Ke pantai untuk refresing...

Setelah menempuh perjalanan selama hampir 2 jam lebih. Akhirnya Naziah, Ulfi dan Tita sampai juga di desa mereka.

Mereka memasuki pekarangan rumah Naziah. Karna dari mereka bertiga, rumah Naziah lah yang lebih dulu dilewati. Sedang rumah Ulfi dan Tita bersebelahan, masih sekitar 200 meter lagi dari rumah Naziah.

Naziah sudah memarkirkan motornya di bawah pohon ketapang yang ada di halaman depan rumahnya.

"Ziah! Kita nggak mampir dulu ya, mau langsung istirahat aku. Capek nih...!" ucap Ulfi masih setia duduk di atas motornya dengan Tita.

"Aku juga ya Zi'!" ucap Tita menimpali ucapan Ulfi

"Ya udah, nggak apa-apa...! Langsung pulang aja dan istirahat!" ucap Naziah "O iya, jadi nggak mandi lautnya?" sambungnya bertanya.

"Jadi dong....gimana sih...?! Bukannya karna itu kira pulang? Kalau nanti sore aja...gimana? Biar besok siang atau sore, kita sudah bisa siap-siap balik. Dan masih bisa istirahat sebelum masuk kampus lagi. Bagaimana?" ucap Tita

"Okey! Jadi jam berapa kita berangkat ke pantai?" tanya Naziah lagi

"Jam 3 aja, biar nggak kesorean kita nanti...!"ucap Tita.

"Oke deh.... nanti aku ajak adik-adikku biar rame!" ucap Naziah

"Okey, kita lanjut ya... salam sama mamamu?! Da da.. Ziah!" ucap Ulfi sedikit berteriak. Karna dia sudah melajukan motornya keluar dari halaman rumah Naziah.

Naziah masuk ke teras rumahnya. Dia lalu berdiri di depan pintu rumahnya dan memberi salam. "Assalamu'alaikum Ma', Ziah pulang...!" teriak Naziah sambil meneteng dos di tangannya.

"Walaikumsallam...!" teriak Ibu Adel yaitu mama Naziah dari arah dapur.

Naziah masuk ke dalam rumah dan langsung mendudukkan dirinya di sofa di ruang keluarga. Dan meletakan kardus bawaannya di atas meja yang ada di ruang tersebut.

"Kakak!" terkejut mama Naziah, karna melihat putri sulungnya tiba-tiba sudah di dalam rumah tanpa memberi kabar kepulangannya. "Kok nggak kasih kabar kalau mau pulang nak? Mama jadi nggak sambut kamu... tadi! " ucap mama Naziah "O iya, sama siapa kamu pulangnya kak?" sambungnya lagi sambil duduk di samping Naziah. Naziah langsung mencium tangan ibunya.

"Sama Ulfi dan Tita Ma'! Ngga apa-apa, kita juga pulang cuma sebentar aja, mau mandi laut. Mau refresing sedikit, biar otak segar lagi untuk menyusun skripsi nanti. Dan besok sore, kami sudah akan balik lagi ke Palu." ucap Naziah pada ibunya

"Emang di Palu nggak ada lautnya kak? Jauh-jauh amat, cuma mau mandi laut doang!" ucap mama Naziah.

"Ada Ma...! Cuma air laut di sana kotor. Dan juga terlalu ramai! Nggak asyik gitu...?!" ucap Naziah

"Oooh...begitu!" ucap bu Adel beroh ria. "Ya udah... nikmati liburanya ya..." ucap mama Naziah.

"Iya Ma... Dede sama ade masih di sekolah ya...?" tanya Naziah tentang kedua adiknya.

"Iya, makanya sepi!" jawab mama ziah

Naziah adalah anak sulung dari tiga bersaudara. Anak dari pasangan Ibu Adel dan Pak Hidayat. Naziah memiliki dua adik perempuan yang masih SMA. Mereka mempunyai nama paggilan kesayangan masing-masing. Naziah dipanggil kakak. Elvira biasa dipanggil dede. Dan Lastri biasa dipanggil ade. Mama dan papa mereka udah membiasakan seperti itu dari kecil. Sementara papa Naziah sudah meninggal 3 tahun lalu karna penyakit maag akut yang dideritanya.

"O iya itu roti boy sama roti meses. Nanti bagi dengan tante di sebelah ya...Kakak mau istirahat dulu ya Ma!" ucap Naziah sambil berlalu ke kamarnya.

*Didalam kamar

Naziah menyimpan ranselnya di atas tempat tidur. Karna sudah masuk waktu dzuhur. Dia memutuskan untuk mandi sebelum melaksanakan sholat dzuhur. Dia langsung ke kamar mandi setelah mengambil handuk kimononya di lemarinya.

Setelah beberapa menit, Naziah selesai mandi. Lalu mengerjakan sholat dzuhurnya. Dan akan beristirahat setelahnya. Sebagai seorang muslim Dia memang selalu melaksanakan kewajibannya untuk lima waktu kecuali pada saat berhalangan. Karna dalam setiap doanya selasai sholat akan terdapat kepasrahan atas hidup, mati, rezeki dan jodohnya kepada Tuhannya(Allah SWT).

#####

Tepat pukul 14.30, Naziah sudah bangun. Kemudian dia mencuci mukanya. sebelum keluar kamar, dia mengganti pakaian daster rumahan dengan celana kain warna coklat dan kaos lengan pendek warna hitam dipadu dengan switer rajut warna senada dengan celananya. Serta tak lupa hijab instannya.

Naziah keluar dari kamar menghampiri adik-adiknya yang asyik menonton televisi.

Terdengar dari ruang keluarga sudah ramai dengan suara adik-adiknya. Mereka sedang membicarakan sikap salah satu pria dari acara FTV yang mereka tonton. Sambil memakan roti oleh-oleh dari Naziah.

"Rame amat sih....cuma berdua juga!" ucap Naziah mengagetkan adik-adiknya.

"Eh...kakak, udah bangun!" ucap Latri, adik Naziah.

"Apa kami mengganggu tidur kakak?" ucap Elvira pada kakaknya karna merasa tidak enak hati.

"Nggak De, kakak memang udah bangun dari tadi." ucap Naziah sambil mengambil satu buah roti dan memakannya. "Mau ikut ke pantai nggak? Kakak sama kak Ulfi dan kak Tita mau mandi laut. Kalau mau ikut, ayo siap-siap kita berangkat sekarang!" sambung Naziah mengajak adik-adiknya.

"Ikut dong kak!!!" teriak Elvira dan Lastri bersamaan. "Baiklah, kami ganti pakaian dulu ya kak!" sambung Elvira. Lalu beranjak ke kamar yang juga diikuti Lastri.

"O iya,mama kemana Dek?" teriak Naziah

"Lagi di sebelah sama om, bawa roti dari kakak!" teriak Lastri menjawab.

"Ya udah, kakak ke sana dulu ya?! Kakak, mau bilangin mama kalau kita udah mau pergi!" ucap Naziah masih setengah berteriak.

*Di rumah omnya Naziah

Memang Rumah Naziah dan Omnya hanya bersebelahan dengan jarak 5 meter.

"Assalamu'alaikum....!" ucap Naziah di depan pintu.

"Walaikumsalam...!" jawab Om, Tante serta mama Naziah serempak "Masuk aja Nak, kita ada di ruang keluarga!" sambung tante Naziah dari dalam.

Kemudian Naziah masuk ke dalam rumah itu dan menuju ruang tamu. "Halo om, tante! Apa kabar, semua sehatkan?" ucap Naziah sambil mencium tangan mereka.

"Alhamdulillah, kita sehat. Kamu sendiri, sehat juga kan Nak?" tanya Om Naziah pada Naziah.

"Alhamdulillah, Ziah juga sehat Om! Cuma badannya agak lelah...!" jawab Naziah

"Ya istirahat dong... biar segar lagi!" ucap tante Naziah.

"Aku mandi laut aja, biar urat-uratnya yang tegang bisa sedikit rileks diterpa ombak sama kena suhu lautnya yang hangat!" ucap Naziah

"Ya udah, Ma, Om, Tante, kita mau berangkat sekarang ke pantainya! Ade sama Dede udah nunggu di rumah! Kami berangkat ya, Assalamu'alaikum...!" kata Naziah.

"Ya udah, walaikumsalam!" ucap Om, Tante dan mama bersamaan "Hati-hati di jalan ya...!" sambung Mama Naziah

Naziah keluar dari rumah Omnya. Terlihat adik-adiknya sudah menunggunya sambil duduk di atas motor mereka.

"Kok lama banget sih kak...! kak Tita udah nelfon tadi. Katanya, mereka udah duluan. ke pantai. Nanti ketemu di sana aja katanya....!" ucap Lastri pada Naziah

"Ya udah, ayo...!" ucap Naziah cuek dengan keluhan adiknya. Sambil naik ke atas motornya dan melajukannya dengan kecepatan sedang.

Karna berada di desa terpencil jadi mereka tidak perlu memakai helm hanya memakai masker saja.

Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit. Dan melalui jalanan berbatu yang sedikit becek. Akhirnya mereka memasuki area bibir pantai. Dengan pemandangan air lautnya yang biru dan bersih. Serta bibir pantainya dipenuhi pepohonan rindang. Yang memang sengaja dibiarkan untuk menambah kesan sejuk dan asri di daerah pariwisata tersebut. Dan terdapat warung-warung kecil yang menjajakan jagung bakar, pisang goreng, kopi, es blender dan masih banyak lagi.

Masih di atas motor yang berjalan perlahan, mata Naziah mulai sibuk mencari-cari dimana para sahabatnya itu berada. Dan ternyata mereka sedang asyik bermain ayunan kayu yang tersedia untuk pengunjung di bibir pantai.

Naziah dan adiknya memarkir motor mereka dekat motor Ulfi di samping sebuah warung kecil.

"Langsung mandi aja yuk!" ucap Naziah ketika sudah berada di dekat para sahabatnya.

"Ayo...!" ucap Ulfi antusias.

"Eh tunggu dulu, pesan pisang goreng dulu dong...! Biar selesai berendam gitu, enaknya langsung makan yang hangat-hangat. Jadi pesan memang ya...?!" sambungnya

"Iya, tapi kamu aja yang pesan ya... suruh bawa ke sini aja nanti. O iya, sama moccacino satu ya...!" ucap Naziah "Ade sama Dede mau minum apa? Biar aku yang bayar...!" ucap Naziah sambil melepas switernya biar siap nyebur ke laut.

"Oke! Aku pesan ya...!" ucap Tita sambil berjalan masuk ke dalam warung terdekat dari tempat mereka duduk tadi.

Setelah memesan pisang goreng, Tita langsung ikut bergabung bersama Naziah, Ulfi, Elvira dan Lastri yang sudah nyebur ke laut lebih dulu.

Mereka sedang berenang ke sana kemari, sambil bermain air dan tertawa bersama.

Setelah puas berendam dan bermain air, akhirnya mereka memutuskan untuk berhenti. Kemudian mereka duduk di bangku pengunjung yang tersedia dan melanjutkan canda tawa mereka sambil memakan pisang goreng dan minuman yang telah dipesan tadi.

Tak terasa hari mulai gelap, mereka pun memutuskan pulang ke rumah masing-masing dengan pakaian yang sudah basah akibat bermain air.

Sesampainya di rumah, Naziah dan Elvira membawa motor mereka di dekat sumur untuk dicuci. Karna terkena air laut dari pakaian mereka. Jika tidak, mesin yang terkena air laut itu akan berkarat.

Setelah itu mereka membersihkan diri dan berganti pakaian rumahan. Karna sudah waktu magrib, mereka sholat magrib berjamaah di kamar ibunya. Karna dari semua kamar di rumah itu, hanya kamar ibunya yang lebih luas. Maka dari itu mereka sholat di kamar ibunya.

Terpopuler

Comments

LlllZzzz

LlllZzzz

jadi rindu kampung euuuyyyy, Main Air laut.

2021-11-29

1

lihat semua
Episodes
1 Rencana Pulang Kampung
2 Bertemu Pria Dingin Menyebalkan
3 Ke pantai untuk refresing...
4 Bersiap kembali...
5 Oleh-oleh dari Kampung...
6 Aksi Ziah...
7 Joging pagi bareng...
8 Mengirimi Mama uang...
9 Nggak Enak Badan...
10 Tidak sadarkan Diri..
11 Masuk Rumah Sakit
12 Bertemu kedua kalinya...
13 Pindah kekamar VVIP
14 Apa maksudmu?...
15 Bisakah dia untukku?
16 Mengantarkan Ziah kembali pulang
17 Jaga pandanganmu...
18 Resmi bertunangan
19 Persiapan....
20 Meminta Restu Ibu...
21 Kedatangan Dokter Karina...
22 Malam Minggu yang Membahagiakan
23 Ketahuan sebagai montir...
24 Naziah Galau...
25 Janji Bertemu
26 Sosok Jagoan Penolong
27 Tinggal Bersama...
28 Satu-satunya jalan
29 Masalah Baru untuk Naziah
30 Nasehat para sahabat
31 Menghadang Perampok
32 Gadis Pemberani
33 Kedatangan Rendi dan Keluarganya
34 Penentuan
35 Gadis Serba Bisa
36 Bertemu Bima
37 Kedatangan Calon Mertua
38 Menjelaskan...
39 Membuktikan Sebuah Mitos
40 Hijabmu
41 Panggilan Sayang untuk Rendi
42 Mengantar ke Bandara
43 Menjawab Kegusaran Tita
44 Sesi Foto Prewedding
45 Makan Siang Bersama
46 Belanja perlengkapan Seserahan
47 Curhat Aldi
48 Bernyanyi...
49 Kekurangan Naziah
50 Penculikan
51 Mengantar Undangan
52 Mengantarkan Naziah
53 Image Wanita Desa
54 Ijab Qobul dan Segala Ritualnya...
55 Pesan Mama untuk menantunya
56 Pesan Mama untuk menantunya
57 Acara Resepsi
58 Sholat berjamaah pertama kali
59 Berusaha bersama untuk meraih mimpi indah
60 Lupa Membawa Pakaian Ganti
61 Makan Malam Pertama kali Bersama Mertua
62 Menjadi Tourgaet untuk Suami
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Rencana Pulang Kampung
2
Bertemu Pria Dingin Menyebalkan
3
Ke pantai untuk refresing...
4
Bersiap kembali...
5
Oleh-oleh dari Kampung...
6
Aksi Ziah...
7
Joging pagi bareng...
8
Mengirimi Mama uang...
9
Nggak Enak Badan...
10
Tidak sadarkan Diri..
11
Masuk Rumah Sakit
12
Bertemu kedua kalinya...
13
Pindah kekamar VVIP
14
Apa maksudmu?...
15
Bisakah dia untukku?
16
Mengantarkan Ziah kembali pulang
17
Jaga pandanganmu...
18
Resmi bertunangan
19
Persiapan....
20
Meminta Restu Ibu...
21
Kedatangan Dokter Karina...
22
Malam Minggu yang Membahagiakan
23
Ketahuan sebagai montir...
24
Naziah Galau...
25
Janji Bertemu
26
Sosok Jagoan Penolong
27
Tinggal Bersama...
28
Satu-satunya jalan
29
Masalah Baru untuk Naziah
30
Nasehat para sahabat
31
Menghadang Perampok
32
Gadis Pemberani
33
Kedatangan Rendi dan Keluarganya
34
Penentuan
35
Gadis Serba Bisa
36
Bertemu Bima
37
Kedatangan Calon Mertua
38
Menjelaskan...
39
Membuktikan Sebuah Mitos
40
Hijabmu
41
Panggilan Sayang untuk Rendi
42
Mengantar ke Bandara
43
Menjawab Kegusaran Tita
44
Sesi Foto Prewedding
45
Makan Siang Bersama
46
Belanja perlengkapan Seserahan
47
Curhat Aldi
48
Bernyanyi...
49
Kekurangan Naziah
50
Penculikan
51
Mengantar Undangan
52
Mengantarkan Naziah
53
Image Wanita Desa
54
Ijab Qobul dan Segala Ritualnya...
55
Pesan Mama untuk menantunya
56
Pesan Mama untuk menantunya
57
Acara Resepsi
58
Sholat berjamaah pertama kali
59
Berusaha bersama untuk meraih mimpi indah
60
Lupa Membawa Pakaian Ganti
61
Makan Malam Pertama kali Bersama Mertua
62
Menjadi Tourgaet untuk Suami

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!