Keturunan Myth

Mereka sampai di perpustakaan yang cukup besar, "kita cari referensi disini?" Tanya Rai ragu

"Mau dimana lagi, disini juga pasti lengkap kan?"

Rai menggeleng, "no..no, bukan karna itu"

"Terus"

"Disini kan banyak orang, gimana kalo anak-anak tadi juga ada disini, mereka juga pasti lagi nyari referensi kan?" Lanjut Rai

Eujin mengangguk setuju tapi ia tetap berjalan masuk ke perpustakaan itu "ya mau gimana lagi"

"Jin gue paham lo gak pernah meduliin mereka tapi gue gak bisa kaya lo"

Eujin melirik Rai "iya Rai, sekarang kita masuk dulu ya urusan mereka nanti biar gue yang urus" setelah Eujin mengatakan itu Rai hanya bisa menurut dan mengikuti Eujin masuk kedalam

"Rai gimana kalo gue cari disini terus lo disana?!" Eujin menunjuk pada salah satu rak

"Oke, jangan ngilang" jawabnya lalu pergi ke rak yang ditunjuk Eujin

Bukanya pergi mencari buku untuk referensi tugas, Eujin malah mengambil sembarang buku dan pergi ke tempat duduk lalu membuka handphone nya, "nah kalo disinikan bisa liat web ini

"Sayang banget kalo udah bayar mahal-mahal malah gak bisa buka, tapi kenapa ya web ini cuman bisa dibuka kalo lagi di perpustakaan ini, jangan-jangan yang ngeluarin situs ilegal ini pemilik perpustakaannya,

bukannya kalo kaya gini malah cepet ketauan ya? ah sudahlah yang penting web ini bisa membantu" gumam Eujin

Sudah 2 minggu ini Eujin mencari seseorang dengan marga Abercio, Elard, dan mytress

Awalnya eujin hanya penasaran mencari data orang di internet tapi tidak sengaja ternyata ia menemukan situs ilegal yang menjual data warga, tentu saja Eujin langsung membelinya dengan harapan bisa bertemu lebih cepat dengan keturunan teman-temannya

Jual-beli data seperti itu sebenarnya sangat dilarang tapi Eujin terpaksa membelinya walaupun transaksinya sangat sulit dilakukan

"Padahal 2 Minggu ini aku rajin mencaru tapi aku belum menemukan seseorang dengan marga nama mereka"

pikiran Eujin sangat terpokus pada handphone nya, "EUJIN" kejut Rai menjahili eujin

"HA, Rai gila lo ya" kaget Eujin mengundang gelak tawa dari Rai

"lagian bukannya nyari buku malah main hp" timpal Rai yang masih tertawa "lagi ngapain si?" Rai menarik hp Eujin dan melihat sesuatu yang sedang Eujin baca

Karna masih terkejut Eujin tidak bisa menahan hp nya,

"mytress?

Rai menatap Jin dengan tatapan heran "Jin lo ngapain nyari marga gue?"

"Oh jadi gue lagi nyari orang dengan marga mytress karna...tunggu, apa?" Otak Eujin baru saja terkoneksi

"Mytress itu marga gue" jawab Rai

"Serius?" Eujin membelalakkan matanya

Rai memberikan tanda vis sebagai tanda serius "lo gatau nama lengkap gue Raira mytress?"

Eujin menggeleng, Rai mengusap dadanya sabar "wah gila lo ya gak tau nama lengkap temen sendiri"

"Tapi serius Rai marga lo mytress?"

Rai menganggukinya "lagian lo ngapain nyari marga gue"

"Nanti gue jelasin kalo udah waktunya"

"Sekarang lo main rahasia-rahasiaan ya" jawabnya sembari merangkul Eujin, Eujin hanya tertawa garing menahan tangis rindunya

Deg..

tiba-tiba Rai merasakan dadanya sangat sesak, pernafasan nya pun tidak teratur, sedikit demi sedikit dia mulai kehilangan kesadarannya

"Rai" dengan reflek Eujin menangkap Rai yang terjatuh

Orang-orang ramai segera menawarkan diri untuk membantu Eujin, namun dia langsung menolak dan menggendong nya sendirian kedalam mobil "tidak terimakasih, saya akan langsung membawanya pulang"

Eujin tau jika itu bukanlah pingsan biasa, karena itu ia segera menghidupkan mobilnya dan melaju dengan kecepatan tinggi, "kenapa sekarang?!" Gumam Eujin

Tidak lama di perjalanan Eujin sampai di rumah Rai, Eujin menggendong Rai masuk kedalam lalu menutup kembali pintunya ditambah dengan sihir agar tidak menimbulkan kecurigaan dari warga

"Apa sihir teleportasi lagi?" Pikir Eujin mengingat mytress

Dengan posisi Rai yang terbaring dan Eujin duduk di sampingnya, Eujin mengalirkan mana sedikit demi sedikit untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan Rai,

Eujin juga mengintip ke dalam diri Rai menggunakan sihirnya untuk mengetahui sihir apa yang akan Rai miliki

"Ini akan jadi proses yang panjang, seperti saat itu"

disaat tubuhnya pingsan ia menyadari bahwa dia sedang bermimpi..

Seseorang berjalan mendekat, Rai masih memegangi dadanya yang masih terasa sesak walaupun itu dalam mimpi

orang itu berbicar dengan pelan namun masih bisa terdengar oleh Rai "Kita bertemu, artinya kamu akan segera mendapatkan milikmu" orang itu memegang kepala Rai

"Maksudmu? Siapa kamu?"

Wajahnya mulai terlihat sedikit demi sedikit, "mytress" jawabnya tenang dengan senyuman lembut

"kakek?"

"Hahaha bukan tapi bisa dikatakan seperti itu"

Rai menatapnya tajam "jangan membuatku bingung"

"Ah aku akan menjelaskan nya sedikit lalu selebihnya kamu cari tau sendiri atau tanyakan padanya"

Rai duduk dan menarik tangan mytress "apa kamu akan cerita sambil berdiri"

Myth tertawa kecil "ah baiklah aku akan duduk,

Karna kamu dilahirkan sebagai keturunanku, keturunan mytress, seperti aku yang mengorbankan diriku untuk eujin kamu juga harus melakukannya, dia sangat butuh bantuanmu jadi bantu dia bagaimanapun keadaannya"

"Kenapa kamu harus mengorbankan diri?" tanya Rai

Myth mengusap kepala rai "Jika tidak ada dia, mungkin aku akan mati lebih awal dan kamu tidak akan ada disini"

"Memangnya kenapa?"

"Untuk itu kamu tanya sendiri ya waktuku tidak banyak untuk menceritakan itu, tugasku hanya memberikan milikmu"

Myth memfokuskan dirinya mengeluarkan seluruh sihir yang ia miliki lalu sihir itu berpindah masuk kedalam tubuh Rai

...

"khuk.." tubuhnya yang asli mengeluarkan darah dari mulutnya namun ia masih belum sadarkan diri, "Myth cepatlah, kekuatan tubuh anak ini tidak seperti dirimu" ucap Eujin

...

dada Rai bertambah jauh lebih sesak dari sebelumnya, "milikmu akan sama sepertiku namun kamu akan memiliki yang lain seperti dia, jangan lupa berikan salam ku padanya"

"aku harus pergi sekarang, Eujin sudah memarahiku karna terlalu lama"

Myth pergi menjauh dari Rai dan disaat yang sama Rai terbangun dari pingsannya

Eujin segera membantunya duduk "untunglah kamu bangun lebih cepat"

"ah eujin ya, ada salam dari Mytress"

Eujin tertawa "terimakasih sudah mengatakan itu lebih dulu, tapi bagaimana keadaanmu

"mu? Hahahaha"

wajah Eujin memerah karna malu "aku sebenarnya lebih nyaman berbicara seperti ini, lupakan itu bukannya tadi aku tanya tentang keadaanmu ya?"

Rai tersenyum "aku juga lebih nyaman mendengarmu berbicara dengan nyaman, dari dulu aku juga merasakan kalau kamu seperti sedang memaksakan diri

"lalu aku sudah lebih baik, dan tadi dia mengatakan katanya milikku sama sepertinya tapi aku akan mendapatkan yang lain, aku tidak begitu paham tapi seperti itu yang ia katakan"

"kenapa jadi ikut-ikutan formal?" tanya Eujin

"biar keren aja si"

"Hahahaha" mereka tertawa kompak

Eujin sedikit memikirkan yang diucapkan Myth, mendapatkan yang lain? apa maksudnya memiliki dua bentuk sihir? jika iya artinya Rai sama seperti Eujin, dia istimewa

"sudah diam dulu, biar aku lihat apa sihir mu" katanya sambil mengambil tangan Rai

"jangan sampe sakit", Eujin menurut "iya gak bakal sakit"

ia mengecek ulang sihir Rai yang tadi sempat terblokir karna Myth sedang didalam mimpi Rai, "jangan memikirkan apapun"

Rai mulai merasakan ada sesuatu yang mengalir dalam tubuhnya, "Rai kamu merasakan itu kan?"

ia mengangguk, "itu adalah aliran Mana milikku" ucap Eujin

Eujin melepaskan tangannya dari tangan Rai, namun ia belum mengehentikan aliran mana untuk memancing sihir Rai keluar "tahan terus seperti itu sampai kamu benar-benar mengingat perasaan itu"

"Eujin, ada sesuatu yang menabrak aliran tadi"

"kamu harus berpihak pada sesuatu yang menabrak aliran Manaku" jawab eujin lalu diangguki oleh Rai

tidak lama Mana putih keluar dari tubuh Rai, "dia bisa melakukannya dengan cepat" ucap Eujin dalam hatinya

"kamu bisa buka mata sekarang"

"AHHHH" teriak Rai melihat Mana putih mengelilingi tubuhnya, wajar saja itu pertama kali ia melihat Mana

Eujin menutup telinganya "berisik raaai"

"ini keren, Hahahaha" ia tertawa bangga "lalu apa sihir ku?"

"sepertinya tidak punya" jawab Rai sambil memikirkan jawaban lain di pikirannya

"aku serius jin, ah tunggu aku mendengar suara lain"

ia tersenyum "ya kurang lebih seperti itu"

"apa maksudmu membaca pikiran?"

Eujin mengangguk "mau coba lagi?"

"boleh" ia memfokuskan kembali pikirannya pada pikiran Eujin

aku akan memberitahumu apa yang terjadi pada Myth. ucap Eujin dalam pikiran nya

"serius?" Rai langsung antusias mendengar cerita Eujin

"tentu, kalo kamu sudah biasa mengendalikan sihirmu"

Rai menghela nafas panjang "kalo gitu ayo bantu aku belajar mengendalikan ini"

"kita keluar aja gimana? biar kamu bisa membaca pikiran orang-orang yang sedang lewat" Eujin memberi usul

"ayo" Rai segera bangun dan menarik Eujin agar cepat keluar

"bentar dulu, kita keluar pakai teleport"

"teleport?"

"iya teleportasi, sini" Eujin memegang tangan Rai dan dalam hitungan detik mereka sudah berpindah tempat

Rai berlari keluar dari gang sempit itu "kereen, tapi kenapa harus muncul di gang sempit si?!"

"ya supaya gak nimbulin curiga dari orang-orang yang lewat"

"kita bisa muncul dimana aja sesuai kemauan kita?" tanya Rai dan Eujin mengangguk

"gak adil, masa kamu punya sihir keren kaya gini, ya punyaku juga keren si"

Eujin memukul Rai "justru teleport ini keahlian Myth"

"ah jadi maksudnya sama kaya dia artinya aku juga punya?!"

"iya" jawab eujin,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!