****
Sesampainya di kedai kopi, Melodi turun dari mobil Eros dan berjalan masuk ke dalam kedai kopi tersebut.
Di tempat lain.
Eros memarkirkan mobil nya di dekat kedai kopi tersebut, lalu ia berjalan ke arah kedai kopi itu. Ia masuk ke dalam dan melihat Melodi yang sudah duduk di sudut ruangan dekat jendela kedai tersebut.
Eros memesan kopi dan camilan lalu membawanya ke meja yang saat ini di tempati oleh melodi. Ia menarik bangku yang ada di hadapan melodi dan mulai duduk berhadap-hadapan dengan Melodi.
" Lho? Kamu?? Ngapain kamu di sini? " Tanya Melodi sambil menaruh cangkir kopi yang hampir ia minum, namun tidak jadi karena kedatangan Eros yang tiba-tiba itu.
" Saya takut kamu kenapa-kenapa, saya malah jadi nggak tenang. Jadi yaudah saya di sini aja ya nemenin kamu, nanti kalo kamu udah mau pulang bilang aja, nanti saya anterin " jawab Eros mencoba menjelaskan kekhawatiran nya kepada Melodi.
Melodi menaikkan kedua alisnya, dan menatap Eros dengan terheran-heran. Lalu ia kembali meminum kopi nya yang tadi belum sempat ia minum itu.
" Oh ya , kayaknya nggak enak deh kalo manggil nya saya, kamu gitu. Gimana kalo kita kenalan aja, nama saya Eros," usul Eros sambil mengulurkan tangan kanannya ke arah Melodi.
" Saya Melodi, salam kenal emmph..," ujar Melodi menjabat tangan kanan Eros.
" Panggil Eros aja Mel," ucap Eros yang membuat Melodi menjadi tersipu, karna ia memanggil nama Melodi.
Melodi mengangguk sambil tersenyum ke arah Eros.
" Mimpi apa aku semalem, ketemu malaikat setampan ini, baik pula " batin Melodi.
Lalu mereka berdua pun melanjutkan obrolan mereka. Dan mereka berdua juga saling bertukar nomor telfon.
Waktu berlalu begitu cepat, langit sore sudah berubah warna menjadi gelap. Karna terlalu asyik mereka mengobrol, bahkan mereka tidak menyadari bahwa langit sudah semakin gelap.
Eros melihat ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya itu. Ia terkejut saat melihat jam yang ada di tangannya menunjukkan pukul 20.30 malam.
" Mel, kayaknya udah malem ini, aku anter pulang ya," ujar Eros kepada Melodi sambil menunjukan jam yang ada di pergelangan tangannya itu.
" Yaudah ayo," ucap Melodi mengiyakan ajakan Eros.
Mereka berjalan keluar dari kedai kopi itu, Melodi berjalan sedikit di belakang Eros. Ia mengikuti langkah kaki Eros sambil sesekali melihat punggung Eros yang bidang itu dari belakang.
" Bidang banget, " batin Melodi.
Lalu tiba-tiba Eros menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah Melodi. Saat itu Melodi tidak menyadari langkah kaki Eros yang sudah terhenti, dan seketika itu juga Melodi menabrak tubuh Eros yang bidang itu.
Melodi menutup matanya dan membukanya kembali, lalu ia mendongakkan kepalanya dan betapa terkejut nya Melodi, ketika ia menyadari betapa dekatnya wajah Eros dengan wajahnya.
" Eh, maaf-maaf Ros aku nggak liat kamu, soalnya kamu tiba-tiba berhenti di depan aku," ucap Melodi sambil menjauhkan wajahnya dari Eros.
Eros tersenyum tipis melihat tingkah Melodi, lalu ia membukakan pintu mobilnya untuk Melodi dan mempersilahkan Melodi masuk ke dalam mobil nya.
Setelah masuk ke dalam mobil, Melodi menutup wajahnya dengan kedua tangan nya. Ia merasa begitu malu, dan saat Eros mulai masuk ke dalam mobil nya. Melodi dengan sigap membuka kedua tangan yang menutupi wajah nya itu. Dan mulai sibuk mengenakan sabuk pengamannya.
" Jadi kita ke arah mana ini? " Tanya Eros yang sudah menyalakan mesin mobilnya itu.
" Keluar dari sini belok kiri, nanti lurus aja. Ntar di kanan jalan ada perumahan, nyebrang terus masuk ke dalem," jelas Melodi dengan wajah yang masih terlihat sedikit merona.
Eros pun mengendarai mobilnya dengan sangat berhati-hati.
" Kamu sibuk apa Mel? " Tanya Eros dengan posisi tetap fokus melihat jalan di sekitarnya.
" Aku baru kelar kuliah, pengen cari kerjaan tapi masih belum tau mau ngelamar kerja dimana," jawab Melodi sambil mengeluarkan handphone yang ada di dalam tas miliknya.
" Emang tadi nya kamu kuliah ngambil jurusan apa? " Tanya Eros yang terlihat excited mendengar jawaban Melodi.
" Aku ambil jurusan Fashion Design, " jawab Melodi dengan sangat percaya diri.
" Wah, berarti kamu cukup tau fashion dong Mel? " Eros pun makin semangat bertanya kepada Melodi.
" Yah begitulah, tapi aku masih bingung mau kemana, " ujar Melodi yang terlihat murung.
" Loh? Kenapa emang? Bakat kamu itu tinggal di kembangin aja lho, " Tanya Eros yang penasaran mengapa Melodi terlihat begitu murung.
" Masalah nya, oma sama papa ku tuh sering banget bilang ke aku, ``kamu tuh perempuan, nggak usah sekolah tinggi-tinggi. Toh nanti ujung-ujungnya kamu di dapur, masak buat suami kamu. Biarin suami kamu yang kerja cari uang, kamu duduk manis aja di rumah.`` Mereka selalu bilang begitu. Ehh maaf ya, malah jadi curhat, " jelas Melodi yang tidak sadar malah bercerita tentang kisah nya pada Eros yang baru ia kenal beberapa jam yang lalu itu.
" Emmppp, gak apa-apa Mel, boleh kok curhat sama aku. Tapi ya sangat di sayangkan sih oma sama papa kamu punya pemikiran seperti itu. Padahal, nggak semua perempuan itu harus di dapur lho, buktinya mama ku. Dia bisa bangun perusahaan nya dari nol, berawal dari hobi nya mama ku yang suka banget maskeran, mama ku sampe bikin-bikin sendiri masker herbal gitu, dan sekarang udah punya brand sendiri, " ujar Eros yang kemudian menceritakan tentang Dewi pada Melodi.
" Wah, hebat ya mama kamu, itu nyebrang ke kanan Ros, " ucap Melodi sambil menunjukkan arah kepada Eros.
" Iya, kamu mau aku kenalin ke mama ku? " Tanya Eros dengan tiba-tiba.
" Hah?? Buat apa?? " Tanya Melodi terkejut dengan tawaran Eros.
" Ya nggak apa-apa, kamu kan jurusan Fashion Design, nah kayak nya nggak masalah tuh kalau di gabung sama bisnis kecantikan. Kamu bisa bantu mama aku buat design kemasan produk baru yang bakal mama ku luncurkan, " Eros memberikan tawaran yang cukup menarik kepada Melodi.
Melodi terdiam dan mulai memikirkan tawaran Eros.
" Ini bisa jadi kesempatan emas nih, siapa tau aku bisa nemuin passion aku di sini, " batin Melodi.
" Gimana Mel? " Tanya Eros, yang membuat Melodi tersadar dari lamunan nya.
" Eh, iya...itu belok kiri Ros, berhenti depan pager abu-abu itu ya, " Melodi tersadar dan langsung menunjukan arah rumah nya.
" Ok, jadi gimana Mel tawaran ku barusan? " Eros kembali bertanya sembari menghentikan mobil nya.
" Emphh boleh kan aku jawab nanti? Biar aku pikirin mateng-mateng dulu, nanti aku kabarin kamu deh, " jawab Melodi yang tidak ingin terlalu cepat untuk mengambil sebuah keputusan.
Eros mengangguk, ia mengerti maksud Melodi, kemudian Melodi turun dari mobil Eros. Mereka sama-sama melambaikan tangannya dan Eros melajukan mobil nya. Setelah menunggu mobil Eros pergi hingga sudah tidak terlihat lagi, Melodi pun langsung masuk ke dalam rumah nya.
Jangan lupa klik tombol Like, Komentar dan Favorit ya... Terimakasih untuk dukungannya... 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
ngabdann
semangat kakak thor 😉🙃💪💪
2021-09-27
1