"Maaf dek, mas telat."
Bagas datang untuk menjemput Rena.
"Nggak apa-apa mas, lagian bukan salah mas juga."
"Kamu pasti sudah nunggu lama ya, aku tadi solat dulu setelah baca pesan dari kamu."
"Iya,,, nggak apa-apa."
Senyum Rena mengembang di bibirnya.
"Bagaimana kalau kita cari makan dulu. Aku lapar, soalnya tadi belum makan."
"Boleh, aku juga lapar mas."
Mereka menaiki sepeda motor meninggalkan butik.
Mencari tempat makan yang nyaman menurut mereka.
"Mas berhenti."
Bagas menghentikan laju sepeda motornya.
"Kita makan di sana ya mas."
Rena menunjuk warung makan di seberang jalan.
Walau di pinggir jalan, warung itu nampak bersih dan ramai pembeli.
Mereka menuju warung yang Rena tunjukkan.
Rena memesan makanan. Sementara Bagas mencari tempat duduk.
Mereka berbincang sambil menunggu makanan datang.
"Ren,, aku pengen beli mobil."
"Haa,,, apa mas."
"Mobil, aku pengen beli mobil. Tapi mobil bekas. Jadi harganya nggak mahal."
Rena hanya diam memandang meja tanpa menjawab perkataan Bagas.
"Sebentar lagi musim hujan, tempat aku kerja lumayan jauh."
"Tapi kan kita mau program kehamilan mas."
"Iya, aku tahu. Kita tetap program kehamilan. Tapi juga beli mobil. Aku akan mengajukan pembelian dari kantor. Jadi nanti gaji ku di potong setiap bulan. Lagi pula bukannya tabungan kita masih ada."
"Memang boleh mas, mobil kan harganya mahal. Apa kantor mau menanggung dulu."
"Coba tanya dulu saja."
"Terserah mas saja." ucap Rena tersenyum.
"Makasih ya.."
Bagas tersenyum sambil mengelus tangan Rena.
Makanan yang mereka pesan akhirnya datang.
Dengan nikmat mereka menyantap makanan yang tersaji di meja depan mereka.
(lapar apa doyan sih... lahap benar makannya 😀😀)
Setelah makan selesai mereka memutuskan untuk pergi ke taman terdekat.
Mereka duduk di sebuah kursi sambil melihat-lihat sekitar mereka.
Seketika pandangan Rena tertuju pada seorang wanita hamil yang sedang duduk sendiri di kursi taman sambil mengelus perutnya.Tidak lama kemudian datang seorang lelaki menghampirinya dengan membawa kantong kresek di tangannya. Senyum wanita itu mengembang, tangannya terulur mengambil kantong kresek yang disodorkan padanya. Terlihat begitu bahagia. Sang pria mengelus perut wanita di sampingnya dengan lembut.
B**etapa bahagianya mereka. Andai saja wanita itu adalah aku. Pasti mas Bagas juga sama seperti pria itu, begitu perhatian, bahkan mungkin lebih.
Kapan aku akan merasakan hal seperti itu.
Ya Alloh anugerah kan nikmat Mu itu pada kami. Jangan biarkan hati hamba terus seperti ini.
Air mata Rena menetes di pipi. Segera ia mengusapnya. Ia menengok kan kepala memandang suaminya. Entah apa yang ada di benak Rena saat ini.
takut di tinggalkan Bagas atau takut kecewa pada dirinya sendiri.
Tiba-tiba Rena memeluk suaminya. Bagas pun kaget.
"Ada apa?" tanya Bagas sambil mengelus rambut Rena.
"Biarkan seperti ini mas, sebentar saja."
"Lama juga tidak apa-apa. Kita pulang saja. Di lanjut di rumah." canda Bagas
"Mas,,,," rengek Rena sambil mencubit pinggang Bagas.
Yang di cubit hanya tertawa pelan.
Sebenarnya Bagas tahu apa yang Rena rasakan.
Dia juga menyadari saat Rena terus memandang salah satu kursi di taman. Tapi Bagas hanya diam. Berpura- pura memainkan ponselnya.
Dia tidak ingin menambah rasa sakit di hati istrinya.
Bagas membiarkan Rena memeluknya. Dia mengusap lembut rambut Rena.
Bagas juga merasakan hal yang sama dengan Rena.
Tapi dia sadar. Sebagai seorang lelaki dia harus lebih kuat.
Dia tahu Rena sering menangis sendiri dan berpura-pura menjadi wanita kuat di depan banyak orang. Dan Bagas hanya diam.
Diam bukan berarti tidak peduli.
Diam bukan berarti tidak merasakan sakit hati ketika melihat wanita yang di cintai olehnya menangis dalam diamnya.
Dia hanya tidak ingin Rena semakin masuk dalam perasaan bersalahnya.
"Kita pulang Ren.. besok kita bekerja, jika terlalu malam takutnya nanti kamu capek."
"Iya mas,,"
Rena melepas pelukan suaminya.
Mereka menuju tempat parkir sepeda motor.
Dalam perjalanan pulang tidak ada perbincangan di antara mereka. Rena memeluk pinggang suaminya dari belakang. Sampai akhirnya mereka sampai rumah.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Emma The@
Pelakor datang,bahagia pun pudar...😁
2021-12-05
0