Pukul 07.56 WITA Naziah terlihat duduk di kursi teras depan. Dia sudah rapi dan siap untuk pulang kampung. Dia sedang mengikat tali sepatunya.
"Ulfi...Tita...ayo buruan udah mau jam 8 nih...!" teriak Naziah memanggil teman-temannya.
Terlihat Ulfi dan Tita keluar dengan menenteng sepatu dan ransel mereka. Kemudian mereka ikut duduk di kursi teras di samping Naziah. Lalu memakai sepatu mereka.
"Sabar dong Ziah... kita itu harus cantik dulu baru bisa jalan keluar. Biar kalau ketemu cowok dijalanan nanti, mereka pada terpesona gitu.... ke kitanya. Ya kan 'Ta?" ucap Ulfi pada Naziah sambil memainkan keningnya naik turun ke arah Tita. Naziah hanya menanggapi dengan geleng-geleng kepala menanggapi tingkah narsis dari salah satu sahabatnya itu.
"Okey, kita sudah siap. Ayo berangkat!!" ucap Ulfi bersemangat sambil berdiri. Dan Tita juga ikut berdiri.
"Ayo...! Bismillahirahmanhirohim..." ucap Naziah sambil berdiri dan memasang helm di kepalanya. Serta memakai sarung tangannya. Dan menuruni teras menuju motornya yang sudah terparkir sejak tadi di halaman.
"Anto....kita berangkat ya!!!" teriak Naziah kepada Anto yang masih berada di kamar mandi.
Tak perlu menunggu jawaban Anto, mereka sudah menaiki motor masing-masing. Naziah dengan motor metiknya sendiri. Sedang Ulfi dan Tita berboncengan, dengan Ulfi yang menyetir. Mereka sudah keluar dari lorong dan memasuki jalanan besar. Mereka melajukan motornya beriringan dengan kecepatan sedang.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit,mereka udah memasuki daerah pegunungan. Dengan kondisi jalanan yang mulai menanjak dan berliuk-liuk, serta sedikit lincin karna semalam hujan lebat. Naziah terlihat memimpin perjalanan mereka.
Jalanan yang mereka lalui saat ini adalah merupakan jalanan yang terdapat di daerah pegunungan. Dan merupakan satu-satunya jalan penghubung antara ibu kota Sulawesi Tengah dengan beberapa kabupaten yang ada di kepulauan tersebut. Karna daerah itu pada masa penjajahan Belanda dipenuhi pepohonan kopi. Maka itulah, jalanan tersebut dinamakan Jalan kebun kopi.
Dan sekarang daerah tersebut sudah mulai banyak berdiri rumah-rumah penduduk di sepanjang jalan. Bahkan ada sebuah perkampungan di daerah tersebut. Dan di sepanjang jalan perkampungan tersebut, terdapat lapak-lapak pedagang yang menjual sayuran dan buah-buahan dari daerah tersebut. Juga terdapat warung-warung kopi, jadi bagi pengendara yang ingin ngopi bisa mampir.
"Ziah!!! Cari toilet dong?! Aku mau pipis nih..." teriak Ulfi. Saat dia sudah mendekatkan motornya dengan motor Naziah.
Ziah pun menghentikan motornya di pinggir jalan di dekat salah satu warung makan yang terdapat toilet umumnya.
"Cepat ya...jangan lama-lama pipisnya!" ucap Naziah pada Ulfi yang udah berlari masuk ke dalam toilet.
Sambil menunggu Ulfi, ternyata Tita yang dari tadi berbincang ringan dengan Naziah juga ingin pipis. Akhirnya keluar Ulfi gantian Tita yang masuk. Setelah itu mereka kembali melanjutkan perjalanan.
Baru sekitar 1 km berjalan, dari kejauhan Naziah melihat ada sebuah mobil tiba-tiba mogok di tengah jalan. Ketika melewati mobil tersebut, Naziah melirik sedikit sambil trus melajukan motornya. Namun dari kaca spionnya, Naziah melihat sang pengemudi turun dan memeriksa mesin mobilnya. Karna merasa iba, Naziah memberi kode lampu sent dan berhenti. Ulfi pun ikut menghentikan motornya.
"Kenapa Ziah, kok berhenti sih...?" tanya Ulfi dan Tita hampir bersamaan.
"Lihat tuh... kayaknya butuh bantuan!" ucap Naziah menunjuk dengan dagunya ke arah mobil di belakang mereka. "Kita tanya yuk.... siapa tau kita bisa bantu?!" sambungnya.
Ulfi dan Tita mengikuti arah yang ditunjuk Naziah.
"hemmm....baiklah jangan lama-lama, mulai panas nih...!" ucap Ulfi malas sambil memutar balik arah motornya mengikuti Naziah yang udah lebih dulu putar balik.
Masih diatas motor Naziah bertanya"Mobilnya kenapa Mas?"
Ya, pengemudi itu adalah seorang pria. Dan kelihatan dari kaca depan yang transparan, pria tersebut tidak sendiri. Karna di dalam mobil itu masih ada seorang pria lagi yang duduk santai sambil memainkan ponselnya.
"Ngga tau Mba', tiba-tiba saja mogok. Mana Saya ngga ngerti mesin lagi...! Dia pakai mogok." jawab pengemudi sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Boleh saya lihat...?" tanya Naziah lagi
"Boleh!!" jawab si pengemudi dengan kening berkerut. "Maksudnya mau lihat bagaimana ya... apa dia mengerti dengan mesin?' batin pria itu bertanya-tanya.
Naziah dan Ulfi memarkirkan motor mereka di tempat yang teduh di pinggir jalan tidak jauh dari depan mobil yang mogok tersebut. Naziah melepas helm dan ranselnya dan diletakan di spion motornya. Lalu sarung tangannya disimpan di kantong motor.
Naziah mendekati mobil yang mogok tersebut. "Mas punya kunci-kunci mobilnya...? Kalau ada, boleh ambilkan?!" perintah Naziah pada pria itu.
"Emang Mba' ngerti mesin?" tanya pria itu mengeluarkan pertanyaan batinnya.
"Ya ngertilah!!! Orang dia itu montir alias me-ka-nik..." timpal Ulfi dengan ketus sambil menekan kata terakhirnya.
"Oh iya baiklah, akan saya ambilkan...!" jawab pria itu sambil berlalu mengambil kunci-kunci yang diminta oleh Naziah.
Terlihat pria itu berbicara pada temannya.
"Maaf Bro! Bisa keluar dulu...?! Saya ingin mengambil kunci-kunci di bawah jok tempat duduk itu!" ucap pria itu pada temannya.
"Emang kamu bisa memperbaikinya?" tanya temannya pada pria itu.
"Bukan saya Bos. Tapi gadis itu yang akan memperbaikinya!" jawab pria itu pada temannya sambil menunjuk ke arah Naziah.
"Emang dia bisa...?" tanya temannya itu lagi dengan kening berkerut.
"Gadis itu seorang montir alias mekanik kata temannya..." jawab pria itu lagi
"Trus kamu percaya gitu aja sama orang itu?!" ucap teman pria itu lagi dengan suara sedikit tinggi.
"Mas!!! Mau ditolongin apa nggak...? kalau nggak, ya udah!! Kita mau lanjut aja...!" teriak Ulfi yang mulai jengah. "Disini nggak ada bengkel mobil loh Mas..! Paling dari sini 10 kilo meter lagi baru dapat kampung. Itu perkampungan....! Nggak tahu deh kalau bengkelnya...!" sambung Ulfi sedikit ketus menjelaskan.
"Nggak apa-apa Mas. Saya hanya niat menolong saja, nggak ada maksud lain. Lagi pula, buat apa saya menawarkan bantuan kalau memang saya tidak bisa membantu. Buang-buang waktu saya aja Mas..." sambung Naziah menimpali ucapan Ulfi "Ya udah!!! Ayo! Kita lanjut aja?! Orangnya nggak mau dibantu rupanya?!" lanjut Naziah sambil berbalik. Dia juga jengah dengan ketidakpercayaan teman pria pengemudi mobil tersebut.
"Eh...eh...tunggu dulu Mba'!" tahan pria pengemudi tadi.
Naziah, Ulfi dan Tita akhirnya menghentikan langkah kaki mereka. Lalu pria itu kembali berusaha membujuk temannya itu.
"Kita lihat saja dulu Bro...siapa tahu memang gadis itu bisa memperbaiki mobil kita ini. Kalau tidak, kita akan kemalaman disini. Apa lagi sinyal di sini susah, saya nggak mau jalan loh Bro cari sinyal untuk bisa menghubungi Rahmat. Untuk bisa menjemput kita secepatnya di sini!" sambung pria itu menjelaskan pada temannya
Akhirnya, dengan terlihat terpaksa. Temannya itu mengizinkan pria itu mengambil kunci-kunci yang dibutuhkan oleh Naziah tadi, Lalu kemudian diberikan pada Naziah.
Naziah pun mulai memeriksa mesin mobil itu. Sambil trus diawasi kedua pria itu. Sementara Ulfi dan Tita memilih duduk di atas aspal dengan berselonjoran sambil berbicara.
Setelah beberapa lama Naziah memeriksa mesin mobil itu. Naziah mulai mendapati masalahnya yaitu terjadi switcher starter AUS.
Naziah tiba-tiba terlihat manggut-manggut, "Ini memang harus dibawa ke bengkel Mas...! Tapi, berhubung bengkelnya masih sangat jauh dari sini. Saya akan coba mengakalinya saja, agar Mas-Mas bisa sampai di bengkel kota." ucap Naziah. Pria pengemudi itu langsung menyambut dengan anggukan kepala mendengar pernyataan Naziah itu.
"Sebentar ya...?!" ucap Naziah.
Lalu Naziah berlalu menuju motornya. Dia terlihat mengambil sebuah peniti dari kantong ranselnya. Semua gerak-gerik Naziah itu, tak luput dari pandangan kedua pria itu. Kemudian Naziah kembali berkutat dengan mesin mobil tersebut. Dan tak lama kemudian, Naziah sudah terlihat selesai memperbaiki mobil tersebut.
"Okey !! Mas, bisa coba dihidupkan mobilnya?!" perintah Naziah pada pria pengemudi itu.
Pria itupun masuk ke dalam mobil dan mencoba menghidupkan mobilnya. drrrt....brreemm....,brreemm..... suara mesin mobil itu.
Mereka semua tersenyum bahagia. Tak terkecuali teman pria itu. Yang dari tadi tetap duduk diam di dalam mobil sambil bermain dengan ponselnya. Tiba-tiba teman pria tersebut ikut turun dari mobil dengan sopirnya itu. Dan mendekati Naziah yang masih berdiri di depan mobil sambil menutup kap mobil.
"Alhamdulillah...!" ucap syukur pria pengemudi itu. "Wahh...anda hebat mba'! Trimakasih ya?! Saya nggak bisa bayangkan, jika tadi kami harus menunggu teman kami dulu untuk membawa seorang mekanik ke sini. Bisa jamuran kami di sini baru mekanik itu sampai!" lanjut pria pengemudi itu senang.
"Alhamdulillah! Ah... Mas ini terlalu berlebihan memuji saya. Biasa aja Mas, saya tidak sehebat itu kok! Ini masalah mesin yang sudah sering saya kerjakan." ucap Naziah merendah.
Melihat tangan Naziah yang kotor. Pria pengemudi itupun sedikit berlari, dia mengambil tissu basah dari dalam mobil dan memberikannya pada Naziah.
"Bersihkan tanganmu dengan tissu ini!" ucap Pria pengemudi itu sambil memberikan sebuah kotak tissu basah pada Naziah.
"Terimakasih...!" ucap Naziah menyambut tissu itu. Lalu dia membersihkan tangannya dengan tissu tersebut. "Oia, dari sini langsung bawa ke bengkel ya Mas. Biar nggak mogok lagi nanti. karna ini hanya berlaku sementara." sambung Naziah menjelaskan.
Melihat tangan Naziah sudah bersih. Pria pengemudi itu mengulukan tangannya ke arah Naziah "Boleh kenalan. ..?"ucap pria pengemudi itu.
"Boleh, Namaku Naziah biasa dipanggil Ziah!" ucap Naziah menyambut tangan pria pengemudi itu.
"Aku Aldi. Dan ini Rendi, Bos aku sekaligus sahabatku juga..." ucap pria itu memperkenalkan dirinya dan juga temannya.
"Rendi..." ucap Rendi yaitu teman pria pengemudi itu. Yang ikut mengulurkan tangannya sambil tersenyum manis kepada Naziah. Seketika wajah ketusnya tadi hilang dan berganti dengan senyum sumringah.
"Maaf...!" tiba-tiba Rendi meminta maaf kepada Naziah
"Maaf...!" ulang Ziah ucapan Rendi dengan kening berkerut. Dia bingung dengan ungkapan maaf itu.
"Iya, karna tadi saya tidak mempercayai anda Mba'! jawab Rendi menjelaskan.
"Oooh. ...tidak apa-apa Mas. Santai saja, wajarkan Mas tidak percaya sama saya tadi. Dan Mas Rendi pasti tadi berpikir, saya berbohongkan? Karna biasanya kan mekanik itu cowok...bukan cewekkan? Nah aku cewek! Ya Wajarlah Mas berpikir begitu. Aku sudah biasa ketemu orang seperti Mas Rendi ini. Jadi aku sudah nggak ambil hati lagi, okey?!" ucap Naziah
"Kita nggak dikenalin nih...?" kata Ulfi dan Tita bersamaan. Tiba-tiba kembali ikut bergabung dengan Naziah, Aldi dan Rendi.
"Oh iya! Kenalkan, ini sahabat-sahabat saya. Ini Ulfi dan ini Tita!" ucap Naziah sambil menunjuk Ulfi dan Tita. Rendi dan Aldi pun berkenalan dengan Tita dan Ulfi.
"Sekalinya kenal sama cowok ganteng, lupa ya sama kita...!" ucap Tita lirih sambil menyengol pundak Naziah.
"Bukan seperti itu, aku pikir kalian tidak mau kenalan dengan pria menyebalkan itu. Karna tadikan Ulfi kayak judes banget gitu sama mereka...!" kata Naziah menjelaskan masih dengan suara lirih.
"Ya habis, tadinya Mas Rendinya kayak nggak percaya gitu sama kamu Ziah sama kamu. Dan kayak dingin gitu lagi sikapnya ke kita tadinya. Jadinya aku malas juga...!" ucap Ulfi "Eh, ternyata ganteng juga ya Ziah. Tapi kayak sombong gitu kelihatannya!" sambungnya lirih
"Maaf ya atas sikapku tadi pada kalian?! Itu karna saya tidak mudah percaya sama orang baru. Apa lagi, ini pertama kalinya saya ke daerah ini. Trus juga, jarang-jarang loh ada mekanik cewek. Seumur-umur baru di sini saya ketemu, yaitu ini.!" ucap Rendi sambil melihat ke arah Naziah dengan tersenyum manis
'Uuh...senyumnya, manis juga!' batin Ulfi.
"Iya ngga apa-apa, udah saya maafkan kok. Unikkan, teman saya ini? Kita aja sahabatnya dari kecil, ngga ngerti sama dia yang bisa-bisanya punya cita-cita jadi montir..." timpal Ulfi ucapan Rendi.
"Tapi aku suka gadis unik seperti ini. Cantik lagi!" ucap Rendi jujur sambil terus menatap Naziah dengan pandangan kagum.
"Ya cantik lah... orang aku cewek. Kalau ganteng itu, berarti aku cowok.!" ucap Ziah narsis sambil tersenyum tipis dan membuang pandangannya ke arah lain. "Ya udah, lanjut yuk... udah panas nih!" sambung Naziah sambil melihat jam tangannya sudah menunjukan pukul 10.45.
"Ayo....!" ucap Ulfi sambil mengangguk "Kami lanjut ya Mas! Mobilnya udah bisa jalan lagikan Mas?" sambung Ulfi bertanya pada Aldi
"Iya Mba', udah nyala tadi..." jawab Aldi
"Dicoba jalanin dulu Mas! Jangan-jangan cuma nyala, tapi nggak bisa jalan. 'Kan gawat, kalau kita udah pergi. Kalau masih nggak bisa jalan, mumpung masih ada dukunnya disini! Jadi masih bisa diperbaiki lagi." ucap Ulfi melirik Naziah. Dan hanya disambut senyuman oleh Naziah.
"Ya udah, aku coba dulu ya....!" ucap Aldi sambil masuk ke dalam mobil dan duduk di balik kemudi. Kemudian menghidupkan mesin mobilnya dan mencoba menjalankannya beberapa meter kedepan. Lalu menghentikannya tepat di depan motor-motor Naziah dan Ulfi. Setelah itu Aldi kembali turun dari mobilnya dan menghampiri mereka.
"Udah bisa jalan tuh... ! Sekali lagi, Terimakasih ya Mba' Ziah...! ucap Aldi sambil tersenyum menunjuk mobilnya.
"Okey... silahkan duluan aja Mas!" ucap Naziah pada Aldi dan Rendi. "Ayo kita lanjut!!" ucap Naziah pada Ulfi dan Tita sambil mulai melangkah menuju motornya dan diikuti Ulfi dan Tita.
"Eh,bentar Mba' Naziah!" tahan Rendi "Bisa aku minta nomor ponselnya Mba'?" sambungnya
"Hah, untuk apa Mas?" jawab Naziah dengan kening berkerut karna bingung untuk apa coba nomor ponselnya.
"Ya...." ucap Rendi sambil menggaruk pelipisnya "Untuk jaga-jaga aja...! Kita 'kan orang baru di daerah sini. siapa tahu saja kita butuh bantuan Mba' Naziah suatu saat. Jadi kita bisa menghubungi Mba' Ziah lewat nomor HPnya. Pliissss!" sambungnya sambil memohon dan memelas.
Setelah berpikir sejenak, Naziah menjawab "Baiklah.... its okey!" ucap Naziah malas mengambil ponsel Rendi untuk diisi nomor HPnya "Nih...." sambung Ziah mengembalikan ponsel Rendi
"Trimakasih ya Mba'!!" ucap Rendi tersenyum senang.
"Ya udah, nggak ada lagi kan? Kalau begitu, silahkan Mas Rendi!" ucap Naziah lagi
"Iya,Assalamu'alaikum...!" ucap Rendi sambil berjalan menuju ke mobil. Kemudian masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Aldi yang udah menunggunya dari tadi di balik kemudi
Kemudian Aldi menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dan Aldi. menekan tombol klakson mobilnya. "Tiiiin....tiiiin...." bunyi klakson untuk pamit pada Naziah,Tita dan Ulfi
Sedang Naziah,Ulfi dan Tita bersiap. Dengan memakai helm, masker, sarung tangan dan memasang ransel mereka di punggung masing-masing. Naziah menaiki motornya dan kembali memimpin perjalanan. Sementara Ulfi dan Tita seperti tadi berboncengan. Mereka menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.
Tepat memasuki daerah perkampungan, dan keluar dari daerah pegunungan. Motor Naziah membunyikan klakson motornya "tiiiin....tiiiin...." mendahului mobil Aldi dan diikuti Ulfi.
"Tiiiin...tiiiin..."Aldi pun membunyikan klakson mobilnya.
Lalu Naziah menambah laju motornya meninggalkan mobil Aldi. Dan motor Ulfi pun terlihat mengikuti motor Naziah.
"Sungguh, gadis unik!" ucap Rendi sambil tersenyum dan trus memandangi punggung Naziah yang mulai menjauh dan menghilang di antara kendaraan lain.
"Iya ya bro, senyumnya juga manis lagi..." ucap Aldi sambil membayangkan senyuman Naziah tadi.
Plakk... bunyi kepala Aldi yang langsung mendapat jitakan dari Rendi.
"Auuh... sakit tahu! Ngapain kamu mukul kepalaku bro..?" tanya Aldi sambil tangan kirinya mengelus kepalanya yang sakit karna jitakan Rendi. Dan tangan kanannya masih setia memegang setir mobil.
"Jangan coba-coba membayangkannya. Mulai saat ini, dia adalah milikku!" ucap Rendi memperingati Aldi.
"Hah, sejak kapan Bro? Emang dia mau dimiliki sama kamu, Bro? Perasaan, belum ada pernyataaannya deh tadi?!" ucap Aldi bingung.
"Emang sih...tapi lihat aja nanti!! Akan aku pastikan, Naziah jadi milik aku!!" ucap Rendi pasti.
"Baiklah...Aku akan tunggu kabar baiknya nanti..!" ucap Aldi. Sementara Rendi hanya menjawab dengan senyuman penuh arti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Pipit Sopiah
masih nyimak
2022-10-19
0
LlllZzzz
hah sudah Di klaim aja "Milikku" Kata yang selalu ada dinovel"
2021-11-29
0
Astriyani Atmaja
lanjut thor☺️☺️☺️
jdi penasaran dgn pantai tumpapa,, aq orng sulteng jga😁😁
2021-10-11
1