Di sekolah SMA Mandala yang terletak di kota Y. Aku memarkirkan motor di tempat yang telah di sediakan oleh pihak sekolah.
Suasana ini, suasana yang ku rindukan.
Aku menghirup dalam-dalam udara sejuk di sini, memejamkan mata, merasakan setiap rasa yang pernah ada. Masa putih abu-abu yang indah. Masa dimana aku mengenal Sesil, masa dimana aku meminta Sesil menjadi kekasihnya. Mengingat bagaimana cara ku memintanya menjadi pacarku membuatku tersenyum.
Siapa sangka terbangun dari tidur aku menjadi anak ABG lagi. ABG tua, hahahaha.. aku tertawa sendiri dengan pemikiran aneh ini.
Memang benar hanya tubuhku saja yang kembali muda, tapi otakku bekerja layaknya pria dewasa berusia 27 tahun tak seperti ABG labil pada umumnya.
Seragam putih abu-abu, teman-teman lama. Aku sangat bersemangat sekali memulai hari ini.
Deg..
Jantungku berdetak tak karuan, sewaktu membuka mata hal yang pertama ku lihat berada di hadapanku adalah sosok Sisil. Sosok Sesil yang masih muda. Dengan rambut panjangnya yang terurai. Mengenakan baju putih abu-abu yang sama denganku. Manis...
Tak banyak yang berubah dari Sesil, masih cantik seperti yang selalu ada di ingatanku. Ada rasa bahagia dan haru meresap di dalam lubuk hatiku. Masih bisa melihatnya saja aku sudah sangat bersyukur.
Tapi tidak ku pungkiri ada rasa lain di hatiku. Ingin rasanya aku memeluknya, menghujaninya dengan ciuman. Menumpahkan rasa rinduku padanya. Rasanya seperti bertahun-tahun lamanya aku tak melihatnya.
Angin bertiup pelan
Aroma bunga lily terhirup olehku. Aroma ini, aroma yang dulu selalu membuatku mabuk.
Deg.. deg.. deg..
Suara jantungku berpacu cepat saat Sesil lewat di samping ku, aku terdiam kaku, hanya bisa memandang wajah cantiknya.
Seperti yang ku duga, saat ini Sesil belum mengenalku.
"Haiii sil.. "
Aku menoleh ke belakang ingin tahu siapa yang memanggilnya.
Itu mery sahabat sesil.
"Haaii mery, ke kelas yuk bentar lagi pelajaran dimulai" kata sesil sambil tersenyum lembut.
Senyum itu...
Senyum yang dulu selalu untukku, walau Sesil galak dan suka mengomel tapi ia selalu hormat kepada suami. Tak pernah membantahku.
Aku memasuki ruang kelas, untungnya masih ingat dimana letaknya.
"Raka.. bengong aja ku perhatikan dari tadi"
Aku menoleh ke sumber suara, itu Erik sahabatku. Sampai lupa aku dan Erik satu SMA.
"Lagi banyak pikiran Rik" jawabku
"Abang... lagi mikirin ade ya? Baru gak ketemu sehari uda kangen aja bang " Erik mengikuti gaya bencong prapatan
"Erik.. jijay tau gak.. sana jauh-jauh" sarkasku.
"Hahahahaha... " Erik tertawa.
"Habisnya dari tadi bengong mulu. Ku perhatiin dari parkiran tatapan mu kosong, kadang sendu, kaya orang habis patah hati tau gak, hahahaha"
"Emang lagi patah hati"
"Patah hati sama siapa? Eke masih setia kok sama abang.. hahahaha" ledek Erik
"Gak lucu tau Rik, aku memang lagi banyak pikiran"
"Heran deh, mikirin apa coba. Cewek gak punya, hidup masih numpang sama emak, kan gak ada yang mesti di pikirin kecuali PR Matematika hahahaha.. "
"Uda ach, aku lagi gak bisa di ajak bercanda" jawabku
"Raka.. Raka.. becanda dikit bro. Biar gak tegang otakmu. Kalau yang bawah tegang eke bisa bantu bang hahahahaha" lagi ia mengikuti gaya wanita jadi-jadian.
"Tegang juga selalu ada yang puasin" Upsss keceplosan
"Wahhh.. Wahhh.. parah abang ini, jangan-jangan ada main ya di belakang eke" mulai lagi Erik dengan gaya melambainya.
"Pagi anak-anak" kata Bu Tika guru Matematika
"Pagi buu.." anak-anak menjawab serentak
Bu Tika datang pas pada waktunya, biar Erik mingkem gak ngoceh terus kaya panci rombeng.
Pelajaran pun dimulai
Untung aku masih ingat sedikit-sedikit hitungan matematika. Otakku memang encer dari dulu, hehehe..
"Ohh iya anak-anak hampir saja ibu lupa menyampaikan pesan Pak Andre, bahwa sekolah kita akan mengadakan tour ke bali minggu depan"
"Yeyy..."
"Asiikkkk"
Sorak sorai suara gembira para ABG memenuhi ruangan.
"Raka sebagai ketua osis, diminta Pak Andre ke ruangannya saat jam istirahat ya? Untuk membicarakan teknisnya"
"Baik buu" kataku
Ya aku Raka Aditama memang ketua osis di SMA Mandala. Dan seingatku di tour itulah aku berkenalan dengan Sesil.
Bel berbunyi..
Saatnya jam istirahat. Bu Tika sudah meninggalkan kelas 5 menit sebelum bel berbunyi.
Aku melangkahkan kakiku ke ruang Pak Andre yang merupakan pembina osis. Di perjalanan menuju ruang Pak Andre, aku melihat Sesil sedang bersama Max.
Mereka terlihat begitu akrab, kalau tidak salah di kehidupan dahulu, sekarang ini Sesil dan Max baru saja putus. Tapi Max terlihat sekali masih mencintai Sesil.
Lama memperhatikannya aku jadi cemburu...
Cemburu di tempat yang gak semestinya, saat ini saja kami belum kenalan. Apa sebaiknya Sesil tak usah kenal denganku? agar dia hidup bahagia dengan pria yang lebih baik dariku. Tidak hidup sederhana dan serba pas-pasan seperti saat bersamaku dulu.
Pemikiran ku gak karuan.
Apa tindakanku benar, bila menghindarinya dan tidak mengenalnya, apa sesil bahagia? Apa dia bisa hidup lebih lama?
Aaacchhh kepalaku jadi sakit memikirkannya
Ku lanjutkan langkah ke ruang Pak Andre "Permisi pak, saya Raka"
"Iya Raka, silahkan masuk"
Aku pun masuk
"Begini Raka bapak langsung pada intinya saja, kamu pasti sudah tau dari bu Tika kalau sekolah kita akan mengadakan tour ke Bali. Nahh bapak minta tolong kamu dan teman-teman osis lainnya koordinasikan sistemnya gimana. Kita di sana sekitar 2 hari. Meminimalisir biaya, kita akan mendirikan tenda. Kan biasa anak-anak muda suka tuhh camping-camping gitu" jelas Pak Andre panjang lebar
"Siap laksanakan pak, nanti saya akan berkoordinasi dengan teman-teman osis. Untuk akomodasinya gimana pak?"
"Akomodasi sudah di atur sama guru-guru lainnya, anak osis hanya bapak tugaskan mengatur jadwal tour, sistematisnya gimana, terus sama gimana caranya suasana jadi menarik gak ngebosanin. Itu kan ke ahlian anak muda. Kalo bapak yang nyusun acara takutnya anak-anak pada bosan, hehehe.." ujar Pak Andre tertawa renyah.
"Baik pak, nanti akan saya kabari bapak kalau semuanya sudah selesai di kerjakan"
"Oke Raka, kamu bisa melanjutkan istirahatmu"
"Baik pak, permisi.."
Aku pamit, ku buka pintu ruang osis dan melangkah keluar.
Chheeessssss.... syuuuurrrrrr.....
Aku berada di alam bebas, ku edarkan landangan ke sekeliling, banyak sekali bunga-bunga indah memanjakan mata, udara yang sejuk, angin bertiup sepoy-sepoy.
Sebetulnya dimana ini?
Tadi aku berada di ruang osis, kenapa sekarang bisa di sini? Mengapa banyak sekali hal membingungkan terjadi dalam hidupku belakangan ini.
"Hallloooooo.... Apa ada orang???" teriakku.
Kali aja ada orang di sekitar sini.
"Halllloooooo... excuse me?"
"Hallloooo.... Looohhaaaa?"
"Berisik.. Gak usah teriak-teriak"
Suara anak kecil mengagetkanku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
auliasiamatir
nah.. demana lagi Raka ...
2021-12-17
0
Ulfa
like like
dukung juga"gadis penakluk mafia karatan"
2021-10-09
2
Tinta Rachel
Hai kak mampir karya pertamaku juga ya yang berjudul Dear Me Jesselyn Anastasya... terimakasih kak
2021-10-02
2