.
" Kok ke kedai kopi? Apa rumah kamu jauh dari tempat ini? " Tanya Eros yang mulai penasaran.
" Oh nggak...rumah saya dekat, kira-kira 15 menit sampai, tapi saya sedang tidak ingin pulang," jelas Melodi yang membuat Eros semakin penasaran
" Tapi, kan tadi kamu habis mimisan, jadi saya takut aja nantinya terjadi apa-apa. Apa mau saya anter ke dokter?" Tanya Eros sambil menyalakan mesin mobilnya.
" Enggak, nggak usah... Saya nggak apa-apa kok, beneran deh. Coba liat nih saya sehat," ujar Melodi sambil menegakkan badannya.
Lalu Eros terdiam dan berfikir sejenak, ia tidak tega jika harus menurunkan Melodi di sebuah kedai kopi sendirian. Ia pun berinisiatif untuk menemani Melodi di kedai kopi tersebut,sampai Melodi mau di antar pulang ke rumahnya dengan selamat.
Ya, ini bisa di bilang hari keberuntungan untuk Melodi. Ia di pertemukan dengan pria tampan dan juga sangat baik kepada nya. Melodi merasa sangat-sangat beruntung sekali bisa di pertemukan dengan Eros.
Melodi Anandita Lesmana
24 Tahun
Cantik, ceria, mandiri dan baik hati.
Eros Aryandika
28 tahun
Tampan, penyayang, romantis dan penyabar.
Arman Lesmana, ayah Melodi.
49 tahun
Pekerja keras, disiplin dan teguh pada pendiriannya.
Dewi Anggraini, ibu Eros.
48 tahun
Cantik, baik hati, lembut, pekerja keras dan penyayang.
Jangan lupa klik tombol Like, Komentar dan Favorit ya... Terimakasih untuk dukungannya... 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Athachy
haay kak mampir juga ya di karya Atahchy MAAFKAN AKU CINTA PERTAMA
like comen dan beri vote juga ya
terima kasih
2022-03-24
1
Dewayu
Huwaaaa, IU kamu di sini. Cantik bet kamu IU
2022-01-06
1
ngabdann
Ni Eros gitaris SO7 ya ??? 😳😳😳
2021-09-27
1