Hari Baru

Pagi menyambut dengan sinar menyorot tepat ke si pemilik mata lentik Vio.

Vio mulai terganggu, lalu membuka matanya ketika kesadarannya belum terkumpul sepenuhnya .

Dia menyandarkan kepalanya ke bahu tempat tidur mengabsen setiap sudut kamarnya.

Nuansa kamar yang minimalis tanpa ornamen apa pun, dengan jendela yang bisa menembus cahaya matahari memenuhi ruang kecil itu .

Semua terasa sepi tanpa adanya teriakan pagi setiap harinya .

Satu hal yang Vio harapkan tidak terjadi, semua nyata bukan mimpinya .

Kejadian kemarin menjadi kenangan terburuk di usia yang masih menduduki sekolah dasar .

.

.

.

.

Vio langsung bangun untuk membersihkan diri dan mulai berangkat ke sekolah .

tidak ada alasan untuknya larut dalam kesedihan .

Vio tidak mau menjadi pribadi yang akan membebankan orang lain lagi, sekalipun itu adalah mamanya, mama Meri .

Saat hendak melangkahkan kaki dari kamar, Vio mendengar percakapan mama Meri dari sambungan telepon rumahnya .

Sontak Vio kaget saat mendengar bahwa rumah ini akan di jual buat melunasi hutang papa Dito .

.

.

.

.

Dari sambung telepon .

''Hallo selamat pagi, dengan ibu Meri ?!''

''Iya selamat pagi juga pak, maaf ini dengan siapa?!''

''Saya dari pihak pinjaman online .''

''Selaku penjamin atas nama Dito Anggara, ibu Meri harus melunasi hutang suami ibu yang sudah jauh dari tanggal tempo yang di tentukan oleh pihak kami .'' ucap si penagih hutang .

Mama Meri merasa tersambar petir di pagi hari .

Hutang apa ?!

Untuk apa ?!

Kenapa aku tidak mengetahuinya .

Kenapa mas Dito tega tidak memberitahu soal penting seperti ini .

Panggilan demi panggilan tidak terdengar oleh mama Meri dari ujung telepon yang hanya di genggaman nya kuat-kuat .

Vio langsung menghampiri mamanya, dan mengambil alih telepon tersebut .

''Hallo Om'' ucap Vio polos .

''Mama Vio akan menghubungi om kembali nanti ya, boleh Vio minta nomor telepon om yang bisa di hubungi ?!''

''Hallo juga gadis kecil. '' Vio langsung memecikan matanya dengan sebalnya mendengar si pemilik suara om om itu berbicara lembut padanya .

''No om 0888xxxxxx jangan lupa hubungi om yaa gadis manis .''

''Vio tutup teleponnya ya om, daaahhh assalamualaikum. '' ucap Vio cepat karena tidak mau meladeni om om suara genit itu .

''Mama, Vio berangkat dulu yaa .''

mama Meri langsung sadar dari lamunannya .

''ooh iyaa sayangnya mama, hati-hati di jalan yaa .''

Vio pun mencium tangan mama Meri dengan lembutnya langsung bergerak cepat keluar setelah memberikan salam .

.

.

.

.

Di sepanjang jalan arah ke sekolah Vio selalu bersenandung dengan riangnya, seperti tidak ada beban dalam hidupnya.

Kehidupan memaksanya menjadi berpikir jauh dari usianya .

Vio telah sampai di depan gerbang sekolah dasar Nusantara .

Dengan menempuh jarak sekitar 30 menit dari rumahnya .

Vio sengaja berjalan kaki, padahal mama Meri sudah memberikan ongkos untuk Vio naik kendaraan umum .

Tapi Vio menyimpan uang sakunya untuk hal yang lebih penting .

Trrrrrrrrrrriiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnngggggggg .....

begitu nyaring sekali suara bel sekolah Vio .

Vio pun langsung bergegas masuk .

''aku tidak boleh telat masuk kelas, laaaaariii .'' ucap Vio sambil berteriak .

''Huufh '', lelahnya .

Vio langsung menenggak habis botol minumnya .

Perjalanan ke sekolah membuatnya menghabiskan energi banyak, di tambah dengan berlari ke kelas .

Vio yang biasanya di antar oleh papa Dito, sekarang harus membiasakan diri untuk mandiri .

Terlebih lagi mama Meri harus berpikir bagaimana cara membayar utang tanpa menjual rumah yang penuh kenangan berasa suami dan semua buah hatinya .

Ditempat berbeda .

Mama Meri mencoba menghubungi anak-anak nya untuk mencari solusi terbaik .

Mama Meri tau mereka semua terpukul atas kepergian sang suami tercintanya .

Tak kunjung ada jawaban dari telepon akhirnya mama Meri mematikannya .

Sambil menghela nafas kasar ..

''Aku harus bagaimana, Tuhan ..'' ucap pilu mama Meri dengan sorot mata yang berkaca-kaca .

🌼

🌼

🌼

🌼

Haaaaiiiiiii para readers salam kenal, selamat menikmati tulisan ku yaa .

Maaf jika banyak kekurangan karena ini karya pertamaku, mohon dukungannya semua .

🧡🧡🧡 salam persahabatan dari aku 🤗 ..

Terpopuler

Comments

Zenun

Zenun

salam semangat

2022-11-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!