"tapi bukan hanya itu saja, Mom akan mengajarkan mu cara menembak, bermain pedang, bahkan yang lainnya" ujar Mom, membuat nyali Gia menciut seketika.
"ma.. maksud Mom?" tanya Gia dengan nada takutnya.
"sayang... Mom dan Dad sebenarkan bukan orang biasa. Kami pemilik perusahaan yang berada di peringkat pertama dan juga kami pemimpin sebuah gangster yang sangat di takuti di seluruh dunia" jelas Mom, Gia pun melototkan matanya mendengar kata gangster.
"gang.. gangster ya.. ng.. suk.. suka membunuh o.. orang kan Mom?" tanya Gia dengan gugup dan takut.
"tidak sayang, gangster Mom Dad itu melindungi masyarakat, kami membantu para polisi, tentara, FBI, dan lainnya untuk menuntaskan kejahatan"
"tapikan tetap saja ada acara membunuhnya Mom"
"memang, tapi tidak semua penjahat kami bunuh, karena tugas kita hanya membantu pihak berwenang"
"jadi kamu mau Mom ajarin kamu tentang semua itu atau tidak?" tanya Berliana setelah lama keheningan melanda.
*"ahh... em... b-baik *akan aku coba Mom, tapi aku masih takut memegang benda yang dapat membunuh orang-orang" ucap Gia, Mom pun tersenyum lembut mendengarnya.
"tak apa sayang, Mom pun awalnya begitu. Dan hanya kamu saja yang tahu. Semua orang tidak tahu tentang rahasia ini termasuk para Abangmu" ucap Berliana membuat kening Gia berkerut.
"kok mereka gak tau Mom?" tanya Gia.
"karena jika mereka tau, maka nyawa mereka dalam bahaya" lirih Mom dengan sedih.
"baiklah Mom, aku akan merahasiakan ini semua dari mereka" ujar Gia, Mom pun memeluk Gia dengan sangat erat.Terima kasih tuhan karena mempertemukan ku dengan anak se kuat dia, batin Berliana.
~FLASHBACK OFF~
"aku rindu kalian" lirih Gia dengan memperlihatkan sebuah foto keluarga yang baru saja di unggah di akun media sosial berita indonesia.
Yang paling menyakitkan dalam berita tersebut ialah kata-kata yang di ketik dalam berita itu.
'hari ini keluarga Sagia untuk pertama kali nya membawa anak-anak mereka yang sangat cantik dan tampan di acara perusahaan Pratama. Mereka terlihat sangat bahaGia dengan kedua anak mereka yang sepasang itu'
"sakit rasa nya! Sakit saat kalian tidak mencariku selama 1 tahun ini! Sakit melihat kalian bahagia tanpa kehadiranku! Dan sakit saat kalian hanya memperkenalkan mereka berdua ke pada orang lain!" jerit Gia dengan kencang. Untung saja kamar nya kedap suara, jadi orang rumah tidak ada yang tahu gimana kondisinya sekarang ini.
"hiks... hiks... hiks..."
Begitulah keadaan kamar Gia yang tak pernah berubah. Sepanjang malam hanya terdengar suara isak tangis memilukan dari anak kecil yang sangat ceria dan manja kepada keluarganya. Dan itu semua hanya di ketahui dirinya seorang.
~Ke esokkan harinya~
"pagi Mom" sapa Gia ke Berliana yang sedang memasak di bantu oleh para maid.
"pagi sayang" balas Mom.
"Dad sama Abang twins kemana Mom?" tanya Gia.
"belum bangun, kamu bangunin gih. Takut kesiangan buat sarapannya" titah Mom, Gia pun langsung beranjak dari dapur menuju lantai 2
~Kamar Ansel~
"BANG EL!!! BANGUN SEKARANG ATAU GIA AKAN MARAH!" teriak Gia begitu menggelenggar.
Ansel yang mendengar teriakkan Gia pun lansung bangun dari tidur nya dengan wajah yang masih mengumpulkan nyawanya.
"pagi princess... hoammm" sapa Ansel.
"ish jorok, mandi sana. Abis itu sarapan di bawah jangan lama-lama oke, babay" setelah mengucapkan itu, Gia pun
pergi begitu saja dari kamar Ansel tanpa menunggu balasan Ansel.
Dia pun berjalan ke arah kanan tepat di sebelah kamar Ansel.
tok tok tok
cklek
"BANG AL!!! BANGUN SEK......" teriakan Gia terpotong oleh ucapan si pemilik kamar yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"masih pagi dek, jangan teriak-teriak" tegur Ansol.
"hehehe... yaudah Abang abis ini langsung turun ya, tungguin yang lain di meja makan, oke. babay"
Masih berlanjut, dan tinggal 1 orang lagi yang harus di bangunkan, yaitu sang Daddy.
tok tok tok
cklek
Masuk lah dia, dan terlihat sang Daddy yang masih di dalam selimut tak terganggu sama sekali dengan cahaya matahari yang begitu bersinar.
"Daddy... Dad bangun Dad sudah pagi" panggil Gia dengan mengguncang-guncangkan badan Song.
"iya princess Daddy bangun nih" gumam Song yang masih memejamkan matanya.
"ihh Daddy, ayo bangun... Gia udah laper nihh" ambek Gia, mendengar nada ngambek sang putri membuat Song bangun dari tidurnya.
cup
"uhh anak Daddy masih pagi udah ngambek aja, yasudah kamu turun duluan ya, Daddy mau mandi dulu" ucap Song, Gia pun mengangguk dengan wajah yang masih ngambek.
"jangan ngambek terus, nanti gak Daddy belikan es krim lagi loh" ancam Daddy.
"yahh jangan dong Dad, nih aku udah gak ngambek nih" ucap Gia dengan menunjukkan senyum pepsodentnya.
"iya iya Daddy percaya"
"ya sudah Dad, jangan lama ya. Awas aja kalau lama" ucap Gia, Gia pun pergi dari kamar orang tua nya.
15 menit kemudian semua pun sudah berkumpul di ruang makan. Mereka lantas memulai sarapan dengan tenang.
"oh iya, besok kita akan pindah ke Korea" ucap Song membuat ketiga anaknya kaget.
"yahh kenapa Dad?" tanya Ansol.
"Dad ada pekerjaan disana boy" jawab Berliana.
"oh oke Dad, tapi kan kita bertiga gak bisa bahasa korea Dad" ujar Ansel, kedua orang tuanya pun terkekeh.
"kalian tenang saja, Dad akan panggil turtor untuk kalian" ucap Song, ketiga anaknya pun mengangguk saja.
Sudah 11 tahun keluarga Libunaen tinggal di Korea, lebih tepatnya di Seoul, Negeri para Oppa tinggal. Ketiga anak mereka sudah lulus S1 di umur mereka yang masih tergolong muda. Bahkan Ansel sudah memegang perusahaan LBN Company, sementara Ansol dia sudah menjadi aktor serta bintang iklan terkenal dengan bayaran hingga miliyaran rupiah, dan yang terakhir Gia yang sudah berhasil menjadi model terkenal dengan bayaran yang hingga ratusan juta.
"Good Pagi epribadeh!!!" teriak seorang gadis berumur 16 tahun itu.
"ck. inggris inggris, indo indo, gimana sih lo dek" komen Abang pertama gadis itu.
"sirik ae lu bang El" sinis gadis itu.
"pagi sayang" balas Mom. Kemana Dad? Dad sedang pergi jepang.
"bang Al mana Mom?" tanya gadis itu ke Mommy nya.
"Abang kamu ke kantor, ada meeting penting katanya pagi ini" jawab sang Mom.
"CARMAILITA GIANA LIBUNAEN!!! BALIKIN CASE HAPE GUE!!!" gadis itu yang mendengar teriakan sang Abang kedua pun langsung mengumpet di bawah meja makan.
Yap, gadis itu adalah Gia, gadis cantik nan anggun yang mempunyai sifat dingin dan datar serta cuek jika di luar dan manja serta ceria jika di keluarganya.
"NANTI AKU BALIKIN OPPA" teriak Gia.
'beg, kan gue lagi ngumpet kenapa harus teriak'* batin Gia, tangannya pun tak berhenti memukul Bibirnya.
kretttt
"lagi ngapain?" tanya seseorang dari belakang Gia dengan nada pelannya.
"sutt... Gia lagi ngumpet, jangan berisik nanti ketahuan bang Al" lirih Gia dengan mata yang was was.
"oh..."
"eh... suara nya kayak gua kenal?" gumam Gia dengan sangat pelan.
"AAAA......" jerit Gia membuat spara penghuni Mansion terkejut mendengarnya.
"ada apa, nona?" tanya salah satu maid.
"tidak ada apa-apa, maaf sudah membuat kalian terkejut" ucap Gia dengan membungkuk sedikit.
"tidak masalah, nona"
Semua maid pun bubar melakukan aktifitas mereka yang sempat tertunda.
********
Kalau ada kesalahan Nama,, Mohon di maafkan karena sempat diubah dari Nama awal🙏🏻
Jangan lupa LIKE dan Komen😉🤍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Win Narsih
Q,suka thoor bagus cerita novel nya 👍👍👍👍👍
2022-10-18
0