Malam hari, setelah selesai makan malam. Naziah bersama ibu dan adik-adiknya sedang berkumpul di ruang keluarga menonton TV.
"Besok berangkat jam berapa Nak?" tanya mama Naziah pada Naziah
"InsyaAllah jam 2 siang Ma'! Biar sampai di Palu nanti masih sore." ucap Naziah "Karna lagi musim hujan, biasanya malam cuaca susah untuk diprediksi Ma'. Jadi, Naziah takut kehujanan di jalan. Trus... jalan kebun kopi sekarang suka longsor kalau musim hujan begini...jadi ngeri aja gitu! Kalau kemalaman di gunung." sambungnya
"Iya ya...! Makanya itu, Mama suka was-was kalau kamu mau pulang pergi ke Palu. Mama jadi suka mikir macam-macam kalau belum dengar kabar kamu udah sampai atau belum...?!" ucap mama Naziah khawatir akan keselamatan anaknya itu.
"Berdo'a aja Ma! Biar Ziah selalu diberi keselamatan dan dilindungi dimanapun Ziah berada. Aamiin....!" ucap Naziah "Makanya itu, Ziah selalu cepat kasih kabar ke Mama kalau udah sampai di kontrakan. Biar Mama ngga khawatir..." sambungnya
"Iya, selalu jaga diri baik-baik ya Nak?! Jangan mudah terpengaruh dengan lingkungan. Apa lagi sekarang, banyak laki-laki yang kaya gitu tuh...!" ucap mama Naziah sambil menunjuk ke arah TV.
Naziah hanya menganggukan kepala dan tersenyum.
Ya, mereka sedang menonton siaran ikan terbang yang menceritakan seorang laki-laki yang suka gonta ganti pasangan padahal sudah beristri.
"O iya dikontrakanmu, nggak ada laki-laki yang bebas keluar masukkan Nak?" tanya mama Naziah lagi pada Naziah
"Nggak ada Ma', kecuali si Anto sendiri. Dia kan memang tinggal bareng kita! Lagi pula, selama ini mereka tidak pernah ada yang melanggar peraturan yang kita udah buat dari pertama kita tinggal disana." ucap Naziah "Dan peraturan itu udah disepakati bersama. Jadi, ya...semua harus mentaatinya demi kenyamanan dan keamanan bersama....!" sambungnya
"Oh.... Syukurlah! Mama jadi tenang kalau gitu!" ucap mama Naziah sambil manggut-manggut " Ngomong-ngomong... emang, peraturannya apa aja Nak?" sambungnya
"Em....peraturan nya:
Tidak boleh bawa tamu kedalam rumah kecuali sebatas diteras, kalaupun darurat....seperti mau ke toilet! salah satu dari kami harus mendampingi
Uang listrik dan air tanggung bersama
setiap hari minggu bersih-bersih
Jika keluar,harus saling memberi kabar.
Itu aja sih....!" ucap Ziah sambil menunjuk jari-jari tangannya
"Trus.... kalau pacar-pacar gitu?" tanya Vira kepo yang dari tadi ikut mendengar pembicaraan kakak dan ibunya
"Mau pacar ataupun teman, tetap aja namanya tamu kan....! Jadi tidak ada pengecualian. Selain kita berempat penghuni kontrakan itu!" ucap tegas Ziah
"Trus... Kakak udah punya pacar, apa belum?" tanya Lastri ikut kepo
"Ngga ada." ucap Ziah "Kakak malas pacaran....bikin pusing!!! Mikirin skripsi aja udah sakit kepala! Lagi pula, kakak juga ngga ada waktu buat pacaran. Buang-buang waktu aja tau....!" sambungnya
"Udah ah....kakak ngantuk, udah jam 9 lewat nih....ayo tidur!" perintah Ziah pada adik-adiknya
"Malam minggu kak....jadi kita masih mau nonton film box office. Kak duluan aja...!!" ucap Vira
"Iya deh...terserah!!! Selamat menonton!" ucap Ziah sambil berdiri dan berjalan masuk kekamarnya.
*Didalam kamar
Sebelum tidur, Ziah melaksanakan sholat isya terlebih duhulu. Setelah itu, Dia menggantung mukenanya dalam lemari. Kemudian naik ke tempat tidur dan merabahkan tubuhnya.
Baru juga memejamkan matanya, Ziah dikagetkan dengan dering ponselnya
drrrt....drrrt....(getar ponsel Ziah diatas nakas
Ziah mengambil ponselnya dan melihat nomor pemanggil, 'Ulfi, ngapain nelfon malam-malam?' batin Ziah dengan kening berkerut
"Halo! Ada apa Ulfi, tengah malam nelfon?" ucap Ziah
"Hehe.... jam berapa kita berangkat besok?" tanya Ulfi dari sebrang telfon
"Jam 2 aja, biar kita agak sorean udah nyampe! Takutnya nanti hujan digunung kalau berangkat sorean...." ucap Ziah
"Iya ya... Okey....Tita udah taukan...?" tanya Ulfi
"Belum, Kamu aja yang kasih tau ya...?!" ucap Ziah
"Ya udah, aku telfon dia dulu. Aku tutup ya....Selamat tidur dan sampai jumpa besok?!" ucap Ulfi sebelum menutup telfonnya
Ziah menyimpan ponselnya diatas nakas. Lalu menutup matanya yang sudah mulai berat. Setelah beberapa menit,Ziah sudah terlelap.
Pagi hari, Ziah sudah sibuk membuat sarapan. Dia sedang membuat pallu butung(makanan khas sulawesi yang berbahan dasar pisang). Ibu Ziah sibuk memberi makan ternak ayamnya dihalaman belakang. Sementara adik-adiknya sedang mencuci pakain diruang cuci.
Setelah masakannya siap,Ziah mengajak ibu dan adik-adiknya sarapan bersama.
"Ma....sarapan dulu yuk!" teriak Ziah memanggil ibunya dari balik jendela dapur. Kemudian "Dede....Ade... Ayo,sarapan dulu! Sebentar baru lanjut nyucinya!" teriaknya kembali pada adik-adiknya dari pintu sumur.
Kini mereka sudah berada dimeja makan.
"Wah....sarapan enak nih....!" ucap Lastri
"Iya...ayo, dimakan! Tapi hati-hati...masih panas!" ucap Ziah "O iya, Sisa pisangnya, Ziah bawa ke palu ya Ma?" sambungnya sambil memakan pallu butungnya
"Iya...bawah aja. Kalau kurang, dikebun masih ada,nanti Mama ambilkan?!" ucap ibu Ziah
"Ngga usah Ma, itu aja boleh...!" ucap Ziah
"Ya udah.... kalau berangkat,jangan lupa ziarah kemakam papa dulu ya...!" ucap ibu Ziah
"Iya Ma..." ucap Ziah
Mereka pun menyantap sarapannya sambil berbincang-bincang ringan
Pukul 10.00, Ziah pergi ke makam ayahnya ditemani adiknya Lastri. Sampai disana, Ziah dan Lastri membersihkan makam ayahnya dari daun-daun kering dan rumput liar yang mulai tumbuh disekitarnya. Setelah itu, Ziah menyiram pusara ayahnya dan menaburkan bunga. Kemudian Ziah membacakan doa yang diaminkan oleh Lastri. Selesai itu mereka kembali kerumah.
Tiba dirumah,Ziah langsung membersihkan diri dan memutuskan untuk beristirahat. Karna siang lepas dzuhur, dia harus sudah bersiap-siap.
Adzan dzuhur berkumandang, Ziah bangun lalu melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim seperti biasa.
"Kakak...! Kamu udah bangun?" teriak ibu Ziah dari balik pintu
"Iya Ma.... ada apa?!" ucap Ziah sambil membuka pintu kamarnya
"Udah sholat belum Nak? Kalau belum sholat dulu, setelah itu makan siang!" ucap ibu Ziah
"Iya, Ziah Udah sholat kok Ma! Ziah merapikan tempat tidur dulu baru makan siang." ucap Ziah
Tepat pukul 13.30, Ulfi dan Tita sudah berada dirumah Ziah. Terlihat mereka berdiri disamping motor masing-masing. Sedang bersiap-siap memakai masker dan sarung tangan.Mereka bersalaman terlebih dahulu dengan ibu dan adik-adiknya Ziah.
"Hati-hati dijalan! Jangan ngebut-ngebut! Trus...langsung kasih kabar kalau udah sampai...!!" ucap ibu Ziah memberi wejangan
"Iya Mama... Mama juga jaga kesehatan, jangan terlalu maksa kerjanya ya...! Pasti Ziah kasih kabar kalau udah sampai!" ucap Ziah sambil memakai helmnya dan menaiki motornya.
"Assalamu'alaikum..." ucap Ziah,Ulfi dan Tita hampir bersaman. Lalu mereka melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Ramlah M
suka banget ceritanx...so aku orng sulawesi
2021-11-29
1