Gavin Jahat!!

Kirana baru saja selesai membersihkan diri, ia keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya yang habis keramas. Kirana begitu santai berjalan menuju meja rias yang telah diisi oleh alat makeup serta skincare miliknya.

Sadar atau tidak, saat ini ia bahkan lupa mengancingkan dress yang tengah digunakannya hingga memperlihatkan aset pribadinya.

"Bisakah kau lihat penampilan mu dulu sebelum keluar?" suara itu menyadarkan Kirana dari kegiatannya.

Ia menoleh ke belakang, melihat Gavin sedang duduk memangku laptop dengan kacamata yang bertengger di matanya. Saat ini pria itu sedang melakukan seminar online, tetapi siapa sangka jika dirinya di suguhi pemandangan tak terelakan.

"Apa? memang apa yang aku lakukan?" tanya Kirana mengangkat alisnya heran.

"Berbalik, berkaca dan lihat penampilanmu." Jawab Gavin tanpa menatap Kirana.

Kirana yang kebingungan tetapi tetap mengikuti ucapan Gavin, ia membalik badan dan berkaca. Tidak ada apapun di wajahnya, tangannya turun ke leher tetapi matanya sudah menjalar ke bagian dada, ia membuka matanya melihat penampilannya yang tak senonoh.

"Astaga!!!" pekik Kirana karena terlalu terkejut.

Kirana membalik badan, menatap Gavin yang saat ini sedang menatap layar laptop seraya memakai earphone di telinga kanannya. Ia berjalan mendekati Gavin yang sedang serius.

"Baik--" ucapan Gavin yang saat itu ingin membuka suara terhenti karena teriakan istrinya.

"Kau!!! dasar mesumm!!!!!!" teriakan Kirana sontak membuat Gavin terlonjak.

Gavin membulatkan matanya, ia menatap Kirana dan layar bergantian lalu melepas earphone yang digunakannya. Gavin sedikit gemetar, saat ini dirinya sedang melakukan panggilan video dengan beberapa dokter tempatnya bekerja dan Kirana dengan kencangnya berteriak ketika dirinya baru akan mengeluarkan pendapat.

"Dokter Gavin anda tidak apa-apa?"

"S-saya izin sebentar untuk off."

Kirana langsung terhenyak, wajahnya berubah pias ketika sadar saat ini pria itu sedang melakukan panggilan video. Tubuh Kirana gemetar ketika Gavin menatapnya tajam, ia ingin mati saja rasanya saat Gavin beranjak dari tempatnya lalu mendekati Kirana yang berusaha menjauh.

"M-maaf aku tidak tahu, ku mohon maafkan aku." Pinta Kirana dengan gugup.

"Maaf? kau sudah membuatku malu karena suaramu itu dan sekarang dengan mudahnya meminta maaf?!" bentak Gavin diakhir kalimatnya.

"Kau mengatai ku tanpa berpikir, seharusnya aku yang berteriak dan mengataimu yang keluar dari kamar mandi tanpa melihat penampilan sebelumnya." Lanjut Gavin dengan tajam.

"G-gavin, aku … " ucapan Kirana terhenti ketika Gavin mencekal pergelangan tangannya dengan kuat.

"Keluar!" usir Gavin dengan tatapan penuh amarah kepada gadis kecil di depannya saat ini.

Kirana menelan saliva nya susah, ia berusaha untuk tidak menangis hingga berujung pada suaranya yang memberat.

"Aku minta maaf." Lirih Kirana namun tak dihiraukan oleh Gavin.

"Keluar sebelum aku yang menyeretmu!" usir Gavin lagi dengan tatapan tajam dan menusuk hati Kirana.

Kirana segera keluar, ia menangis tanpa suara. Siang hari setelah makan seperti ini rumah keluarga Pranaja tampak sepi. Ia yakin jika mertuanya sedang tidur, lalu pelayan mengerjakan tugas dan sebagian istirahat.

Kirana memutuskan untuk pergi ke dapur, di lihat disana juga tidak ada orang, ia lalu meraih gelas dan menuang air ke dalamnya sebelum air itu tandas dan berpindah ke tenggorokannya.

"Kenapa Gavin jahat sekali, aku kan tidak tahu jika dia sedang … hiks …" Kirana menangis, ia menarik kursi lalu duduk dan menjatuhkan kepalanya di meja makan.

"Ada apa pengantin baru menangis seorang diri disini?" suara itu menghentikan tangisan Kirana.

Kirana mengangkat kepalanya, ia segera menyeka air matanya ketika melihat kakak iparnya berdiri dengan menenteng tas kerja dan jas di tangannya.

"Aku tidak apa-apa, aku hanya sedikit pusing, Kak." Jawab Kirana berbohong.

"Benarkah? jika tidak salah dengar kau menyebut adikku 'jahat', benar kan?" tutur Fahri tersenyum misterius.

"I-itu, aku hanya asal bicara saja." Timpal Kirana gugup.

"Kau tidak bahagia menikah dengan adikku?" tanya Fahri serius, ia tarik kursi lalu duduk di depan Kirana.

"Apa yang kau katakan, Kak. Tentu aku bahagia menikah dengannya," jawab Kirana tanpa menatap pria di depannya.

Fahri sedikit mengangkat tubuhnya, tangannya terulur untuk menghapus air mata gadis itu. Tetapi sebelum aksinya lancar jaya, suara tajam dan dingin itu menyapa indera pendengaran.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Gavin ketika melihat Fahri hendak menyentuh wajah Kirana.

Kirana dan Fahri sama-sama menoleh, gadis itu beranjak dari duduknya dengan kepala menunduk.

"Oh, aku? aku hanya ingin menghapus air mata adik ipar ku." Jawab Fahri santai.

"Apa yang kau lakukan padanya sampai dia menangis begitu?" tanya Fahri menatap Gavin dengan tatapan menyidik.

Mendengar itu, Gavin lantas menoleh menatap Kirana. "Masuk ke kamar mu." Suruh Gavin dengan suara halus tetapi mengandung ancaman.

Kirana menganggukkan kepalanya, ia segera berlari ke kamar dan meninggalkan kakak-beradik itu yang sedang sama-sama melempar tatapan tajam.

"Bagaimana bisa seorang kakak ipar lelaki hendak menyapu air mata adik iparnya, bukankah itu tidak sopan?" tanya Gavin menyindir.

"Heuh, mungkin saja tetapi aku tidak tega melihat gadis cantik itu menangis sambil mengucap namamu bersama kata jahat di belakangnya." Jawab Fahri tersenyum remeh.

Gavin mengepalkan tangannya, sesaat ia terdiam guna menahan emosi, setelah tenang ia mendekati Fahri lalu menepuk bahu pria itu pelan.

"Ya aku memang jahat, aku jahat karena bermain kasar di saat pengalaman pertamanya." Ucap Gavin mendapat balasan tatapan tajam dari Fahri.

"Apa aku perlu menceritakannya? apa kau mau dengar bagaimana aku begitu menikmati--" ucapan Gavin yang dibuat-buat itu terhenti ketika Fahri menepis tangannya.

Fahri menatap Gavin dengan kesal, ia berjalan menjauhi pria itu dengan perasaan menggebu. Lagi dan lagi ia kalah dari adiknya. Sementara Gavin, saat ini ia tersenyum penuh kemenangan, meski apa yang ia katakan tidak benar tetapi rasanya menyenangkan juga.

"Gadis itu, aku akan mengurusmu. Lihat saja!' Gumam Gavin lalu pergi untuk kembali ke kamarnya.

EUMMM GAVIN BISA AJA NGARANG CERITA, BESOK GANTI PROFESI YA JADI AUTHOR 🤣🤣

BERSAMBUNG......................

Terpopuler

Comments

Rapa Rasha

Rapa Rasha

kakak Gavin kok gitu sih ke ara

2024-03-04

0

Yuniarti Yuni

Yuniarti Yuni

sebenarnya ada ap dgn Fahri y ges

2023-06-08

0

Nur fadillah

Nur fadillah

Jangan galak galak Bang Dok nanti bucin lhoooo....🤣🤣🤣

2023-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Keputusan
3 Sup panas
4 Gadis kekanakan
5 Tidak Adil!
6 Serangan jantung
7 Mengalami Koma
8 Maaf harus ingkar!
9 Satu diantara dua pilihan
10 Kirana pingsan
11 Penjelasan Kirana
12 Fitting baju pengantin
13 H-1 pernikahan
14 Hari Pernikahan
15 Cemburu?
16 Tantangan Ibu mertua
17 Janji Kirana
18 Gavin Jahat!!
19 Membawakan makan siang
20 Gadis penggoda?
21 Fahri yang aneh
22 Masa lalu
23 Mengenang
24 Peringatan hari kematian
25 Menyerah atau bertahan?
26 Menceritakan
27 Pelukan hangat
28 Pengakuan
29 Kebenaran yang mengejutkan
30 Tetap bersama?
31 Menyusul suami
32 Kebakaran dan kehilangan
33 Kesadaran seorang Gavin
34 Melakukan lebih
35 Sama sama Cemburu
36 Tempat Spesial
37 Perawatan seorang istri
38 Tangisan Kirana
39 Aku lelah!
40 Aku akan menunggumu
41 Kepergian Kirana
42 Hari pertama
43 Rasa rindu keduanya
44 Hati yang tenang
45 Mencari Kirana
46 Bencana alam
47 Menemukan mu
48 Memulai kembali
49 Kapan Launching?
50 Memang puasa?
51 Ancaman Fahri
52 Pra First Night
53 Buka puasa
54 Siang panas
55 Mesin permainan
56 Keputusan Gavin
57 Rumah Baru
58 Buat Dedek Yuk!
59 Fahri dan Nia?
60 Hari pertama bekerja
61 Pesan apa?
62 Fahri keterlaluan!
63 Memenuhi keinginan istri
64 Akal-akalan Gavin
65 Apa yang terjadi?
66 Kehilangan
67 Kecantikan seorang istri
68 Pendarahan ringan
69 Mengandung
70 Kirana yang manja
71 Pemeriksaan Nia
72 Fahri Ngidam
73 Kepolosan Kirana
74 Berpikir keras
75 Kemarahan Kirana
76 Kecelakaan
77 Tak bisa diselamatkan
78 Sisi kesedihan Nia
79 Gadisnya?
80 Teringat padanya
81 Pertemuan sekian kalinya
82 Semakin terasa
83 Pengakuan hati Fahri
84 Cantik seperti mu
85 Aku mencintaimu!
86 Tawaran menantu
87 Lamaran yang ditolak
88 Mengurus pengganggu
89 Persetujuan
90 Hari Bahagia
91 Malam kepanasan
92 Masih rahasia
93 Mandi tapi gerah
94 Gejala awal
95 Kabar bahagia Nia
96 Welcome baby boy
97 Kebahagiaan Gavin dan Kirana
98 Pak Fahri marah!
99 Obrolan abstrak
100 Papa Gavin manja
101 Penyesalan
102 Rengekan Dokter dingin
103 Gavin merengek lagi
104 Kecelakaan Nia dan Fahri
105 Putri kecil Mama
106 Hadiah menggiurkan
107 Kejutan untuk istri tercinta
108 Mau punya adik tidak?
109 Always love you (End)
110 Ekstra part 1
111 Ekstra part 2
112 Ekstra part (End)
113 CUAP-CUAP AUTHOR
114 Novel New Publish
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Prolog
2
Keputusan
3
Sup panas
4
Gadis kekanakan
5
Tidak Adil!
6
Serangan jantung
7
Mengalami Koma
8
Maaf harus ingkar!
9
Satu diantara dua pilihan
10
Kirana pingsan
11
Penjelasan Kirana
12
Fitting baju pengantin
13
H-1 pernikahan
14
Hari Pernikahan
15
Cemburu?
16
Tantangan Ibu mertua
17
Janji Kirana
18
Gavin Jahat!!
19
Membawakan makan siang
20
Gadis penggoda?
21
Fahri yang aneh
22
Masa lalu
23
Mengenang
24
Peringatan hari kematian
25
Menyerah atau bertahan?
26
Menceritakan
27
Pelukan hangat
28
Pengakuan
29
Kebenaran yang mengejutkan
30
Tetap bersama?
31
Menyusul suami
32
Kebakaran dan kehilangan
33
Kesadaran seorang Gavin
34
Melakukan lebih
35
Sama sama Cemburu
36
Tempat Spesial
37
Perawatan seorang istri
38
Tangisan Kirana
39
Aku lelah!
40
Aku akan menunggumu
41
Kepergian Kirana
42
Hari pertama
43
Rasa rindu keduanya
44
Hati yang tenang
45
Mencari Kirana
46
Bencana alam
47
Menemukan mu
48
Memulai kembali
49
Kapan Launching?
50
Memang puasa?
51
Ancaman Fahri
52
Pra First Night
53
Buka puasa
54
Siang panas
55
Mesin permainan
56
Keputusan Gavin
57
Rumah Baru
58
Buat Dedek Yuk!
59
Fahri dan Nia?
60
Hari pertama bekerja
61
Pesan apa?
62
Fahri keterlaluan!
63
Memenuhi keinginan istri
64
Akal-akalan Gavin
65
Apa yang terjadi?
66
Kehilangan
67
Kecantikan seorang istri
68
Pendarahan ringan
69
Mengandung
70
Kirana yang manja
71
Pemeriksaan Nia
72
Fahri Ngidam
73
Kepolosan Kirana
74
Berpikir keras
75
Kemarahan Kirana
76
Kecelakaan
77
Tak bisa diselamatkan
78
Sisi kesedihan Nia
79
Gadisnya?
80
Teringat padanya
81
Pertemuan sekian kalinya
82
Semakin terasa
83
Pengakuan hati Fahri
84
Cantik seperti mu
85
Aku mencintaimu!
86
Tawaran menantu
87
Lamaran yang ditolak
88
Mengurus pengganggu
89
Persetujuan
90
Hari Bahagia
91
Malam kepanasan
92
Masih rahasia
93
Mandi tapi gerah
94
Gejala awal
95
Kabar bahagia Nia
96
Welcome baby boy
97
Kebahagiaan Gavin dan Kirana
98
Pak Fahri marah!
99
Obrolan abstrak
100
Papa Gavin manja
101
Penyesalan
102
Rengekan Dokter dingin
103
Gavin merengek lagi
104
Kecelakaan Nia dan Fahri
105
Putri kecil Mama
106
Hadiah menggiurkan
107
Kejutan untuk istri tercinta
108
Mau punya adik tidak?
109
Always love you (End)
110
Ekstra part 1
111
Ekstra part 2
112
Ekstra part (End)
113
CUAP-CUAP AUTHOR
114
Novel New Publish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!