3. Calon Suami

3 bulan pacaran, Tama dipindahkan ke Samarinda. Tama dan Ratna menjalani LDR namun diluar dugaan, walaupun keduanya jarang saling telepon tapi komunikasi mereka terasa begitu lekat dan berkualitas. Kadang Tama akan mengiriminya belasan chat hanya untuk bercerita tentang rekan-rekannya. Sehari cerita tentang trio kwekkwek Pak Slamet, Pak Sabar, dan Pak Somat. Kadang juga dia bisa cerita panjang lebar tentang seorang gadis di kesatuannya. Namanya Nesya, gadis aneh yang selalu mengekor kemanapun Pak Slamet pergi.

Ratna juga begitu, kadang dia bisa ngebom chat hingga puluhan hanya untuk bercerita panjang lebar tentang konsulennya. Atau tentang Dipta si koas bau yang membuatnya kebanjiran pasien ketika jaga malam. Herannya, Ratna dan Tama terkadang tidak saling membalas pesan-pesan yang masuk, tapi perasaan mereka bisa sampai satu sama lain. Nyatanya jarak dan waktu tidak mampu memisahkan keduanya.

"Gimana harimu dek?" tanya Tama ketika keduanya sedang video call.

"Mas tumben jam segini udah bisa telepon? Lagi selo?" tanya Ratna.

"Lagi off makanya santai. Kamu juga dek jam segini tumben sudah di rumah," Tama bertanya balik.

"Di rumah gimana? Ini masih di rumah sakit, aku di ruang istirahat. Parno sendirian terus buka line ternyata Mas lagi online," kata Ratna.

"Mas temenin ya," kata Tama.

"Capek banget kayanya, sudah berapa lama nggak pulang?" tanya Tama lagi.

"Tercatat hampir 36 jam aku nggak pulang. Ini setelah aku bisa pulang malah di luar hujan deras," jelas Ratna.

"Dek, bulan depan Mas mau ketemu sama Dek Ratna boleh?" tanya Tama.

"Bulan depan? Mas libur?" tanya Ratna.

"Iya."

"Ketimbang nemui Ratna mending Mas nemui Mama. Mama pasti juga kangen sama Mas," kata Ratna.

"Mas mau nemui kamu sama Mama. Mas juga mau ketemu sama Bapak dan Ibu, boleh ya?"

"Mas nggak mau ngelamar Ratna kan?"

"Bingo. Mas mau lamar dek Ratna, lagi pula 3 bulan lagi masa koasmu selesai. Sebelum kamu sibuk sama kerjaan kamu Mas pengen nikahi kamu dulu, mau dek?" tanya Tama.

Ratna lama terdiam. Pandangannya kosong dan pikirannya mulai ke mana-mana. 2 tahun mereka bertemu, kenalan, hingga pacaran rasanya sudah cukup untuk Tama dan Ratna saling mengenali satu sama lain. Padahal keduanya tidak ber-ekspektasi banyak mengingat ketika keduanya bertemu mereka sedang dalam kondisi patah hati. Bisa saja kan Tama adalah pelarian untuk Ratna begitu pun sebaliknya, tapi rupanya Sang Pencipta serius ketika mempertemukan kedua hamba-Nya ini.

"Boleh Mas, Ratna tunggu," jawab Ratna dengan nada yang lembut diikuti senyum yang merekah manis mengangkat kedua pipi berisinya jadi semakin bulat lucu dengan rona merah malu-malu.

Tama menepati janjinya, dia datang ke rumah Ratna bersama dengan Mamanya membawa sepasang cincin untuk mengikat hubungan mereka sebelum menuju ke pernikahan. Hari itu pihak keluarga Tama dan keluarga Ratna sekaligus mencari tanggal untuk pernikahan mereka. Didapatlah sebuah tanggal yang cantik, Dua puluh Januari adalah tanggal baik untuk kedua keluarga besar itu sekaligus juga dekat dengan ulang tahun Ratna di bulan Februari.

"Wah ternyata gini ya rasanya di lamar beneran," kata Ratna pada Tama.

"Hmm ternyata begini rasanya lamarannya diterima," Tama ikut bicara.

Keduanya tertawa. Jika mengingat masa lalu mereka yang sama-sama memiliki orang lain di hati, lucu saja. Ternyata lamanya hubungan seseorang tidak menentukan apakah kedua orang itu berjodoh. Nyatanya Tama dan Ratna, Pratama Aji si hitz Jaksel bertemu dengan Ratna si gadis lugu dari Purworejo, sebuah kota kecil di perbatasan DIY dan Jawa Tengah. Dan yang mempertemukan mereka adalah kota istimewa, kota pelajar Yogyakarta.

Tama masih memiliki 2 hari sebelum dia kembali ke Samarinda, jadi dia berencana untuk mengajak Ratna berkeliling Jogja. Agenda pastinya adalah ke warung nasi langgi tidak jauh dari rumah Papa Seno yang Tama tempati selama bertugas di Jogja. Kemudian keduanya berkeliling di area kampus lalu memilih duduk di cafe dekat stasiun tugu.

"Rasa sakitnya aku masih inget tahu," gerutu Ratna mengingat pertemuan pertamanya dengan Tama.

"Itu lengan dibuat dari apa sih Mas, keras banget," kata Ratna.

"Ya kali anggota kepolisian kok badannya lembek," kata Tama.

"Banyak kali Mas, katanya polisi tapi perutnya gede, gendut lagi," kata Ratna sedikit berbisik membuat Tama tertawa.

"Mas Tama, mumpung di sini beli lumpia yuk di dekat hotel Mutiara," kata Ratna diangguki Tama.

Keduanya pindah tempat ngobrol sekarang. Setelah membeli lumpia, Tama membeli juga 2 cup sundae lalu keduanya duduk di satu bangku kosong dekat mall malioboro. Tama dan Ratna memiliki postur yang jauh berbeda. Tinggi badan Ratna hanya sekitar 155 cm sedangkan Tama hampir mencapai 180 cm. Jika keduanya berjalan berdua begini pasti banyak yang mengira Tama adalah kakaknya Ratna. Seperti ibu-ibu penjual sate ayam keliling di dekat mereka ini juga salah mengira. Dikira Tama sedang mengajak adiknya berjalan-jalan.

"Bu, calon istri saya ngambek nih. Saya harus bujuk gimana ya?" tanya Tama pada ibu-ibu penjual sate tadi.

"Beliin sate aja mas, mbok menawi nggak marah lagi habis ini," kata ibu-ibu itu.

"Ibu tahu aja kalau calon istri saya ini suka sate. Ya sudah bu pesen 2 porsi ya, yang 1 porsi 15 ribuan yang 1 porsi 20 ribuan," kata Tama membuat ibu-ibu itu tertawa sebelum membuatkan pesanan mereka.

"Bu, yang porsi 15 ribuan cabenya banyakin ya," kata Ratna kemudian.

"Eh ibu pinter juga, udah nggak ngambek loh bu orangnya," kata Tama kembali pada ibu-ibu itu.

"Gimana Bu? Lucu ya calon istri saya, saya sayang banget Bu sama dia. Makanya saya gandeng terus, takut dikira anak hilang. Nanti didekati sama petugas yang di sana terus ditanyain 'Mamanya ke mana, dek?' ya Ratna," kata Tama terus menggoda Ratna. Tidak hanya Ratna yang tertawa, tapi ibu-ibu itu juga ikut tertawa padahal wajahnya sebelum mengobrol dengan Tama tadi masih agak muram melihat dagangannya masih banyak tersisa.

"Nuwun sewu nggih bu, calon suami saya memang agak nyebelin," kata Ratna.

"Mboten napa-napa nduk. Ibu juga seneng ada yang mau ngajak ngobrol," jawab ibu-ibu itu.

Terkadang Tama bisa serandom ini mengajak orang bicara, kadang juga tingkahnya bisa luar biasa aneh. Tapi Ratna suka, bahkan ketika Tama dengan mudahnya buang gas di samping Ratna dia menanggapnya lucu. Definisi cinta itu buta sepertinya, tapi Ratna tidak peduli karena dia bahagia bersama Pratama Aji Saputra calon suaminya.

"Mas pulang yuk ngantuk," rengek Ratna.

"Jam berapa ini? Jam 9. Wah kayanya beneran aku nikahin bocah deh," kata Tama.

"Mas..., ngantuk beneran ini, ayo pulang...," Ratna semakin merengek.

"Manja banget sih ibu negara, iya iya kita pulang ya."

"Ayo," kata Ratna.

Tama tidak tega melihat Ratna sudah setengah tidur begini, jadi Tama tanpa pikir panjang menggendong Ratna di punggungnya dan membiarkan Ratna nyaman tidur sambil memeluk lehernya. Tama menggendong Ratna hanya sampai pangkalan taksi, kemudian dia mencari taksi untuk membawa keduanya pulang.

Jika Ratna bersyukur telah dipertemukan dengan Pratama, maka Tama akan bersujud pada Allah karena diizinkan untuk menjaga Adiratna. Dia lebih dari hanya sekedar menyayangi Ratna. Gadis ini begitu dewasa, begitu polos dan lucu, juga terkadang bisa begitu galak dan bawel. Tama menyukai semua tentang Ratna, baik manjanya atau kalimat-kalimat bijak yang dia kutip dari novel yang sering dia baca.

Ratna pernah membaca sebuah novel tentang kisah cinta pertama yang tidak terpisahkan bahkan hingga maut menjemput, Ratna juga pernah bilang dia sering membayangkan kisah cintanya akan begitu juga. Tama memang tidak bisa berkata jika Ratna adalah cinta pertamanya, karena cinta pertamanya jelas adalah orang lain, tapi Tama menjanjikan jika mereka tidak akan terpisah kecuali maut menjemput.

Terpopuler

Comments

Sugianto

Sugianto

moga beneran y thor

2021-12-29

0

Sugianto

Sugianto

jujur dech..

2021-12-29

0

Sugianto

Sugianto

jodohnya muter2..ketemunya di kota dinas...
yg lama cuma jagain jodoh orang doang😊

2021-12-29

1

lihat semua
Episodes
1 1. Tama dan Masa lalunya
2 2. Ratna dan Masa Depannya
3 3. Calon Suami
4 4. Pernikahan
5 5. Rumah Baru
6 6. Tugas Pertama
7 7. Back to Work
8 8. Tempat Baru
9 9. Curhat
10 10. Kunjungan Bapak Ibu
11 11. Betah
12 12. Stres
13 13. Pertanyaan Mama
14 14. Satyalencana
15 15. Pamer
16 16. Melepaskan
17 17. Bencana
18 18. Berita Besar
19 19. BonBon
20 20. Berkah
21 21. Sandera
22 22. Kehilangan
23 23. Rapuh
24 24. Selingkuhan Tama
25 25. Teguran
26 26. Undangan
27 27. Keluarga Besar Ratna
28 28. Pantai
29 29. Tamu tak Diundang
30 30. Marah
31 31. Liburan ke Jakarta
32 32. Berlebihan
33 33. Keinginan
34 34. Mantan
35 35. Suami Hebat
36 36. LDR
37 37. Mereda
38 38. Teman lama
39 39. Hari pertama
40 40. Teman baru
41 41. Impas
42 42. Nama Itu
43 43. Kabar Dari Jauh
44 44. Melayat
45 45. Sakit
46 46. Perseteruan Semakin Panas
47 47. Masih marah
48 48. Pembalasan
49 49. Mempersiapkan Sesuatu
50 50. Kenyataannya
51 51. Emosi
52 52. Kehadiran Kembali
53 53. Kegagalan
54 54. Berontak
55 55. Menyerah
56 56. Persiapan Pindah
57 57. Proses Pindah
58 58. Berpamitan
59 59. Bersiap Untuk Pergi
60 60. Good Bye
61 61. Pengalaman Pertama
62 62. Mohon Izin
63 63. Kenangan Kencan Pertama
64 64. Main Ke Rumah Bapak
65 65. Suasana Baru
66 66. Bertemu Kembali Dengan Masa Lalu
67 67. Terjebak
68 68. Merawat Bapak
69 69. Tugas Istri Abdi Negara
70 70. Dituntut Pasien
71 71. Hasil Check Up
72 72. Hukuman
73 73. Morning Sickness
74 74. Dua Residen Baru
75 75. Cewek Gatel
76 76. Istri Yang Cemburu
77 77. Ikut Merasakan
78 78. Double Date Dadakan
79 79. Ketahuan
80 80. Ngidam
81 81. Nama Si Kecil
82 82. Lupa
83 83. Jago Tembak
84 84. Berat
85 85. Selamat Datang Aksara
86 86. Memohon Maaf
87 87. Hilang Raguku, Sayang
88 88. Nama Itu Disebut Lagi
89 89. Lubang di Hati
90 90. Kedatangan Sindy
91 91. Sadar Akan Kesalahan
92 92. Selapanan
93 93. Ngambek
94 94. Pengabdian Bhayangkariku
95 95. Keputusan Ratna
96 96. Bertengkar Lagi
97 97. Pengalaman Baru Tama
98 98. Hari Pertama Kerja
99 99. Piknik
100 100. Kembali Bertugas
101 101. Merindukanmu
102 102. Ucapan Terima Kasih
103 103. Ayah Pulang
104 104. Keseharian Ratna
105 105. Perubahan Istriku
106 106. Ke Rumah Nenek
107 107. Memberi Kesempatan
108 108. Mulai Berjalan
109 109. Kelelahan
110 110. Terjebak Masa Lalu
111 111. Kembali ke Gegana
112 112. Orang Aneh
113 113. Ulang Tahun Tama
114 114. Kekacauan
115 115. Tuduhan Tidak Benar
116 116. Abdi Negara Yang Setia
117 117. Maafkan Mama
118 118. Penculikan
119 119. Pergi Dengan Tenang
120 120. Kisah Tama dan Ratna
121 121. Ini Bukanlah Akhir
122 Epilog 1
123 Epilog 2
124 New Project
125 Short Story 1. Persiapan Puasa
126 Short Story 2. Ayah yang Sibuk
127 Short Story 3. Karena Tugas
128 Short Story 4. Rencana Mudik
129 Short Story 5. Malam Takbir
130 Short Story 6. Mudik
131 Short Story 7. Berkumpul
132 Sequel???
Episodes

Updated 132 Episodes

1
1. Tama dan Masa lalunya
2
2. Ratna dan Masa Depannya
3
3. Calon Suami
4
4. Pernikahan
5
5. Rumah Baru
6
6. Tugas Pertama
7
7. Back to Work
8
8. Tempat Baru
9
9. Curhat
10
10. Kunjungan Bapak Ibu
11
11. Betah
12
12. Stres
13
13. Pertanyaan Mama
14
14. Satyalencana
15
15. Pamer
16
16. Melepaskan
17
17. Bencana
18
18. Berita Besar
19
19. BonBon
20
20. Berkah
21
21. Sandera
22
22. Kehilangan
23
23. Rapuh
24
24. Selingkuhan Tama
25
25. Teguran
26
26. Undangan
27
27. Keluarga Besar Ratna
28
28. Pantai
29
29. Tamu tak Diundang
30
30. Marah
31
31. Liburan ke Jakarta
32
32. Berlebihan
33
33. Keinginan
34
34. Mantan
35
35. Suami Hebat
36
36. LDR
37
37. Mereda
38
38. Teman lama
39
39. Hari pertama
40
40. Teman baru
41
41. Impas
42
42. Nama Itu
43
43. Kabar Dari Jauh
44
44. Melayat
45
45. Sakit
46
46. Perseteruan Semakin Panas
47
47. Masih marah
48
48. Pembalasan
49
49. Mempersiapkan Sesuatu
50
50. Kenyataannya
51
51. Emosi
52
52. Kehadiran Kembali
53
53. Kegagalan
54
54. Berontak
55
55. Menyerah
56
56. Persiapan Pindah
57
57. Proses Pindah
58
58. Berpamitan
59
59. Bersiap Untuk Pergi
60
60. Good Bye
61
61. Pengalaman Pertama
62
62. Mohon Izin
63
63. Kenangan Kencan Pertama
64
64. Main Ke Rumah Bapak
65
65. Suasana Baru
66
66. Bertemu Kembali Dengan Masa Lalu
67
67. Terjebak
68
68. Merawat Bapak
69
69. Tugas Istri Abdi Negara
70
70. Dituntut Pasien
71
71. Hasil Check Up
72
72. Hukuman
73
73. Morning Sickness
74
74. Dua Residen Baru
75
75. Cewek Gatel
76
76. Istri Yang Cemburu
77
77. Ikut Merasakan
78
78. Double Date Dadakan
79
79. Ketahuan
80
80. Ngidam
81
81. Nama Si Kecil
82
82. Lupa
83
83. Jago Tembak
84
84. Berat
85
85. Selamat Datang Aksara
86
86. Memohon Maaf
87
87. Hilang Raguku, Sayang
88
88. Nama Itu Disebut Lagi
89
89. Lubang di Hati
90
90. Kedatangan Sindy
91
91. Sadar Akan Kesalahan
92
92. Selapanan
93
93. Ngambek
94
94. Pengabdian Bhayangkariku
95
95. Keputusan Ratna
96
96. Bertengkar Lagi
97
97. Pengalaman Baru Tama
98
98. Hari Pertama Kerja
99
99. Piknik
100
100. Kembali Bertugas
101
101. Merindukanmu
102
102. Ucapan Terima Kasih
103
103. Ayah Pulang
104
104. Keseharian Ratna
105
105. Perubahan Istriku
106
106. Ke Rumah Nenek
107
107. Memberi Kesempatan
108
108. Mulai Berjalan
109
109. Kelelahan
110
110. Terjebak Masa Lalu
111
111. Kembali ke Gegana
112
112. Orang Aneh
113
113. Ulang Tahun Tama
114
114. Kekacauan
115
115. Tuduhan Tidak Benar
116
116. Abdi Negara Yang Setia
117
117. Maafkan Mama
118
118. Penculikan
119
119. Pergi Dengan Tenang
120
120. Kisah Tama dan Ratna
121
121. Ini Bukanlah Akhir
122
Epilog 1
123
Epilog 2
124
New Project
125
Short Story 1. Persiapan Puasa
126
Short Story 2. Ayah yang Sibuk
127
Short Story 3. Karena Tugas
128
Short Story 4. Rencana Mudik
129
Short Story 5. Malam Takbir
130
Short Story 6. Mudik
131
Short Story 7. Berkumpul
132
Sequel???

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!