Tantangan Ibu mertua

Kirana tampak ragu untuk masuk ke dalam kamar, ia takut jika akan bertengkar dengan Gavin. Aneh kan? iya, pikiran Kirana memang masih kekanakan, entah darimana ia sampai ketakutan jika Gavin akan meminta haknya.

Ditengah kegelisahannya, tiba-tiba ada yang menepuk bahunya pelan. Kirana menoleh dan melihat senyuman hangat ibu mertuanya.

"Mama." Panggil Kirana pelan.

"Kenapa belum masuk?" tanya Mama Ayu dengan lembut.

"I-ini aku mau masuk, Ma." Jawab Kirana berbohong.

Mama Ayu mengangguk kecil, ia raih tangan menantunya dan ia genggam dengan tatapan lembut mengarah kepada gadis itu.

"Mama tau kamu takut, Sayang." Cetus Mama Ayu membuat Kirana menegang.

"Tidak Ma, bukan begitu. Aku hanya … " ucapan Kirana terhenti ketika merasakan usapan lembut di kepalanya.

"Gavin itu sebenarnya pria yang baik, hanya saja sifatnya memang dingin dan cuek. Mama yakin kamu yang bisa mencairkan sifat dinginnya dan membuatnya menjadi pria hangat." Potong Mama Ayu.

"Boleh Mama menantang kamu?" tanya Mama Ayu menaikkan sebelah alisnya.

Kening Kirana mengerut. "Menantang apa, Ma?" tanya Kirana tak paham.

"Dalam dua bulan, Mama mau kamu membuat Gavin menjadi pria hangat." Jawab Mama Ayu dengan sedikit tegas.

"A-apa, tapi bagaimana aku bisa melakukannya, Ma?" tanya Kirana terkejut.

"Itu urusan kamu, jika kamu tidak bisa melakukannya maka Mama akan mengirim kamu ke USA. Kamu bermimpi untuk bisa belajar disana kan?" jawab Mama Ayu diakhiri kalimat yang membuat Kirana tercengang.

"Mama, apa yang Mama katakan?" tanya Kirana, saking terkejutnya ia sampai memegangi dadanya.

"Tantangan di mulai malam ini, Kirana. Tepat tanggal 3 Desember, Mama akan menagihnya." Jawab Mama Ayu kemudian pergi meninggalkan Kirana yang masih tercengang di tempatnya.

Kirana hampir linglung ketika mengingat ucapan ibu mertuanya, tantangan yang diberikan padanya sama saja menyuruhnya untuk bercerai jika gagal kan? tetapi, tawaran untuk ke USA, negara impiannya benar-benar menggiurkan.

Kirana sadar, untuk kesekian kalinya ia di hadapi dua pilihan. Mimpi atau rumah tangga yang baru di bangunnya, suami atau pendidikan tinggi yang menjadi prioritasnya, dan orang tua atau teman-teman yang sudah menunggu kehadirannya di kampus imipan mereka.

***

Kirana menatap ke luar jendela menatap aktivitas banyak orang yang sibuk dengan kegiatan masing-masing, pikirannya saat ini masih melayang tentang perkataan ibu mertuanya semalam.

Kirana melirik ke arah Gavin yang tampak tak nyaman, sehabis bicara dengan ibu mertuanya, Kirana masuk ke dalam kamar dan melihat Gavin sudah tertidur di sofa dan kemungkinan itulah penyebab ketidaknyamanan Gavin sekarang.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Kirana namun hanya mendapat balasan berupa lirikan cuek dari suaminya itu.

Kirana menghela nafas, kenapa ia jadi ciut begini di depan Gavin, padahal dulu ketika sekolah, dirinya yang paling berani menghadapi pemalak di kelas-kelas bahkan sampai membuatnya tobat.

"Aku mau membeli sesuatu!" ujar Kirana dengan suara yang dibuat seberani mungkin.

Gavin melirik ke arah Kirana dengan penuh tanya, ia menghela nafas seraya menautkan alisnya kemudian membelok setirnya ketika melihat minimarket.

"Lima belas menit dari sekarang, jika kau tidak kembali, pastikan ponselmu menyala untuk memesan taksi." Pungkas Gavin dengan wajah datar dan nada bicaranya yang terkesan dingin.

Kirana merapatkan gigi-giginya, ia segera membanting pintu kasar dan masuk ke dalam minimarket dengan mulut yang tak henti mengumpat.

Kirana sendiri sebenarnya bingung ingin membeli apa, ia juga tidak mengerti mengapa mulutnya bisa tiba-tiba bicara ingin beli sesuatu. Karena terlalu bingung, akhirnya Kirana mengambil apapun tanpa melihat kebutuhannya.

Setelah selesai memasukkan barang acak, Kirana melirik jam tangannya yang ternyata sudah 10 menit berlalu. Kirana membuka mata, ia segera pergi ke kasir untuk membayar.

"Totalnya jadi 456 ribu." Ucap sang kasir ketika selesai mentotal belanjaan Kirana.

Kirana meriah dompetnya, ia berniat mengambil kartu Bank miliknya tetapi terhenti ketika melihat kartu milik Gavin yang diberikan pria itu padanya tempo hari. Dan karena kini sudah menikah, bukankah dia punya hak untuk menggunakannya?

"Aku istrinya, uangnya adalah uangku kan?" gumam Kirana dan tanpa pikir lagi segera membayar menggunakan kartu milik Gavin.

Setelah membayar, Kirana keluar dari minimarket dan melihat mobil Gavin sudah berjalan mundur. Kirana buru-buru berlari dan menarik pintu mobil Gavin kemudian naik meski mobil dalam keadaan berjalan.

"Kau gila?" tanya Gavin ketika melihat Kirana yang naik dengan cepat.

"Kenapa?" tanya Kirana balik.

"Jika jatuh bagaimana, kau mau aku disebut sebagai pembunuh." Jawab Gavin meninggikan suaranya.

Kirana bukannya merasa takut tetapi justru tersenyum. "Tenang saja, ketika aku jatuh dan terluka kan ada pak Dokter suami yang akan merawatku." Balas Kirana mengarus begitu saja dari mulutnya.

Gavin berdecak sebal, ia segera menjalankan mobilnya agar bisa cepat sampai ke rumah. Selama perjalanan Kirana tak henti mengunyah jajanan yang dibelinya, Gavin hanya melirik jengah pada gadis itu.

"Bisakah berhenti makan, kau mengotorkan mobilku!" seru Gavin yang hanya dibalas lirikan oleh Kirana.

"Kau mau?" tawar Kirana menyodorkan ice cream yang tengah di makannya.

"Tidak, terima kasih." Balas Gavin acuh.

"Oh iya, aku belanja menggunakan kartu mu. Tidak apa kan? aku kan istrimu, jadi uangmu adalah uangku. Begitu kan?" ujar Kirana dengan suara ceria nya.

"Terserah." Timpal Gavin acuh.

SIAP MEMULAI TANTANGAN?

are you ready guys??

BERSAMBUNG......................

Terpopuler

Comments

Rapa Rasha

Rapa Rasha

ayo Ara kmu bisa

2024-03-04

0

Arie Chrisdiana

Arie Chrisdiana

lha gimana toh ini critanya td tidur di sofa kok tiba2 sdh ada di dlm mobil, atau mungkin sofanya ada di dlm mobil juga, tlg dong thor alur ceritanya yg jelas biar kita yg baca ndak bingung

2023-06-25

2

Yuniarti Yuni

Yuniarti Yuni

mantap semangat Kirana.....

2023-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Keputusan
3 Sup panas
4 Gadis kekanakan
5 Tidak Adil!
6 Serangan jantung
7 Mengalami Koma
8 Maaf harus ingkar!
9 Satu diantara dua pilihan
10 Kirana pingsan
11 Penjelasan Kirana
12 Fitting baju pengantin
13 H-1 pernikahan
14 Hari Pernikahan
15 Cemburu?
16 Tantangan Ibu mertua
17 Janji Kirana
18 Gavin Jahat!!
19 Membawakan makan siang
20 Gadis penggoda?
21 Fahri yang aneh
22 Masa lalu
23 Mengenang
24 Peringatan hari kematian
25 Menyerah atau bertahan?
26 Menceritakan
27 Pelukan hangat
28 Pengakuan
29 Kebenaran yang mengejutkan
30 Tetap bersama?
31 Menyusul suami
32 Kebakaran dan kehilangan
33 Kesadaran seorang Gavin
34 Melakukan lebih
35 Sama sama Cemburu
36 Tempat Spesial
37 Perawatan seorang istri
38 Tangisan Kirana
39 Aku lelah!
40 Aku akan menunggumu
41 Kepergian Kirana
42 Hari pertama
43 Rasa rindu keduanya
44 Hati yang tenang
45 Mencari Kirana
46 Bencana alam
47 Menemukan mu
48 Memulai kembali
49 Kapan Launching?
50 Memang puasa?
51 Ancaman Fahri
52 Pra First Night
53 Buka puasa
54 Siang panas
55 Mesin permainan
56 Keputusan Gavin
57 Rumah Baru
58 Buat Dedek Yuk!
59 Fahri dan Nia?
60 Hari pertama bekerja
61 Pesan apa?
62 Fahri keterlaluan!
63 Memenuhi keinginan istri
64 Akal-akalan Gavin
65 Apa yang terjadi?
66 Kehilangan
67 Kecantikan seorang istri
68 Pendarahan ringan
69 Mengandung
70 Kirana yang manja
71 Pemeriksaan Nia
72 Fahri Ngidam
73 Kepolosan Kirana
74 Berpikir keras
75 Kemarahan Kirana
76 Kecelakaan
77 Tak bisa diselamatkan
78 Sisi kesedihan Nia
79 Gadisnya?
80 Teringat padanya
81 Pertemuan sekian kalinya
82 Semakin terasa
83 Pengakuan hati Fahri
84 Cantik seperti mu
85 Aku mencintaimu!
86 Tawaran menantu
87 Lamaran yang ditolak
88 Mengurus pengganggu
89 Persetujuan
90 Hari Bahagia
91 Malam kepanasan
92 Masih rahasia
93 Mandi tapi gerah
94 Gejala awal
95 Kabar bahagia Nia
96 Welcome baby boy
97 Kebahagiaan Gavin dan Kirana
98 Pak Fahri marah!
99 Obrolan abstrak
100 Papa Gavin manja
101 Penyesalan
102 Rengekan Dokter dingin
103 Gavin merengek lagi
104 Kecelakaan Nia dan Fahri
105 Putri kecil Mama
106 Hadiah menggiurkan
107 Kejutan untuk istri tercinta
108 Mau punya adik tidak?
109 Always love you (End)
110 Ekstra part 1
111 Ekstra part 2
112 Ekstra part (End)
113 CUAP-CUAP AUTHOR
114 Novel New Publish
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Prolog
2
Keputusan
3
Sup panas
4
Gadis kekanakan
5
Tidak Adil!
6
Serangan jantung
7
Mengalami Koma
8
Maaf harus ingkar!
9
Satu diantara dua pilihan
10
Kirana pingsan
11
Penjelasan Kirana
12
Fitting baju pengantin
13
H-1 pernikahan
14
Hari Pernikahan
15
Cemburu?
16
Tantangan Ibu mertua
17
Janji Kirana
18
Gavin Jahat!!
19
Membawakan makan siang
20
Gadis penggoda?
21
Fahri yang aneh
22
Masa lalu
23
Mengenang
24
Peringatan hari kematian
25
Menyerah atau bertahan?
26
Menceritakan
27
Pelukan hangat
28
Pengakuan
29
Kebenaran yang mengejutkan
30
Tetap bersama?
31
Menyusul suami
32
Kebakaran dan kehilangan
33
Kesadaran seorang Gavin
34
Melakukan lebih
35
Sama sama Cemburu
36
Tempat Spesial
37
Perawatan seorang istri
38
Tangisan Kirana
39
Aku lelah!
40
Aku akan menunggumu
41
Kepergian Kirana
42
Hari pertama
43
Rasa rindu keduanya
44
Hati yang tenang
45
Mencari Kirana
46
Bencana alam
47
Menemukan mu
48
Memulai kembali
49
Kapan Launching?
50
Memang puasa?
51
Ancaman Fahri
52
Pra First Night
53
Buka puasa
54
Siang panas
55
Mesin permainan
56
Keputusan Gavin
57
Rumah Baru
58
Buat Dedek Yuk!
59
Fahri dan Nia?
60
Hari pertama bekerja
61
Pesan apa?
62
Fahri keterlaluan!
63
Memenuhi keinginan istri
64
Akal-akalan Gavin
65
Apa yang terjadi?
66
Kehilangan
67
Kecantikan seorang istri
68
Pendarahan ringan
69
Mengandung
70
Kirana yang manja
71
Pemeriksaan Nia
72
Fahri Ngidam
73
Kepolosan Kirana
74
Berpikir keras
75
Kemarahan Kirana
76
Kecelakaan
77
Tak bisa diselamatkan
78
Sisi kesedihan Nia
79
Gadisnya?
80
Teringat padanya
81
Pertemuan sekian kalinya
82
Semakin terasa
83
Pengakuan hati Fahri
84
Cantik seperti mu
85
Aku mencintaimu!
86
Tawaran menantu
87
Lamaran yang ditolak
88
Mengurus pengganggu
89
Persetujuan
90
Hari Bahagia
91
Malam kepanasan
92
Masih rahasia
93
Mandi tapi gerah
94
Gejala awal
95
Kabar bahagia Nia
96
Welcome baby boy
97
Kebahagiaan Gavin dan Kirana
98
Pak Fahri marah!
99
Obrolan abstrak
100
Papa Gavin manja
101
Penyesalan
102
Rengekan Dokter dingin
103
Gavin merengek lagi
104
Kecelakaan Nia dan Fahri
105
Putri kecil Mama
106
Hadiah menggiurkan
107
Kejutan untuk istri tercinta
108
Mau punya adik tidak?
109
Always love you (End)
110
Ekstra part 1
111
Ekstra part 2
112
Ekstra part (End)
113
CUAP-CUAP AUTHOR
114
Novel New Publish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!