Kebenaran yang menyakitkan

Sudah 3 bulan berlalu, tanpa kabar dari Seorang Wiliam, bahkan waktu Zeline wisuda batang hidung Wiliam pun tidak muncul, apatah lagi Sebuah pesan darinya, "Tidak biasanya Wiliam seperti ini," Ucap Zeline dalam hati.

Saat berjalan di dalam shoping mall, Zeline merasa ada bunyi getaran dalam handbagnya, "Drttt drrrt ... " Bunyi getar handphone Zeline. Dengan sigap Iya mengambil handphone dalam handbagnya, dengan rianya Iya mengira kalau yang menelfon itu adalah Wiliam. "Aaah, Mama ternyata," Ucap Zeline merasa agak sedikit kecewa setelah melihat nama kontak yang menelfonnya adalah Mamanya.

"Halo Ma? Adapa?" Ucap Zeline dalam telfon.

"Hai sayang, apa kabar? besok kakakmu akan pulang setelah menyelesaikan studynya, pulanglah kerumah, Mama rindu kalian," Ujar Mama Freya dalam telfon, dengan suara kegirangan, karna anak sulung lelakinya akan segera pulang.

"Baiklah Ma, Aku juga ingin bertemu dengan Kqkak." Jawab Zeline, kemudian mematikan telfon dan memasukannya kembali ke dalam handbag.

Kakak lelakinya bernama DAMIAN DEVIRA, umurnya 26 tahun, dan sekarang Iya telah berhasil menyelesaikan study S3nya diluar negri, seharusnya Kakaknya akan pulang lima bulan lagi, tapi Mamanya selalu mendesaknya, dengan alasan dia sudah lelah mengurus perusahaan seroang diri, dan Ayahnya juga tidak bisa mengurus perusahaan, karena itu bukan bidangnya. Alhasil Damian pun menuruti kata Ibunya untuk pulang dan akan segera mengambil alih perusahaan.

...............

Ke esokan harinya, Zeline sudah sampai dirumah orangtuanya tepat pukul 12:05 tengah hari. Iya dijemput oleh supir pribadi ayahnya. Kemudian Zeline masuk kedalam rumah, dan melihat Kakaknya sedang duduk santai diatas sofa, Zeline memerhatikan Demian dari atas sampai bawah, Demian makin tampan dan tentu saja makin tinggi dan terlihat sangat dewasa.

"Hai Kak! Sudah lama tidak bertemu, kamu makin tampan saja, pasti sudah banyak permpuan yang patah hati olehmu," Ucap Zeline sambil memeluk Damian. Mereka sudah empat tahun tidak bertemu sejak Demian mulai melanjutkan studynya diluar negri.

"Haha.. Aku sememangnya dari awal sudah tampan, Kau saja yang baru menyadarinya wahai Adik kecilku yang manis," Jawab Damian sambil mengacak rambut Zeline.

"Mmm baiklah, Kau memang tampan," Ucap Zeline sambil melepaskan tangan Demian yang sedang mengacak-acak rambutnya. " Sibodoh yang tampan," Lanjut Zeline sambil menjulurkan lidahnya pada Demian kemudian berlari. Tidak terima disangka bodoh oleh Adiknya sendiri, kemudian Demian mengejar Zeline. Dan terjadilah kejar-kejaran antara mereka berdua, seperti Tom and Jarry.

"Demian, Zeline, mari makan, kalian ini seperti anak kecil saja, tak berubah sama sekali meskipun sudah sama-sama dewasa!" ucap Mama Freya, seraya menggeleng kepala.

Kemudian saling kejar mengejar mereka terhenti, saat Mama freya memanggil mereka untuk makan, Zeline berjalan kemeja makan sambil memeluk lengan Demian, nafas mereka berdua tersengal-sengal, mereka berdua tertawa bersama sambil mengingat memori kecil mereka.

Sungguh kakak beradik yang sangat harmonis, sangat jarang melihat kedekatan dan kemesraan seorang adik beradik saat ini, apalagi kalau sudah beranjak dewasa

"Bagaimana hubunganmu dengan Wiliam?" Tanya Ayah Zeline, disela-sela makan siang mereka.

"Baik-baik saja Ayah, cuman ... " Kata Zeline terhenti

"Kenapa?" Tanya sang Ayah sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Tidak apa - apa Ayah," Lanjut Zeline. sambil menggelengkan kepala.

Kemudian mereka berempat melanjutkan makan siang mereka, setelah itu mereka berbual dan bercanda tawa bersama di ruang family room, mereka sangat jarang berkumpul bersama, dan saat memiliki waktu luang untuk bersama, keluarga kecil itu selalu menghabiskan waktu dengan karauke, bbq dan kegiatan lainnya.

.........

Kesokan harinya.

Zeline terbangun pagi sekali, karna tidak ingin melewati olah raga pagi, kawasan rumah orangtuanya tergolong elite, dan memiliki suasana yang sangat nyaman jauh dari kesesatan lalu lintas dan polusi. Ayahnya sengaja memilih kawasan seperti ini, agar lebih nyaman dan bisa menikmati udara segar di pagi hari setelah lelahnya bekerja.

"Hmm Wiliam apakabar ya?" Gumam Zeline, Iya baru saja kembali dari olahraga paginya. Waktu itu pernah dua hari yang lalu iya coba menelfon Wiliam berkali- kali tapi hasilnya nihil, tak terangat sekalipun.

Tepat jam 10:00 pagi, Iya pulang menuju apartemennya setelah berpamitan dengan kedua orang tua dan Kakaknya, iya memilih kembali keapartemnt hari ini, karna besok semua orang rumah akan sibuk dengan pekerjaan masing-masing, Zeline pasti akan merasa bosan.

Kemudian, sesampainya di loby apartement, Zeline mungurungi niatnya untuk masuk, dia memilih keluar dan menunggu taksi, Iya pergi menuju rumah Wiliam.

semasa dalam perjalanan, hatinya merasa tak tenang seperti ada hal buruk yang akan terjadi yang akan terjadi.

Sesat kemudiam setelah setibanya di depan gerbang rumah Wiliam, dia melihat ada banyak mobil. "Ada apakah ini?" Gumam Zeline keheranan, Iya merasa penasaran lalu memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah Wiliam, dengan sapaan mesra dari para Security, Zeline memang di kenal oleh sebagian pekerja di rumah Wiliam, karna dari kecil Mereka selalu bersama hinggalah menjadi sepasang kekasih seperti sekarang. Setibanya di dalam, Zeline bertanya pada beberapa Maid yang lewat didepannya, Iya menanyakan tentang keberadaan Wiliam, namun tak seorangpun yang menjawab, mereka hanya menggelengkan kepala. Tak ingin berlama-lama disitu, kemudian Zeline melangkah masuk ke dalam Rumah, atau lebih tepatnya Istana Wiliam.

Lalu dilihatnya Wiliam yang sedang tersenyum menyambut para tamu, tanpa menyadari dirinya yang sedang memerhati dari kejauhan.

Lalu seorang pagar ayu menyambut Zeline sambil berakata "Selamat datang di acara Pernikahan Tuan Wiliam dan nyonya Rafela."

Sontak Zeline terkejut, dan seluruh tubuhnya bergetar mendengar Perkataan pelayan tersebut, "Kenapa jadi begini?" Tanya Zeline pada diri sendiri, fikirannya masih masih mencerna apa yang di katakan Pelayan tadi.

"Wiliiiiiiiii .... " Ucap Zeline membeliak, sambil menutup mulutnya ketika sadar kalau ini adalah acara pernikahan Wiliam. Kemudian secara tak sengaja, Zeline mundur dari tempatnya kemudian menabrak sebuah pelayan yang sedang membawa nampan berisi gelas kosong,

"Prangg. . " Sontak seluruh tamu melihat ke arah suara itu, begitu juga Wiliam. Kemudian Wiliam berlari kecil menuju arah suara tadi, saat melihat kelibat Zeline ada disitu.

"Bagaimana caraku menjelaskan semuanya sekarang?" Gumam Wiliam dalam hati, dia menghiraukan semua mata yang melihatnya,

kemudian Wiliam membangunkan Zeline, yang sudah terjatuh di lantai dan melihat tangannya yang berdarah akibat terkena pecahan gelas.

"Lepas kan Aku ... " Cegah Zeline, ketika Wiliam mencoba mempapahnya, dan memilih untuk berdiri sendri

"Zeline, tolong dengarkan dulu penjelasanku," Cegah Wiliam sembari memegang tangan Zeline yang hendak pergi.

"Tenangkan diri mu dlu Ok?" Pujuk Wiliam.

Seluruh mata melihat kepada Zeline, dia merasa risih, dan Ingin cepat-cepat pergi dari situ, lalu Wiliam membawanya ke taman belakang rumahnya, dan pesta pun telah di bubarkan, namun Wiliam sudah Resmi menjadi suami dari Rafaela.

Sesampainya ditaman belakang rumah Wiliam, Zeline kemudian melepaskan gandengan tangan dari Wiliam. "Hikss .. hiksss kenapa Wilii? Kenapa kamu setega ini denganku? Apa selama ini aku kurang perhatian? Apa rasa cintaku belum cukup untuk kamu?" Ucap Zeline terisak-isak, Iya tak dapat menahan airmatanya lagi.

Wiliam hanya terdiam dengan muka Rasa bersalah mendengar luahan kekasihnya, lebih tepatnya Mantan kekasih.

"Kita berpacaran sudah enam tahun lamanya, bahkan tahun ini kau berjanji untuk menikahiku, tapi mengapa yang Kau nikahi adalah Rafaela?" Ucap Zeline, dia masih ingat Rafaela yang dulunya sangat mencintai Wiliam, dan membuat hubungan Mereka hampir putus. namun Rafela bukanlah sosok perempuan jahat, malah Dia sangat baik dan cantik bak Seorang dewi, dan itu juga yang menambah kesakitan Zeline, karna tau seorang yg kini telah menjadi mantan kekasihnya ini memilih Rafaela, harga dirinya merasa sangat tersakiti

"Wiliam Stefanooo jawab Aku, kenapa kamu tiba- tiba menikah dengan Rafaela? Apakah hubungan kita selama enam tahun ini, hanya sebuah lelucon bagimu?" Tanya Zeline dengan emosi.

"Maafkan Aku Zeline .. Maaf kan Aku .. Aku tidak pernah berniat untuk menghianatimu, Aku tulus mencintaimu, sangaat mencintaimu, sungguh maafkan Aku Zeline, Aku hanya ingin mencari waktu yang tepat untuk memberitahu mu," Ucap Wiliam sambil mengacak rambutnya, Iya merasa frustasi, hal yang selama ini iya takutkan pada akhirnya terjadi juga.

Terpopuler

Comments

Ami Kerto Surat

Ami Kerto Surat

ya allah kyk apa itu rasanya....aq 4 thn aj nyesek wlw gk d tinggal nikah.....

2021-07-30

0

moemoe

moemoe

gk dapat ya aku feelnyaa.. krn kberangkatanny tdi kurang kyk ny deskripsiny... tpi coba lanjut dlu deh

2020-03-31

0

onni

onni

edan william

2020-03-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!