Dini hari, pukul dua, ketika langit masih gelap dilengkapi udara dingin yang berhembus kencang seolah menusuk rongga tubuh manusia yang masih nekat berkeliaran, Ema--wanita berusia lima puluh tahunan lebih itu membawa lentera guna penerang langkahnya menyusuri jalan setapak yang ada di hutan.
Sudah satu jam dirinya berkelana, namun tetap tak ada tanda-tanda dari gadis remaja yang dicari. Ema hampir menyerah dan henda mengakhiri hidup jika Ailee benar-benar tidak ditemukan, tapi sayang sekali lolongan serigala menyergapnya, menghentikan langkahnya menuju jurang curam yang masih tampak jauh dari pandangan.
Ema menjerit saat seekor serigala besar mendekat seraya menyeret tubuh Ailee dengan cara menggigit kerah bajunya.
Gadis itu tampak baik-baik saja walau kedua kelopak mata terpejam. Pakaiannya masih utuh, dan yang paling penting tidak ada luka di tubuhnya kecuali pada telapak kaki--yang Ema yakini bukan karena ulah si serigala.
Ema sadar kalau binatang itu tidak berniat menerkamnya, tapi sesuai rumor dan kutukan mengenai adanya serigala misterius yang berkelana di hutan dekat perkampungan tetap membuatnya takut. Namun kali ini dia tidak menyerang dirinya dan Ailee sebagai santapan, jadi pasti ada hal berbahaya lainnya.
Tepat seperti prediksi, serigala itu mengaum keras sebelum tubuhnya mendadak berubah menjadi lelaki pucat bermantel bulu serigala putih yang tebal. Tubuhnya tegap dan tinggi, sementara tatapannya mata peraknya tajam mengerikan, melengkapi kesan aura misterius yang rupanya selama ini dia sandang.
Ema terkejut, namun sudah dapat mengontrol karena ia bisa mencium aroma mistis dari pria yang sebelumnya berwujud serigala putih. Insting binatang itu saja sudah berbeda dari ras pada umumnya.
Pria serigala itu mendekatkan langkah, "Ema Gutierrez, kau bukan orang tua kandung anak ini kan?"
Tubuh Ailee dijatuhkan begitu saja, spontan Ema mendekat tanpa mempedulikan cakar serigala yang hampir mengenai matanya. Ia bahkan tak peduli bagaimana pria itu tahu nama dan rahasia Ailee--yang selama ini hanya diketahui dirinya.
"Aku menginginkan anak ini," ujarnya, sontak membuat Ema mendongak dengan tatapan tak percaya.
"U-untuk kau jadikan santapan, bukan?" Ia menebak, namun serigala itu justru tertawa, "Aku bisa menggantikannya, cucuku masih sangat muda, biarkan dia hidup tenang kembali tanpa mengusik wilayahmu."
"Dia tidak akan ku jadikan makanan, Nyonya," Ia ikut berjongkok, membuat jubah bulu serigalanya mengepak hebat hingga dedaunan kering di sekitar berhamburan kemana-mana. Sementara pandangan matanya terus terpaku pada wajah Ailee, "Perempuan muda seperti ini layak dijadikan pengasuh untuk anak-anak para serigala omega yang tangguh."
"Pengasuh bayi serigala, aku bisa melakukannya, bahkan lebih berpengalaman. Cucuku belum lulus sekolah, dia tidak akan melakukan keinginanmu dengan baik. Kau tidak bisa mengharapkannya tuan serigala."
Ia balas tertawa, "Panggil aku Chris, sebutan tuan serigala terdengar seperti sindiran. Kita sama-sama manusia sekarang, kau manusia, dan aku manusia-serigala."
Ema mengangguk patuh, "Ba-baiklah Tuan Chris, aku bersedia menggantikannya. Kau dapat mengandalkanku untuk mengurusi masalah anak-anak."
"Sayang sekali Nyonya Ema Gutierrez, pengasuh yang ku cari haruslah tangguh dan kokoh, jadi dia sebaiknya masih muda agar bisa dipekerjakan. Anak-anak serigala juga tidak sama seperti bayi manusia," Chris merebut kepala Ailee dari pangkuan sang nenek, "Ku dengar Ailee bukan remaja yang berperilaku baik, jadi kami sangat menyukai hal itu. Semua serigala kejam, tapi kami mementingkan kebersamaan, Ailee akan terbiasa, kau jangan khawatir.
Pria itu hendak bangkit, namun Ema sigap menahan pergelangan tangannya, "Kenapa kau harus mengambil seseorang dari dunia manusia? Mengapa kita tidak hidup sendiri-sendiri dan cukup saling menghargai keberadaan."
"Werewolf sudah melakukan tradisi ini sejak ribuan tahun silam. Kami akui, meski manusia jahat dan saling membunuh, tapi insting keibuan mereka sangat bagus," Chris mengangjat tubuh Ailee dalam gendongan tak lupa menyempatkan untuk mengusap surai panjangnya sejenak, "Jangan khawatir, selama Ailee bersama koloni kami, kau akan terus mendapat pasokan berlian setiap bulan. Kalian juga diperbolehkan bertemu, tapi demi menghindari penyerangan manusia lain, kau harus datang sendirian ke hutan untuk bisa menemuinya."
Ema menolak seluruh tawaran itu, keselamatan dan kebahagiaan Ailee adalah nomor satu. Tapi jika seperti ini, Ailee tidak akan senang, gadis itu pasti akan sangat kecewa dan menganggap dirinya tidak bisa menjadi nenek yang baik, "Bagaimana jika aku tak mau melakukannya?"
"Masih banyak gadis seperti Ailee yang bisa ku ikat kontrak perjanjian, jadi kalau dia mati, tidak akan ada pengaruhnya terhadap koloniku," ujar Chris seraya menggoreskan kukunya di leher Ailee, sontak darah mengucur walau lukanya tidak besar, "Kau mau dia mati sekarang?" Tanyanya bersiap dengan lima kuku runcing lain.
"Jangan!" Ema mendekat berniat merebut cucunya, namun Chris lebih dulu menghindar, "Ku mohon biarkan aku yang menggantikannya..."
"Aku sudah dengan baik hati meminta ijin padamu untuk membawa Ailee masuk dalam dunia kami, apakah itu kurang sopan? Perlu ku culik dan kurung dia seperti cara lama yang digunakan werewolf zaman dulu?"
Wanita itu menghela napas, mengakali seorang werewolf tidak mudah, "Kalau begitu berjanjilah satu hal padaku."
"Berani sekali manusia lemah sepertimu mengajukan keinginan padaku.." Balasnya.
Ema mengacuhkan, "Jaga dia, jangan sampai terluka sedikitpun."
"Tentu saja nyonya. Dia calon ibu di koloniku, pastinya akan sangat disayangi dan dihargai."
...Wolfgang: The Alpha's Throne...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Rierie unique
up
2021-12-13
0