Sekarang hari libur dan Waktu masih menunjukkan pukul 8 pagi tapi Alma sudah berpenampilan rapi dia bahkan sudah selesai menyiapkan makanan untuk sarapan, itu pemandangan yang cukup langka pasalnya setiap kali hari libur dia biasanya akan bermalas-malasan, bukan hanya itu wajahnya pun terlihat sangat ceria, dia tengah fokus menata makanan dimeja satu piring nasi goreng untuk dirinya dan satu mangkuk mie instan spesial untuk tuan iblis tercinta. Setelah dipanggil Lucifer keluar dari kamar entah kenapa dia selalu terlihat menawan seperti biasa.
"Selamat pagi Lucifer, ayo makan karena setelah ini kita akan kencan." Alma tersenyum menggoda
"Aku tidak memiliki waktu luang untuk itu." Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun
"Aku hanya bercanda, kau pasti membutuhkan sesuatu kan terutama baju, jadi ayo belanja untuk kebutuhan mu." Alma berkata dengan wajah lesu
Lucifer tidak menjawab dan pada akhirnya mereka pun makan dengan tenang
"Jadi bagaimana?" Alma kembali menunjukkan keceriaannya
Terlihat Lucifer tengah mempertimbangkan sesuatu, dia melihat ke arah Alma dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Hei manusia katakan apa yang kau inginkan dari kontrak yang kau buat?" Lucifer menatap serius ke arah Alma
"Menghabiskan waktu dengan mu, selama sisa hidupku." Alma mengatakan itu tanpa beban sama sekali bahkan itu terdengar tulus
"Kau gila mana mungkin Iblis dan manusia bisa hidup berdampingan." Dia memicingkan matanya karena mendapatkan jawaban yang tidak masuk akal
"Dengar manusia aku adalah iblis, aku bisa saja melanggar kontrak yang kau buat, dan berbalik melawan mu aku bisa saja mengoyak tubuhmu setelah itu." Dia berbicara dengan seringaian di sudut bibirnya
"Tidak masalah jika kau yang melakukannya, aku tidak keberatan jika kau ingin mengoyak ataupun menghancurkan tubuhku karena itu lebih baik daripada kehilangan mu." Alma masih bisa tersenyum setelah mendengarkan dan mengatakan hal itu
𝘐𝘯𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘭 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘶𝘬𝘪 𝘥𝘪𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘩𝘢𝘭 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘶𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢𝘱𝘶𝘯 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘸𝘢𝘳𝘢𝘴
"Terserah, Aku pikir aku juga perlu mengenal dunia ini lebih baik lagi jadi aku tidak keberatan untuk keluar dengan mu." Setelah mengatakan itu Lucifer bergegas berdiri dan keluar
"Tentu, tanyakan apapun yang tidak kau mengerti padaku." Alma berlari kecil bergegas menyusul Lucifer dengan kebahagiaan yang memenuhi rongga dadanya
Mereka berada di sebuah taman kota dengan banyak orang yang sedang menikmati waktu libur mereka, suara tangis dan tawa anak-anak menambah kebisingan tempat itu.
"Apa kau mencoba membodohi aku hei manusia, dilihat dari sudut mana pun ini jelas bukan pusat perbelanjaan kan?." Lucifer menggeram kesal dan berbalik ingin pergi
"Tunggu, sekarang masih terlalu pagi jadi mall belum buka, tidak bisakah kita bersantai dulu disini." Alma merangkul lengan Lucifer dan berbicara dengan nada memohon
"Bersantai dengan semua keributan ini?" Lucifer menunjukkan ekspresi yang tidak percaya
"Kita akan mencari tempat yang lebih sunyi." Alma tersenyum lalu menarik tangan Lucifer mencari tempat yang cocok untuk mereka bersantai
Mereka akhirnya menemukan tempat yang nyaman tepat berada di sudut taman, mereka duduk di bangku dibawah pohon besar yang rindang di depan mereka terdapat berbagai macam bunga yang tertata dengan rapi wangi dari bunga yang terbang terbawa angin menambah kenyamanan tempat itu. Sebelumnya mereka sempat membeli es krim untuk Alma dan kopi hitam kalengan untuk Lucifer. Mereka tampak menikmati waktu santainya. Walau kadang tentu saja jika ada kesempatan Alma selalu mencuri pandang terhadap Lucifer.
"Nah Lucifer, bisakah kau jelaskan tentang kontrak yang kita buat." Dia berbicara cukup serius kali ini dengan menatap ke dalam mata Lucifer
Lucifer terdiam cukup lama, matanya memandang jauh ke atas dia menghembuskan nafasnya kasar sebelum menjawab.
"Sebuah kontrak, itu juga bisa disebut dengan sebuah ikatan, itu berarti aku harus menjaga dan melindungi mu, menuruti kemauan mu jika aku ingin dalam kasus ini aku bisa menolak karena kau membuat kontrak secara paksa, aku juga bisa merasakan sakit fisik yang kau alami, dan satu-satunya keuntungan ku, jika aku terluka dan tidak bisa beregenerasi maka darahmu akan membantuku untuk pulih, tapi kau akan ternoda." Lucifer menjelaskan tanpa emosi di setiap perkataannya
"Begitu, jadi aku bisa berguna untuk mu itu membuat ku senang." Alma tersenyum seakan itu bukan masalah baginya
Lucifer mengernyitkan dahinya dan menatap aneh ke arah Alma
"Aku pernah mendengar, banyak manusia yang mengalami gangguan dengan kejiwaannya, mungkin kau salah satu dari mereka jadi sebaiknya kau memeriksakan dirimu."Sebuah kata sindiran yang diucapkan dengan lembut, dan diakhir perkataannya Lucifer tersenyum, senyum manis yang akan membuat siapapun terpana dengan melihatnya dan itu hampir membuat liur Alma menetes.
𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘪𝘯𝘪, 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘱𝘢-𝘢𝘱𝘢" Lucifer
𝘔𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘬𝘶𝘱𝘶-𝘬𝘶𝘱𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘮𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨" Alma
..............
Sekarang mereka sudah sampai di pusat perbelanjaan, mereka memasuki toko baju pria yang cukup besar, Alma tentu enggan tapi Lucifer masuk kedalam tanpa memperdulikan protes Alma, yang memintanya untuk memasuki toko lain.
"Ayolah Lucifer aku tidak sekaya itu, untuk bisa membelikan mu baju disini." Mereka sudah melihat beberapa baju dengan harga yang lumayan bagi Alma, dan dia masih terus berusaha membujuk Lucifer namun Lucifer tidak pernah mau mendengarkannya
Lucifer sudah membawa dua buah blazer dan turtleneck dengan warna gelap, tiga buah celana bahan dengan warna senada dan tiga buah kemeja, dia terlihat cukup puas dengan barang belanjaan yang dia dapatkan. Berbeda dengan itu Alma terlihat hampir tidak bisa bernafas pasalnya harga itu semua setara dengan tiga bulan gajih yang dia dapatkan. Tapi melihat kepuasan pada wajah Lucifer dia harus rela mengorbankan tabung nya.
Mereka berjalan keluar mecari kedai makanan untuk mengusir rasa lapar pada perut mereka.
"Enaknya makan apa ya" Matanya terus melihat sekeliling berharap menemukan tempat yang cocok dengan seleranya
Tapi tiba-tiba Lucifer menarik tangannya dan membawanya memasuki salah satu restoran Ramen yang cukup terkenal.
"Tunggu, mie instan lagi?." Alma berbicara dengan ekspresi wajah yang tidak percaya
Tanpa memperdulikan protes Alma Lucifer terus berjalan hingga menemukan meja kosong dipinggir jendela. Mereka memutuskan duduk di sana dan memesan dua porsi ramen favorit di restoran itu. Tentu saja dengan Alma yang menekuk wajahnya tidak suka dan dia lebih memilih melihat keluar jendela.
Di luar cukup ramai beberapa orang berkumpul seakan sedang melihat sesuatu yang spesial, terdengar beberapa teriakan. Pelayan restoran datang membawa pesanan kami mengalihkan fokus ku.
"Kak, diluar cukup ramai ada apa ya?" Aku bertanya cukup penasaran
"Oh katanya ada grup Idol sedang melakukan pemotretan pra debut mereka, kak?" Dia melirik keluar sebentar kemudian menjawab pertanyaan ku dengan ramah
"Oh terimakasih" Aku membalas senyumannya
Pelayan itu mengangguk kemudian berlalu pergi. Memang benar dari kejauhan aku bisa melihat beberapa pria muda sedang berpose tanpa memperdulikan teriakan yang diarahkan kepada mereka. Walaupun ketika jeda mereka tetap menyapa para penggemarnya. Dan tidak aku sangka sambil makan Lucifer terlihat sangat serius menatap keluar tepatnya kearah kerumunan itu.
Ditempat lain..
"Untuk hari ini cukup sampai disini saja, kerja bagus semuanya" Seorang fotografer berbicara kepada anggota Idol yang baru selesai melakukan pemotretan
"Terimakasih" Mereka berbicara serempak
"Bill, kau mau kemana" Salah seorang anggota bertanya kepada pria yang terlihat paling menonjol diantara mereka, dengan gaya rambut curtains yang membingkai wajah imutnya, dia memakai anting panjang di telinga kiri dan sebuah kalung choker dengan liontin bintang yang menunjang penampilannya yang modis.
"Aku ingin membeli minuman dingin sebentar." Dia tersenyum manis dan berlalu pergi, tentu dengan para penggemar yang sudah tidak ada jadi dia bebas pergi tanpa gangguan
"Orang aneh padahal kan dia bisa minta" pria itu melihat dengan sinis kearah bill
"Ahh... Akhirnya selesai juga, para manusia itu seenaknya saja mengatur ku." Dia menekan tombol di vending machine, membeli sebotol soda lalu meminumnya. Hingga suara seseorang memaksa dia menyemburkan kembali minumannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
bintang👻
ceweknya diporotin 😂😂
2021-10-09
1