"haa? menunggu waktu yang tepat? Wiliaam kamu tidak pernah mengabari ku selama tiga bulan lepas, aku khwatir pada keadaan mu, hingga aku memberanikan diri datang kerumah mu, menurutmu apa ini waktu yg tepat untuk mu!" jawab zeline dengan isakan tangis.
"Zeline, aku sangat mencintaimu, kita masih bisa menjadi sepesang kekasih seperti dlu," ucap Wiliam, iya masih mencintai Zeline, iya tak ingin kehilangan Zeline.
"Kekasih?? untuk apa aku menjadi seorang kekasihmu? jika kau sudah memeliki istri, aku tidak ingin menyakiti hati sesama kaum ku," Jawab zeline sambil menatap tajam Wiliam.
"Kumohon Zeline jangan tinggal kan aku, aku sangat mencintaimu, aku terpaksa melakukan semua ini. Ini semua demi hutang budi dan perjanjian yang dibuat kakek ku, aku juga baru tau akan hal ini, aku sama terkejutnya dengan mu, hanya saja aku belum berani mengatakan yang sebenarnya padamu," ucap Wiliam sambil Memeluk Zeline.
Dulu saat Wiliam masih kecil, kakeknya pernah kecelakaan mobil, dan mobilnya terjatuh pada tebing jurang, semua orang telah menganggapnya meninggal dalam kecelakaan itu, karena jasadnya tak kunjung ditemukan, namun disebaliknya, ternyata kakek Stefano masih hidup, iya telah di selamatkan oleh keluarga rafaela dan merawatnya hingga sembuh. Dan setelah kembali menuju kediamannya, kakek Stefano telah berjanji akan menikahkan cucu kesayangannya Wiliam dengan cucu dari keluarga Rafaela, sebagai tanda rasa terimakasih, jadi mau tidak mau, Wiliam harus memenuhi janji yang sudah dibuat oleh kakeknya.
Zeline menarik mafas panjang, iya melepaskan pelukan Wiliam secara perlahan.
"Sudahlah, aku tidak mau mendengar semuanya! yang terpenting, aku sudah tau alasan mu hilang selama beberapa bulan lepas, Wiliam stefano, aku Zeline Davira, sudah mengikhlaskanmu dan melepaskanmu, selamat atas pernikahan kalian," ucap Zeline sambil menyeka air mata nya, percaya atau tidak inilah kenyataan yang harus iya jalani, iya harus merelakan seseorang yang iya cintai.
"Zeline, jangan kejam terhadapku, kau tau sendiri kalau aku sangat mencintai mu, kau pun mengerti kenapa aku berbuat semua ini," jawab Wiliam, iya tidak rela kalau Zeline pergi dari hidupnya.
"Wiliaam, bukan aku yang kejam kepadamu, tapi dirimu sendirilah yang kejam! dengan adanya pernikahan ini kau telahpun menghianati cinta kita. Jika berbicara soal cinta dan perasaan, adalah suatu kebohongan terbesar yang kulakukan, jika aku berkata tidak mencintai mu lagi, aku tau kita saling mencintai, tapi apa gunanya itu semua, jika aku tidak bisa menjadi istri sah mu! dan jika kita terus melanjutkan hubungan ini, selamanya orang akan berfikir aku adalah perempuan simpanan mu, apa kau tega, suatu saat nanti ada orang yang mencemoh ku? lagipula aku yakin Rafaela akan mencintaimu lebih dari yang kulakukan." Ucap Zeline, iya mencoba tetap tabah di hadapan Wiliam, iya tau Wiliam tak akan membohongi dirinya. Wiliam memang mencintainya, tapi apalah artinya itu semua, karna bagi zeline pernikahan adalah sesuatu yang sangat sakral.
"Zeline aku memohon padamu jangan tinggalkan aku, ini semua salah ku telah menjadi bagian dari keluarga Stefano," ucap wiliam sambil memegang erat tangan Zeline, sambil menatap dalam pada zeline.
"jangan menyalahkam dirimu Wiliam, ini sudah takdir kita, maafkan kata-kata kasar ku tadi," jawab Zeline, iya merasa tidak ada gunanya melontarkan semua amarah kepada wiliam, dia juga sama sepertinya, sama-sama terkena luka dalam permainan cinta. Tiada sesiapa yang salah dalam kisah cinta mereka, Tapi mengapa takdir mempertemukan mereka? dan memisahkan dengan cara sekejam ini?
Kemudian Wiliam memeluk erat dirinya. Iya pun membalas pelukan dari wiliam, mereka berdua sama-sama hanyut dalam pelukan, Zeline menganggap ini adalah pelukan terakhirnya bersama Wiliam sebagai sepasang kekasih. Dari kejauhan, Zeline melihat sosok Rafaela yang sedang berlari kecik kearahnya, dengan menyincing gawn pengantin yang masih melekat pada tubuhnya, lalu zeline melepaskan pelukan Wiliam ketika Rafaela sudah sampai dihadapan mereka.
"maafkan aku Zeline! sebenarnya aku sudah lama melupakan Wiliam, karna aku tau, tidak ada tempat lagi untuk ku di hati Wiliam, kecuali dirimu! aku juga baru tau beberapa minggu tentang perjanjian pernikahan ini." ucap Rafaela dengan wajah rasa bersalahnya.
"sudahlah, jangan salahkan dirimu, kau harus berbahagia di hari pernikahanmu sendiri," ucap zeline sambil tersenyum pada Rafaela, walau hatinya serasa hancur berkeping - keping, iya harus tabah didepan semua orang, iya tak ingin terlihat lemah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Rosita Hendriyani
kok gampang banget Zelinenya ...
2022-08-26
0
Apri Restuti
😭😭😭
2020-03-06
2
Mommy Raqila
nyeseeekķ
2020-02-09
0