reinkarnasi?

"kalau begitu gimana cara melakukannya?"

"ikuti aku"

"cobalah bayangkan satu tempat dan rasakan seakan-akan kamu berpindah tempat,

ingat karna kita sedang berada diluar tolong bayangkan tempat yang tertutup atau sepi, bisa bahaya kalo kita ketauan warga" Eujin mencoba menjelaskan cara melakukan teleport

Rai menganggukinya dan melakukan sesuai yang dikatakan Eujin,

ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya panjang, mengulang kata-kata yang dikatakan Eujin lalu mempraktekkannya "bayangkan satu tempat, rasakan seakan-akan kamu berpindah tempat"

tapi ternyata tidak semudah itu melakukan teleport, percobaan pertama Rai sama sekali tidak berpindah tempat, "aahg susah" keluh Rai

"baru sekali wajar kalo gagal" Eujin menyemangatinya, walaupun dengan nada sedikit meledek

mengabaikan eujin, Rai masih terus mencoba hal yang di ucapkan Eujin, "lagi"

menarik nafas dan menghembuskan nya panjang, mengulang kata-kata yang dikatakan Eujin dan mempraktekkannya

Cling.. ia berhasil tapi tidak ada satu detik dia kembali lagi ke tempat awal dan hanya berpindah satu langkah

"ahh padahal tadi berhasil kenapa kesini lagi si"

"ffftt, tenang Rai kamu ini termasuk cepat belajar" Eujin mencoba menahan tawanya

Rai mengalihkan pandangannya dari Eujin "berisik"

"daripada itu gimana kalo kamu belajar mengendalikan sihir reader mind?"

"iya juga, kita juga kan kesini mau melatih itu" ia menepuk jidatnya

"sighhh.. cobalah untuk fokus" ucapnya dengan nada sedikit serius

Rai memejamkan matanya dan mulai fokus pada pikirannya dan dengan samar-samar ia bisa melihat kata-kata yang ada di dalam pikiran orang-orang

"aku tidak mau dengan lelaki tua ini", "aku ingin mati saja", "mentang-mentang bos dia memperlakukan ku seenaknya", "aku bangkrut, aku pasti ditinggalkan", lalu masih banyak lagi kata-kata tidak pantas yang bisa ia lihat

Rai mencoba menenangkan dirinya dengan memegang tangannya erat "pikiran manusia itu memang menyeramkan"

"kamu pasti terkejut, kamu bisa berhenti dulu sampai sini" Eujin sangat paham dengan keadaan dan perasaan Rai saat ini, karna ia juga pernah mengalaminya

"aku bisa melanjutkannya" ucapnya dengan nada lemah, Eujin meraih tangan yang tergenggam erat itu dan perlahan-lahan ia melepaskannya

"jangan memaksakan diri, jika aku diposisi mu aku juga pasti akan berhenti" ia mengatakan itu bukan hanya semata-mata menenangkan Rai namun juga menenangkan dirinya sendiri

"aaah suram nyaaa, yosh kita pulang"

dia iniii, kenapa tadi so-soan jadi menyedihkan si. Gumam Eujin dalam hatinya

"aku langsung pulang kerumah"

"HAH KO GITUUU, JIN ANTERIN DONG KAN RUMAHKU LUMAYAN JAUH" ucapnya menggelayuti Eujin

"gak, SANA BERAT" Eujin melepaskan tangan Rai dari pundaknya

"JIN GAK ASIK KITA UNFRIEND AJA" ia membalikan badannya dan melipat tangannya bersikap layaknya orang marah

lelah dengan perilaku seperti itu Eujin akhirnya mengalah "ayo cepetan"

"nah gitu dong" Rai segera naik ke punggung Eujin yang sedang mengaktifkan sihir teleportnya

...🌸🌸🌸...

minggu-minggu setelah hari panjang itu berlalu dan berganti dengan hari lain..

memandang pemandangan luar yang tengah hujan, Eujin membayangkan kejadian beratus-ratus tahun lalu saat ia ditinggal kan keluarga dan juga tunangannya. setelah kejadian itu, sehari pun Eujin tidak pernah melupakannya

...

"Eujin pergi sekarang!!"

"apa maksudmu, cepat pulihkan dulu dirimu"

"aku sudah tidak bisa lagi Jin, sihir miliku bahkan Manaku juga

sudah terkuras, kau harus cepat bergabung dengan Cio dan yang lainya"

"aku pikir jika aku meninggalkan mu saat ini, kita tidak akan bertemu lagi di waktu yang lama"

"jangan berpikir aku akan mati Eujin, kau pikir aku selemah apa"

"bagaimana aku tidak berpikir seperti itu, Sihir dan Mana mu tidak tersisa kan?"

"Eujin ellios!! aku adalah putri dewa kenapa kamu selalu menganggap ku lemah"

"...." Eujin tidak bisa mengatakan apapun, tanpa dia katakan pun Eujin tau hal itu

"dengar Eujin aku tidak mungkin mati secepat itu, sekarang PERGILAH!!"

"maafkan aku Lea, aku mencintaimu lalu sampai jumpa"

...

"Jiin sarapan nya udah dimakan?" suara seseorang dari luar kamar yang menyadarkan Eujin dari lamunan menyedihkannya

"iyaa bunda, piringnya nanti Eujin bawa kebawah sendiri"

"okee jangan lupa langsung simpen di tempat cuci piring" setelah itu bunda kembali ke lantai bawah

Eujin menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan dan mulai menangis "haah, aku merindukan nya"

..

Triing✨.. Rai datang dengan sihir teleport nya dan itu mengejutkan Eujin yang baru selesai menangis

tidak kusangka dia sudah bisa melalukan teleport hanya dengan berlatih 2 Minggu, ucap Eujin dalam hati.

"RAAAI!!" ia menghembuskan napasnya kasar

Rai duduk disembarang tempat "kenapa? aku kesini mau nunjukin kalau aku berhasil?!"

"tapi kalo lain kali masih datang kaya tadi, bakal aku usir kamu dalam hitungan detik" jawab Eujin yang sudah kembali tenang

"kamu pasti marah karna aku masuk pas kamu baru selesai nangis kan?"

"SIAPA YANG BILANG" dengan reflek Eujin mengelak perkataan Rai

Rai menyeringai "kamu lupa aku juga kan punya sihir reader mind"

sial, aku lupa dia pengguna reader of mind. Ucapnya kesal dalam hatinya

"lebih penting dari kamu yang menangis, kamu masih ingat kata-kata mu kan?"

"kata-kata ku? ah yang sebelum kita latihan diluar ya?" jawab Eujin dan langsung diangguki Rai

"kalo gitu..aku harus cerita ya?"

"oh gausah, kita juga gausah temenan ya" jawab Rai yang bersiap mengaktifkan sihir teleportnya

"bercanda Rai" Eujin menahan tangan Rai agar tidak pergi, ya walaupun Eujin tau itu hanya gertakan

"kamu ingat, Myth pasti pernah bilang kalau tidak ada aku dia akan mati lebih awal, aku yakin dia mengatakan itu"

"dulu itu, Myth telat menerima kebangkitan sihir, orang-orang biasanya akan menerima sihir ketika usia mereka menginjak 7 atau 8 tahun dan sedangkan Myth dia baru menerima sihir nya diusia 12 tahun

dan ketika ia menerima kebangkitan sihirnya Myth tidak sadarkan diri hingga berhari-hari

lalu tidak ada pilihan lain, pihak mytress segera mengajukan permohonan pada keluarga kerajaan agar aku bisa membantu mytress

karena Myth adalah penerus dari bangsawan ress, bangsawan yang memiliki pengaruh besar untuk kerajaan, dengan cepat kerajaan menyetujui permohonan itu dan aku yang masih berusia 8 tahun dibawa menuju ke kediaman ress lalu diantar ke kamar Myth

dalam satu kali melihatnya aku langsung tahu dia sedang berada di ujung kehidupannya, Aku berlari dengan sedikit ketakutan "aku tidak mau kamu mati, setidaknya jangan di depanku" itu yang aku katakan saat memegang tangannya

dalam semalam aku bisa memudarkan rasa sakitnya, tapi sayangnya dia tidak bisa langsung sadar dan ditambah ia harus diawasi langsung olehku agar tidak terjadi apa-apa

berhari-hari aku tidak tidur karena menjaganya, aku selalu merasa "jika aku tidur sekarang, dia akan mati"

tapi akhirnya satu Minggu berlalu, aku berhasil membuatnya bertahan hidup dan itu membuatku tenang dan bisa tertidur lelap"

Rai sangat memperhatikan cerita dari Eujin bahkan kata demi kata dia dengarkan dengan baik "saat itu usia mu 8 tahun?"

"yaa, dia lahir lebih awal dariku sekitar 4 tahun"

"Jin diusia mu yang 8 tahun kamu tidak tidur dalam satu Minggu?"

"be..gitulah" Eujin menjawabnya ragu

"kenapa kamu bisa tau kalo dia mengatakan kalau tidak ada Eujin, mytress akan mati lebih awal?"

"kalo itu, waktu masih hidup dia selalu membicarakan itu ketika berbicara dengan orang yang baru dia temui"

Rai merenggangkan ototnya setelah mendengar cerita itu "emmmhhh..sekarang aku paham kenapa dia sangat menghormati mu"

"yaa..aku juga sedikit mengetahuinya si" jawabnya sungkan

"sebenarnya Jin bagaimana dia bisa memiliki keturunan yang usianya sama denganmu, sedangkan usia kalian hanya berbeda 3 tahun?

"kenapa dari ceritamu aku merasa kalian hidup di zaman yang berbeda, apa itu kerajaan apa itu bangsawan, aku bahkan tidak paham" sighh.. Rai menghembus nafasnya lelah karna telah bertanya panjang tanpa jeda

bukannya memberikan jawaban, Eujin sama sekali tidak paham pada pertanyaan Rai "R.. Rai tolong tanya satu-satu"

"akan ku persingkat pertanyaannya, kenapa aku merasa kalian hidup di zaman yang berbeda?"

"ya kalo itu memang benar, kita memang hidup di zaman yang berbeda, singkatnya mereka mati dizaman ku saat itu dan 'aku' berulangkali beringkarnasi sampai akhirnya menjadi diriku saat ini"

Rai membelalakkan matanya "reinkarnasi?"

"ya orang saat ini pasti akan menganggapnya kebohongan, tapi tidak kusangka orang yang sudah tau sihir pun masih menganggapnya bohong" timpal Eujin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!