Pagi hari Rena bangun lebih dulu. Ia segera membersihkan diri dan melaksanakan sholat. Lalu membangunkan Bagas.
"Mas,,, bangun." Rena menggoyang pelan tubuh suaminya.
"Mas,,, bangun sholat dulu."
Bagas membuka matanya dengan enggan.
Bukannya bangun, Bagas malah mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap dan menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.
"Astaga mas,,, bangun dulu,, cepat. Nanti kesiangan."
Rena menarik selimut yang menutupi tubuh Bagas.
"Iya iya,,"
Bagas bangun dan langsung mencium pipi Rena. Lalu melangkah menuju kamar mandi dengan malasnya.
"Mas,,, jangan ngelamun di kamar mandi. Cepat mandi nanti kesiangan."
Rena merapikan tempat tidurnya.
Setelah itu ia mengambil pakaian kerja Bagas dan meletakkannya di pinggir tempat tidur.
Rena keluar dari kamar tidur menuju dapur.
Ia segera membuat sarapan untuk mereka.
Karena Mak Irah belum datang.
Mak Irah adalah wanita yang berumur 50 tahunan yang bekerja di rumah Rena. Tetapi ia tidak menginap di rumah Rena. Ia bekerja mulai jam 6 pagi sampai sore. Rumahnya masih satu kompleks dengan rumah Rena.
"Pagi mbak Rena."
Mak Irah sudah berdiri di belakang Rena.
"Ehh,, Mak sudah datang, ini mak tolong di bantu. Supaya cepat selesai."
Mak Irah segera membantu Rena membuat sarapan.
"Alkhamdulillahh, selesai juga. Tolong mak siap kan di meja makan. Saya mau panggil mas Bagas dulu."
Rena pergi dari dapur melangkah menuju kamar tidur.
Di dalam kamar, ternyata Bagas sudah bersiap.
"Sudah selesai mas,,,?"
Bagas hanya mengangguk sambil tersenyum.
Mereka menuju ruang makan.
"Makasih mak sudah di siap kan."
"Iya mbak Rena."
Mak Irah mengangguk sambil tersenyum.
Ia pergi ke belakang untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Di meja makan Rena melayani suaminya. Ia mengambilkan makanan untuk Bagas.
Sekitar pukul 7 lebih mereka selesai sarapan.
Kemudian Rena mengantar Bagas berangkat kerja sampai teras depan rumah.
Bagas bekerja mulai pukul 8 pagi. Karena jarak rumah dengan kantornya lumayan jauh, dia berangkat lebih awal.
"Mbak Rena maaf, ini tadi hp nya terus berbunyi."
Mak Irah menyodorkan hp pada Rena.
"Makasih mak."
Rena mengambil hp nya lalu menjawab panggilan telepon sambil berjalan masuk ke dalam rumah.
Ternyata panggilan telepon dari sahabatnya. Dona.
"Halo Don,,, ada apa..?"
"Dari tadi telepon tidak di angkat-angkat. Kamu ke mana saja."
Bukannya menjawab pertanyaan dari Rena,, Dona malah mengomel.
"Di teras rumah, nganter mas Bagas berangkat kerja."
"Nanti berangkat ke butik bareng aku saja. Nanti aku jemput."
"Siap bu Bos... lumayan, hemat ongkos."
Mereka mengakhiri percakapan mereka. Rena masuk ke kamar dan bersiap-siap pergi ke butik.
Sekitar jam 8 lebih Rena telah selesai bersiap.
Ia pamit pada mak Irah. Kemudian pergi ke teras rumah untuk menunggu Dona. Sambil menunggu Dona datang ia memainkan hp nya.
titttt.... titttt... titttt...
(anggap saja suara klakson mobil Dona)
Rena berdiri dan memasukkan hp nya ke dalam tas.
Ia berjalan menuju mobil Dona.
Di dalam mobil Dona.
"Ok nyonya Bagas, jangan lupa sabuk pengamannya."
"Siap ibu Bos."
"Bagaimana tadi malam, Bagas jemput kamu kan."
"Pastilah, kalau tidak jemput tidak ada jatah malam untuk dia."
Mereka tertawa di dalam mobil.
"Tadi malam ada acara apa di rumah kamu Don."
Dona hanya diam tidak menjawab. Padahal ia mendengar pertanyaan Rena. Ia terus fokus menyetir dan menatap ke depan.
Huffft,,,,
Dona menghembuskan nafasnya kasar.
Rena memandang Dona, dan menunggu jawabannya.
"Aku di jodohkan" Dona menjawab dengan wajah datar.
"Alkhamdulillahh" Rena mengusap wajahnya dengan bahagia.
Dona melirik dengan tatapan tidak suka.
"Kamu di jodohkan sama siapa."
"Anak teman mama."
"Orang nya bagaimana."
Dona tidak menjawab, ia hanya diam saja.
"Kamu coba jalani saja dulu. Siapa tahu ini yang terbaik buat kamu."
"Iya." Dona menjawab singkat tanpa ekspresi.
"Terus dia nya mau di jodohkan sama kamu?"
"Mau mau saja."
Rena mengangguk sambil menepuk pelan bahu Dona.
Mereka akhirnya tiba di butik. Dan melakukan pekerjaan seperti biasanya.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
atin p
semangat rena
2021-11-30
1