Semua karyawan sedang makan siang di kantin kantor, Risa dan ketiga temannya Gio Suci dan Oliv. Mereka sering menghabiskan waktu istirahat di kantin kantor, karena tidak banyak waktu untuk makan di luar.
" wihhhhhh Ris, gimana perasaan lo menjadi sekretaris seorang CEO muda. " tanya Gio
" tentu saja Risa merasa senang, apalagi Pak Lardo sangat tampan. kalau gue yang dipilih menjadi sekretaris dia, gue pasti akan pepet terus, sampai jadian ,kalau perlu nikah. " ucap Suci seloroh
Kalian pikir enak jadi seorang sekretaris Bos menyebalkan seperti dia, gue lebih baik menjadi karyawan biasa. Kalian belum tahu sih gimana sifat aslinya. /Risa
" hai hai,... kalian hati-hati kalau bicara, Jangan lihat orang dari tampangnya doang. Kalian harus tahu bagaimana sifatnya baik atau tidak, " ucap Risa tak terima jika teman teman selalu membanggakan Lardo.
"Lo kenapa sih Ris? Kayaknya gak demen banget sama bos kita?" tanya Gio.
"Ya jelaskah Risa gak seneng, asal kalian tau aja ya. Pak Lardo dan Risa itu gak akur saat pertama pertemuan di kantor," kata Oliv pelan kepada temen temannya
"Masalah lo yang gosip sama Oliv?" tanya Suci.
"Iya..., dan dia sampe dendam dengan cara jadiin gue sekretarisnya, kalian tau buat apa? ya jelas buat siksa gue" ucap Risa.
"Serius lo?" tanya Gio begitu antusias dan ingin mengetahui lebih lanjut cerita Risa.
"2 rius.." ucap Risa menampilkan 2 jarinya.
"Itu tandanya lo harus hati hati Ris, jangan sampe lo bikin dia kesel lagi, siap siap lo di pecat" kata Suci.
"Tadi gue hampir di pecat" gumamnya Risa pelan, namun masih bisa di dengar oleh ke 3 sahabatnya.
"APA" teriak ketiga temannya, sedangkan Risa langsung menutup kupingnya.
"Kalian bisa pelan pelan gak sih, liat tuh pada liatin kita tau gak,"
Suci dan oliv kompak mengarahkan pandangan mereka ke segala arah kantin. Dan benar saja mereka jadi tontonan karyawan lain yang sedang istirahat.
"Kalau mau gosip jangan di kantin, ini tempat makan bukan tempat gibah" ucap salah satu karyawan bernama Lisa.
"Kayak lo gak pernah gibah aja sih lis, bukannya lo itu terkenal ratu gosip di kantor ini" ucap Oliv tak terima.
"Gue gosip tapi tau tempat ya, gak kaya kalian ber4, ganggu orang makan aja" ucap Lisa langsung pergi dengan wajah sombongnya.
"Sudahlah liv, lo jangan ladenin ah" kata Gio sahabatnya.
"Lo belain dia? mentang mentang lo naksir dia, terus belain dia dari pada sahabat lo sendiri?" ucap Oliv kesal.
"Tau nih gi, lo kok bisa sih suka sama cewek kayak Lisa gitu, macam tante tante girang" ucap Risa
"Namanya juga cinta guys, cinta itu gak memandang fisik" kata Gio tersenyum.
"Alah...cinta apaan, itu namanya obsesi gi, bukan cinta" sambung Oliv lagi.
"Tau tuh si Gio, padahal banyak cewek baik dan cantik, malah sukanya sama nenek sihir," ucap Suci sangat jengkel
"Ya... Ya, kalian kan cewek baik. Mau gak sama gue?" tanya Gio menaik turunkan alisnya.
"Ekhem..." suara deheman seseorang membuat ke 4 nya menoleh.
Betapa terkejutnya Risa melihat bosnya bersama sang asisten di kantin kantor.
Tidak pernah ada di pikiran para karyawan jika seorang ceo akan masuk ke kantin yang golongannya orang orang sederhana sepertinya mereka.
"Pak Lardo ngapain disini?" tanya Risa membuat semua temannya menepuk jidat.
"Selamat siang pak Lardo" sapa Gio tersenyum canggung.
"Siang pak," sapa Suci dan Oliv.
Hanya Risa yang tidak menyapa seperti temen temannya itu.
Risa hanya melihat sekilas ke arah Lardo dan kembali menyantap makanan di depannya.
Merasa Risa tidak peduli dengannya Lardo langsung menyuruh yang lainnya pergi.
Gio langsung menarik kedua temannya pergi tanpa perduli dengan Risa yang asik makan itu.
"Dasar rakus," ucap Lardo yang sudah duduk di depan Risa.
Seketika Risa diam, dan menelan kasar makanannya. Kepalanya di naikan sedikit untuk melihat siapa yang ada di depannya, dan semoga pikirannya salah.
Dan ternyata benar benar bos sombongnya, Risa mengira Lardo sudah pergi dari kantin, namun pemikirannya salah besar, justru bos sombong itu ada di hadapannya saat ini.
Bagaimana cara duduknya yang terlihat arogan, cara pandangnya yang menusuk.
Risa melihat kanan dan kiri, teman temannya sudah tidak ada.
Astaga, tega banget mereka ninggalin gue. /Risa.
"Mereka lebih memilih selamat dari pada membantu kamu" ucap Lardo yang seolah mengerti pikiran Risa.
"I...ya pak," ucap Risa terbata bata.
"Jam makan siang sudah selesai, kamu ikut denganku ke bandara," kata Lardo dengan nada perintah
"Ngapain kita ke bandara pak?" tanya Risa.
"Menjemput seseorang"
"Kan ada pak Juan, kenapa saya harus ikut pak"
Lardo langsung menatapnya tajam, sukses membuat Risa bungkam dan hanya menuruti perkataan Lardo.
"Juan akan tetap di kantor, mengurus pekerjaanku"
***
Sampainya di bandara, Lardo sengaja membawa beberapa bodyguard untuk menjaga mereka agar aman.
Hari ini kedatangan Bian, adik kandungnya ke indonesia, tentu saja Lardo menjemputnya sendiri atas perintah sang mama, kalau tidak mana mungkin Lardo ingin membuang waktu.
"Sudah ada pengawal kenapa harus gue juga ikut sih ,nyebelin" gerutu Risa.
Dan tak lama seseorang datang dengan wajah tampan dan kaca mata hitam , serta membawa koper besar.
Berjalan mendekat ke arah Lardo dengan senyuman merekah.
"Hai kak, gue rindu lo brother," Bian ingin memeluk Lardo namun dengan cepat Lardo menaruh tangannya di kening sang adik.
"Diam, jangan banyak tingkah, ayo pulang, dan kamu bawa kopernya" ucap Lardo lalu menarik kerah baju Bian.
"Ternyata gue di ajak cuma di suruh bawa koper doang? dasar bos sombong ,tidak punya pri ke karyawanan" ucap Risa pelan.
Sampainya di depan mobil, Risa di suruh pulang menggunakan taksi oleh Lardo, dan itu justru menambah rasa jengkel Risa pada bosnya itu.
Bian ingin membela gadis di hadapannya, namun tidak berani dengan sang kakak yang menatap tajam padanya.
"Masuk mobil," perintah Lardo
Bian pun memasuki mobil dan duduk di sebelah Lardo.
"Siapa tuh cewek kak?" tanya Bian.
"Sekretaris gue"
"Hmm.. Kenapa lo bersikap seenaknya dengan dia, pantes gak ada cewek yang mau deket sama lo" ucap Bian, namun terbesit nada mengejek.
"Gue gak butuh wanita," kata Lardo membuka ipadnya
"Baiklah, kalau gue liat lo jadi bucin sejati, lo harus belikan gue mobil keluaran terbaru" ucap Bian tersenyum licik.
"Terserah lo"
"Oke kakak bro" Bian tersenyum senang jika sudah menggoda kakak satu satunya itu.
***
Malam harinya Risa merasa sangat lapar, jam masih menunjukan pukul 8 malam, dinda keluar kamarnya menuju dapur untuk makan, langkahnya terhenti saat melihat papa dan mama tiri serta adik tirinya makan malam bersama tanpa mengajaknya.
"Risa, bukannya tadi mama ajak kamu makan, bilang tidak lapar?, kenapa ke dapur?" kata Heny, mama tiri Risa.
"Bukan urusanmu," sahut Risa tanpa menoleh ke lawan bicaranya.
"Risa..., mama aku tanya baik baik sama kamu, kenapa kamu jawabnya kayak gitu," kata Rena yang tidak terima dengan ucapan Risa.
"Gue bilang bukan urusan lo" teriak Risa.
Sebenarnya dia marah kepada mereka semua, terutama papanya yang hanya diam setiap istri dan anak tirinya pura pura baik di depan Risa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Desty Lapenia
iz
2022-02-18
0
Ahmad Khoir
penasaran.....
2021-10-23
0
ᴮᵀ⃝🚸ℳ꯭𝒾ᷨ𝓈ͦ𝓈ͭ 𝓀𝒽꯭𝒶𝓃꯭͠🐲
pokoknya karyamu aku suka bgt😘😘😘
2021-09-28
3