CINTA SEORANG CEO

CINTA SEORANG CEO

Kedatangan duo srigala

selesai makan siang dengan para sahabat terkonyol, Risa kembali ke meja kerja sebagai sekretaris, dan ternyata di sana sudah ada Lardo yang duduk di kursi depan meja kerja Risa, dengan wajah dingin dan tegas membuat kadar ketampanan lardo semakin tinggi.

penampilan Lardo yang cukup tampan membuat Risa bungkam dan sedikit terpesona, CATAT GUYS HANYA SEDIKIT YA. namun memang tidak bisa dipungkiri bahwa bosnya kali ini memang ganteng, tampan, cakep. dan Risa tidak sadar jika dia sudah memuji CEO nya itu, namun sikap Lardo membuat Risa menggelengkan kepala untuk menghilangkan semua pujian yang tadi sempat di lontarkan pikirannya itu.

Lardo yang mununduk dengan gerakan masih mengetuk meja, tiba tiba mengangkat kepalnya dan memiringkan sedikit. pas banget di sana terlihat Risa yang berdiri sedang menatapnya penuh arti.

"aishhhhh" gumam Lardo yang terkejut. Namun dengan cepat merubah raut wajahnya kembali.

baru menyadari kehadiran Risa, entah sejak kapan gadis itu sudah berdiri di sana. Kenapa juga harus diam seperti patung.

"Sedang apa anda di sana?" tanya Lardo

"ma...maf pak, ada apa bapak duduk di meja saya" tanya Risa berusaha terlihat biasa, padahal rasa takut sudah bergelut di hatinya.

"meja kamu?, ini milik saya, lagian siapa yang menunggu kamu" kata Lardo. dan entah kenapa sekarang sangat banyak bicara jika berhadapan dengan Risa.

hahahaha.. ya ya ya, anda yang punya puassssss../Risa

"iya pak maaf"

"Dari mana kamu?... seminggu lagi saya ada undangan pesta, kamu temani saya" kata Lardo.

"Kenapa mesti saya pak?.." tanya Risa

"karena anda sekretaris saya... Tidak mungkin saya mengajak Juan sebagai pasangan" kata Lardo

"kamu pakai ini... Jangan bikin malu saya karena penampilan norak mu itu" ucap Lardo

Astagfirullah... Memang terlalu jujur itu menyakitkan ya, bilang gue norak di depan gue... Dasar uang dolar. /Risa

"Kenapa lihatin saya begitu?... Jangan terpesona, karena saya gak mau buat wanita baper" kata Lardo membuat Risa menahan tawanya.

Ingin sekali Risa tertawa terbahak bahak di depan wajah bosnya itu. Kalau bukan bos Risa sudah tempeleng tuh kepala.

Bisa bisanya narsis tingkat dewa begitu, walaupun wajahnya oke.. Tapi bukan berarti Risa akan baper kan.. Memang bosnya aja yang pede akut.

Sorry ye... Mending gue jomblo dari pada naksir lo. /Risa

"Kenapa ..?" tanya Lardo karena Risa sedari tadi menahan tawanya. Padahal menurutnya tidak ada yang lucu sama sekali.

"Gak apa apa kok pak, kalau gak ada hal serius, bapak bisa pergi gak dari meja saya.." ucap Risa seolah mengusir Lardo.

"kamu ngusir saya?, kamu mengusir bos sendiri? kamu pikir kamu siapa hah?, mau saya pecat?" sederet kata kata Lardo membuat Risa menelan Saliva nya.

Padahal gak ada niat sama sekali buat ngusir, tapi untuk apa lagi Lardo diam di meja kerja Risa.

"Gak gitu pak maksud saya.. Maaf jika kata kata saya menyinggung pak Lardo" ucap Risa

Duhh ni mulut kok gak bisa rem amat sihh /Risa

"Udahlah.. Saya mau ke ruangan kerja, selesaikan tugasmu dan bawa ke ruangan saya segera"

"Baik pak.."

tak lama Lardo masuk ke dalam ruangannya, datanglah 2 pria yang menurut Risa wajahnya lumayan tampan, dan tiba tiba diam di depan mejanya.

"ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Risa pada 2 pria di depannya

mereka hanya tersenyum sambil menatap Risa,..

cowok aneh... gue nanya malah senyum senyum gak jelas. /Risa

"maaf pak... apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Risa lagi membuat kedua pria tersebut sadar

anjaiiiii.... cantik banget sekretaris Lardo./ Olan

bidadari turun dari mana nih... /Barel

"huhhhhh.... MAAF TUAN, JIKA TIDAK ADA HAL YANG PENTING ANDA BISA PERGI, KARENA SAYA SEDANG SIBUK" ucap Risa sengaja mengeraskan suaranya.

"ehh iya cantik... maaf kami melamun ya, kita mau ketemu Lardo, apa dia ada di dalam?" tanya Barel tersenyum pada Risa yang terlihat kesal.

"apa lo sekretaris baru Lardo?" tanya Olan

"iya saya sekretaris baru pak Lardo.. dan pak Lardo sedang ada di dalam,  kalian a........"

tanpa mendengar lanjutan ucapan Risa. keduanya langsung masuk tanpa persetujuan Lardo lebih dulu, mereka tidak tau jika hal tersebut akan membuat Risa dalam masalah.

"haduhhh 2 cowok gila itu siapa sih... main nyelonong aja, pasti pak dolar marah sama gue lagi, ehhhh pak Lardo maksudnya hehe"

***

di ruangannya Lardo sangat malas karena kedatangan 2 sahabatnya itu, tanpa mengetuk pintu mereka masuk begitu saja, dan kemana sekretarisnya itu, kenapa tidak bilang jika ada yang ingin menemuinya..

Lardo terpaksa meninggalkan pekerjaannya dan melangkah menuju sofa di mana Barel dan Olan sedang duduk.

"aisshhhh.. kalian ngapain datang kesini ,sejak kapan kalian sampai di indo?" tanya Lardo menatap dingin kedua sahabatnya.

Barel dan Olan menatap kesal pada Lardo yang tidak pernah berubah sifat dinginnya itu, padahal mereka sudah lama bersahabat,

"gitu banget lo do.. sama sahabat sendiri dingin banget, gimana mau dapet jodoh kalau lo kayak gitu mulu" ejek Barel

Lardo tidak menyahuti perkataan Barel, dan lebih memilih diam. Olan memperhatikan Lardo yang hanya diam, ia tau jika Lardo sangat cuek pada siapapun.

"ekhem btw sekeretaris lo cantik juga, dapet dari mana tuh do?" tanya Olan

"ck... gak usah nanyain sekretaris gue," Lardo menatap tajam Olan

"wow... kayaknya ada yang cemburu nih" kata Barel

"diem kalian.." sahut Lardo

"dimana Juan?" tanya Olan

"kenapa nanya Juan?" tanya Lardo

"biasanya kan lo sama dia mulu, gak pernah lepas, udah kayak pasangan homo" ejek Olan

"hahahaha bener banget" sambung Barel

"dia sibuk, gue suruh dia buat nanganin proyek baru"

Barel dan Olan hanya mengangguk anggukan kepalanya tanda mengerti ucapan Lardo.

"apa kita gak di sediakan minum?, ck bener bener bos pelit lo do.." kata Olan pura pura mengelus tenggorokannya

"terserah...."

"percuma lo ngomong sama dia Lan... kayak gak kenal Lardo aja lo.." sahut Barel

dan tiba tiba pintu diketuk oleh Risa, untuk menyerahkan berkas yang sudah di selesaikan.

tok..tok..tok

"masuk" perintah Lardo

"maaf menganggu pak, ini berkas yang anda minta sudah saya selesaikan, bapak bisa periksa kembali" ucap sopan Risa

"hai mbak sekretaris..." sapa Barel mengedipkan sebelah matanya

Lardo menatap tajam Barel "jangan hiraukan dia... keluarlah, nanti saya periksa berkas ini" kata Lardo

"baik pak, permisi" pamit Risa

"ehhhhh mbak... tunggu sebentar" suara Olan menghentikan langkah Risa untuk keluar ruangan.

"ya pak... apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Risa

"kalau lo gak betah bekerja dengan si dingin ini, lo bisa dateng ke perusahaan gue, dengan senang hati gue akan terima tanpa tes tesan" ucap Olan membuat Lardo menatapnya tajam dan tidak suka.

"terimakasih atas tawaran anda pak... saya permisi" kata Risa langsung keluar dari ruangan Lardo.

hah... akhirnya gue bisa keluar dari ruang neraka itu, males banget berhadapan sama si bos dolar itu, di tambah lagi antek anteknya itu... menyebalkan. /Risa

Terpopuler

Comments

Nuris Wahyuni

Nuris Wahyuni

haha lardo JD dolar good Risa bikin bucin es balok tu 😆😆

2021-11-11

2

Xue'er

Xue'er

Tanda² tuch si tuan Dolar

2021-10-26

1

Eko Purnomo Sudarmaji

Eko Purnomo Sudarmaji

lama lama cinta lo ris

2021-10-24

1

lihat semua
Episodes
1 Kedatangan duo srigala
2 di antar pulang
3 hampir di pecat
4 kedatangan adik bos
5 kemarahan papa
6 kambuh
7 Rena semakin menjadi
8 Kesangaran Oliv
9 peringatan Lardo
10 bertemu Rena
11 kepindahan Lisa
12 pulangnya Adel dan Varo
13 rencana keluarga sanjaya
14 suprise untuk bos sombong
15 kado dari Risa
16 baru sampai sini
17 yakin dengan perasaan
18 VISUAL CSC
19 I LOVE YOU
20 ke paris
21 hamil....
22 berpelukan
23 kemarahan Risa
24 seminggu kemudian
25 berangkat bersama
26 wanita mesum
27 sampai sini doang
28 murkanya Lardo
29 pertemuan R&B
30 keluarga harmonis
31 tunangan gue...
32 merasa iri
33 Jovandra Arshon
34 seperti oppa oppa
35 viral
36 posesifnya pria dingin
37 seriusnya Barel
38 Mantan terindah
39 marah, kesal, cemburu
40 penjelasan
41 jangan mancing
42 tidak dapat restu
43 makan bersama
44 Beberapa hari kemudian
45 jatuh cinta
46 kejadian tak terduga
47 pemberitahuan
48 tidak parah
49 panik dan marah
50 kantor polisi
51 salah paham
52 korupsi
53 makan barsama
54 rumah keluarga
55 kapan menikah
56 bertemu mantan
57 Alex menyesal...
58 nikah yuk
59 Rumah Barel
60 Rumah Barel part 2
61 duduk di pangkuan
62 Sah
63 rencana liburan
64 info
65 kedatangan tamu tak di undang
66 karena seorang gadis
67 diam diam
68 akhirnya...
69 Aldo Dewangkara
70 kembali bekerja
71 keganasan Aurin
72 ulang tahun
73 kebahagiaan
74 hanya ayah tiri
75 kelahiran beby
76 obsesi Arum
77 untuk terkahir kalinya
78 gak ada judul
79 cerita baru
80 hotel VANORA
81 masih di pesta
82 cerita baru
83 secara kekeluargaan
84 ingin meminta queen
85 baca AFKARA
86 batalkan saja pernikahan kita
87 sakral
88 -
89 selesai akad
90 menuju resepsi
91 raja dan ratu
92 godaan keluarga
93 HIV
94 ke bali
95 bukan bulan madu
96 masih tentang Alex
97 pulang bulan madu
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Kedatangan duo srigala
2
di antar pulang
3
hampir di pecat
4
kedatangan adik bos
5
kemarahan papa
6
kambuh
7
Rena semakin menjadi
8
Kesangaran Oliv
9
peringatan Lardo
10
bertemu Rena
11
kepindahan Lisa
12
pulangnya Adel dan Varo
13
rencana keluarga sanjaya
14
suprise untuk bos sombong
15
kado dari Risa
16
baru sampai sini
17
yakin dengan perasaan
18
VISUAL CSC
19
I LOVE YOU
20
ke paris
21
hamil....
22
berpelukan
23
kemarahan Risa
24
seminggu kemudian
25
berangkat bersama
26
wanita mesum
27
sampai sini doang
28
murkanya Lardo
29
pertemuan R&B
30
keluarga harmonis
31
tunangan gue...
32
merasa iri
33
Jovandra Arshon
34
seperti oppa oppa
35
viral
36
posesifnya pria dingin
37
seriusnya Barel
38
Mantan terindah
39
marah, kesal, cemburu
40
penjelasan
41
jangan mancing
42
tidak dapat restu
43
makan bersama
44
Beberapa hari kemudian
45
jatuh cinta
46
kejadian tak terduga
47
pemberitahuan
48
tidak parah
49
panik dan marah
50
kantor polisi
51
salah paham
52
korupsi
53
makan barsama
54
rumah keluarga
55
kapan menikah
56
bertemu mantan
57
Alex menyesal...
58
nikah yuk
59
Rumah Barel
60
Rumah Barel part 2
61
duduk di pangkuan
62
Sah
63
rencana liburan
64
info
65
kedatangan tamu tak di undang
66
karena seorang gadis
67
diam diam
68
akhirnya...
69
Aldo Dewangkara
70
kembali bekerja
71
keganasan Aurin
72
ulang tahun
73
kebahagiaan
74
hanya ayah tiri
75
kelahiran beby
76
obsesi Arum
77
untuk terkahir kalinya
78
gak ada judul
79
cerita baru
80
hotel VANORA
81
masih di pesta
82
cerita baru
83
secara kekeluargaan
84
ingin meminta queen
85
baca AFKARA
86
batalkan saja pernikahan kita
87
sakral
88
-
89
selesai akad
90
menuju resepsi
91
raja dan ratu
92
godaan keluarga
93
HIV
94
ke bali
95
bukan bulan madu
96
masih tentang Alex
97
pulang bulan madu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!