Membawakan makan siang

Gavin memasang wajah datar dan tak peduli ketika samar-samar mendengar bisikan dokter yang kemarin ikut seminar bersamanya, ia kembali kesal mengingat semua ini terjadi karena Kirana, gadis yang sudah mengotori wajahnya.

Sejak kemarin Gavin tahu bahwa gadis itu berusaha untuk menghindarinya, ia tahu bahwa gadis itu ketakutan setelah apa yang di lakukannya kemarin.

Gavin sampai diruangan nya, ia hendak masuk tetapi suara panggilan membuatnya menunda dan melihat siapa yang telah memanggilnya.

"Dokter Manda, ada apa?" tanya Gavin dengan datar.

"Apa anda sudah sarapan? bagaimana jika kita sarapan bersama?" tawar Dokter Manda tersenyum manis.

Gavin menggeleng pelan. "Maaf tetapi saya sudah sarapan." Tolak Gavin lalu masuk ke dalam ruangannya tanpa peduli pada Manda yang hendak bicara lagi.

Manda terdiam, ia membuang nafasnya kasar lalu segera pergi dari sana. Dalam hatinya ia selalu bertanya, apakah dia tidak cantik? atau dia tidak menarik? mengapa rasanya sulit sekali mendapatkan dokter itu. Disaat sedang berpikir, Manda teringat kejadian di seminar semalam, ia dengan jelas mendengar suara teriakan wanita dalam video Gavin dan lebih parahnya lagi kata-kata yang di ucapkan.

"Apa dokter Gavin punya kekasih? Ck, jangan sampai." Monolog Manda lalu kembali melanjutkan aktivitasnya.

Dirumah keluarga Pranaja, saat ini Kirana tengah duduk bersantai bersama Mama mertua nya sambil menonton televisi berita pagi. Kirana sejujurnya tak menikmati tontonan itu karena saat ini pikirannya sedang bergelut soal kejadian kemarin.

"Ara, kenapa diam saja?" tanya Mama Ayu, ia jadi ikut-ikutan kedua orang tua Kirana untuk memanggil gadis itu dengan sebutan 'Ara'.

"Gak apa-apa, Ma." Jawab Kirana berbohong.

"Oh iya siang ini kamu mau tidak bawakan makan siang untuk Gavin?" tanya Mama Ayu menawarkan.

Kirana terdiam, sesungguhnya ia takut untuk menemui Gavin, tetapi bisa saja membawakan makan sebagai ucapan maaf darinya.

Kirana dengan cepat mengangguk. "Iya, Ma. Mau, aku mau bawakan Gavin makan siang." Jawab Kirana antusias.

"Nanti kita masak sama-sama ya." Ujar Mama Ayu tersenyum senang.

Kirana mengangguk, skill masaknya tidak terlalu buruk, bahkan tak jarang kedua orangtuanya dan juga teman-teman memuji masakannya meski hanya sekedar nasi goreng dan makanan sederhana lainnya.

"Ma, aku ke kamar dulu ya." Pamit Kirana beranjak dari tempatnya.

"Lho, kenapa?" tanya Mama Ayu bingung.

"Mau ke kamar kecil, Ma. Hehehehe," jawab Kirana terkekeh pelan.

Mama Ayu akhirnya mengangguk dan membiarkan Kirana pergi ke kamarnya.

Kirana duduk di pinggir ranjang, ia melihat ada panggilan masuk dari sahabatnya yang menyebalkan itu.

"Ara, aaaaa … gimana kabar lo?" Suara melengking Nia merusak pendengaran Kirana.

"Gak usah teriak bisa, 'kan? kabar gue baik."

"Gilak sih lo, gimana semalam? enak? sakit?"

"Nikah biar tau."

"Gue mau nikah kalo suaminya seganteng suami lo, lo mungut dimana sih cowok ganteng gitu?"

"Pembuangan pria tampan?"

"Emang ada pembuangan pria tampan?"

"Gak ada, gak ada kaya otak lo."

Setelah mengatakan itu Kirana langsung menutup teleponnya, sahabatnya itu benar-benar membuatnya kesal saja.

***

Kirana tampak gemetar memegang bekal makan siang buatannya, saat ini ia sudah berdiri di depan rumah sakit untuk membawakan makan suaminya.

"Gak akan di bunuh kan ya?" gumam Kirana mengusap dadanya pelan.

Kirana perlahan melangkah masuk, ia langsung pergi ke ruangan Gavin karena dirinya juga sudah tahu ketika sang Papa dirawat.

"Makin dekat auranya makin serem ya." Gumam Kirana menggigit bibirnya.

Ditengah perjalanannya menuju ruangan Gavin, tanpa sengaja Kirana menabrak seseorang sampai rasa sakit terasa dibahunya.

"Awwww… maaf, maafkan aku." Ucap Kirana sambil memegangi bahunya.

"Lain kali hati-hati dan gunakan matamu saat jalan." Ketus wanita itu yang tampak tak asing dengan wajahnya.

Kirana teringat, dia dokter yang pernah sarapan bersama Gavin ketika dirinya menjaga Nia dirumah sakit, dan ia yakini jika wanita di depannya saat ini adalah kekasih Gavin.

Tak lama datang seorang pria yang Kirana ingin temui, ia terdiam ketika kedua dokter itu sepertinya akan makan siang bersama.

Gavin sendiri terkejut melihat kedatangan Kirana, ia memang niat untuk makan siang bersama Manda karena kebetulan ia ingin ke kantin, tetapi Gavin sadar dengan apa yang dibawa gadis itu.

"Kirana, mau apa kau kesini?" tanya Gavin dingin.

"Mama memintaku membawakan ini." Jawab Kirana memberikan kotak makan siang yang dibawanya.

Gavin meraih kotak makan siang yang Kirana berikan, ia lalu menatap Manda yang terlihat sedang kebingungan.

"Maaf Dok, silahkan anda duluan saya akan makan ini saja." Ucap Gavin membuat raut kekecewaan tergambar di wajah Manda.

Setelah mengatakan itu Gavin menarik tangan Kirana, gadis itu terkesiap ketika Gavin tiba-tiba menariknya dan mengajaknya masuk ke dalam ruangannya.

"Sakit." Ringis Kirana menepis tangan Gavin begitu saja.

"Duduk dan diamlah, aku akan memakan makanan ini hanya demi Mama." Ungkap Gavin tanpa menatap Kirana.

"Aku tahu, aku pasti sudah mengganggu waktu kalian untuk makan siang bersama." Balas Kirana pelan hampir tak terdengar.

"Lain kali akan ku katakan pada Mama untuk tidak menyuruh ku kemari agar kau bisa makan bersama kekasih mu." Tambah Kirana, ia sudah ingin menangis saja rasanya.

Entah kemana jiwa pemberani nya, entah kemana sementara ingin membuat pria itu mencintainya, sekarang hanya ada rasa mengganjal ketika melihat Gavin bersama wanita itu. Cinta? oh ayolah, ini baru beberapa hari, tidak mungkin Kirana mencintai Gavin.

"Aaaaa kenapa aku jadi lemah begini, Kirana ayolah buat dia mencintaimu." Batin Kirana, meremat ujung bajunya sendiri.

JIWA PEMBERANI KIRANA KEMANA YA, KAYANYA BUTUH SEMANGAT READERS DULU DEH 😚🤣🤣

BERSAMBUNG........................

Terpopuler

Comments

Rapa Rasha

Rapa Rasha

semangat banyak2 ara

2024-03-04

1

Noval Rangga Aditya

Noval Rangga Aditya

kirana ayo tunjukkan keberanian dan kelebihanmu, bikin dia klepek2..../Scream/

2024-01-26

0

Yuniarti Yuni

Yuniarti Yuni

Kirana kok lemah nti kalah truhany fonh

2023-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Keputusan
3 Sup panas
4 Gadis kekanakan
5 Tidak Adil!
6 Serangan jantung
7 Mengalami Koma
8 Maaf harus ingkar!
9 Satu diantara dua pilihan
10 Kirana pingsan
11 Penjelasan Kirana
12 Fitting baju pengantin
13 H-1 pernikahan
14 Hari Pernikahan
15 Cemburu?
16 Tantangan Ibu mertua
17 Janji Kirana
18 Gavin Jahat!!
19 Membawakan makan siang
20 Gadis penggoda?
21 Fahri yang aneh
22 Masa lalu
23 Mengenang
24 Peringatan hari kematian
25 Menyerah atau bertahan?
26 Menceritakan
27 Pelukan hangat
28 Pengakuan
29 Kebenaran yang mengejutkan
30 Tetap bersama?
31 Menyusul suami
32 Kebakaran dan kehilangan
33 Kesadaran seorang Gavin
34 Melakukan lebih
35 Sama sama Cemburu
36 Tempat Spesial
37 Perawatan seorang istri
38 Tangisan Kirana
39 Aku lelah!
40 Aku akan menunggumu
41 Kepergian Kirana
42 Hari pertama
43 Rasa rindu keduanya
44 Hati yang tenang
45 Mencari Kirana
46 Bencana alam
47 Menemukan mu
48 Memulai kembali
49 Kapan Launching?
50 Memang puasa?
51 Ancaman Fahri
52 Pra First Night
53 Buka puasa
54 Siang panas
55 Mesin permainan
56 Keputusan Gavin
57 Rumah Baru
58 Buat Dedek Yuk!
59 Fahri dan Nia?
60 Hari pertama bekerja
61 Pesan apa?
62 Fahri keterlaluan!
63 Memenuhi keinginan istri
64 Akal-akalan Gavin
65 Apa yang terjadi?
66 Kehilangan
67 Kecantikan seorang istri
68 Pendarahan ringan
69 Mengandung
70 Kirana yang manja
71 Pemeriksaan Nia
72 Fahri Ngidam
73 Kepolosan Kirana
74 Berpikir keras
75 Kemarahan Kirana
76 Kecelakaan
77 Tak bisa diselamatkan
78 Sisi kesedihan Nia
79 Gadisnya?
80 Teringat padanya
81 Pertemuan sekian kalinya
82 Semakin terasa
83 Pengakuan hati Fahri
84 Cantik seperti mu
85 Aku mencintaimu!
86 Tawaran menantu
87 Lamaran yang ditolak
88 Mengurus pengganggu
89 Persetujuan
90 Hari Bahagia
91 Malam kepanasan
92 Masih rahasia
93 Mandi tapi gerah
94 Gejala awal
95 Kabar bahagia Nia
96 Welcome baby boy
97 Kebahagiaan Gavin dan Kirana
98 Pak Fahri marah!
99 Obrolan abstrak
100 Papa Gavin manja
101 Penyesalan
102 Rengekan Dokter dingin
103 Gavin merengek lagi
104 Kecelakaan Nia dan Fahri
105 Putri kecil Mama
106 Hadiah menggiurkan
107 Kejutan untuk istri tercinta
108 Mau punya adik tidak?
109 Always love you (End)
110 Ekstra part 1
111 Ekstra part 2
112 Ekstra part (End)
113 CUAP-CUAP AUTHOR
114 Novel New Publish
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Prolog
2
Keputusan
3
Sup panas
4
Gadis kekanakan
5
Tidak Adil!
6
Serangan jantung
7
Mengalami Koma
8
Maaf harus ingkar!
9
Satu diantara dua pilihan
10
Kirana pingsan
11
Penjelasan Kirana
12
Fitting baju pengantin
13
H-1 pernikahan
14
Hari Pernikahan
15
Cemburu?
16
Tantangan Ibu mertua
17
Janji Kirana
18
Gavin Jahat!!
19
Membawakan makan siang
20
Gadis penggoda?
21
Fahri yang aneh
22
Masa lalu
23
Mengenang
24
Peringatan hari kematian
25
Menyerah atau bertahan?
26
Menceritakan
27
Pelukan hangat
28
Pengakuan
29
Kebenaran yang mengejutkan
30
Tetap bersama?
31
Menyusul suami
32
Kebakaran dan kehilangan
33
Kesadaran seorang Gavin
34
Melakukan lebih
35
Sama sama Cemburu
36
Tempat Spesial
37
Perawatan seorang istri
38
Tangisan Kirana
39
Aku lelah!
40
Aku akan menunggumu
41
Kepergian Kirana
42
Hari pertama
43
Rasa rindu keduanya
44
Hati yang tenang
45
Mencari Kirana
46
Bencana alam
47
Menemukan mu
48
Memulai kembali
49
Kapan Launching?
50
Memang puasa?
51
Ancaman Fahri
52
Pra First Night
53
Buka puasa
54
Siang panas
55
Mesin permainan
56
Keputusan Gavin
57
Rumah Baru
58
Buat Dedek Yuk!
59
Fahri dan Nia?
60
Hari pertama bekerja
61
Pesan apa?
62
Fahri keterlaluan!
63
Memenuhi keinginan istri
64
Akal-akalan Gavin
65
Apa yang terjadi?
66
Kehilangan
67
Kecantikan seorang istri
68
Pendarahan ringan
69
Mengandung
70
Kirana yang manja
71
Pemeriksaan Nia
72
Fahri Ngidam
73
Kepolosan Kirana
74
Berpikir keras
75
Kemarahan Kirana
76
Kecelakaan
77
Tak bisa diselamatkan
78
Sisi kesedihan Nia
79
Gadisnya?
80
Teringat padanya
81
Pertemuan sekian kalinya
82
Semakin terasa
83
Pengakuan hati Fahri
84
Cantik seperti mu
85
Aku mencintaimu!
86
Tawaran menantu
87
Lamaran yang ditolak
88
Mengurus pengganggu
89
Persetujuan
90
Hari Bahagia
91
Malam kepanasan
92
Masih rahasia
93
Mandi tapi gerah
94
Gejala awal
95
Kabar bahagia Nia
96
Welcome baby boy
97
Kebahagiaan Gavin dan Kirana
98
Pak Fahri marah!
99
Obrolan abstrak
100
Papa Gavin manja
101
Penyesalan
102
Rengekan Dokter dingin
103
Gavin merengek lagi
104
Kecelakaan Nia dan Fahri
105
Putri kecil Mama
106
Hadiah menggiurkan
107
Kejutan untuk istri tercinta
108
Mau punya adik tidak?
109
Always love you (End)
110
Ekstra part 1
111
Ekstra part 2
112
Ekstra part (End)
113
CUAP-CUAP AUTHOR
114
Novel New Publish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!