Gadis Montir Berhijab

Gadis Montir Berhijab

Rencana Pulang Kampung

Di sebuah kamar, seorang gadis yang sedang tertidur lelap. Tiba-tiba dia terbangun, lalu mengerjapkan matanya perlahan dan menggerakkan tubuhnya. Setelah sepersekian detik berikutnya "Astagfirullahal'azim! Sudah jam berapa ini?" kaget gadis itu langsung bangun dari tidur. Dia menghidupkan ponselnya untuk melihat jam. Betapa terkejutnya dia karna jam menunjukan, sudah pukul 05.30. Dia pun bergegas mandi dan seperti biasa sebelum beraktifitas, dia melaksanakn sholat subuh terlebih dahulu, walaupun sekarang waktunya sudah sedikit telat.

Selesai sholat, gadis itu menuju ke dapur untuk membuat sarapan. Rencananya dia akan membuat nasi goreng dan telur ceplok untuk menu sarapannya pagi ini bersama dengan para sahabatnya. Serta menggoreng krupuk udang sebagai pelengkapnya.

*Prolog*

*Naziah Dzikra, dia adalah seorang gadis dari desa. Dia seorang gadis berhijab yang memiliki alis mata terukir secara alami yang menambah paras cantiknya, berkulit putih langsat, dan bertubuh langsing dengan tinggi 165 cm.

Dia merupakan salah satu mahasiswa dari Fakultas* Tehnik Mesin. *Dan juga menjadi satu-satunya mahasiswi dari Fakultas tersebut. Dia sudah menjadi mahasiswa selama tiga tahun setengah. Saat ini, dia sedang dalam tahap mengerjakan tugas skripsinya.

Sambil berkuliah, Naziah juga bekerja di sebuah bengkel besar di kota itu. Dia bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan juga untuk terus mengasa kemampuan dan pengetahuannya dalam menangani masalah pada mesin-mesin kendaraan.

Selama tinggal di kota itu, Naziah tinggal di sebuah kontrakan bersama dengan tiga orang sahabatnya. Yang juga sama-sama berasal dari desa yang sama*.

***

Setelah sarapannya siap di atas meja, kemudian Naziah memutuskan untuk membangunkan sahabat-sahabatnya. "TiTa...Ulfi...! Ayo sarapan, kalian udah bangun kan?" teriak Naziah membangun dua sahabatnya.

Kemudian Naziah lanjut membangunkn Anto yang berada di kamar yang lainnya. "Antooo!!! Ayo Cepat Bangun, kalau lambat sedikit... kamu nggak akan mendapat sarapanmu! karna Ulfi yang akan menghabiskannya." teriak Naziah di depan pintu kamar Anto.

Setelah itu, Naziah memilih menyantap sarapannya lebih dulu sambil menunggu para sahabatnya keluar dari kamar masing-masing.

Anto tiba duluan. Dan berkata "Wahh...menu sarapan favorit aku nih..." ucap Anto sambil duduk di samping Ziah.

Setelah itu disusul oleh Tita dan Ulfi "Terimakasih ya Ziah...udah buat sarapan untuk kami." ucap Tita dan Ulfi hampir bersamaan sambil duduk di bangku meja makan di depan Anto. Mereka sudah bergabung untuk sarapan bersama Ziah.

Dalam kontrakan tersebut memiliki 3 buah kamar yang masing-masing terdapat kamar mandi lengkap di dalamnya. Rumah tersebut memiliki dapur, ruang makan, ruang TV, ruang tamu, teras depan yang lebar, sebuah garasi dan teras belakang di samping dapur. Serta memiliki halaman belakang yang luas.

Naziah memilih kamar sendiri. Sedang dua sahabatnya,Ulfiyana dan Tirtawaty yang biasa disapa Ulfi dan Tita memilih satu kamar. Mengapa mereka sekamar? Itu karna sahabat-sahabatnya itu penakut. Dan satu kamar lainnya di huni sahabat Naziah yang cowok namanya Febriyanto,disapa Anto.

Setelah Selesai sarapan mereka terlihat duduk di teras belakang sambil bersenda gurau. Hari ini mereka memang tidak ke kampus, karna para dosen sedang rapat dengan rektor.

"PulKam(Pulang Kampung) yuk..?!!" ajak Tita tiba-tiba pada sahabat-sahabatnya.

"Aku nggak ada waktu Tita... lagi pula, emang kamu nggak kerja?" jawab Naziah balik bertanya pada Tita. Sedang Anto dan Ulfi ikut menganggukan kepalanya atas pertanyaan Naziah.

"Sekali - kali izin libur lah Ziah...." jawab Tita sambil bergelayut manja di lengan Naziah "Ya ya ya... besokan hari sabtu tanggal kan merah! trus besoknya lagi minggu. Kita ke pantai tumpapa yuk!!! udah lama nih nggak mandi laut. Sekalian merilekskan tubuh dan otak yang lelah ini Ziah...yah?!!" goda Tita menjelaskan dengan wajah memelas.

Lama Naziah berpikir dan akhirnya menjawab "Baiklah....tapi nanti besok, hari ini aku kerja dulu. Sekalian izin untuk libur sama Bos. Besok jam 8 kita star PulKam." ucap Naziah "Kamu 'Nto, nggak mau PulKam?" tanya Naziah pada Anto

"Malas aku....mending ketemu pacar malam mingguan bersama" jawab Anto

"Hemm..terserah! Awas ya kamu, pacaran aneh-aneh..." ancam Naziah mengingat cara pacaran anak jaman now yang terlalu bebas."Ingat!!! kamu punya adik perempuan...." ucapan Naziah terpotong

"Iya Ziah... aku ingat. Cepat atau lambat karma akan terjadi pada kita atau keluarga kita. InsyaAllah, pacaran kita masih wajar kok, nggak aneh-aneh, okey!" potong Anto karna dia sudah hafal apa kelanjutan perkataan Naziah.

"Ya udah, aku mau ke bengkel sekarang. Biar Bos senang, dan mau kasih izin libur." ucap Naziah sambil berjalan masuk ke kamarnya untuk mengganti dasternya dengan pakaian montir dan hijab instannya. Naziah memang suka dasteran jika di dalam rumah hanya ada para sahabatnya.

*###*

Pukul 8.07 pagi, Naziah sudah sampai di bengkel tempat biasa dia bekerja. Terlihat beberapa mobil dan motor di sana yang membutuhkan tangan-tangan montir. Bengkel itu buka pada pukul 8 pagi dan akan tutup pukul 8 malam. Di bengkel tersebut mempunyai empat orang montir, salah satunya yaitu Naziah.

Setelah menyimpan helm dan tasnya di loker karyawan. Naziah langsung melapor keruangan Bosnya. Dan Naziah pun mendapat tugas memperbaiki salah satu mobil dengan rusak berat dan 2 buah motor dengan rusak ringan. Setelah itu Naziah langsung bergelut dengan pekerjaannya. Hingga tak terasa jam istirahat makan siangpun tiba. Naziah bergegas membersihkan diri untuk melaksanakan sholat dzuhur.

Selesai sholat, Naziah keluar dari bengkel dengan berjalan kaki. Dia menuju ke sebuah warung gado-gado langganannya yang berada tidak jauh dari bengkel tempatnya bekerja. Dia ke sana untuk makan siang.

Saat tiba di warung tersebut, Naziah langsung masuk ke dalam warung.

"Assalamu'alaikum Mba' Arum...! Mau menu seperti biasa ya Mba'?" kata Naziah sambil tersenyum pada Mba'Arum pemilik warung tersebut.

"Oke...siap Mba'Ziah...! Silahkan cari tempat duduknya dan pesanan ditunggu ya...?!" ucap Mba'Arum pada Naziah. Naziah membalas dengan mengacungkan jempolnya sambil memilih duduk di kursi pojokan dalam warung tersebut.

Tak butuh waktu lama, pesanannya pun datang "Selamat menikmati ya Mba'..." ucap Mba'Arum mempersilahkan.

Naziah membalas dengan anggukan kepala. Kemudian dia mulai memakan makanannya hingga habis. Setelah itu, Naziah langsung beranjak dari duduknya. Dia menemui Mba' Arum untuk membayar makanannya dan mengucapkan Terimakasih pada mba'Arum pemilik warung. Kemudian dia kembali ke bengkel.

Seperti biasa, Naziah bekerja dengan sangat teliti dan telaten. Walaupun dia terlihat sesekali menimpali pertanyaan dan candaan teman kerja serta pungujung yang ada disana. Namun tidak pernah mengurangi tingkat konsentrasinya dalam melakukan servis pada mesin-mesin kendaraan yang dia tangani.

Tanpa Naziah sadari, adanya dia bekerja di bengkel tersebut. Dia menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk datang membawa kendaraan mereka di bengkel tersebut jika terjadi masalah. Karna Naziah selalu melakukan servis terbaik. Dan bonus untuk para pengunjung adalah memandang wajah cantiknya yang tak pernah bosan untuk dipandangi.

Tak terasa, siang telah berganti malam. Jam udah menunjukan pukul 8 malam. Bengkel pun sudah tutup, namun Naziah masih berdiri di depan pintu gerbang. Dia menunggu Bosnya untuk meminta izin berlibur.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Bosnya itu keluar dari pintu kecil gerbang. Naziah menghampiri Bosnya itu dan mengungkapkan maksud hatinya. "Assalamu'alaikum Bos!" ucap Naziah

"Walaikumsalam! Eh... Ziah, ada apa, kenapa belum pulang?" ucap Bos Naziah.

"Saya menunggu Bos. Saya ingin meminta izin untuk tidak masuk kerja selama 2 hari ke depan? Karna saya ingin menengok ibu dan adik-adik Saya di kampung..." kata Naziah pada Bosnya.

"Emm... baiklah. Cuma 2 hari saja ya... jangan lama-lama!" ucap Bos Naziah sedikit berpikir. "Ya sudah, pulanglah! Tidak baik anak gadis masih di jalan malam-malam begini." kata Pak Ardi perhatian. Pak Ardi yaitu biasa Bos Naziah disapa.

"Iya Bos, trimakasih atas izinnya! Saya duluan ya Pak?!" ucap Naziah dengan menunduk hormat. Kemudian dia memasang helm di kepalanya. Lalu menaiki motornya dan melaju dengan kecepatan sedang menuju kontrakannya.

Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit. Naziah sampai dikontrakannya, dia memarkir motornya langsung di dalam garasi.

Kemudian dia masuk ke dalam kontrakan, setelah sebelumnya mengucap salam di depan pintu. "Assalamu'alaikum....!" ucap Naziah.

"Walaikumsallam warahmatullahi wabarakatu....!" teriak Tita dan Ulfi serempak dari ruangan TV.

"Wah...seru ya...lagi ngeliatin pacar aku!!" ucap Naziah melihat dua sahabatnya yan sedang menonton drakor Lee min ho. "Anto mana?" lanjutnya bertanya karna tak melihat sahabat prianya itu.

"Lagi keluar Ke kostnya Ilham katanya...!" jawab Tita tanpa menoleh saking seriusnya menonton.

"Kebetulan! Aku mau minta tolong Anto belikan roti boy plus roti meses buat oleh-oleh pulang.." ucap Naziah meraih ponselnya dari kantong tasnya untuk menelfon Anto.

tut....tut... suara dering ponsel Naziah yang sedang menghubungi Anto. Setelah dering ketiga, terdengar suara dari seberang teflon "Iya, kenapa cantik...?"tanya Anto

"Lagi dimana 'Nto?" tanya Ziah.

"Ini masih di kost Ilham, sebentar lagi aku pulang. Memangnya kenapa hem...?" jawab Anto

"Kalau pulang, bisa tolong belikan roti boy dan roti meses yang paketan, satu ya..! plus 8 buah lagi yang ecer, untuk kita makan di sini sambil nonton. Nanti uangmu aku ganti di sini. Okey...tidak boleh ada kata penolakan! " perintah Naziah tegas dan tak terbantahkan.

"Iya deh... aku pulang sekarang aja ya...?! Takut tokonya keburu tutup kalau aku sebentar lagi baru pulang. Okey... aku berangkat sekarang. Assalamu'alaikum!!" ucap Anto sambil memutus panggilannya.

"Okey walaikumsallam..!" ucap Naziah sambil berlalu masuk ke kamarnya untuk membersikan diri dan berganti pakaian.

Setelah hampir 30 menit, Naziah selesai mandi dan berganti pakaian rumahan. Dari halaman terdengar deru suara motor Anto berhenti di depan kontrakan.

"Assalamu'alaikum....aku datang girls.... !!! teriak Anto dari pintu masuk.

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatu .. ..!"jawab Naziah,Tita dan Ulfi serempak.

Anto yang masuk membawa kardus ukuran sedang di tangannya dan sebuah kantong kresek hitam.

"Ini pesanannya girls! Buat aku duakan... ?!"ucap Anto mengambil kue jatahnya sambil nyengir memperlihatkan giginya setelah memberikan kardus yang dia bawa kepada Naziah

"Iya ambil! Aku mau buat kopi mocca dulu ah .... buat teman roti." ucap Naziah berlalu menuju dapur setelah sebelumnya meletakan kardus kuenya di dalam kamarnya terlebih dahulu.

"Buatkan aku juga ya cantik..." teriak Anto.

"Aku juga ah....mau buat teh! Kamu mau juga Tita?" tanya Ulfi

"Mau dong....! ucap Tita

"Okey.... siap! " ucap Ulfi sambil mengajukan jempolnya ke arah Tita.

Dan Ulfi mengikuti Naziah ke dapur, dia juga akan membuat teh untuknya dan Tita. Karna mereka berdua tidak menyukai kopi.

Malam semakin larut, mereka memutuskan untuk beristirahat setelah film yang mereka tonton selesai.

Terpopuler

Comments

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Kerupuk favorit.

2024-07-09

0

Pipit Sopiah

Pipit Sopiah

mampir di ceritamu thor

2022-10-19

0

LlllZzzz

LlllZzzz

baru mampir

2021-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana Pulang Kampung
2 Bertemu Pria Dingin Menyebalkan
3 Ke pantai untuk refresing...
4 Bersiap kembali...
5 Oleh-oleh dari Kampung...
6 Aksi Ziah...
7 Joging pagi bareng...
8 Mengirimi Mama uang...
9 Nggak Enak Badan...
10 Tidak sadarkan Diri..
11 Masuk Rumah Sakit
12 Bertemu kedua kalinya...
13 Pindah kekamar VVIP
14 Apa maksudmu?...
15 Bisakah dia untukku?
16 Mengantarkan Ziah kembali pulang
17 Jaga pandanganmu...
18 Resmi bertunangan
19 Persiapan....
20 Meminta Restu Ibu...
21 Kedatangan Dokter Karina...
22 Malam Minggu yang Membahagiakan
23 Ketahuan sebagai montir...
24 Naziah Galau...
25 Janji Bertemu
26 Sosok Jagoan Penolong
27 Tinggal Bersama...
28 Satu-satunya jalan
29 Masalah Baru untuk Naziah
30 Nasehat para sahabat
31 Menghadang Perampok
32 Gadis Pemberani
33 Kedatangan Rendi dan Keluarganya
34 Penentuan
35 Gadis Serba Bisa
36 Bertemu Bima
37 Kedatangan Calon Mertua
38 Menjelaskan...
39 Membuktikan Sebuah Mitos
40 Hijabmu
41 Panggilan Sayang untuk Rendi
42 Mengantar ke Bandara
43 Menjawab Kegusaran Tita
44 Sesi Foto Prewedding
45 Makan Siang Bersama
46 Belanja perlengkapan Seserahan
47 Curhat Aldi
48 Bernyanyi...
49 Kekurangan Naziah
50 Penculikan
51 Mengantar Undangan
52 Mengantarkan Naziah
53 Image Wanita Desa
54 Ijab Qobul dan Segala Ritualnya...
55 Pesan Mama untuk menantunya
56 Pesan Mama untuk menantunya
57 Acara Resepsi
58 Sholat berjamaah pertama kali
59 Berusaha bersama untuk meraih mimpi indah
60 Lupa Membawa Pakaian Ganti
61 Makan Malam Pertama kali Bersama Mertua
62 Menjadi Tourgaet untuk Suami
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Rencana Pulang Kampung
2
Bertemu Pria Dingin Menyebalkan
3
Ke pantai untuk refresing...
4
Bersiap kembali...
5
Oleh-oleh dari Kampung...
6
Aksi Ziah...
7
Joging pagi bareng...
8
Mengirimi Mama uang...
9
Nggak Enak Badan...
10
Tidak sadarkan Diri..
11
Masuk Rumah Sakit
12
Bertemu kedua kalinya...
13
Pindah kekamar VVIP
14
Apa maksudmu?...
15
Bisakah dia untukku?
16
Mengantarkan Ziah kembali pulang
17
Jaga pandanganmu...
18
Resmi bertunangan
19
Persiapan....
20
Meminta Restu Ibu...
21
Kedatangan Dokter Karina...
22
Malam Minggu yang Membahagiakan
23
Ketahuan sebagai montir...
24
Naziah Galau...
25
Janji Bertemu
26
Sosok Jagoan Penolong
27
Tinggal Bersama...
28
Satu-satunya jalan
29
Masalah Baru untuk Naziah
30
Nasehat para sahabat
31
Menghadang Perampok
32
Gadis Pemberani
33
Kedatangan Rendi dan Keluarganya
34
Penentuan
35
Gadis Serba Bisa
36
Bertemu Bima
37
Kedatangan Calon Mertua
38
Menjelaskan...
39
Membuktikan Sebuah Mitos
40
Hijabmu
41
Panggilan Sayang untuk Rendi
42
Mengantar ke Bandara
43
Menjawab Kegusaran Tita
44
Sesi Foto Prewedding
45
Makan Siang Bersama
46
Belanja perlengkapan Seserahan
47
Curhat Aldi
48
Bernyanyi...
49
Kekurangan Naziah
50
Penculikan
51
Mengantar Undangan
52
Mengantarkan Naziah
53
Image Wanita Desa
54
Ijab Qobul dan Segala Ritualnya...
55
Pesan Mama untuk menantunya
56
Pesan Mama untuk menantunya
57
Acara Resepsi
58
Sholat berjamaah pertama kali
59
Berusaha bersama untuk meraih mimpi indah
60
Lupa Membawa Pakaian Ganti
61
Makan Malam Pertama kali Bersama Mertua
62
Menjadi Tourgaet untuk Suami

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!