"Mas pergi dulu, jaga dirimu baik-baik. Mas bakal sering menghubungi." ucap Zaki.
"Iya, Mas." jawab Amel.
"Jaga dirimu baik-baik." ucap pak Samsul dan Bu Ratna.
"Ayah dan Ibu tenang saja, aku bakal Jaga diri baik-baik. tolong jaga istriku, aku titip pada kalian selama aku pergi." pinta Zaki kepada kedua orangtuanya.
Amel terlihat menahan air matanya, dia tidak ingin melihat sang suami begitu sedih karena dirinya menangisi sang suami yang akan pergi bertugas.
"Sayang, nanti kalau ada sesuatu kamu hubungi Mas ya. Mas akan selalu menjawab panggilanmu." ucap Zaki.
"Iya Mas, aku akan selalu memberikan kabar untuk Mas." jawab Amel. terasa sakit, terasa sesak dada Amel saat melihat sang suami akan pergi bertugas ke tempat yang jauh. pengantin baru itu benar-benar harus merelakan kebahagiaannya demi sebuah tugas.
"Mas pergi dulu ya, assalamualaikum." ucap Zaki yang kemudian mengulurkan tangannya. Amel menyambut tangan sang suami dan menciumnya. terlihat Zaki begitu enggan melepas sang istri, dia memeluk istrinya dengan begitu erat. hatinya terasa hampa, Entah mengapa dia tidak ingin pergi dari sisi istrinya.
"Ayah, Ibu. Zaki pergi dulu, titip istriku ya Bu." ucap Zaki. sepasang suami istri yang sudah berumur itu memeluk Putra terkecilnya. memberikannya peringatan dan selalu menasehatinya, terasa pilu.., mereka harus melepaskan seorang anak yang selalu bersama mereka.
Entah mengapa hati Amel terasa tidak merelakan sang Suami pergi, dia benar-benar takut kehilangan. Entah mengapa juga Amel merasa dia tidak akan melihat suaminya kembali, ketika sang suami sudah pergi meninggalkan tempatnya air mata Amel sudah tidak bisa terbendung lagi. wanita itu menangis berbalik dan memeluk Ibu mertuanya. begitu sakit, begitu merana hidupnya, baru menikah dua minggu sekarang sudah ditinggalkan.
"Kamu harus kuat, putriku. yakinlah suamimu akan kembali, Dia sedang bertugas. sebentar lagi dia akan memberikanmu kabar." ucap Bu Ratna.
"Amel takut, Bu. Amel takut tidak bisa melihat mas Zaki kembali." jawab Amel.
"Kau tidak boleh seperti itu, kita harus berdoa kepada Allah supaya kita semua selalu dilindungi di jalannya." jawab Bu Ratna.
"Amin." jawab Amel.
Air mata itu dihapus oleh Pak Samsul, dia begitu tahu bagaimana merananya seorang istri yang ditinggalkan oleh suaminya. karena Bu Ratna dulu sama seperti Amel, ditinggalkan dalam waktu yang lama Bahkan dalam kondisi mengandung.
Waktu berjalan sudah satu minggu lamanya, Zaki berada di sebuah desa yang ada di perbatasan Indonesia dan negara tetangga. tidak ada yang bisa dipungkiri, mendengar suara sang suami membuat Amel begitu bahagia. begitu pula dengan Zaki, mendengar suara sang istri hatinya benar-benar seperti melayang.
"Hati-hati ya Mas, Jaga kesehatan Mas." pinta Amelia.
Di seberang tempat sepasang suami-istri itu sedang menelpon di ponsel mereka.
"Insyaallah Mas bakal menjaga diri Mas, kamu sholat yang rajin ya sayang. doakan Mas disini." ucap Zaki.
"Insyaallah Mas, Amel akan selalu mendoakan keselamatan Mas. pria yang paling Amel cintai." jawab Amel.
"I love you sayang ku." ucap Zaki.
"I love you too, Mas." jawab Amel.
Suara Amel terdengar oleh Bu Ratna, nampak wanita itu tersenyum. kesedihan Amel sedikit berkurang ketika wanita itu mendapat telepon dari sang suami.
Beberapa hari kemudian Entah mengapa Amel jarang mendapatkan kabar dari suaminya, sudah hampir satu bulan ini Zaki berada di tempat tugasnya.
"Ada apa Amel?" tanya Bu Ratna kepada menantunya.
"Ini lho Bu, Kenapa Mas Zaki jarang memberikan kabar ya." ucap Amel kepada bu Ratna.
"Mungkin dia sedang sibuk, suamimu kan sedang menjaga perbatasan." jawab Bu Ratna.
"Hati Amel tidak enak banget lho Bu, jantung Amel berdebar kencang. Amel takut Bu." ucap Amel.
"Kita harus berdoa kepada Allah, kita sholat berdua yuk. kita doakan agar suamimu itu baik-baik saja di sana." pinta Bu Ratna.
"Iya bu, ayo kita sholat. Entah mengapa Amel benar-benar takut." jawab Amel.
Akhirnya ibu mertua dan menantu nya itu melakukan sholat. hati mereka berdua benar-benar sangat ketakutan, entah apa yang akan terjadi, namun ada sesuatu yang membuat mereka begitu gelisah.
Di tempat lain, terlihat seorang pria berlari untuk melaporkan kepada pimpinannya.
"Ada apa!" seru seorang prajurit.
"Kolonel Zaki Prayoga tertebak!" seru seorang prajurit.
"Bagaimana bisa kolonel Zaki Prayoga tertembak!" seru pimpinan regu perbatasan.
"Saya tidak tahu, tapi kolonel Zaki terluka parah." jawab Salah satu prajurit. Sang Jenderal nampak langsung berlari untuk melihat salah satu kondisi anak buahnya. beberapa menit kemudian ternyata Sang Jenderal melihat Zaki sudah mengeluarkan darah begitu banyak.
"Jendral, Kolonel Zaki, kolonel Zaki!" seru salah satu prajurit.
Terlihat beberapa tembakan yang mengenai tubuh kolonel Zaki, benar-benar sangat fatal.
"Cari orang yang telah melakukan penembakan kepada regu kita, segera tangkap Mereka!" seru Sang Jenderal.
"Baik." jawab para prajurit.
"Bawa kolonel Zaki ke dalam camp pengobatan!" seru sang Jendral. angin yang berhembus kala itu seolah bertiup namun enggan untuk mendinginkan suasana.
Prangg..
tiba-tiba piring yang dibawa oleh Amel terjatuh.
"Ada apa Amel?" tanya Bu Ratna kepada menantunya.
"Entahlah Bu, kenapa jantung Amel tiba-tiba berdebar seperti ini. Amel takut Bu." jawab Amel.
"Ibu juga, entah mengapa jantung ibu terus berdebar. Ibu terasa tidak bisa tenang." jawab Bu Ratna. menantu dan mertua itu nampak benar-benar sangat ketakutan, ada sesuatu yang membuat mereka benar-benar tidak tenang.
Seorang Pria tua yang sudah mendapat kabar dari pusat komando tempat Zaki berada, nampak pria itu langsung menjatuhkan ponselnya kakinya terasa tangannya terasa tidak berdaya, air matanya langsung meluncur ketika mendapat kabar dari tempat keberadaan Sang putra.
"Ya Allah.. ya Allah." ucap Pak Samsul yang memegang dadanya. sebuah kabar yang terasa memilukan. "Apa yang harus aku lakukan Ya Allah! mengapa kau harus memberikan cobaan seperti ini!" seru Pak Samsul.
Bu Ratna yang mendengar sang suami berteriak, nampak wanita itu keluar ke teras rumahnya.
"Ada apa, Pak. Kenapa Bapak berteriak seperti itu!" seru Bu Ratna yang mendatangi sang suami. air matanya yang mengalir deras di usap oleh pak Samsul. pria itu tidak tahu bagaimana harus mengatakan kepada sang istri.
"Pak, Kenapa Bapak menangis!" seru Bu Ratna.
Tak ada kata yang keluar dari mulut Pak Samsul, terasa mulutnya terkunci tidak bisa terbuka. raganya seolah pergi setelah mendengar kabar mengenai putranya.
"Ya Allah.. ya Allah, mengapa kau memberikan aku cobaan seperti ini." ucap Pak Samsul.
Bu Ratna yang mendengar perkataan sang suami, nampak wanita itu sedikit kebingungan.
"Ada apa Pak, Apa yang terjadi?" tanya Bu Ratna kepada sang suami.
** bersambung **
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Ma'Naya
Thor tinggi amat pangkatnya.
harusnya klo kolonel bisa aja urus penolakan pindah tugas ke daerah rawan.
klo Letnan msh masuk akal Thor..
usia 25tahun pangkat kolonel..hehe..
tapi iya jg sih namanya Dunia Khayalan Yaa kan Thor 😁
2022-04-27
0
Isda Wardati K
bolehkan sedikit heran usia 25 dg pangkat kolonel mantap betul jenjang karier e. untuk di dunia nyata kok mustahil yo
2022-01-29
1
mishya
yang tabah
2021-09-30
0