"Raka.. Raka bangun.."
"Raka.. cepat bangun, nanti kamu kesiangan"
Sayup-sayup ku dengar ada suara memanggil namaku. Seperti suara ibu !!!
Ku coba membuka mata, walau rasanya masih berat. Ibu terlihat duduk di tepi ranjang.
Kulihat sekitar, aku berada di kamar lama di rumah ibu. Kamarku dulu saat belum menikah dengan Sesil.
"Bu... apa yang terjadi?" seingatku, terakhir kali berada di rumah sakit. Perih rasa hatiku mengingat kejadian itu.
"Apanya yang terjadi? Yang ada kamu molor terus Raka. Cepat sana mandi, sudah jam 6. Siap-siap pergi ke sekolah"
"Sekolah??? Bu.. aku sudah menikah. Masa pergi ke sekolah lagi"
"Menikah apanya Raka?? lulus aja belum. Jangan-jangan kamu hamilin anak orang ya?"
"Bu, aku resmi menikah dengan Sesil. Ibu sama bapak yang pergi melamar Sesil untukku. Masa ibu lupa??"
Ibu terlihat bingung " Raka.. Raka.. Sesil siapa? ibu gak kenal. Kamu boleh nikah nanti kalo sudah lulus, kerja dulu baru boleh mikirin nikah."
"Sesil itu istriku buu" kataku.
"Kamu ini pagi-pagi ngomongnya udah ngaco. Mimpi apa sih tadi?" kata ibu sambil melangkah keluar kamarku
Mimpi? masa tadi hanya mimpi?
Semua terasa begitu nyata. Kejadiannya sangat jelas di ingatan ku kalau Sesil sudahhh....
Tak terasa air mataku menetes mengingatnya
"Raka... buruan nanti terlambat" teriak ibu dari dapur.
Aku bingung dengan semua ini, omongan ibu sungguh aneh. Yang benar saja aku di suruh sekolah. Aku tersenyum, tingkah aneh ibu sedikit menghiburku.
Aku beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. Di kamar mandi saat akan menggosok gigi aku berkaca..
"Aaaacchhkkkk... ibu...."
Ibu yang kaget mendengar teriakanku berlari dan langsung membuka pintu kamar mandi. "Ada apa Raka?" ibu bertanya dengan nada paniknya.
"Bu.. kenapa wajahku?"
"Ada apa dengan wajahmu?" ibu terlihat semakin bingung.
"Wajahku buu, kenapa jadi muda begini? jadi tirus lagi kaya Lee Min Hoo. Aku habis oprasi plastik ya bu??"
"Ya ampun Raka, Lee Min Hoo udah opa-opa, umurnya udah 30 tahun lebih. Lha kamu masih SMA"
"Ech salah bu, maksud Raka mirip Kim Dae Young"
"Siapa lagi itu? ibu ga kenal"
"Ibu gak tau, itu yang jadi Joo Seok Hun di film Penthouses, ntar deh Raka kenalin"
"Ngaco aja omonganmu Raka, ibu kira kenapa, Kamu ini bikin ibu jantungan aja. Tidak ada yang salah dengan wajahmu. Otakmu itu yang konslet pagi-pagi gini"
"Bu.. serius buu.. wajahku terlihat seperti anak SMA?"
"Kamu memang masih SMA Raka, mau di bilang om-om tua? Haduh pagi-pagi udah aneh-aneh aja tingkahmu. Cepat mandi, sarapan terus ke sekolah" ibu beranjak pergi.
Aku jadi semakin bingung, ibu dari tadi menyuruhku sekolah terus, bilang kalau aku masih SMA. Sebenarnya apa yang terjadi sih???
Aku melanjutkan mandi. Sehabis mandi ku buka lemari yang terletak di kamar tidurku, terlihat baju seragam SMA yang tergantung rapi.
Aku berpikir sejenak. Apa betul aku masih SMA?
Ini bukan mimpi kan? "Aaauuuu sakit.." ku cubit kuat-kuat lengan ku.
Ternyata betul bukan mimpi.
"Buu.. buu.. di mana ibu meletakan kalender?"
Aku mencoba mencari kebenaran
"Di ruang keluarga, di gantung dekat bufet samping aquarium"
Aku melangkah menuju tempat yang ibu maksud. Menemukan benda yang ku cari. Hanya benda ini yang bisa memastikan kebenaranya.
"Hahhh? tanggal 27 september 2012? yang benar saja?"
Aku sungguh kaget, tidak percaya dengan kalender ini. Aku berjalan terburu-buru menghampiri ibu. "Buu, kenapa kalender lama ibu pasang sih?"
"Lama ndasssmuu, itu kalender sekarang" sosor ibu ke kepala ku, nampaknya ibu sudah gemas melihat tingkahku sedari tadi.
"Sakit buu, tega bener sama anaknya yang paling ganteng ini?"
"Ibu heran deh sama kamu Raka, dari bangun tidur omongannya gak ada yang bener"
Aku terpaku, mencoba memikirkannya kembali, menyambungkan setiap kejadian yang ku alami belakangan ini.
Sungguh aku tak percaya apa yang terjadi. Yang benar saja? Ini tahun 2012?
Tahun dimana aku masih SMA. Tanggal 27 september? Bahkan saat ini aku belum berkenalan dengan Sesil istri yang sangat aku cintai itu.
Seakan takdir mempermainkan ku.
Aku masih berusaha mencerna semuanya.
Apa ini benar? Kenapa bisa terjadi? Berbagai pertanyaan muncul di otak ku.
"Ada apa sih buu, dari tadi ribut-ribut?" suara ini....., suara yang ku kenal, suara yang aku rindukan.
"Mba Rika.." Aku bengong terpaku melihat penampakan gadis cantik yang kini berdiri tepat di hadapanku, ia adalah kakak perempuanku yang telah meninggal dunia di tahun 2016 dikarenakan kangker yang mengerogoti tubuhnya.
"Mba Rika.. Raka rindu.." aku langsung memeluknya, rasanya sudah sangat lama sekali. Aku sungguh sangat sangat merindukannya.
"Jangan Rindu Raka, kamu gak akan kuat" kata Mba Rika
"Ech.. kok kaya omongannya Dilan?? emang tahun 2012 sudah ada Dilan ya?"
"Dilan kan 1990, kamu ini gimana.. teman Mba main tuhh? hihihi" ujar Mba Rika
"Mba ini, aneh-aneh aja" jawabku
"Kamu itu yang aneh pagi-pagi sudah bikin heboh. Terus liat aku kaya gak ketemu uda bertahun-tahun aja"
"Tau itu adek kamu Rika, habis kepentok apa kepalanya semalam. Ibu aja sampe heran sama tingkahnya"
"Hehehehehe.." Aku hanya nyengir sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
"Mba mau kemana pagi-pagi gini uda rapi?" tanyaku
"Mau ke kampuslah, masa mau ke pasar. Jadi mahasiswi itu yang rajin, menuntut ilmu. Biar jadi orang sukses, bisa bahagiakan ibu sama bapak"
Seketika hatiku tercekit mendengar perkataan Mba Rika. Tatapanku sendu, tak sampai hati aku menatap wajah semringahnya, semangatnya yang berapi-api.
Seingatku sekarang kangker itu belum ada di tubuh Mba Rika. Mba Rika mulai sakit-sakitan awal tahun 2015. Lama Mba Rika berjuang melawan penyakitnya. Semangatnya yang pantang menyerah membuatnya hidup sedikit lebih lama.
"Sudah ayo cepat makan, nanti kalian keburu kesiangan" kata ibu mengingatkan kami.
"Ohh iya bapak mana buu?" tanyaku, karena sedari tadi aku belum berjumpa dengan bapak.
"Bapakmu sudah berangkat pagi-pagi sekali, ada kerjaan yang harus di serahkan ke bosnya katanya" jawab ibu.
Kerjaan ya?
Aku jadi kangen masa-masa bekerja. Kantorku, teman-temanku yang baik, Pak Jeff yang selalu memberi banyak kerjaan, sahabatku Erik, dan... Istriku Sesil.
Aaacchhh jadi melow lagi.
"Raka, dimakan.. bukan di pelototin aja" Mba Rika membubarkan lamunanku.
"Iya mba, hehehe"
Aku menghabiskan sarapanku dengan lahap. Memang masakan ibu gak ada tandingannya. Setelahnya aku bersiap berangkat sekolah.
"Bu Raka berangkat ya" kataku seraya mencium tangan ibu.
"Rika juga berangkat bu" kata Mba Rika.
Hari ini, hari baru dari masa laluku dimulai. Aku bertekat memperbaiki semuanya
Bertekat agar orang-orang tersayangku bisa hidup lebih lama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
auliasiamatir
Waoooo seru
2021-12-17
1
Leli Leli
kembali kemasa lalu hebat Raka punya kantong ajaibnya Doraemon 😁aq terkecoh🤦🏻♀️
2021-12-04
1
FigurX (IG @mahisa_campaka)
ooh .jadi ini seperti mundur ke waktu sebelum musibah gt ya.. keren thor. bisa2nya punya ide cerita maju mundur cantik 👍👍
2021-10-31
1