Bu Ratna adalah seorang wanita cantik, dulu wanita itu selalu dipuja oleh begitu banyak pria yang ada di desa tempat Bu Ratna.
"Pasti sekarang ini bapakmu itu lagi genit-genit an sama petugas kecamatan." gerutu Bu Ratna yang terlihat dari tadi mengomel tidak jelas.
"Sudahlah Bu, tidak mungkin Bapak melakukan itu. lagi pula Bapak kan orangnya setia." jawab Amelia yang tidak ingin mendengar ibu mertua nya marah-marah, karena hari ini Pak Samsul tidak mengantarkan Bu Ratna pergi ke pasar.
"Kamu sih nggak tahu kelakuan bapak mertuamu itu, kamu tahu nggak.., dulu sewaktu bapakmu itu masih menjadi anggota militer banyak banget surat berdatangan di rumah ibu." ucap Bu Ratna.
"Memangnya Bapak membalas salah satu surat dari para penggemarnya?" tanya Amel kepada mertuanya.
"Ya nggak sih di depan Ibu, nggak tahu kalau dibelakang Ibu." jawab bu Ratna.
"Ya nggak usah gitu lah Bu, nggak mungkin juga bapak melakukan hal itu." jawab Amel.
Kedua tangan Amel terlihat membawa tas belanjaan. sedangkan Bu Ratna nampak hanya membawa satu tas belanjaan, Namun karena wanita itu sekarang sedang emosi hingga membuat langkah kaki mereka seperti ulat bulu yang merangkak sangat pelan.
"Nanti kalau udah sampai di rumah Ibu bakal ceritain masa lalu Bapak mu itu loh...," ucap Bu Ratna yang terlihat begitu bersemangat.
"Benarkah? Memangnya Ibu mau cerita apa?" tanya Amel yang ikut penasaran dengan cerita dari ibu mertuanya.
Beberapa saat kemudian
Bu Ratna dan Amel Sudah sampai di rumah mereka, di dalam rumah Pak Samsul sudah duduk sambil meminum teh buatannya sendiri.
"Loh, Bapak sudah pulang?" tanya Bu Ratna yang melihat Pak Samsul sudah berada di ruang tamu sambil menyeruput teh hangat yang dia buat sendiri.
"Kalau masuk itu ucapin salam dahulu, assalamualaikum gitu." jawab Pak Samsul yang membuat Bu Ratna nampak tersenyum malu.
"Ya nggak tahu lho pak, kalau bapak itu sudah pulang. tak kira bapak masih di kecamatan godain para wanita-wanita itu." jawab Bu Ratna yang terlihat ngeles.
"Hallah Ibu aja kalau diberitahu sukanya ngeles melulu." jawab Pak Samsul.
"Bukannya bapak yang suka ngeles." ucap Bu Ratna yang tidak mau kalah.
"Kalau Amel dulu suka ngeles pak, bu. tapi les privat di salah satu itu guru yang terbaik." canda Amelia yang terlihat berbicara kepada kedua mertuanya. karena dia ingin kedua mertuanya itu tidak bertengkar karena sesuatu yang belum tentu benar.
"Bilang aja kalau kamu mau bantu bapakmu." ucap Bu Ratna.
"Ya nggak mungkin bu, ngapain juga aku bantu Bapak." jawab Amelia.
"Bapakmu sama suamimu itu hitungannya 11-12 loh." ucap Bu Ratna.
"Memangnya aku habis lomba lari Bu, dinilai segala." jawab Pak Samsul yang membuat Bu Ratna nampak melotot kembali.
"Jangan melotot terus Bu, nanti bukannya membuat Ibu cantik malah membuat ibu nampak menyeramkan." ucap Pak Samsul yang kemudian berdiri sambil berjalan begitu cepat. karena dia tidak ingin di amuk oleh Bu Ratna yang dari tadi marah-marah gara-gara tidak diajak Pak Samsul ke kecamatan.
"Tuh kan, ya begitu Itu bapakmu. kelakuannya kayak ABG aja." jawab Bu Ratna.
"Ya udah kalau gitu, mending kita ke dapur. kita rapiin belanjaan kita, Bu." pinta Amelia yang kemudian mengajak Ibu mertuanya pergi ke dapur.
Suara canda tawa terdengar dari dapur rumah keluarga Prayoga, Bu Ratna dan Amelia benar-benar tertawa lepas karena Bu Ratna menceritakan mengenai masa mudanya dahulu. sore itu benar-benar menjadi sore yang sangat aneh bagi ibu mertua dan menantunya, hingga mereka berdua tidak sadar kalau ada seorang pria sudah memasuki dapur mereka.
"Assalamualaikum!" seru Yoga yang terlihat mampir ke rumah ibunya.
"Waalaikumsalam..., Mas yoga." ucap Amelia yang melihat Yoga sudah berada di rumah keluarga Prayogi.
"Tumben kamu mampir Yoga?" tanya Bu Ratna yang terlihat menatap Putra tertuanya yang sudah berada di rumahnya.
"Iya Bu, aku mampir karena aku kangen banget sama masakan Ibu." jawab Yoga yang kemudian mencium tangan ibunya.
Sesaat kemudian Amelia berjalan mendekati Yoga sembari ingin mencium tangan kakak iparnya itu. Yoga menatap Amelia, pria itu sebenarnya mempunyai perasaan kepada adik iparnya. namun demi menjaga kebaikan bersama Yoga lebih memilih untuk tinggal di rumahnya sendiri.
"Bagaimana kabarmu, Mas?" tanya Amel kepada Yoga.
"Baik, Bagaimana kabarmu juga?" Jawab yoga sambil membuka jas dan meletakkan tas yang dia bawa.
"Kamu habis ngajar atau dari tempat kursus mu ?" tanya Bu Ratna kepada putranya.
"Habis dari tempat keduanya Bu, habis ngajar setelah itu ke tempat kursus. Ibu tahu sendiri kan murid ku banyak banget." jawab Yoga.
"Alhamdulillah kalau gitu Mas. Aku senang dengarnya." ucap Amel yang terlihat tersenyum kepada kakak iparnya.
Deg..
Jantung Yoga nampak berdebar saat melihat senyum manis yang ditampakkan oleh Amel kepadanya.
"Di mana Zaki?" tanya Yoga kepada ibunya.
"Zaki belum pulang mas, kemungkinan bentar lagi dia pulang." jawab Bu Ratna.
"Kamu kan udah menikah hampir dua minggu, Amel. Apa kamu punya rencana untuk tetap tinggal di sini atau membeli rumah sendiri?" tanya Yoga kepada adik ipar nya.
"Belum tahu Mas, soalnya Mas Zaki belum bilang apa-apa. katanya karena dia harus menjalankan beberapa tugas dia memintaku untuk tinggal di sini terlebih dahulu, Kalau rumah dinas sudah selesai dirapikan mungkin kami akan pindah ke sana." Jawab Amel.
"Apa tidak sebaiknya kamu tinggal di sini saja sama ibu dan ayah, kalau kamu tinggal di rumah dinas kemungkinan besar kau akan sendiri dan tidak ada teman." ucap Yoga.
"Karena itu Mas, Mas Zaki minta aku tinggal di sini dulu. kalau semua masalah sudah beres nanti kami pikirkan. apalagi ibu selalu bilang aku enggak boleh pindah dari sini." jawab Amel.
"Lagian ngapain sih pindah di rumah Ini, kan disini banyak kamar. kalau kamu pindah ikut suami mu lalu ibu sendirian gitu di rumah sama bapakmu, seperti nyamuk enggak ada temannya." gerutu Bu Ratna yang terlihat mendengarkan pembicaraan Yoga dan Amel.
"Ya Amel, lebih baik kamu dan yoga tinggal di sini." pinta Yoga.
Tak berselang lama terlihat Zaki sudah pulang.
"Assalamualaikum!" seru Zaki yang sudah memasuki rumahnya.
"Waalaikumsalam!" jawab Amel sambil berjalan mendekati suaminya dan mencium tangan sang suami.
"Mas mandi dulu." ucap Zaki sambil mencium kening isterinya.
Deg..
"Kenapa dadaku sesak seperti ini." guman Yoga dalam hati saat melihat pemandangan yang ada di depannya.
"Sudah lama mas?" tanya Zaki.
"Mas baru datang." jawab Yoga.
"Aku mandi dulu mas," pamit Zaki yang kemudian masuk ke kamarnya.
** bersambung **
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
sikecil fia
lanjut thor
2021-09-23
0
mishya
ada 2 cowok, biasanya tiba-tiba ada pemeran baru lagi.
2021-09-23
1
Dasih Sunarti
apakah setelah kematian zaki,, amel akan naik ranjang??
2021-09-22
0