#3

o0o

Pagi ini Aretha menuju ke makam Arekha dengan seikat bunga di tangannya. Pemakaman yang ditujunya nampak bersih dan terawat.

Semenjak terbangun dari koma dan menjalani perawatan demi kesembuhan dirinya, pagi ini Aretha akhirnya menjalankan ujian terberatnya, dengan tubuh lelah tak bertenaga miliknya Aretha membersihkan rumput yang tumbuh satu-persatu ditepi makam.

"Aku datang Kha! Kenapa kamu tega ninggalin aku dan ibu Kha? Bukannya kamu udah janji bakal menjaga dan melindungi aku sama ibu Kha, tapi mana buktinya?" tanya Aretha dengan air mata berurai.

"Kamu sama seperti Ayah kita Kha, jahat! Kamu egois Kha! Kenapa kamu nggak ajak aku? Kamu bilang kita bakal misahin diri dari Ayah sama-sama, tapi apa Kha? Kamu cuman pergi seorang diri, kamu ninggalin aku." Aretha menghapus air matanya yang jatuh berurai.

Ada senyuman kepedihan di bibirnya, senyum penuh luka dan juga senyuman penuh air mata.

"Kha! Kamu janji akan selalu ada saat aku butuh, akan selalu ada saat aku nggak punya tempat sandaran, tapi sekarang apa Kha? kamu ninggalin aku," isaknya dengan suara yang makin keras dan memenuhi area pemakaman yang sepi itu.

"Kamu juga bilang nggak akan ada yang bisa nyakitin dan merusak kebahagiaanku tapi kamu sendiri yang merusaknya Kha, kamu sendiri yang menghancurkannya, kamu yang ambil Kha benar-benar kamu! Aku sudah lama tidak memiliki perasaan tentang hadirnya seorang ayah," ucap Aretha sembari mencoba menghapus air matanya yang jatuh.

"Dan aku mendapatkan semua itu darimu, kamu yang mampu memberi aku sosok itu, tapi sekarang sosok itu juga direnggut dariku, aku tak berdaya Kha, aku tak bisa berbuat apa-apa!" seru Aretha lagi.

Meski mengeluh dan menyampaikan keluh kesahnya, Aretha tetap membersihkan rumput-rumput yang mulai tumbuh.

"Yang bisa aku lakukan sama seperti biasa bukan Kha! Aku hanya bisa menerima takdir burukku, nasib sial yang selama ini sering ku jalani. Ayah aku tak punya, Keluarga bahagia aku juga tak punya, lalu apa yang ku punya Kha? Yang aku punya hanya rasa sakit, kepedihan, kehancuran dan juga kelemahan." Aretha menatap ke langit tinggi.

Lama Aretha bercerita dan menyampaikan semua keluh kesahnya, tapi akhirnya dengan senyum ikhlas Aretha berdiri menuju pintu keluar dari makam.

Baru saja ia hendak sampai di pintu keluar makam, orang yang tak ingin dilihatnya berdiri di sana dengan anak dan istri tercintanya.

"Kamu sudah sembuh Aretha?" tanyanya dengan raut wajah terkejut yang begitu kentara, ia mungkin tak menduga akan bertemu Aretha di makam ini.

"Kenapa? Anda tidak senang Tuan Zein kalau saya baik-baik saja! Tidak sesuai dengan keinginan Anda yang akan bahagia jika saya mati?" tanya Aretha sembari melirik sinis ke arah pria egois itu.

Wajah Aretha nampak penuh dengan kemarahan. Dengan tangan terkepal erat Aretha mencoba untuk terus menahan amarahnya yang hampir saja naik ke ubun-ubun.

"Apa yang kau katakan? Tentu saja Ayah senang kau sembuh, Ayah belum sempat datang menengokmu sayang, pekerjaan ayah banyak sekali maafkan Ayah!" seru Zein dengan cepat.

Sebisa mungkin Zein mencoba mengendalikan raut wajah terkejutnya.

Mendengar jawaban yang keluar dari mulut Zein membuat Aretha tersenyum dingin, "Ya ya ya, saya tau Anda sibuk Tuan Zein yang terhormat, saya juga tau apa saja yang Anda lakukan sehari-hari!" angguk Aretha dengan cepat.

Tapi senyuman cemoohan yang tertera jelas di bibirnya, berbanding terbalik dengan jawaban yang diberikan Aretha terhadap Zein.

"Pergilah dari sini! Aku tak ingin Anda mengotori makam saudaraku, kenapa Anda tak ingin menceraikan ibuku? Dengan Anda menceraikannya, wanita tercinta Anda pasti akan sangat bahagia, anak tercinta Anda akan memiliki status yang tinggi, seperti yang di idam-idamkannya selama ini," ejek Aretha dengan senyum penuh cemoohan.

"Itu bukan urusanmu Aretha! Itu urusan ayah dan ibu. Kau tak perlu ikut campur masalah ini, jaga saja kesehatanmu. Dan juga, Ayah tak akan pernah menceraikan ibumu, itu semua adalah amanat kakekmu dan kita harus terus melaksanakannya," jawab Zein dengan cepat.

Aretha memandang wanita yang berdiri di depannya dengan sinis. " Kenapa kau diam saja? Bantu aku mengatakannya!" perintah Aretha lagi tak kala melihat istri kedua Zein.

Aretha jenuh berada di depan keluarga yang penuh drama dan sandiwara ini.

"Bukankah selama ini kau ingin memliki status sebagai istri sah? Bukankah anak-anakmu menginginkan status sebagai anak yang diakui oleh negara? Maka katakan padanya," tunjuk Aretha ke arah Zein yang berdiri di depannya.

Tak ada lagi sopan santun dan etika yang diperlihatkan oleh Aretha.

Gadis lembut dan manis itu seakan berubah menjadi orang lain sekarang.

"Katakan padanya untuk menceraikan ibuku! Dan kau akan memiliki semua yang selama ini kau impikan, harta, pria egois ini dan juga semua kemewahan yang selalu ada dalam bayanganmu selama ini." Aretha tersenyum sinis.

Sedangkan Zein nampak begitu terkejut sekaligus marah, ia tak menyangka Aretha yang pendiam dan sopan akan menjadi orang lain sekarang, dia memandang dengan sedih pada Aretha.

"Jaga mulutmu! Dia orang tua, apa ibumu tak mengajarimu sopan santun sedikitpun?" tanya Zein menahan amarah setelah mendengar ucapan Aretha.

" Oh, aku lupa tuan Zein, ibuku tidak mengajari aku apapun. Dia terlalu sibuk memikirkan pria yang tak mencintainya," Aretha menggeleng dengan dramatis.

"Huh, aku iri pada Arekha kenapa dia bisa memutuskan hubungannya denganmu? Sedangkan aku! Aku tak mendapat kesempatan itu. Aku benci, aku marah, kenapa darahmu masih mengalir di nadiku? Kenapa aku lahir karenamu? Aku tidak ingin menjadi bagian dari dirimu, tapi apa? Aku tak bisa mengeluarkan semua darah ini meski aku ingin, aku sangat membencimu!" teriak Aretha penuh kemarahan ketika mendengar ibunya disebut tak becus mengurusnya.

"Cukup Aretha!" bentak Zein tak kala mendengar semua ucapan Aretha.

Sedari tadi Zein sudah berusaha untuk menahan kemarahan dari kata-kata yang dilontarkan oleh Aretha. Dan sekarang ia telah mencapai puncak kemarahannya.

"Huh, harusnya kau senang ibumu yang murahan itu diberikan status istri sah oleh Ayahku, seharusnya kau bahagia semua orang tau kau anak sah Ayahku, tapi kau tak mau bersyukur! Aku dan ibuku sudah mengalah untukmu dan ibumu yang perebut itu," sindir Clarista sembari berdiri dengan sombong.

Kemegahan yang selalu dibanggakan oleh Clarista di depan Aretha bahkan tak membuat Aretha peduli.

Mendengar ucapan Clarista yang boleh menghina ibunya seenak jidat dan tak dimarahi oleh Zein akhirnya menyulut emosi Aretha.

Kemarahan Aretha telah sampai di ujungnya, "Murahan? Lalu kau sebut ibumu apa? Pelac*r!" Aretha tersenyum dingin, senyumnya sangat menakutkan, membuat Friska dan Clarista secara tak sadar melangkah mundur secara perlahan.

"Lihat, istrimu mengajari putri kalian dengan sangat baik, Aku salut dengan ajaran istrimu, boleh menghina orang seenaknya, tapi kenapa Anda tak menegurnya? Oh astaga aku lupa!" ujar Aretha sembari menepuk keningnya pelan.

Aretha bahkan menggelengkan kepalanya penuh dengan drama.

"Dia putri yang paling Anda cintai, putri yang selalu Anda banggakan dan Anda sebut didepan teman- teman Anda, dengan pendidikan yang baik, kasih sayang yang penuh. Hidup dengan penuh kebahagian dan cinta kasih." Aretha menatap langit sembari menghembuskan nafasnya dengan keras.

"Lalu, apa ibuku bukan orang tua juga? Astaga aku lupa perbedaannya!" Aretha menepuk jidatnya kembali dengan pelan. "Hah, kau ini benar-benar pelupa Aretha," ujarnya pada dirinya sendiri.

"Ibumu bukan orang yang penting, dia siapa dan kau siapa? Mereka orang-orang yang dicintainya. Sedangkan ibumu hanya wanita yang dijodohkan, tidak penting dan tak dianggap, huff sungguh menyedihkan jika kau pikir dia akan membela dirimu." Aretha berbicara pada dirinya sendiri sembari menggelengkan kepalanya dengan ekspresi menyesal yang dibuat buat.

"Sudahlah, biar bagaimanapun pasti tetap aku yang disalahkan! Jadi kumohon pada Anda tuan Zein yang terhormat, silahkan pergi dari sini!" tunjuk Aretha pada pintu keluar makam.

"Makam ini tak akan bisa menampung orang suci seperti kalian, lagi pula kakakku pasti jijik melihat kalian datang, dia sudah tenang jadi jangan nganggu dia lagi! Dengan kalian datang kemari itu akan mengotori matanya dia pasti akan marah padaku, sana pergilah!" usir Aretha lagi saat melihat Zein dan keluarganya tak kunjung beranjak pergi.

"Kuharap kalian akan bahagia. Jangan nganggu aku dan ibuku lagi! Kami tak bersalah pada kalian." Aretha melenggang pergi dari sana meninggalkan Zein yang tak bisa lagi berkata apa-apa,

Zein memandang kepergian Aretha dengan penuh tanda tanya ke mana putrinya yang lembut, sopan, ramah, dan juga santun selama ini? apa dia terlalu terluka karena kehilangannya sehingga membuat dirinya berubah terlalu jauh?

Terpopuler

Comments

Nazwah Azahrah

Nazwah Azahrah

beginilah karna keegoisan orang tua anak yg jadi korban...

2021-07-31

0

Nindita Larasaty

Nindita Larasaty

Dasar Aretha anak durhaka lu biar gimna pun ayah lu itu ttp ayah lu, darah yg mengalir dlm tubuh lu itu darahnya. Berkat ayah lu itu lu lahir, dasar anak gk tau terima kasih.

2021-06-02

0

🌷mei aja.🌹

🌷mei aja.🌹

kasian aretha,😭😭😭😭😭😭

2021-04-21

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 #2
3 #3
4 #4
5 #5
6 #6
7 #7
8 #8
9 #9
10 #10
11 #11
12 #12
13 #13
14 #14
15 #15
16 #16
17 #17
18 #18
19 #19
20 #20
21 #21
22 #22
23 #23
24 #24
25 #25
26 #26
27 #27
28 #28
29 #29
30 #30
31 #31
32 #32
33 #33
34 #34
35 #35
36 #36
37 #37
38 #38
39 #39
40 #40
41 #41
42 #42
43 #43
44 #44
45 #45
46 #46
47 #47
48 #48
49 #49
50 #50
51 #51
52 #52
53 #53
54 #54
55 #55 ( satu kejahatan berhasil terbongkar )
56 #56
57 #57
58 #58
59 #59
60 #60
61 #61
62 #62
63 #63
64 #64
65 #65
66 #66
67 #67
68 #68
69 #69
70 #70
71 #71
72 #72
73 #73
74 #74
75 #75
76 #76
77 #77
78 #78
79 #79
80 cuitan
81 #80
82 #81
83 #82
84 #83(sepenggal kisah Arekha)
85 #84 (sepenggal kisah Arekha)
86 pengumuman
87 #85
88 #86
89 #87
90 #88
91 #89
92 #90
93 #91
94 #91
95 #92
96 #93
97 #94
98 #95
99 #96
100 #97
101 #98
102 #99
103 #100
104 #101
105 #102
106 #103
107 #104
108 Pengumuman
109 #105
110 #106
111 Cerita Cinta Alexa
112 #1
113 #2
114 #3
115 #4
116 #5
117 pengumuman
118 #6
119 #7
120 #8
121 #9
122 #10
123 #11
124 #12
125 #13
126 #14
127 #15
128 #16
129 #17
130 #18
131 #19
132 #20
133 #21
134 #22
135 #23
136 #24
137 #25
138 #26
139 #27
140 #28
141 #29
142 #30
143 #31
144 #32
145 #33
146 #34
147 #35
148 #36
149 #37
150 #38
151 #39
152 #40
153 #41
154 #42
155 #43
156 #44
157 #45
158 #46
159 #47
160 #48
161 #49
162 #50
163 #51
164 pengumuman
165 Sebuah perasaan
166 #51
167 kabar baik
168 #52
169 #53
170 #54
171 #55
172 #56
173 #57
174 #58
175 #59
176 #60
177 #61
178 #62
179 #63
180 #64
181 #65
182 #66
183 #67
184 #68
185 #69
186 #70
187 #71
188 #72
189 #73
190 #74
191 #75
192 #76
193 #77
194 pengumuman
195 #78
196 #79
197 #80
198 #81
199 #82
200 #83
201 #84
202 #85
203 #86
204 #87
205 #88
206 #88 part 2
207 #89
208 #90
209 #91
210 #92
211 #93
212 #94
213 pengumuman.
214 #95
215 #96
216 #97
217 #98
218 #99
219 #100
220 My Husband is A Devil season 3
221 1
222 2
223 3
224 4
225 5
226 6
227 7
228 8
Episodes

Updated 228 Episodes

1
1
2
#2
3
#3
4
#4
5
#5
6
#6
7
#7
8
#8
9
#9
10
#10
11
#11
12
#12
13
#13
14
#14
15
#15
16
#16
17
#17
18
#18
19
#19
20
#20
21
#21
22
#22
23
#23
24
#24
25
#25
26
#26
27
#27
28
#28
29
#29
30
#30
31
#31
32
#32
33
#33
34
#34
35
#35
36
#36
37
#37
38
#38
39
#39
40
#40
41
#41
42
#42
43
#43
44
#44
45
#45
46
#46
47
#47
48
#48
49
#49
50
#50
51
#51
52
#52
53
#53
54
#54
55
#55 ( satu kejahatan berhasil terbongkar )
56
#56
57
#57
58
#58
59
#59
60
#60
61
#61
62
#62
63
#63
64
#64
65
#65
66
#66
67
#67
68
#68
69
#69
70
#70
71
#71
72
#72
73
#73
74
#74
75
#75
76
#76
77
#77
78
#78
79
#79
80
cuitan
81
#80
82
#81
83
#82
84
#83(sepenggal kisah Arekha)
85
#84 (sepenggal kisah Arekha)
86
pengumuman
87
#85
88
#86
89
#87
90
#88
91
#89
92
#90
93
#91
94
#91
95
#92
96
#93
97
#94
98
#95
99
#96
100
#97
101
#98
102
#99
103
#100
104
#101
105
#102
106
#103
107
#104
108
Pengumuman
109
#105
110
#106
111
Cerita Cinta Alexa
112
#1
113
#2
114
#3
115
#4
116
#5
117
pengumuman
118
#6
119
#7
120
#8
121
#9
122
#10
123
#11
124
#12
125
#13
126
#14
127
#15
128
#16
129
#17
130
#18
131
#19
132
#20
133
#21
134
#22
135
#23
136
#24
137
#25
138
#26
139
#27
140
#28
141
#29
142
#30
143
#31
144
#32
145
#33
146
#34
147
#35
148
#36
149
#37
150
#38
151
#39
152
#40
153
#41
154
#42
155
#43
156
#44
157
#45
158
#46
159
#47
160
#48
161
#49
162
#50
163
#51
164
pengumuman
165
Sebuah perasaan
166
#51
167
kabar baik
168
#52
169
#53
170
#54
171
#55
172
#56
173
#57
174
#58
175
#59
176
#60
177
#61
178
#62
179
#63
180
#64
181
#65
182
#66
183
#67
184
#68
185
#69
186
#70
187
#71
188
#72
189
#73
190
#74
191
#75
192
#76
193
#77
194
pengumuman
195
#78
196
#79
197
#80
198
#81
199
#82
200
#83
201
#84
202
#85
203
#86
204
#87
205
#88
206
#88 part 2
207
#89
208
#90
209
#91
210
#92
211
#93
212
#94
213
pengumuman.
214
#95
215
#96
216
#97
217
#98
218
#99
219
#100
220
My Husband is A Devil season 3
221
1
222
2
223
3
224
4
225
5
226
6
227
7
228
8

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!