SELALU DISISI MU
"Loli aku akan pulang terlambat, ada kasus yang harus kutuntaskan malam ini. Jangan menunggu ku."
"Hati hati Marcho, pulang lah dengan selamat."
Wanita itu menutup sambungan ponselnya. Hati nya sangat berdebar. Malam ini terasa sangat dingin. Berhari hari ia berada dirumah sederhana ini. Terasa sangat nyaman dan hangat.
Teng... tak
Loli terkejut melihat kearah yang menmbulkan suara. Nampak foto pernikahannya dengan Marcho terjatuh kelantai. Hati nya semakin cemas dan gelisah memikirkan Marcho.
"Semoga dia baik baik saja."
Ia membersihkan sisa figura yang sudah hancur itu.
"Akh... sial, tanganku juga terluka"
Bergegas ia berlari kekamarnya. Mengobati luka dengan sayatan sepanjang kelingking ditelapak tangannya.
Merebahkan diri diranjang, menuruti kemauan suaminya untuk tidak menunggunya pulang. Loli masuk kealam mimpinya.
"Sayang.. aku pulang.." bisik Marcho didekat telinga Loli.
"Marc.. kau kah itu?" Loli membuka pelan matanya dan membalikan tubuhnya menghadap Marcho.
"Apa kau terluka Marc? Aku akan mengobati" Dia membuka laci nakas mengambil P3K didalam sana.
"Duduk lah... aku akan membersihkan lukamu"
Marcho duduk dihadapan Loli. Ia menatap Loli dengan mata yang sayu.
"Apa sebaiknya kau berhenti saja dari pekerjaan mu Marc? Aku tak sanggup melihat mu luka seperti ini."
"Biarkan saja. Yang penting aku selalu berada disisi mu Loli."
Senyuman Marcho terasa aneh maam itu. Bulu kuduk Loli sedikit berdiri. Suasana terasa begitu suram dan dingin.
"Marc, wajahmu pucat sekali. Apakah kau sakit? Tubuh mu juga terasa dingin."
"Aku baik baik saja sayang" ia membelai lembut.
"Sebaiknya besok kita kedokter." Loli berdiri meletakan sampah bekas membersihkan luka luka Marcho.
"Aku ingin tidur.." Marcho merebahkan tubuhnya diranjang.
"Apa kau mau makan? Akan ku panaskan lagi makanannya" Loli mendekati Marcho.
"Aku sudah makan, kemarilah aku ingin memelukmu"
"Marc .. kau bahkan belum berganti pakaian."
"Kemarilah sayang.. aku sangat merindukan mu"
"Ada apa Marc? Kau sangat manja hari ini"
Loli merebahkan tubuhnya disamping Marc. Dia menatap dalam dalam wajah Marc ditengah temaram cahaya. Membelai wajah tampan yang penuh luka itu. Hingga akhirnya tertidur.
.
.
"Sayang aku berangkat pagi, tak ingin menganggu tidurmu, Aku mencintai mu. Aku akan selalu berada disisimu"
Sebuah pesan tertulis diatas nakas disuguhkan dengan mawar merah yang segar.
Loli tersenyum saat bangun tidur membaca pesan dari suaminya. Ia berdiri membersihkan ruangan itu. Lalu kekamar mandi membersihkan tubuhnya. Loli tampak segar dengan pakaian casualnya. Wajah cantik itu terlihat mendominasi.
"Dimana sampah semalam? Aku meletakan disini begitu saja." Ia mencari sampah bekas membersihkan luka Marcho.
"Tapi disini hanya kapas yang masih bersih. Apa Marc membuangnya?"
Dia kembali kedapur mengambil sepotong roti dan memberi selai kacang kesukaannya. Memasukan kedalam pemanggang roti. Menghangat susu murni yang ia ambil dari dalam kulkas.
Kemudian meletakan sarapan sederhana itu keatas meja makan. Ia meraih remote control televisi mencari channel dipagi yang dingin ini.
"Sebuah kecelakaan telah terjadi diwilayah jl. Santa tadi malam pukul 11.40. Ledakan tersebut memakan korban 15 orang petugas polisi dan 4 orang warga sipil. Para korban masih dievakuasi....."
Loli cepat mengganti saluran televisi. Ia merasa telah merusak sarapannya dengan melihat tayangan ditelevisi tadi.
Setelah selesai dengan kegiatan rutinnya sebagai ibu rumah tangga.
"Hallow.. sayang bisa kah kau kesini sebentar?"
"Ada apa mom?"
"Segeralah kesini.. kami menantimu"
"Baiklah aku akan beritahu Marc dulu"
"Sayaang..."
"Ada apa mom?"
"Ah tidak... segeralah kesini"
Loli memutus sambungan teleponnya. Merasa ada yang aneh dengan tingkah Sofia ibunya.
Dia menghubungi ponsel Marcho tapi tak ada sambungan. Mencoba berkali kali. Sehingga mengirimi nya pesan.
"Sayang aku mampir sebentar ke rumah mommy Sofia, aku takan lama. Kurasa kau sedang sibuk. Tadi berkali kali aku menghubungi mu. Aku mencintai mu Marc"
Ia mengambil kunci mobilnya dan melesat pergi kerumah Sofia.
"Loli.. kau mau kemana?" Tanya seorang petugas polisi yang mengenal istri dari rekan kerjanya.
"Aku mau kerumah ibuku. Bukankah ini tempat terjadi ledakan semalam itu?" Tanya Loli.
"Ya... apa kau belum mendengar kabarnya"
"Apa maksudmu? Aku tak mengerti El"
"Pergilah... "
"Bukankah kau bersama Marc?"
"Y ya?"
"Katakan padanya aku rumah ibu. Tadi aku sempat menghubunginya tapi tak ada sambungan. Ku rasa kalian sedang sibuk" Loli tersenyum ke arah petugas polisi yang ia panggil El itu.
"Apakah dia belum tau apa yang menimpa Marc? Dia keliatan sangat biasa saja pagi ini. Semoga ia tidak depresi" gumam El melambaikan tangannya saat mobil Loli meninggalkan tempat itu.
"Baiklah sayang, aku masih sibuk mengurus tempat ledakan semalam bersama El. Sampaikan salam ku pada Sofia.."
Sebuah pesan dari Marcho masuk. Loli merasa sedikit lega.
"Beberapa saat yang lalu aku bertemu dengan El, tapi kau tak ada disana Marc"
Ia menyetel lagu dari mobilnya. Sembari menunggu pesan Marc.
.
.
.
Aku selalu disisimu, memperhatikan setiap gerakmu...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments