Di bawah tanah terdapat tempat yang tidak dapat dijangkau oleh akal manusia dunia tabu yang tidak dapat kita sentuh, tempat yang gelap dan hampa, tidak pernah ada cahaya, yang ada hanya kekosongan yang mengisi, tempat dimana para iblis tinggal. Diantara mereka dan dunia ini terdapat gerbang yang memisahkan dan hanya ada tiga iblis pemegang kunci, tapi terdapat perjanjian tak tertulis yang membuat mereka enggan mengunakan kunci itu, perjanjian itu memuat tentang siapa pun yang menggunakan kunci maka dia akan kehilangan bentuk nya dan hilang kecuali satu iblis tertinggi. Tapi konon katanya jika kau membawa batu kehidupan kau akan berhasil melewati gerbang itu walaupun tanpa sebuah kunci, tapi tanpa batu kehidupan iblis akan kehilangan keabadian nya, mereka akan menua dan mati.
"Ini akan menjadi tanggung jawabmu Lucifer, aku tau penghianat itu adalah pengikut setia mu, temukan dia dan bawa batu itu kembali, kami semua tidak ingin menua dan mati." Suara itu terdengar angkuh
"Apakah begini cara kalian meminta tolong?, setidaknya tunjukkan rasa hormat kalian padaku, jika aku ingin aku bisa melenyapkan kalian dengan mudah." Dia menjawab dengan nada yang kejam dan dingin
"Tapi ini sudah menjadi tanggung jawab mu sebagai pemimpin kami." Tidak ada yang mau mengalah itulah sifat iblis
Beep.. Beep..
Seketika Lucifer terjaga dari tidurnya, bergerak asal mencari sumber suara yang menggangu nya, dan dia menemukan sebuah jam digital masih bergetar di atas nakas, dia menggerakan tangannya untuk mengambil benda itu, dan melemparkan nya asal. Bersamaan dengan itu pintu kamar terbuka menampilkan sesosok gadis dengan satu nampan makanan ditangannya.
"Hei iblis apa yang kau lakukan? menghancurkan barang ku? dengar ya aku memang mencintai mu, tapi aku tidak suka seseorang merusak barang ku seenaknya." Nadanya dingin bahkan nyaris terdengar seperti ancaman.
Walau begitu dia tetap berjalan mendekat dan memberikan makanan itu pada sang iblis.
"Makanlah, aku akan pergi bekerja." Alma berlalu mengambil beberapa pakaian dan pergi ke kamar mandi.
Lucifer terdiam, memandangi barang yang baru saja dia hancurkan, kemudian melirik makanan yang diberikan oleh sang gadis.
"Ini berbeda." Lucifer terlihat enggan untuk memakannya dan dia kembali terdiam
𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘳𝘢𝘱𝘶𝘩 𝘪𝘯𝘪, 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘭𝘦𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯, 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘢𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘦𝘮𝘰𝘴𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘴𝘢𝘪 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘴𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘵𝘶𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘨𝘢 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩 𝘪𝘯𝘪
Sementara dia masih bergelut dengan pikirannya, pintu kamar mandi kembali terbuka
"Kenapa kau tidak memakannya?" Alma berjalan ke depan cermin menata rambutnya dan memberikan sedikit sentuhan pada wajahnya
"Ini berbeda." Suara itu terdengar tak minat
"Apanya?" Alma tampak bingung
"Dengan yang semalam."
"Hah? tentu saja kan ini memang makanan yang berbeda." Alma berjalan menghampiri sang iblis
"Aku tidak mau, memakan makanan selain yang semalam." Lucifer menyerahkan kembali makanan itu kepada si pemberi
𝘈𝘱𝘢? 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘬𝘶𝘬 𝘮𝘪𝘦 𝘪𝘯𝘴𝘵𝘢𝘯? 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘣𝘶𝘮𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪? 𝘏𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘤𝘶𝘳
"Setidaknya cobalah sesuap." Kali ini suaranya pelan dan bahkan terkesan memohon
"Tidak." Sang iblis tetap bersikap dingin
"Baiklah, aku harus segera pergi jadi aku akan mengalah, dan jika kau ingin berganti baju carilah di lemari sebelah kiri." Alma berlalu pergi dengan kekecewaan di hatinya, menutup pintu dan kembali berkutat di dapur
"Hah apakah semua iblis seperti dia?, semua sifatnya buruk, hanya fisiknya yang nyaris sempurna." Walaupun mengeluh Alma tetap berusaha membuat mie instan dengan sebaik mungkin
Selesai dengan itu Alma membawanya ke meja makan ketika hendak memanggil sang iblis, sosok itu sudah muncul di hadapannya.
"Kau membuatku kaget, apa kau tidak mau menganti bajumu?" Alma melihat heran kearah sang iblis pasalnya dia masih tetap memakai pakaian yang sama dari semalam
Sedangkan yang diajak bicara tidak merespon sedikitpun dan langsung memakan, makanannya tanpa permisi
Sebenarnya Alma merasa sedikit kesal tapi dia mencoba untuk memahami
"Mmm.. Menurutmu sebaiknya aku memanggilmu apa? Iblis? Itu terdengar sangat mengganggu. Lucifer? Itu nama yang bagus tapi aku ingin sedikit berbeda bagaimana dengan sayang? Bukankah itu terdengar manis?." Alma tersenyum sangat puas setelah mengatakan itu
"Aku tidak suka jika namaku diubah seenaknya." Lucifer berkata acuh
"Ya sudah kau saja yang memanggil aku sayang." Alma berkata dengan nada menggoda
".......... " Tidak perduli dan masih fokus pada makanan nya
"Cih, aku pergi, jika kau berniat berkeliaran setidaknya ingat untuk pulang." Dengan begitu Alma berlalu pergi meninggalkan rumah
.............
Lucifer keluar, berdiri di halaman rumah memejamkan matanya, tak lama berselang dia memunculkan sepasang sayap dan terbang menjauh, dia terus melesat hinga berhenti di sebuah rumah tua di atas pegunungan. Dia ingat betul disinilah siluman itu tinggal, siluman yang merasuki pepohonan, dia memiliki kekuatan untuk terhubung dengan dunia ini, jadi dia pasti tau sedikit petunjuk tentang keberadaan mereka.
Dia melihat sekeliling, merasakan suasana lingkungan yang tampak berbeda dari rumah sang gadis, disini hanya ada satu rumah ditengah hamparan bunga yang sangat luas, lalu ada sungai yang menjadi pembatas diantara padang bunga dan hutan, itu sungai yang sangat jernih beberapa bunga dan daun akan jatuh menambahkan kecantikan sang sungai, sungai itu juga memiliki aliran air yang tenang. Ini adalah tempat yang indah untuk menghabiskan waktu, sayangnya iblis tidak mengerti tentang itu.
Lucifer berlalu memasuki rumah, di depan pintu dia disambut oleh seorang perempuan paruh baya, dia mengenakan pakaian tradisional dengan rambut yang di sanggul tinggi, wajahnya terlihat cantik ditambah sebuah senyuman ramah
"Saya sangat terkejut anda mau mengunjungi kediaman saya, apakah ada yang bisa saya bantu wahai tuan ku?." Dia membungkuk dan mempersilahkan Lucifer untuk duduk pada sebuah kursi lesehan yang dilapisi oleh tatami sebagai lantai nya.
Lucifer melihat sekeliling rumah lagi-lagi matanya menangkap sebuah perbedaan pada rumah ini, jika rumah alma memiliki desain yang modern, sedangkan rumah ini memiliki desain yang cukup unik seperti hampir semua bangunan nya menggunakan kayu, banyak barang antik dan lukisan kuno yang dipajang dengan rapih di dinding, sebuah taman kecil yang berada di pekarangan lingkungan dalam rumah. Lalu Rumah itu juga cukup terbuka dimana kamu bisa merasakan angin sejuk menerpa tubuhmu walaupun kamu sedang berada di dalam ruangan. Jika Lucifer mengerti bangun ini menggunakan model rumah tradisional Jepang.
"Kau memiliki kediaman yang cukup menyenangkan " Lucifer duduk dengan santai
"Terimakasih atas pujiannya, apakah anda mau saya buatkan teh hijau? itu sangat cocok untuk diminum dengan nuansa disini." Dia tersenyum ramah
"Tidak, mendengar namanya saja aku sudah tau aku tidak akan menyukai itu." Lucifer berbicara dengan tegas tanpa bermaksud menyinggung sedikitpun
"Baik." Dia duduk berhadapan dengan Lucifer
"Aku akan langsung pada intinya, apakah kau sudah mendengar tentang apa yang terjadi di dunia bawah?." Lucifer memulai pembicaraan dengan serius
"Secara garis besar saya sudah tau." Dia berkata dengan nada yang sopan
"Jadi apakah kau bisa mengatakan padaku dimana keberadaan mereka?." Kali ini dia cukup antusias
"Tentu, tapi saya hanya bisa membantu sedikit, kekuatan saya tidak mampu bahkan hanya utuk sekedar melacak batu kehidupan." Dia tersenyum, mengeluarkan sesuatu dari tangannya, itu berbentuk seperti akar pohon dan memberikan nya pada Lucifer
"Dengan memakan ini anda bisa dengan mudah mengenali anjing-anjing yang dia bawa, karena penciuman mereka sangat tajam benda ini juga bisa menyamarkan bau anda." Dia menjelaskan dengan senyuman masih menghiasi wajahnya
"Ini sudah cukup membantu, terimakasih." Lucifer bangkit berlalu keluar rumah
"Suatu kehormatan bisa membantu Anda, jika anda membutuhkan bantuan lagi, jangan sungkan untuk datang kembali." Dia membungkuk sebentar lalu tersenyum kembali
Lucifer mengangguk memunculkan kembali sayapnya dan terbang meninggalkan tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Virdian
ngecek aja sih
2021-11-24
0