Bab 3. Yakin akan pertolongan Allah

Setelah kepergian Bella dan Lusy, Zia hanya terduduk lemas dipinggir jalan yg sepi itu sambil memegangi kedua lututnya dan menumpukan wajah diatas lututnya sambil menangis.

Keberanian dan ketegaran Zia pun runtuh seketika melihat sekelilingnya yang hanya terlihat pepohonan besar, semak belukar dikanan kiri jalan, gemerisik dedaunan yang tertiup angin dan suara kicau burung dan binatang-binatang kecil lainnya.

Sambil terus menangis dia membayangkan bagaimana seandainya jika tidak ada satu orangpun yang lewat disana. Bagaimana dia akan bertahan hidup jika tidak ada air dan makanan sampai menunggu adanya orang yg melintas disana sesuai dengan perkataan Bella dan Lusy.

Bagaimana saat malam tiba yang ada pasti hanya kegelapan dan udara dingin, belum lagi jika ada binatang buas dan muncul orang yg bermaksud jahat misal memperkosa dirinya.

Bayangan kekhawatiran keluarganya, khususnya ibunya terus bermunculan menambah keresahan hatinya.

Satu persatu bayangan tersebut terus berputar putar dikepalanya. Tapi akhirnya ia kembali pasrah, ia tanamkan kembali keyakinan dalam hatinya bahwa Allah tidak tidur. Allah pasti akan membantu dirinya agar bisa kembali pulang ke rumah.

Dengan yakin Zia berdiri memantapkan hati dan mengusap sisa air matanya sambil melangkahkan kakinya mencoba untuk kembali. Bayangan ibu, ayah dan adiknya yang sedang tersenyum menunggu dirinya mengembalikan keberanian dan semangat dalam dirinya.

"Bismillah", ucap Zia.

"Aku harus berani, aku harus kuat, aku harus semangat, aku harus bisa kembali kerumah bagaimanapun caranya demi ibu, demi ayah dan adikku", Zia terus mengucapkan itu sambil melangkah pergi.

Setengah jam kemudian, ia dikejutkan oleh suara mobil yang datang, mobil itu menuju kearah Zia. Zia segera melambaikan tangannya untuk meminta pertolongan agar bisa kembali kerumahnya.

Setelah mobil mendekat," Itukan mobil Bella, mengapa mereka kembali ya", tanya Zia dalam hati.

Apakah mereka akan menolong Zia atau akan menyakiti Zia lagi?, Zia pun tidak perduli. Dia terus melangkah tanpa memperdulikan keberadaan Bella dan Lusy yang sudah memberhentikan mobil didekatnya.

"Ayo cepat naik!", seru mereka.

"Ayo cepat!, atau kamu mau tetap disini, biar dimakan binatang buas. Makanya sudah tau gembel jangan bermimpi untuk bisa sejajar dengan level kami, gembel ya tetap saja gembel dan jangan coba-coba melawan kami lagi", bentak Lusy lagi.

"Ayo cepat !, dasar cengeng, kamu tadi pasti menangis kan, tuh lihat mata kamu sudah seperti mata ikan asin", Bella pun ikut menimpali.

Tanpa memperdulikan omongan Bella lagi Zia segera naik, daripada dia harus bermalam ditempat itu. Di dalam hati dia berkata," Terima kasih ya Allah, inilah bukti pertolongan-Mu. Engkau telah membukakan pintu hati kedua sahabatku ini, walau mereka sempat jahat kepadaku tapi Engkau masih menunjukkan sisi kebaikan di hati nurani mereka. Aku yakin dengan pertolongan-Mu ya Allah."

"Ini kartu handphone kamu!", Lusy mengembalikan kartu hp Zia yg tadi sempat mereka ambil secara paksa.

"Kali ini kami berbaik hati memberi kamu kesempatan, lain kali kami akan benar-benar membuang kamu ketempat tadi biar nggak ada seorangpun yang akan menolongmu", lanjut Lusy.

Mobil melaju kencang meninggalkan tempat itu dan sampailah mereka di terminal angkutan umum yg menuju rumah kontrakan Zia.

"Turun! teriak Lusy, kamu bisa pulang sendiri kan? jangan-jangan Bell dia juga nggak punya uang untuk sekedar ongkos."

" Hemmm", Bella hanya berdehem mendengar cemo'ohan Lusy.

Sambil tersenyum mengejek, Lusy pun mengeluarkan satu lembar uang pecahan senilai Rp.100.000,-dan memasukkan secara paksa ke dalam tas Zia.

"Nih buat ongkos kamu dan buat ngebenerin tali tas kamu tuh", lanjutnya.

Zia pun segera turun, pintu mobil pun ditutup dengan kuat oleh Lusy kemudian Bella melajukan mobilnya dengan kencang meninggalkan Zia di terminal itu sendirian.

Zia berjalan dengan cepat mendekati angkutan umum yg akan menuju ke daerah rumahnya. Dia berharap bisa secepatnya sampai dirumah, pasti ibunya sangat khawatir karena hari sudah mulai sore sementara Zia belum kembali juga ke rumah.

Biasanya sepulang sekolah Zia akan pulang ke rumahnya terlebih dahulu untuk mengganti seragamnya, makan dan menunaikan sholat baru berangkat ke loundry tempat ia bekerja. Siang tadi Zia terpaksa tidak masuk kerja akibat ulah Bella dan Lusy.

Akhirnya sampai juga Zia ke rumahnya, Zia langsung membuka pintu dengan mengucap salam, lalu berjalan ke arah kamar Ibunya. Dia ingin melihat ibunya terlebih dahulu sebelum membersihkan diri untuk menunaikan kewajiban sholat yang waktunya sudah tertunda.

Dilihat ibunya masih tertidur membuat rasa cemasnya hilang, kemudian ia menutup kembali pintu kamar ibunya dan menuju kamarnya untuk membersihkan diri dan menjalankan ibadah.

Memang tadi ibunya sempat khawatir kenapa Zia belum pulang tetapi kemudian ibunya berpikir mungkin Zia langsung ke loundry untuk bekerja.

Karena kondisi ibu Zia yg tidak sehat membuat tubuhnya semakin lemah dan akhirnya ia ketiduran.

Di kediaman Rania terlihat lengang, hanya ada beberapa pelayan berlalu lalang disana melakukan tugasnya masing-masing.

Sementara Rania berdiri di balkon rumahnya menyaksikan datangnya senja dengan rasa sepi dihatinya. Ia melamun mengenang saat mamanya masih ada, ia merindukan belaian dan kasih sayang sang mama. Ayahnya terlalu sibuk mengurusi bisnisnya yang cabangnya hampir ada di setiap daerah.

Walau setiap hari ayahnya menelphone untuk menanyakan kabar, sudah makan atau belum dan bagaimana dengan sekolah Rania yg baru serta masih banyak lagi tetap tidak sama rasanya bila papanya ada didekatnya.

"Haahhh", dengan menghela napas panjang Rania berlalu dari tempat itu menuju kamarnya untuk beristirahat sambil menunggu datangnya maghrib.

Rumah besar, kenderaan banyak tinggal pilih mau pakai yg mana, mau makan enak juga tinggal makan sudah ada yang melayani, mau fasilitas apa aja ada dirumahnya, semua yang dimintanya selalu diberikan papanya tapi kesepian dan kehampaan dihati Rania tidak bisa terobati hanya dengan materi.

Berbeda pula yang dihadapi oleh Zia, kasih sayang dari Ayah dan ibu serta adiknya cukup banyak ia dapatkan tapi dari segi materi keluarganya sangat kekurangan hingga Zia harus ikutan bekerja untuk membantu keuangan keluarganya.

Selepas sholat maghrib, anak-anak tetangganya sudah mulai berkumpul dirumahnya untuk mendapatkan pengajaran dari Zia mulai dari yang belum pandai membaca, tingkat SD, SLTP bahkan ada beberapa orang muridnya yang setingkat dan seusia dengannya.

Dengan sangat sabar Zia mengajar satu persatu muridnya dalam waktu bergantian yang telah dijadwalkan sesuai dengan tingkatan pendidikan masing-masing muridnya.

Kegiatan ini selesai pada jam sepuluh malam. Murid murid les Zia sudah kembali pulang kerumah masing-masing. Selesai menjalankan tugasnya barulah Zia mengerjakan tugas-tugas pribadinya yang diberikan oleh guru sekolahnya.

Setelah semua tugas selesai ia baru bergegas ke kamarnya untuk beristirahat dan segera tertidur. Walau sesibuk dan selelah apapun Zia tidak pernah meninggalkan sholat.

Sesuai dengan Firman Allah dalam QS. An-Nisa ayat 103 yang artinya :

..." Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang orang yang beriman"....

Disitu dinyatakan dengan jelas bahwa sholat 5 waktu wajib dikerjakan.

Di setiap sepertiga malam Zia juga selalu bangun untuk melaksanakan sholat Tahajud.

Firman Allah dalam QS Al-Isra' 79 menyebutkan bahwa :

..."Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah karena sebagai ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan mu mengangkat kamu ketempat yang terpuji"....

Sepertiga malam adalah waktu terbaik bagi seorang hamba untuk berbicara kepada Rob nya, mengadu, menangis dan meminta. Dimana sebagian besar manusia lain sedang tertidur dengan lelapnya disitulah kesempatan semakin besar akan dikabulkannya permohonan seorang hamba. Yakinlah janji Allah itu pasti.

Keyakinan ini yang membuat Zia menjadi pribadi yang kuat dan santun. Zia hanya meminta disetiap sholatnya Allah memberikan dia dan keluarganya kekuatan untuk menghadapi semua cobaan yang datang.

Terpopuler

Comments

Ika Purbaningsih

Ika Purbaningsih

semangat buat Zia n author

2023-03-02

0

Mata Air

Mata Air

Alhamdulillah.... ternyata Zia anak Sholihah.

2022-05-26

0

Ruang Rindu

Ruang Rindu

semangat Zia. Fii pun masih pemula

2021-10-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Teman baru
2 Bab 2. Kembali mendapat ancaman
3 Bab 3. Yakin akan pertolongan Allah
4 Bab 4.Kebaikan yang tersembunyi
5 Ban 5. Rasa yang Aneh
6 Bab 6. Lempar batu sembunyi tangan
7 Bab 7. Diantar pulang
8 Bab 8. Bermanfaat bagi orang lain
9 Bab 9. Bersandiwara demi kebaikan
10 Bab 10. Mendapat kesempatan
11 Bab 11. Pernyataan Cinta
12 Bab 12. Perjalanan pulang yang romantis
13 Bab 13. Cinta membawa pengaruh yang positif
14 Bab 14. Bak Cinderella
15 Bab 15. Misi telah berhasil
16 Bab 16. Rencana masa depan
17 Bab 17. Menjalankan kewajiban
18 Bab 18. Sahabat sejati
19 Bab 19. Cinta lebih berharga dari harta
20 Bab 20. Mendapatkan jalan keluar
21 Bab 21. Seperti Tom and Jerry
22 Bab 22. Hadiah untuk sebuah senyuman
23 Bab 23. Rencana yang gagal
24 Bab 24. Ibu sambung idaman
25 Bab 25. Hari kelulusan
26 Bab 26. Naas dalam merayakan kelulusan
27 Bab 27. Mencari pendonor darah
28 Bab 28. Papa terbaik
29 Bab 29. Cobaan yang beruntun
30 Bab 30. Hati yang telah terpaut
31 Bab 31. Janji sebelum berangkat
32 Bab 32. Kebersamaan terakhir di rumah sakit
33 Bab 33. Ciuman jarak jauh pengobat rindu
34 Bab 34. Cinta karena Allah
35 Bab 35. Pasangan idaman
36 Episode 36. Mengungkap kecurangan dalam perusahaan
37 Episode 37. Restu keluarga Angga
38 Episode 38. Setuju menikah
39 Episode 39. Klien menyebalkan
40 Episode 40. Berhasil Mempengaruhi
41 Episode 41. Mengundang Tetangga
42 Episode 42. Jalan-jalan sebelum pernikahan
43 Episode 43. Pernikahan Sederhana
44 Episode 44. Balasan untuk setiap kebaikan
45 Episode 45. Gangguan di saat malam pertama
46 Episode 46. Hidup mandiri
47 Episode 47. Usaha baru
48 Episode 48. Menanti Kehamilan
49 Episode 49. Pesan Terakhir
50 Episode 50. Mendapat kabar buruk
51 Episode 51. Mencari keberadaan Angga
52 Episode 52. Identitas Baru
53 Episode 53. Melahirkan
54 Episode 54. Saling memaafkan
55 Episode 55. Kontak Batin
56 Episode 56. Permintaan Gara
57 Episode 57. Sepakat untuk menjodohkan
58 Episode 58. Menjadi Mak Comblang
59 Episode 59. Mempertimbangkan lamaran
60 Episode 60. Silaturahmi
61 Episode 61. Menerima lamaran
62 Episode 62. Berhasil mengambil hati Gara
63 Episode 63. Belanja keperluan pernikahan
64 Episode 64. Memajukan acara akad nikah
65 Episode 65. Kembali ke tanah kelahiran
66 Episode 66. Menghadiri undangan makan malam
67 Episode 67. Menemukan putra yang hilang
68 Episode 68. Bertemu Sang Istri
69 Episode 69. Takdir menunjukkan jodoh mereka
70 Episode 70. Hadiah untuk persahabatan sejati
71 Episode 71. Bersikap mesra
72 Episode 72. Surprise buat Mama
73 Episode 73. Kebahagiaan perlahan kembali
74 Episode 74. Ingatan Angga telah pulih
75 Episode 75. Berakhir Bahagia ( END)
76 MENYAPA PEMBACA (BAB PENGUMUMAN)
77 PENGUMUMAN KARYA BARU "BERI AKU CINTA" (Lomba YAAW 7)
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1. Teman baru
2
Bab 2. Kembali mendapat ancaman
3
Bab 3. Yakin akan pertolongan Allah
4
Bab 4.Kebaikan yang tersembunyi
5
Ban 5. Rasa yang Aneh
6
Bab 6. Lempar batu sembunyi tangan
7
Bab 7. Diantar pulang
8
Bab 8. Bermanfaat bagi orang lain
9
Bab 9. Bersandiwara demi kebaikan
10
Bab 10. Mendapat kesempatan
11
Bab 11. Pernyataan Cinta
12
Bab 12. Perjalanan pulang yang romantis
13
Bab 13. Cinta membawa pengaruh yang positif
14
Bab 14. Bak Cinderella
15
Bab 15. Misi telah berhasil
16
Bab 16. Rencana masa depan
17
Bab 17. Menjalankan kewajiban
18
Bab 18. Sahabat sejati
19
Bab 19. Cinta lebih berharga dari harta
20
Bab 20. Mendapatkan jalan keluar
21
Bab 21. Seperti Tom and Jerry
22
Bab 22. Hadiah untuk sebuah senyuman
23
Bab 23. Rencana yang gagal
24
Bab 24. Ibu sambung idaman
25
Bab 25. Hari kelulusan
26
Bab 26. Naas dalam merayakan kelulusan
27
Bab 27. Mencari pendonor darah
28
Bab 28. Papa terbaik
29
Bab 29. Cobaan yang beruntun
30
Bab 30. Hati yang telah terpaut
31
Bab 31. Janji sebelum berangkat
32
Bab 32. Kebersamaan terakhir di rumah sakit
33
Bab 33. Ciuman jarak jauh pengobat rindu
34
Bab 34. Cinta karena Allah
35
Bab 35. Pasangan idaman
36
Episode 36. Mengungkap kecurangan dalam perusahaan
37
Episode 37. Restu keluarga Angga
38
Episode 38. Setuju menikah
39
Episode 39. Klien menyebalkan
40
Episode 40. Berhasil Mempengaruhi
41
Episode 41. Mengundang Tetangga
42
Episode 42. Jalan-jalan sebelum pernikahan
43
Episode 43. Pernikahan Sederhana
44
Episode 44. Balasan untuk setiap kebaikan
45
Episode 45. Gangguan di saat malam pertama
46
Episode 46. Hidup mandiri
47
Episode 47. Usaha baru
48
Episode 48. Menanti Kehamilan
49
Episode 49. Pesan Terakhir
50
Episode 50. Mendapat kabar buruk
51
Episode 51. Mencari keberadaan Angga
52
Episode 52. Identitas Baru
53
Episode 53. Melahirkan
54
Episode 54. Saling memaafkan
55
Episode 55. Kontak Batin
56
Episode 56. Permintaan Gara
57
Episode 57. Sepakat untuk menjodohkan
58
Episode 58. Menjadi Mak Comblang
59
Episode 59. Mempertimbangkan lamaran
60
Episode 60. Silaturahmi
61
Episode 61. Menerima lamaran
62
Episode 62. Berhasil mengambil hati Gara
63
Episode 63. Belanja keperluan pernikahan
64
Episode 64. Memajukan acara akad nikah
65
Episode 65. Kembali ke tanah kelahiran
66
Episode 66. Menghadiri undangan makan malam
67
Episode 67. Menemukan putra yang hilang
68
Episode 68. Bertemu Sang Istri
69
Episode 69. Takdir menunjukkan jodoh mereka
70
Episode 70. Hadiah untuk persahabatan sejati
71
Episode 71. Bersikap mesra
72
Episode 72. Surprise buat Mama
73
Episode 73. Kebahagiaan perlahan kembali
74
Episode 74. Ingatan Angga telah pulih
75
Episode 75. Berakhir Bahagia ( END)
76
MENYAPA PEMBACA (BAB PENGUMUMAN)
77
PENGUMUMAN KARYA BARU "BERI AKU CINTA" (Lomba YAAW 7)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!